Sindrom Klinefelter: Penyebab, Gejala, Hingga Penanganannya

Sindrom Klinefelter merupakan jenis kelainan kromosom yang muncul pada laki-laki dan bersifat genetik. Karena bersifat genetik, artinya sindrom ini tidak bisa disembuhkan. Perlu penanganan khusus agar anak dengan sindrom Klinefelter bisa tumbuh secara normal.

Simak ulasan tentang sindrom Klinefelter dari Bumame berikut ini.

Apa Itu Sindrom Klinefelter?

Secara normal, laki-laki memiliki satu kromosom seks X dan satu kromosom Y, sehingga akan menyusun kromosom XY. Sedangkan wanita mempunyai dua kromosom seks X atau sering disebut kromosom XX.

Berbeda dengan kondisi kromosom pada sindrom Klinefelter. Sindrom Klinefelter adalah sebuah kelainan kromosom dengan kondisi kelebihan salinan kromosom X yang muncul pada laki-laki. Alhasil, kondisi sindrom klinefelter memiliki kromosom XXY. Maka sindrom Klinefelter pun disebut juga dengan sindrom 47,XXY.

Kelebihan kromosom X ini membuat tubuh lelaki mempunyai karakteristik perempuan seperti dada yang membesar. 95-99% pria dengan sindrom Klinefelter akan mengalami infertilitas dan akan mengalami gairah seksual yang rendah ketika dewasa.

Gejala Sindrom Klinefelter

Ciri-ciri sindrom Klinefelter tidak mudah dideteksi secara sekilas dari fisik bayi lelaki yang baru lahir. Oleh karena itu, banyak kasus sindrom Klinefelter pada akhirnya tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Namun, ada pula kasus yang menunjukkan ciri spesifik. Gejala atau ciri yang ditampilkan pun juga bervariasi berdasarkan usia.

Ciri Pada Bayi

  • Otot lemah
  • Perkembangan motorik dan bicara lambat
  • Testis tidak turun ke skrotum (undesensus testiculorum)

Ciri Pada Masa Remaja

  • Perawakan lebih tinggi dari rata-rata
  • Kaki lebih panjang dengan tubuh lebih pendek dan pinggul lebih lebar dibandingkan anak laki-laki lainnya
  • Tidak mengalami pubertas secara lengkap atau tidak sama sekali
  • Setelah pubertas, perkembangan otot, rambut wajah dan tubuh lebih sedikit dibandingkan dengan remaja lainnya
  • Testis kecil dan kencang
  • Penis berukuran kecil
  • Pembesaran jaringan payudara (ginekomastia)
  • Tulang lemah
  • Tingkat energi rendah
  • Kecenderungan menjadi pemalu dan sensitif
  • Kesulitan mengungkapkan pikiran dan perasaan atau bersosialisasi
  • Mengalami masalah belajar

Ciri Pada Pria Dewasa

  • Jumlah sperma rendah atau tidak ada sperma
  • Testis dan penis kecil
  • Gairah seks rendah
  • Badan lebih tinggi dari tinggi rata-rata
  • Tulang lemah
  • Rambut pada wajah dan tubuh berkurang
  • Kurang berotot dibandingkan dengan pria lain
  • Jaringan payudara membesar
  • Peningkatan lemak di perut

Komplikasi Sindrom Klinefelter

Pria dengan sindrom Klinefelter memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan berikut ini:

  • Diabetes tipe 2
  • Tulang lemah dan rapuh hingga osteoporosis
  • Mengalami penyakit kardiovaskular dan pembekuan darah
  • Gangguan autoimun
  • Kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme)
  • Merasa cemas dan depresi
  • Kanker payudara laki-laki, tetapi kasus ini sangat jarang ditemukan

Diagnosis Sindrom Klinefelter

Bayi atau anak lelaki yang dicurigai memiliki sindrom ini akan mendapatkan pemeriksaan khusus. Pemeriksaan untuk mendiagnosis sindrom Klinefelter pada lelaki adalah pemeriksaan fisik menyeluruh khususnya pada area genital dan dada.

Dokter juga akan melakukan tes untuk memeriksa refleks dan mengajukan pertanyaan mendetail kepada orang tua tentang gejala dan kesehatan yang ditunjukkan si anak.

Adapun tes lanjutan yang dilakukan untuk memastikan jumlah kromosom X yakni:

Tes hormon

Sampel darah atau urin akan digunakan untuk mendeteksi kadar hormon abnormal yang merupakan tanda sindrom Klinefelter.

Analisis kariotipe

Sama dengan tes hormon, analisis kariotipe juga menggunakan sampel darah. Analisis ini berguna untuk memastikan diagnosis sindrom Klinefelter. Sampel darah dikirim ke laboratorium untuk memeriksa bentuk dan jumlah kromosom.

Semakin dini deteksi dan diagnosis sindrom Klinefelter pada anak laki-laki didiagnosis dengan, biasanya akan semakin efektif perawatan yang diberikan. Ibu hamil dapat menjalani pemeriksaan NIPT untuk mendeteksi kemungkinan atau risiko bayi lahir dengan kelainan kromosom.

Apakah Sindrom Klinefelter Menurun dari Orang Tua?

Sindrom Klinefelter tidak diwariskan secara langsung dari orang tua. Kemunculan kromosom X tambahan terjadi sebagai akibat dari perubahan pada sel telur atau sperma yang terjadi secara acak. Akan tetapi, seorang wanita yang hamil di usia lebih dari 35 tahun sedikit lebih rentan melahirkan anak dengan kondisi kelainan sindrom.

Penanganan Sindrom Klinefelter

Meskipun tidak ada cara untuk memperbaiki perubahan kromosom seks akibat sindrom Klinefelter, pengobatan dapat membantu meminimalkan efeknya. Perawatan untuk sindrom Klinefelter yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Terapi Penggantian Testosteron

Melakukan terapi penggantian testosteron bisa dimulai sejak awal pubertas untuk membantu merangsang perubahan fisik di masa pubertas. Maka, anak penyandang sindrom Klinefelter mampu mengeluarkan suara yang lebih dalam, mengalami pertumbuhan rambut wajah dan tubuh, meningkatkan massa otot dan hasrat seksual.

Terapi penggantian testosteron juga dapat meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang. Akan tetapi, terapi ini tidak dapat mengatasi infertilitas.

2. Pengangkatan Jaringan Payudara

Operasi plastik untuk mengangkat jaringan payudara dapat dapat dilakukan pada laki-laki yang mengalami pembesaran payudara. Hasilnya, pria penyandang sindrom Klinefelter tersebut akan memiliki dada yang serupa dengan lelaki pada umumnya.

3. Terapi Bicara dan Fisik

Perawatan ini dapat membantu anak laki-laki dengan sindrom Klinefelter yang memiliki masalah dengan kesulitan bicara dan memiliki otot yang lemah.

4. Dukungan Belajar

Beberapa anak laki-laki dengan sindrom Klinefelter mengalami kesulitan belajar. Itu sebabnya dukungan selama belajar juga sangat dibutuhkan.

5. Fertility Treatment

Kebanyakan pria dengan sindrom Klinefelter biasanya tidak mampu memperoleh keturunan karena jumlah sperma yang sedikit atau tidak ada sama sekali. Khusus bagi pria yang memiliki produksi sperma sedikit, prosedur Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) dapat membantu. Sperma akan dikeluarkan dari testis dengan jarum biopsi dan disuntikkan langsung ke sel telur.

6. Konseling dan Support System

Memiliki sindrom Klinefelter bisa menjadi suatu tantangan terutama selama masa pubertas dan dewasa. Banyak pria yang mengalami rasa rendah diri sampai depresi. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dari keluarga dan bantuan dari psikolog profesional untuk mengatasi masalah psikis yang mereka alami.

Deteksi risiko berbagai macam kelainan kromosom seperti sindrom Klinefelter pada janin bersama layanan NIPT dari Bumame. Dengan menjalani skrining NIPT, kamu dapat mengetahui risiko kelainan genetik atau kromosom serta jenis kelamin janin. Nikmati pula layanan konsultasi bersama dokter sebelum menjalani pemeriksaan NIPT secara gratis!

Suntik Vitamin vs Minum Vitamin, Mana Lebih Efektif?

Akhir-akhir ini, teman-teman mungkin sering mendengar program suntik vitamin atau injeksi vitamin seperti vitamin C, baik untuk perawatan kulit, meningkatkan sistem imun, maupun sebagai terapi. Namun, sebenarnya mengapa sih, perlu ada suntik vitamin? Apa bedanya dengan konsumsi vitamin secara oral atau diminum?

Yuk, simak pembahasan berikut!

Apa itu Vitamin?

Vitamin merupakan senyawa kompleks yang dibutuhkan tubuh untuk membantu proses metabolisme. Salah satu vitamin yang penting dan banyak manfaatnya bagi tubuh adalah vitamin C atau asam askorbat. Vitamin ini merupakan vitamin larut dalam air yang memiliki banyak fungsi di dalam tubuh sebagai koenzim atau kofaktor metabolisme serta sebagai antioksidan. 

Beberapa vitamin, seperti contohnya vitamin C, tidak bisa diproduksi oleh tubuh. Padahal, kekurangan atau defisiensi vitamin C bisa mengarah ke berbagai penyakit karena akan menurunkan sistem imun kita, salah satunya adalah penyakit kekurangan vitamin C (scurvy) dengan gejala seperti perdarahan gusi, kulit kering, folikel rambut yang mengalami hiperkeratosis dan membentuk gambaran “corkskrew hair”, dan sebagainya. Gejala lain penyakit scurvy bisa dilihat pada gambar berikut:

SCURVY (VITAMIN C DEFICIENCY) - Symptoms, Causes, Risk Factors and  Treatment - Ecosh

Oleh karena itu, penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin C kita. Dalam sehari, kebutuhan vitamin C untuk dewasa muda sampai dewasa adalah sekitar 75-90 mg dengan dosis maksimal 2000 mg yang bisa kita dapatkan melalui makanan ataupun suplemen vitamin. 

Saat ini vitamin C yang umum dijumpai di pasaran adalah suplemen oral, topikal dan injeksi atau suntik. 

Mana yang Lebih Efektif?

Untuk kebutuhan harian, vitamin C dapat dikonsumsi secara oral, baik tablet, tablet isap, tablet kunyah, tablet effervescent, kapsul maupun sirup. Vitamin oral ini cocok untuk penggunaan dengan tujuan mencegah kekurangan vitamin C. Penggunaanya mengikuti petunjuk penggunaan yang terdapat pada kemasan. 

Vitamin C suntik diinjeksikan ke dalam pembuluh darah (intravena), otot (intramuskular), atau ke bawah kulit (subkutan) dan dapat dilakukan apabila seseorang membutuhkan vitamin C dengan cepat atau ketika ada kondisi tertentu yang menyebabkan suplemen oral tidak dapat dikonsumsi, misalnya terdapat gangguan penyerapan. 

Pada kondisi pasien dengan defisiensi vitamin C seperti pada bahasan di atas, vitamin injeksi merupakan pilihan yang paling tepat, karena apabila disuntik, vitamin C akan langsung masuk ke sirkulasi sehingga efek yang diharapkan akan lebih cepat muncul. 

Selain untuk penderita defisiensi vitamin C, suntik juga bisa diberikan sebagai prosedur kecantikan karena dapat membantu menjaga kesehatan serta membantu mencerahkan kulit.

Efek samping penggunaan vitamin C apabila berlebihan bisa menyebabkan diare, pusing, mual muntah, sakit kepala, ataupun penyakit ginjal.

Suntik Vitamin C Terdekat

Nah, jadi penggunaan vitamin C bisa disesuaikan dengan kebutuhan, ya. Kalau teman-teman ingin tahu lebih banyak atau tertarik mendapatkan vitamin khususnya injeksi atau suntik, kamu bisa suntik vitamin booster di Bumame terdekat. Tersedia layanan Home Care yang bisa kamu akses dari rumah.

Ditulis oleh: Adara Kirana Putri S.Ked

Apa Benar Puasa Bisa Sembuhkan Kanker Kelenjar Getah Bening?

Sebentar lagi teman-teman beragama Islam akan melaksanakan ibadah puasa, nih. Nah, selain untuk ibadah, ternyata puasa juga memiliki segudang manfaat kesehatan, lho. Benar nggak sih, kalau satu manfaat yang dapat kita peroleh dari puasa itu adalah dapat menyembuhkan kanker kelenjar getah bening?

Yuk, simak pembahasan berikut!

Apa itu Kelenjar Getah Bening?

Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem limfatik tubuh yang berperan dalam sirkulasi cairan dalam tubuh terutama untuk transportasi dan pembuangan sel-sel abnormal dan sisa-sisa metabolisme. Sistem limfatik juga berperan dalam memproduksi sel-sel darah putih yang nantinya berperan penting dalam pertahanan tubuh melawan berbagai infeksi. 

Kelenjar getah bening secara khusus berperan sebagai filtrasi sirkulasi limfatik dan terlokasi pada bagian-bagian tubuh tertentu seperti di bawah rahang, ketiak, dan pangkal paha.

Pada saat mengalami beberapa infeksi tertentu, kelenjar getah bening dapat membesar dan akan mengecil kembali setelah infeksi tertangani. Namun, kelenjar getah bening juga dapat mengalami pembengkakan abnormal yang tidak kembali mengecil, contohnya pada kasus keganasan seperti kanker atau kondisi terjadinya pembelahan sel secara cepat dan abnormal pada tubuh, salah satunya limfoma atau kanker darah pada sistem limfatik yang menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening.

Limfoma dapat terjadi pada siapa saja, terutama orang dewasa sampai lanjut usia, orang yang pernah tertular virus Epstein-Barr, jenis kelamin pira, memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami limfoma, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu. 

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah limfoma, salah satunya dengan melakukan puasa.

Bagaimana Peran Puasa untuk Kesehatan?

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menilai berbagai manfaat puasa untuk kesehatan, salah satunya terhadap kelenjar getah bening. Beberapa manfaat puasa yang dianggap berperan dalam membantu mencegah dan mengobati kanker kelenjar getah bening di antaranya sebagai berikut:

  • Menurunkan level stress oksidatif
  • Meningkatkan resistensi terhadap stress metabolik
  • Menurunkan level inflamasi dalam tubuh
  • Meningkatkan pemecahan lemak (lipolisis)
  • Menstabilkan level berbagai hormon dalam tubuh
  • Membantu proses autofagi, yaitu pemecahan sel untuk disimpan dan digunakan kembali di mana proses ini penting untuk mempertahankan fungsi sel
  • Menurunkan tingkat proliferasi (pembelahan sel) dan meningkatkan tingkat apoptosis (kematian sel secara terprogram)
  • Mengaktivasi sistem imun yang dapat membantu mendukung regresi tumor atau kanker

Dari beberapa paparan di atas, dapat dilihat bahwa puasa dapat membantu dalam pencegahan dan penyembuhan berbagai penyakit termasuk keganasan seperti kanker. Beberapa penelitian pun telah dilakukan pada hewan coba yang menunjukkan bahwa puasa dapat mengurangi pembentukan tumor dan limfoma.

Selain itu, puasa juga ditemukan dapat membantu menjaga keseimbangan sistem limfatik secara keseluruhan salah satunya dengan cara mengurangi produksi asam lemak agar tidak menumpuk dan menghambat aliran limfa.

Nah, seperti itu beberapa manfaat puasa untuk kesehatan, termasuk perannya dalam membantu mencegah dan menyembuhkan kanker terutama kanker kelenjar getah bening. Untuk pasien-pasien kanker yang berniat untuk puasa atau memodifikasi dietnya, jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, ya!

Kamu bisa melakukan pemeriksaan kesehatan dengan Medical Check Up di Bumame yang bisa diakses secara Walk-in ataupun Home Care. Gratis biaya transportasi Home Care dan konsultasi gratis dengan dokter Bumame.

Ditulis oleh: Adara Kirana Putri S.Ked

Mau Nonton Banyak Konser Musik di 2023? Ini yang Perlu Kamu Persiapkan

Bagi teman-teman penikmat musik, terutama boyband dan girlband K-Pop, pasti tahu dong, kalau di awal tahun 2023 ini banyak band yang akan menggelar konser di Indonesia? Mulai dari Blackpink, NCT Dream, Treasure, dan tentunya masih banyak lagi yang akan datang ke Indonesia. Gimana nih, kira-kira persiapan teman-teman Blink, NCTZen, Teume, serta fans band-band lainnya untuk konser musik di 2023?

Nah, salah satu hal paling penting yang harus teman-teman persiapkan untuk menghadiri konser-konser tersebut adalah kesehatan. Jangan sampai teman-teman sakit sebelum atau sesudah konser, ya, agar pengalaman menonton konser tetap jadi pengalaman yang menyenangkan.

Kira-kira apa saja sih, hal yang bisa teman-teman lakukan untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh? Selain tentunya menjaga pola hidup sehat, teman-teman juga bisa lho meningkatkan daya tahan tubuh dengan suntik vitamin C. Apa sih itu? Dan bagaimana manfaatnya untuk tubuh? Yuk, simak pembahasan berikut!

Apa itu Vitamin C dan Apa Saja Manfaatnya untuk Tubuh?

Vitamin merupakan senyawa kompleks yang dibutuhkan tubuh untuk membantu proses metabolisme. Vitamin C sendiri atau biasa disebut asam askorbat adalah salah satu vitamin larut dalam air yang berperan dalam percepatan proses metabolisme serta sebagai antioksidan. Selain itu, vitamin C juga memiliki banyak peran penting dalam sistem pertahanan tubuh, di antaranya:

  1. Membantu mendukung fungsi-fungsi berbagai sel pertahanan tubuh.
  2. Membantu mendukung fungsi pertahanan epitel terhadap patogen dan berperan sebagai antioksidan di kulit yang dapat melindungi kita dari paparan stress oksidatif atau ketidakseimbangan radikal bebas.
  3. Membantu meningkatkan kerja sel-sel darah putih dalam membunuh patogen/kuman.

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang yang mengalami kekurangan vitamin C akan mengalami penurunan sistem imun dan lebih rentan terkena infeksi. Oleh karena itu, vitamin C penting untuk diberikan–baik sebagai pencegahan maupun sebagai penunjang terapi berbagai jenis infeksi.

Kenapa Perlu Suntik Vitamin C?

Manusia tidak dapat membentuk vitamin C sendiri, sehingga untuk memenuhi kebutuhan vitamin C, manusia bisa mendapatkannya dari konsumsi buah dan sayur. Namun, berdasarkan berbagai studi yang telah dilakukan, didapatkan bahwa pada sebagian besar orang, kebutuhan vitamin C dari diet makanan saja tidak mencukupi. Hal ini disebabkan terutama oleh diet makan yang tidak seimbang serta gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol. 

Oleh karena itu, untuk melengkapi kebutuhan vitamin C dari makanan, saat ini vitamin C sudah tersedia dalam berbagai variasi sediaan seperti suplemen oral, topikal, maupun injeksi.

Injeksi Vitamin Booster

Injeksi atau suntik vitamin C dapat dilakukan apabila seseorang membutuhkan vitamin C dengan cepat atau ketika ada kondisi tertentu yang menyebabkan suplemen oral tidak dapat dikonsumsi, misalnya terdapat gangguan penyerapan. Dosis vitamin C yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh berkisar antara 50-75 mg/hari. 

Keunggulan metode injeksi ini tentunya penyerapan vitamin menjadi lebih maksimal dan lebih cepat karena langsung masuk ke sirkulasi tubuh. 

Namun, vitamin C yang diinjeksikan ini juga akan memiliki efek samping ke berbagai organ lain, seperti lambung, hati, dan ginjal. Oleh karena itu, jika teman-teman tertarik untuk mendapatkan suntik vitamin C, jangan lupa untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu, ya!

Nah, itu dia pembahasan sekilas mengenai suntik vitamin C yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh teman-teman. Tentunya jangan lupa untuk tetap diimbangi dengan pola makan dan gaya hidup yang sehat ya, agar teman-teman bisa mempersiapkan diri dengan baik untuk menonton konser-konser nanti! 

Sebelum nonton konser musik, kamu bisa injeksi vitamin booster terlebih dahulu di Bumame. Tersedia layanan Home Care untuk injeksi vitamin booster yang bisa kamu akses dari rumah saja!

Ditulis oleh: Adara Kirana Putri S.Ked

Tips Menjaga Kesehatan untuk Lansia

Memiliki kesehatan di masa tua bisa menjadi salah satu kebahagiaan tersendiri yang tak ternilai harganya. Apa saja kiat-kiat menjaga kesehatan untuk lansia? Yuk simak bersama Bumame sekarang!

1. Tetap aktif bergerak dan berolahraga

Beberapa lansia memilih menghabiskan waktu di rumah. Namun sebaiknya, kaum lansia direkomendasikan untuk tetap aktif bergerak dan berolahraga. Aktif bergerak bisa dengan melakukan aktivitas seperti menjalin hubungan dan berkumpul rutin bersama sesama lansia untuk sekadar bersilaturahmi atau bertukar pikiran. Hal tersebut juga bisa ditambah dengan rutin berolahraga untuk menjaga fisik dan mental tetap sehat. Beberapa olahraga yang direkomendasikan untuk lansia, antara lain: 

  • Jalan cepat
  • Naik turun tangga 
  • Yoga
  • Berenang

2. Menjaga berat badan ideal

Kaum lansia sangat perlu mengatur berat badan tetap ideal. Jika lansia memiliki berat badan berlebih, ia akan lebih berisiko terkena diabetes, penyakit jantung, ataupun stroke. Sementara jika memilki berat badan di bawah rata-rata juga rentan terhadap penyakit atau menandakan tubuhnya semakin lemah. Hal yang dapat dilakukan adalah mengatur pola makan dengan sebaik mungkin. 

3.  Mengonsumsi makanan-makanan sehat

Jenis makanan terbaik bagi lansia adalah rendah asupan lemak jenuh dan tinggi asupan buah, sayur, dan ikan yang kaya akan omega-3. Selain itu, lansia juga dianjurkan mengonsumsi gandum dan produk susu rendah lemak atau yang dapat menjaga kesehatan tulang. Selain itu, lansia perlu mengonsumsi air putih yang cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Hindari juga minuman-minuman manis, seperti teh manis yang mengandung gula berlebih. 

4. Istirahat cukup 

Lansia sebaiknya disarankan untuk memiliki waktu tidur yang sama setiap harinya guna membuat kebiasaan yang baik. Gangguan tidur kerap kali terjadi karena pola hidup yang tidak seimbang. Cobalah untuk melakukan kebiasan tidur yang sehat dan memastikan tidur kita berkualitas. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas tidur, di antaranya:

  • Matikan televisi satu jam sebelum tidur
  • Berhenti bermain gadget satu jam sebelum tidur
  • Hindari pencahayaan yang berlebihan di kamar
  • Pastikan kamar untuk lansia memiliki sirkulasi udara yang baik 

5. Melakukan pemeriksaan kesehatan dan minum obat secara rutin

Seiring bertambahnya usia, kaum lansia perlu lebih rutin melakukan kontrol atau pemeriksaan kesehatan. Hal ini terjadi karena lansia menjadi salah satu golongan yang rentan mengalami berbagai masalah kesehatan serius. Sebaiknya, pemeriksan kesehatan dilakukan 3 bulan sekali untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan akurat. Selain itu, jika memang direkomendasikan oleh dokter, konsumsi obat-obatan yang dapat menunjang kesehatan. 

Demikianlah beberapa tips menjaga kesehatan untuk lansia. Mulai perhatikan dan sayangi orang tua atau orang-orang terdekat kamu lainnya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan melalui layanan Medical Check Up di Bumame.

Bumame menyediakan paket medical check up khusus lansia untuk mengetahui, menemukan dan menghindari berbagai masalah kesehatan seperti penyakit ginjal, fungsi hati, diabetes, jantung dan lainnya.

Tersedia layanan Home Care yang bsia dilakukan di rumah untuk memudahkan orang tua dan dapatkan sesi konsultasi gratis dengan dokter. Dapatkan juga obat-obatan yang dibutuhkan lansia di Bumame Apotek yang dapat dipesan dengan mudah via online dan gratis ongkir.

Kesehatan Lansia: Penyakit yang Rentan dan Tes yang Perlu Dilakukan

Seiring bertambahnya usia, tubuh kerap mengalami penurunan fungsi dan kerja karena berbagai macam alasan. Bagi kaum lansia atau lanjut usia sendiri, ada berbagai penyakit yang berisiko dialami. Apa saja penyakit-penyakit yang dapat memengaruhi kesehatan lansia? Cari tahu selengkapnya bersama Bumame! 

Penyakit yang rentan menyerang lansia

Berikut ini adalah 8 penyakit yang rentan dialami oleh mereka yang berusia lanjut: 

  1. Osteoporosis

Osteoporosis menjadi salah satu yang dianggap penyakit orang tua karena seringkali dialami oleh lansia. Osteoporosis juga sering disebut dengan pengeroposan tulang yang menyebabkan tulang mudah rapuh dan patah. 

  1. Hipertensi

Tekanan darah memiliki kecenderungan terus meningkat seiring bertambahnya usia. Hipertensi atau tekanan darah tinggi pada lansia tidak dapat disepelkan karena bisa menjadi faktor utama penyakit jantung dan stroke. Tekanan darah umumnya dianggap tinggi jika menunjukkan angka 140/90 mmHg. 

  1. Penyakit Jantung

Risiko terkena penyakit jantung juga akan bertambah besar ketika seseorang memasuki usia lanjut. Umumnya, serangan jantung dan gagal jantung merupakan dua jenis penyakit jantung yang bisa mengincar lansia. Hal ini terjadi karena adanya penumpukan plak yang menyumbat di pembuluh darah. 

  1. Stroke

Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak tidak terpenuhi dengan optimal, sehingga jaringan otak tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen yang cukup. Stroke juga dikenal sebagai penyakit yang menyerang orang tua dan usia lanjut. Beberapa gejala yang bisa dialami meliputi: mati rasa pada wajah, lengan, dan kaki. Selain itu, stroke juga bisa mengakibatkan kehilangan keseimbangan dan kesulitan berbicara. 

  1. Diabetes

Seiring bertambahnya usia, fungsi organ tubuh juga mulai bekerja kurang optimal. Saat tubuh tidak lagi bisa menggunakan gula darah dengan efisien, maka penyakit diabetes dapat menyerang. Para orang tua dan lanjut usia perlu mengontrol asupan makanan untuk selalu mengontrol kadar gula darah. 

  1. Katarak

Katarak merupakan penyakit yang menyerang lensa mata. Ciri-cirinya adalah pandangan yang kabur dan menurun. Katarak dapat terjadi seiring usia yang bertambah dan pola hidup yang tidak sehat seperti merokok, mengidap diabetes, atau terapar sinar ultraviolet berlebih. 

  1. Parkinson

Pada kebanyakan kasus, Parkison dapat terjadi setelah memasuki usia 60 tahun. Kondisi ini merupakan gangguan saraf progresif yang dapat menyebabkan tremor, rasa kaku, dan gerakan yang tidak leluasa pada lansia. Menurut survei, pria lebih berisiko mengalami Parkinson jika dibandingkan wanita.  

  1. Alzheimer dan demensia

Alzheimer dan demensia seringkali terjadi akibat faktor usia, riwayat kesehatan, hingga faktor keturunan. Ciri-cirinya adalah hilang ingatan, kesulitan berpikir, hingga kesulitan membuat keputusan sehingga tidak dapat beraktivitas dengan baik. 

Tes kesehatan yang perlu dilakukan lansia 

Usia yang sudah tidak lagi muda membuat kita harus lebih sadar akan pentingnya kesehatan. Kamu wajib membimbing orang tua dan orang-orang tersayang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di usia senja karena banyak penyakit yang sangat berisiko. Berikut adalah beberapa jenis tes kesehatan untuk lansia: 

  1. Tes tekanan darah

Bagi kaum lansia, sebaiknya melakukan pemeriksaan tekanan darah minimal satu tahun sekali. Namun akan lebih baik lagi jika dapat dilakukan lebih sering, seperti per 3 bulan atau per 6 bulan. Hal ini penting dilakukan karena menurut berbagai penelitian, hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi penyakkit yang dijuluki dengan silent killer karena gejalanya tidak terdeteksi. 

  1. Tes kadar kolesterol 

Kadar kolesterol yang tinggi menjadi pemicu penyakit jantung yang sangat berbahaya. Selain itu, kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan stroke. Tes kolesterol juga sebaiknya rutin dilakukan minimal satu tahun sekali. Jika dengan tes kolesterol seseorang memiliki risiko tinggi, tes kolesterol sebaiknya dilakukan lebih sering. 

  1. Vaksinasi 

Vaksinasi sangat perlu dilakukan oleh lansia. Beberapa vaksinasi yang direkomendasikan untuk lansia, yaitu: 

  • Vaksin tetanus setiap 10 tahun sekali
  • Vaksin flu tahunan
  • Vaksin pneumokokus yang berguna untuk mencegah penyakit pneumonia
  • Vaksin herpes zoster untuk lansia di atas 60 tahun
  1. Tes kepadatan tulang

Karena penyakit osteoporosis kerap mengintai kaum lanjut usia, maka dari itu pemeriksaan kepadatan tulang sangat diperlukan secara berkala. Menurut survei yang dilakukan Yayasan Osteoporosis Internasional, sebanyak 75 juta orang mengidap osteoporosis. 

  1. Tes diabetes

Semakin bertambahnya usia, tubuh tidak lagi bekerja dengan optimal dalam memproses gula darah. Hal inilah yang meyebabkan diabetes seringkali terjadi pada lansia. Maka dari itu, tes diabetes perlu dilakukan secara rutin untuk memantau kadar gula darah dalam tubuh. 

Sayangi orang tua atau orang-orang terdekat kamu lainnya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan melalui layanan Medical Check Up di Bumame. Tersedia layanan Home Care yang bisa dilakukan di rumah untuk memudahkan orang tua dan dapatkan sesi konsultasi gratis dengan dokter.

Apakah Kopi Membawa Pengaruh Besar Terhadap Kadar Gula Darah?

Tak bisa dipungkiri, kopi menjadi salah satu hal yang tidak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari. Banyak dari kita mengandalkan kopi tepat sebelum memulai beraktivitas karena dipercaya dapat meningkatkan konsentrasi serta mencegah rasa kantuk. Namun pertanyaannya, apakah kopi bisa memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh? Simak jawaban lengkapnya bersama Bumame! 

Hubungan kopi dengan gula darah

Gula darah sangat erat kaitannya dengan penyakit diabetes. Sementara diabetes sendiri merupakan penyakit yang bisa memengaruhi tubuh dalam memproses gula dalam darah. Beberapa penelitian menyebutkan jika minum kopi dapat meningkatkan dampak buruk bagi pengidap diabetes.

Karena mengonsumsi kopi sangat erat kaitannya dengan kadar gula darah dalam tubuh, tentu saja hal ini akan memengaruhi kondisi kesehatan pada pengidap diabetes, terlebih untuk mereka yang mengidap diabetes tipe 2. Mengonsumsi kopi dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin (kondisi saat sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik). Resistensi insulin tersebut bisa mengakibatkan munculnya perlemakan hati, aterosklerosis atau penebalan dan pengerasan dinding arteri, hingga menghambat proses penyembuhan pada luka. 

Mungkinkah minum kopi tanpa meningkatkan kadar gula darah?

Bagi pecinta kopi yang juga mengidap diabetes, kenaikan gula darah dapat dicegah dengan satu cara, yaitu mengonsumsi kopi tanpa gula, creamer, susu, ataupun pemanis buatan lainnya. 

Adapun jenis kopi yang sudah melalui proses penyaringan dan tidak mengandung kafein memiliki manfaat yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kopi yang tidak melalui proses penyaringan dan mengandung kafein. 

Namun data di atas tidak berlaku bagi semua orang, karena setiap orang memiliki metabolisme tubuh yang berbeda. Maka dari itu, sangat penting untuk mengonsultasikan kesehatan dengan dokter terpercaya. 

Bagaimana cara menjaga kadar gula darah tetap stabil? 

Ada cara-cara yang dapat dilakukan untuk bisa menjaga kadar gula darah tetap stabil, yaitu dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Beberapa tips yang mungkin dapat kamu lakukan, di antaranya: 

  1. Menyeimbangkan asupan protein dan lemak dalam tubuh 
  2. Mengonsumsi makanan tinggi serat
  3. Melakukan olahraga minimal 30-60 menit setiap hari 
  4. Tidur 8 jam sehari
  5. Rutin melakukan pemeriksaan kadar gula darah setiap bulan  

Bagi kamu para pecinta kopi, Bumame memiliki paket medical check up khusus penggemar kopi dan minuman manis untuk mendeteksi potensi penyakit akibat gaya hidup yang memengaruhi seorang penggemar kopi dan minuman manis. Tersedia layanan Home Care dan gratis konsultasi dengan dokter. Kamu juga bisa membeli obat-obatan, vitamin, dan tebus resep dokter di Bumame Apotek dengan gratis ongkir.

Manfaat dan Dampak Buruk Kopi bagi Kesehatan

Sudah pasti sesuatu yang dikonsumsi secara berlebihan bisa membawa dampak buruk, tak terkecuali kopi. Kamu sudah tahu apa saja manfaat dan dampak buruk kopi bagi kesehatan? Ketahui langsung bersama Bumame! 

Manfaat kopi bagi kesehatan

  1. Menjaga kesehatan jantung

Penelitian yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, mengonsumsi kopi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Selain itu, penelitian juga menyebutkan bahwa minum kopi secara rutin dalam dosis yang tidak berlebihan, tidak membawa pengaruh buruk pada kesehatan kardiovaskular.

  1. Mempertahankan berat badan ideal

Kafein yang terkandung pada kopi hitam mampu meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga hal ini bisa bantu mempertahankan dan bahkan menurunkan berat badan. Hal ini akan menjadi optimal jika dilakukan dengan olahraga. Selain meningkatkan metabolisme dan bantu pembakaran lemak, kopi hitam juga dapat mengurangi nafsu makan berlebih. 

  1. Mengurangi risiko diabetes tipe 2 

Menurut informasi yang dikutip dari Mayo Clinic, mengonsumsi kopi dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2. Namun hal ini tidak berlaku bagi mereka yang sudah mengidap diabetes, karena kafein pada kopi bisa memengaruhi kadar gula darah. Sebaiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait dosis tepat dalam mengonsumsi kopi. 

  1. Menjaga kesehatan otak 

Kafein yang terkandung dalam kopi bisa memberikan berbagai efek positif pada sistem kerja otak, di antara lain meningkatkan kewaspadaan, membantu meningkatkan konsentrasi, meningkatkan suasana hati, hingga menurunkan gejala depresi. Selain itu, minum kopi juga bisa mencegah penurunan fungsi kognitif otak. 

  1. Menjaga kesehatan organ hati 

Minum kopi dalam dosis yang tidak berlebihan bisa membantu mengurangi jumlah lemak pada hati. Studi yang dilakukan dalam Journal of Clinical Gastroenterology mengatakan bahwa kandungan kimia yang terdapat pada kopi bisa membantu proses detoksifikasi atau pengeluaran racun dalam hati. 

Dampak buruk kopi bagi kesehatan

  1. Menimbulkan gangguan tidur

Minum kopi memang seringkali dilakukan guna menghindari rasa kantuk. Memang kafein bisa bantu menstimulasi otak agar tetap berkonsentrasi. Namun, hati-hati jika tujuan ini malah membuat kamu mengalami gangguan tidur. Kesulitan tidur karena terlalu banyak mengonsumsi kopi malah akan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Sebaiknya kamu menghindari minum kopi di atas jam 6 sore. 

  1. Memicu rasa cemas

Selain menimbulkan gangguan tidur, minum kopi berlebih bisa berdampak pada suasana hati atau mood, yaitu gangguan cemas atau gelisah yang berlebihan. Hal ini dapat terjadi karena senyawa katekolamin dari kafein akan meningkat. Senyawa katekolamin yang berlebihan bisa memberikan respons buruk pada tubuh, seperti rasa takut, cemas, dan gelisah. Maka dari itu, batasi dan jangan sampai aktivitas kamu jadi terganggu. 

  1. Menimbulkan ketergantungan kafein

Kopi bisa menjadi adiktif jika kamu sering mengonsumsi kopi. Hal ini dikarenakan mengonsumsi kopi sudah menjadi kebiasaan sehingga tubuh meresponsnya sebagai suatu kebiasaan. Perlu diingat, kafein pada kopi adalah senyawa stimulan yang memengaruhi sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat yang mendapatkan pengaruh dari kafein berperan untuk mengendalikan emosi dan kondisi psikologis. Ciri-ciri ketergantungan kafein, di antaranya mengalami kelelahan, kekurangan tenaga, penurunan kewaspadaan, hingga sulit berkonsentrasi.

  1. Menyebabkan masalah pencernaan

Jika kamu memiliki pencernaan yang sensitif, berhati-hatilah selalu dalam mengonsumsi kopi. Kafein dapat melemahkan otot pada katup kerongkongan bawah. Situasi ini yang menyebabkan katup tidak bisa menahan cairan lambung yang bersifat asam. Akibatnya, asam lambung naik yang berujung pada refluks asam lambung atau GERD. Asam pada kopi juga bisa memperparah luka atau masalah di lambung dan sistem pencernaan lainnya. 

  1. Meningkatkan pengeroposan

Mengonsumsi kopi berlebihan dapat membuat tubuh rentan mengalami kekurangan kalsium, terutama pada mereka yang berusia di atas 50 tahun. Maka dari itu, tak heran minum kopi setiap hari bagi mereka yang berada pada usia lanjut bisa meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis atau pengeroposan.

Dosis tepat mengonsumsi kopi 

Batas aman kafein untuk sebagian besar orang dewasa yaitu 200-300 miligram atau setara dengan 2-3 cangkir kopi sehari. Ada penelitian yang menyebutkan jika minum kopi sebanyak 4 cangkir per hari sudah dikategorikan sebagai konsumsi yang berlebihan. Namun bagi kamu pecinta kopi, sebaiknya kamu mengonsultasikan kepada dokter terkait takaran yang tepat per harinya. 

Selain itu, bagi kamu para pecinta kopi, Bumame memiliki paket medical check up khusus penggemar kopi dan minuman manis untuk mendeteksi potensi penyakit akibat gaya hidup yang memengaruhi seorang penggemar kopi dan minuman manis. Tersedia juga layanan Home Care dan gratis konsultasi dengan dokter. Kamu juga bisa membeli obat-obatan, vitamin, dan tebus resep dokter di Bumame Apotek dengan gratis ongkir.

Gangguan Pertumbuhan Anak: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengobati

Seorang anak yang baru lahir akan melewati fase tumbuh kembang anak. Namun, ada potensi terjadinya gangguan pertumbuhan anak. Apa yang dimaksud dengan gangguan pertumbuhan anak? Cari tahu selengkapnya bersama Bumame!

Pengertian gangguan pertumbuhan anak

Gangguan pertumbuhan adalah kondisi ketika dalam masa pertumbuhan, seorang anak mengalami ketidakwajaran pada fisik ataupun mental. Pertumbuhan yang cenderung lambat atau justru lebih cepat bisa menjadi pertanda awal adanya gangguan kelenjar atau penyakit tertentu.

Kelenjar yang bisa memengaruhi pertumbuhan biasa dikenal dengan kelenjar pituitari (organ kecil di bawah otak yang berfungsi memproduksi  hormon-hormon pertumbuhan). Jika produksi hormon ini kurang, tubuh anak akan lebih pendek dari biasanya. Sebaliknya, hormon yang berlebih membuat anak berpotensi mengalami gigantisme atau kondisi pertumbuhan tulang dan jaringan yang melebihi biasanya. 

Jenis-jenis gangguan pertumbuhan anak 

1. Gangguan spektrum autisme 

Gangguan spektrum autisme biasanya menyerang kemampuan seorang anak dalam berkomunikasi dan melakukan interaksi sosial. Seorang anak dengan spektrum autisme lebih menyukai dunianya sendiri dan sulit membangun hubungan dengan lingkungan sekitar. Ciri-ciri umumnya, yaitu: terlambat berbicara, kesulitan mengeluarkan kalimat, sering memutarkan tubuhnya, hingga membenturkan kepalanya sendiri. 

2. Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD)

Gangguan ini merupakan yang paling sering terjadi dan bersifat kronis. Seorang anak dengan ADHD mengindikasikan fungsi otak yang tidak bekerja dengan sebagaimana mustinya. Secara umum, gejala ADHD bisa terlihat di rentang usia 3 – 12 tahun. Ciri-cirinya meliputi: terlalu banyak bicara, sulit fokus, sering melamun, tidak bersabar, suka menyendiri, hingga tidak bisa diberi tahu atau mengikuti arahan.

3. Gangguan belajar

Gangguan ini bisa terlihat ketika seorang anak sudah diajari sedemikian rupa tentang hal-hal esensial, namun tetap sulit mengerti. Gangguan ini memengaruhi area kecerdasan tertentu. Ciri-ciri umumnya adalah: sulit membedakan kiri dan kanan, tidak bisa mengurutkan angka atau huruf, tidak bisa membedakan bentuk, kesulitan memahami konsep waktu, hingga kesulitan menulis, menggambar, dan menggunting. 

4. Auditory processing disorder (APD)

Gangguan proses auditori atau auditory processing disorder (APD) umumnya berkaitan dengan masalah pendengaran. Masalah ini umumnya bisa terjadi pada anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan dialami oleh orang dewasa. Ciri-ciri pada gangguan proses auditori meliputi: kesulitan merespons suara, kesulitan menikmati musik, kesulitan memahami percakapan, kesulitan mengingat petunjuk, hingga kesulitan berkonsentrasi. 

5. Gangguan intelektual 

Gangguan intelektual seringkali dikaitkan dengan keterbelakangan mental karena seorang anak tidak dapat mencapai tingkat kecerdasan atau keterampilan sebagaimana harusnya. Gangguan intelektual bisa terjadi bahkan sebelum seorang anak dilahirkan. Beberapa gangguan intelektual yang kita kenal, meliputi: Down Syndrome, Fragile X Syndrome, atau kondisi cacat lahir lainnya. Gangguan intelektual sebenarnya bisa dideteksi lebih dini, yaitu ketika ibu hamil mengandung di usia kehamilan 10 minggu dengan tes NIPT by NIFTY.  

Penyebab terjadinya gangguan pertumbuhan 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan, yaitu: 

  • Faktor keturunan

Jika Ayah dan Ibu memiliki postur tubuh yang cenderung pendek, anak memiliki risiko lebih besar terlahir dengan kondisi serupa. 

  • Faktor penyakit

Faktor penyakit bisa dikaitkan dengan malnutrisi, gangguan pencernaan, ataupun penyakit ginjal yang bisa menjadi penyebab terjadinya gangguan pertumbuhan. Tidak hanya itu, penyakit lain seperti jantung, diabetes, bahkan stres bisa menjadi pemicu. 

  • Faktor hormon

Produksi hormon pertumbuhan yang seimbang sangat penting untuk mendukung perkembangan tulang yang sehat. Jika terjadi gangguan pada hormon, seperti produksi yang kurang atau lebih, akan meningkatkan potensi terjadinya gangguan pertumbuhan.

  • Kelainan genetik

Kelainan genetik dapat terjadinya karena adanya pembentukan kromosom yang tidak normal dan adanya gangguan pada banyak sistem dalam tubuh. Gangguan-gangguan ini terjadi karena adanya mutasi baru pada DNA yang diwarisi oleh orang tua. 

Cara mencegah dan mengobati

Gangguan pertumbuhan umumnya bisa dicegah dan dikurangi risikonya dengan mengubah gaya hidup tidak sehat sebelum menjalani program hamil. Beberapa langkah yang bisa dilakukan, meliputi: 

  • Berhenti merokok, mengonsumsi alkohol, dan obat-obatan terlarang 
  • Memenuhi gizi seimbang dengan mengonsumsi makanan sehat
  • Memenuhi kebutuan asam folat 
  • Rutin memeriksakan diri ke dokter 

Sementara itu, pengobatan gangguan tumbuh kembang anak bisa berbeda dari kasus ke kasus. Biasanya, dokter akan menentukan pengobatan berdasarkan beberapa hal: 

  • Status kesehatan dan riwayat kesehatan pasien saat ini
  • Kemampuan pasien menerima prosedur medis atau obat yang diresepkan
  • Tingkat keparahan gangguan pertumbuhan yang dialami 

Kamu bisa memastikan tumbuh kembang anak dengan layanan skrining tumbuh kembang anak di Bumame. Tersedia layanan Home Care dan gratis konsultasi dengan dokter. Selain itu, kamu juga bisa membeli obat-obatan, vitamin, dan tebus resep dokter di Bumame Apotek dengan gratis ongkir. 

Sindrom Jacob: Pengertian, Ciri dan Cara Mendeteksinya

Satu dari sekian jenis kelainan kromosom adalah sindrom Jacob. Sindrom langka ini biasa ditemukan pada janin berjenis kelamin laki-laki. Anak lelaki dengan kondisi sindrom Jacob umumnya akan mengalami berbagai macam kendala dalam tumbuh kembang. Untuk lebih lengkap, Bumame akan menjelaskan apa itu sindrom Jacob sampai bagaimana penanganan serta pencegahannya.

Apa Itu Sindrom Jacob?

Manusia normal memiliki 46 pasang kromosom. Khusus pada pria, terdapat satu kromosom X dan Y yang menyusun XY. Kondisi tersebut tidak berlaku pada sindrom Jacob. Sindrom Jacob adalah sebuah kelainan kromosom di mana kromosom Y pada lelaki terdiri dari dua buah, sehingga terbentuklah kromosom XYY. Itu sebabnya sindrom Jacob juga bisa disebut XYY karyotype atau sindrom YY.

Sindrom Jacob merupakan kondisi yang muncul sejak anak berada dalam kandungan. Dikutip dari National Library of Medicine, sindrom Jacob tergolong sangat langka dengan kemunculan 1 dari 1,000 kelahiran bayi laki-laki. Sindrom Jacob pun bukanlah kondisi yang diturunkan dari orang tua ke anak. Selain itu, tidak ada penyebab pasti mengapa sindrom Jacob bisa terjadi.

Ciri-ciri Sindrom Jacob

Anak penyandang sindrom Jacob memiliki tinggi badan yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata lelaki seumurnya. Fungsi seksual penyandang sindrom Jacob pun tergolong normal meskipun memiliki kromosom Y ganda.

Gejala fisik yang dimiliki sindrom Jacob antara lain:

  • Ukuran kepala dan gigi besar
  • Jarak mata lebar
  • Telapak kaki rata
  • Jari melengkung ke dalam
  • Peningkatan lemak perut
  • Skoliosis
  • Tonus otot lemah
  • Mengalami tremor
  • Keterlambatan perkembangan keterampilan motorik, seperti duduk dan berjalan

Ketika memasuki usia remaja, penyandang sindrom YY akan menunjukkan gejala:

  • Autisme dan sulit berkonsentrasi
  • Keterlambatan perkembangan keterampilan motorik
  • Kesulitan berbicara
  • Masalah emosional atau perilaku
  • Ketidakmampuan untuk belajar
  • Tinggi badan lebih tinggi dari rata-rata

Sindrom Jacob juga bisa menyebabkan peningkatan ukuran testis serta risiko mengalami asma dan kejang pada anak-anak. Sementara untuk orang dewasa penderita sindrom Jacob, gejala yang umum ditunjukkan adalah infertilitas.

Bagaimana Cara Mendeteksi Sindrom Jacob?

Ketika bayi laki-laki dengan sindrom Jacob lahir, bayi akan lahir dalam kondisi tampak sehat dan tidak ada ciri fisik yang mencolok. Sehingga kondisi ini sering kali tidak terdiagnosis dari awal dan baru diketahui saat sang anak bertambah usia.

Namun demikian, potensi terjadinya sindrom Jacob bisa dideteksi sejak masa kehamilan melalui pemeriksaan Non Invasive Prenatal Testing (NIPT). Tes ini dapat membantu deteksi potensi kelainan kromosom sedari dini. Jadi, ibu hamil bersama pasangan mampu mempersiapkan berbagai hal yang perlu dilakukan untuk menyambut kelahiran bayi dengan kondisi tersebut.

Apakah Sindrom Jacob Bisa Diobati?

Sindrom Jacob tidak bisa diobati. Akan tetapi, terapi dan perawatan intensif bisa diberikan kepada penyandang sindrom Jacob untuk mengurangi atau mengatasi gejala yang muncul saat pertambahan usia. Berikut jenis terapi yang dapat diberikan:

1. Terapi Bicara

Orang dengan sindrom XYY akan mengalami keterlambatan dalam belajar berbicara. Oleh karena itu, dibutuhkan terapi bicara untuk mengatasi hal tersebut serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi di masa depan.

2. Terapi Okupasi Atau Fisioterapi

Gejala perkembangan motorik yang tertunda dan masalah kekuatan otot juga cukup umum ditemukan pada anak lelaki dengan sindrom XYY. Terapi fisik berupa okupasi atau fisioterapi dapat mengurangi gejala ini.

3. Edukasi

Beberapa anak penyandang sindrom Jacob biasanya mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran di sekolah. Untuk mengatasinya, dibutuhkan edukasi yang mumpuni dari guru dan orang tua atau bahkan menambahkan guru pendamping jika diperlukan untuk mendukung proses belajar si anak.

4. Pemeriksaan Kesehatan Berkala

Karena anak dengan sindrom Jacob rentan mengalami asma dan kejang, dibutuhkan pula pemeriksaan kesehatan secara periodik untuk memantau perkembangan anak. Alhasil, hambatan dan gejala yang akan muncul nantinya bisa disiasati sedari dini.

5. Konseling

Tantangan lain yang dihadapi oleh penyandang sindrom Jacob adalah masalah dalam mengelola emosi dan berperilaku. Solusinya, sebaiknya lakukan sesi konseling dengan psikolog untuk memahami penyandang sindrom Jacob dengan lebih baik. Cara ini juga bisa meningkatkan kualitas relasi antara anak dengan sindrom Jacob dan orang disekitarnya.

Kini kamu sudah lebih paham tentang apa itu sindrom Jacob, bukan? Menjalani prosedur NIPT test bisa menjadi pilihan bagi kamu yang sedang menanti kelahiran si kecil. Bumame menyediakan layanan skrining NIPT. Nikmati layanan konsultasi gratis sebelum pemeriksaan secara gratis!