Pelajari Bahaya Obesitas Pada Anak & Komplikasi yang Mengintai

Banyak orang tua menginginkan anak mereka tumbuh gemuk karena dinilai lucu dan menggemaskan. Padahal, kegemukan pada anak-anak bisa menjadi awal penyakit obesitas. Seperti apa obesitas anak Seperti apa bahaya obesitas pada anak? Dan bagaimana cara mencegahnya? Simak ulasan dari Bumame yang satu ini!

Berbagai Komplikasi Obesitas Anak

Obesitas anak akan mengakibatkan berbagai komplikasi apabila tidak ditangani dengan baik. Beberapa komplikasi tersebut antara lain:

1. Asma

Obesitas merupakan salah satu penyebab penyakit asma, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Hal ini diperkuat sebuah studi yang menemukan bahwa anak penderita obesitas mempunyai risiko terkena penyakit asma lebih tinggi.

2. Diabetes

Kondisi lemak yang berlebih pada anak penderita obesitas dapat memengaruhi kadar glukosa darah. Akibatnya, anak pun berpotensi mengidap diabetes tipe dua. Kondisi tersebut bisa diminimalisir dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat.

3. Penyakit Jantung

Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung di masa depan pada anak-anak dengan obesitas. Di samping itu, penyakit jantung pun bisa meningkatkan risiko komplikasi penyakit lain seperti serangan jantung.

4. Masalah Pernapasan Ketika Tidur

Lemak berlebih di area leher dari seorang penderita obesitas dapat menghalangi saluran udara. Sehingga, anak dengan obesitas berpeluang mengalami masalah tidur mulai dari mendengkur berlebihan dan nafas tiba-tiba berhenti saat tidur (sleep apnea).

5. Nyeri Sendi

Berat badan ekstra menyebabkan tekanan pada pinggul dan lutut. Oleh sebab itu, nyeri sendi pun akan muncul. Anak penderita obesitas umumnya juga akan mengalami nyeri pada pinggul, lutut, dan punggung.

6. Kolesterol Tinggi

Makanan tinggi lemak dan garam yang biasa dikonsumsi oleh penderita diabetes bisa mengakibatkan kadar kolesterol dan tekanan darah meningkat. Tingginya kolesterol bisa berimbas pada kemunculan penyakit jantung.

7. Penumpukan Lemak Pada Liver

Menumpuknya lemak pada liver sering kali tidak disertai gejala tertentu. Lemak yang menumpuk di area liver bisa mengakibatkan kerusakan hati.

8. Gangguan Psikologis

Anak obesitas acapkali mengalami perundungan atau bullying dari teman-teman sebayanya. Akibatnya, anak bisa kehilangan kepercayaan diri hingga menderita gangguan psikologis seperti depresi atau kecemasan berlebih.

Cara Menghindari Obesitas Pada Anak

mencegah obesitas pada anak

Demi masa depan dan kesehatan si kecil, orang tua perlu membiasakan hidup sehat agar terhindar dari kondisi diabetes. Inilah beberapa cara sederhana yang bisa kamu terapkan agar si kecil tetap sehat:

1. Berikan Contoh yang Baik

Anak adalah peniru orang dewasa di sekitarnya. Jika kamu ingin anak hidup sehat, maka kamu harus memberikan contoh bagaimana cara menjalani hidup sehat terlebih dahulu. Mulailah dengan cara mengurangi makanan tinggi lemak dan gula serta rutin melakukan olahraga.

2. Rutin Lakukan Aktivitas Fisik

Berolahraga mungkin akan membosankan bagi sebagian anak. Solusinya, kamu bisa mengajak si kecil untuk melakukan aktivitas yang melibatkan fisik seperti berlarian di taman dan bermain jungkat-jungkit. Jika sudah sering aktif bermain, barulah kamu bisa mencari tahu dan mencoba mendorong mereka untuk menjalani olahraga yang diminati.

Centers for Disease Control and Prevention dari Amerika Serikat merekomendasikan anak-anak untuk menjalani aktivitas fisik setidaknya satu jam sehari agar hidup sehat.

3. Kurangi Screen Time

Harvard School of Public Health menjelaskan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu dengan menonton televisi, bermain game atau menggunakan smartphone cenderung mengalami kelebihan berat badan.

Ada dua alasan yang mendasari mengapa screen time tinggi bisa mengakibatkan obesitas:

  1. Screen time yang tinggi bisa memakan waktu yang untuk melakukan aktivitas fisik.
  2. Menghabiskan waktu di depan televisi dan gadget banyak memicu anak untuk ngemil lebih banyak. Adanya iklan makanan fast food dan minuman manis serta bersoda yang mereka lihat saat screen time juga bisa meningkatkan keinginan anak untuk mengonsumsi makanan tinggi gula dan berlemak.

Itulah mengapa sebaiknya orang dewasa selalu mendampingi anak ketika menonton televisi dan menggunakan gadget serta membatasi penggunaannya.

Anak berusia di bawah 2 tahun tidak disarankan untuk mengakses perangkat digital. Sedangkan untuk anak di atas 2 tahun, waktu screen time yang disarankan adalah 1 – 2 jam.

4. Berikan Camilan Sehat

Selain memberikan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai makanan sehari-hari, kamu juga bisa memberikan jenis camilan yang lebih sehat untuk waktu luang si kecil.

Adapun contoh cemilan sehat yang mudah dibuat dan didapatkan adalah popcorn tanpa mentega, buah dengan campuran yogurt rendah lemak dan rendah gula atau sereal gandum utuh dengan susu rendah lemak.

Mengingat bahaya obesitas pada anak di atas, jangan sepelekan apabila kamu mendapati si kecil mengalami kenaikan badan yang cukup signifikan. Bumame menyediakan layanan Tes Obesitas Khusus Anak. Tak hanya itu, kamu juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu terkait kondisi sang buah hati dengan dokter sebelum pemeriksaan berlangsung.

Kanker Paru-paru: Penyebab, Gejala, Ciri-ciri, dan Pengobatan

Kanker paru-paru merupakan salah satu kanker yang paling banyak dijumpai dan paling banyak menyebabkan kematian di seluruh dunia. Menurut Global Burden of Cancer (Globocan) tahun 2020, kanker paru-paru merupakan penyebab kematian nomor satu di antara seluruh jenis kanker dengan persentase 18% dari seluruh kematian akibat kanker. 

Kejadian kanker paru di seluruh dunia menempati nomor dua setelah kanker payudara dan kejadian kanker paru di Indonesia sendiri menempati nomor tiga setelah kanker payudara dan kanker leher rahim, dengan persentase 8,8% dari seluruh kejadian kanker di Indonesia.

Nah, sebenarnya apa sih, penyebab kanker paru? Bagaimana gejala dan ciri-cirinya? Apa saja pilihan pengobatan kanker paru? Yuk, simak pembahasan berikut!

Baca Juga: Benarkah Maag Bisa Menyebabkan Kanker Lambung?

Penyebab kanker paru-paru

Berbagai faktor dapat mempengaruhi terjadinya kanker paru, di antaranya sebagai berikut:

  • Umur

Semakin bertambah umur seseorang, kemungkinan orang tersebut banyak terpajan faktor risiko kanker paru semakin tinggi, ditambah kemampuan memperbaiki sel seseorang semakin lama juga semakin turun. Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa insidens kanker paru mengalami peningkatan tajam pada usia 45-49 tahun.

  • Jenis kelamin

Berdasarkan penelitian, insidens kanker paru lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Kejadian kanker paru di Indonesia pada laki-laki menempati nomor satu dengan persentase 14,1% dari seluruh kejadian kanker pada laki-laki. 

  • Genetik

Risiko seseorang mengalami kanker paru akan meningkat jika memiliki orangtua, saudara, atau anak yang terkena kanker paru. Selain itu, jika seseorang pernah terkena salah satu jenis kanker paru, kemungkinan orang tersebut terkena kanker paru jenis yang lainnya akan meningkat pula.

  • Rokok

Merokok merupakan salah satu faktor risiko utama dari kanker paru. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa rokok berhubungan dengan hampir 90% dari kasus kanker paru.

Rokok dapat menyebabkan kanker paru melalui dua jalur, yaitu asap rokok yang mengandung zat karsinogen serta aliran asap rokok yang terus-menerus dapat merusak mukosa dan sel-sel di saluran napas. Rokok sendiri mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia yang sedikitnya 69 dari bahan kimia tersebut sudah diketahui dapat menyebabkan kanker, seperti nikotin, tar, kadmium, formaldehid, dan sebagainya.

Perokok aktif memiliki risiko 20 kali lebih besar terkena kanker paru dibandingkan bukan perokok.

  • Paparan radiasi (Radon)

Radon merupakan gas radioaktif yang dilepaskan oleh peluruhan uranium, thorium, dan radium dalam batu dan tanah. Pada tubuh manusia, zat ini dapat menyebabkan kerusakan sel dan DNA, perubahan kromosom, mutasi gen, serta ketidakstabilan genetik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker paru.

Gejala dan ciri-ciri kanker paru-paru

Kanker paru tidak memiliki gejala klinis yang khas, tetapi terdapat beberapa gejala yang sering dijumpai pada pasien-pasien dengan kanker paru, salah satunya batuk. Jika seseorang mengalami batuk, sesak napas, atau nyeri dada karena masalah pernapasan yang tidak kunjung sembuh, ditambah pasien memiliki faktor risiko kanker paru, maka pasien tersebut harus ditindaklanjuti untuk prosedur diagnosis kanker paru.

Secara lebih detail, berikut keluhan yang mungkin muncul pada pasien-pasien kanker paru:

  • Batuk lama
  • Batuk berdarah
  • Sesak napas
  • Nyeri dada (karena masalah pernapasan)
  • Suara serak
  • Sulit/nyeri telan yang tidak membaik dengan pengobatan
  • Nafsu makan menurun
  • Penurunan berat badan signifikan dalam waktu singkat
  • Demam hilang timbul
  • Sakit kepala
  • Nyeri di tulang
  • Parese (kelumpuhan atau penurunan kekuatan otot pada salah satu anggota gerak baik kiri maupun kanan)
  • Pembengkakan atau ditemukannya benjolan di leher, ketiak, atau dinding dada

Namun, tentunya diagnosis kanker paru tidak bisa ditegakkan hanya berdasarkan keluhan saja. Diperlukan berbagai macam pemeriksaan penunjang untuk mengkonfirmasi kecurigaan dan menegakkan diagnosis kanker paru, seperti berbagai pemeriksaan radiologi, biopsi, endoskopi, laboratorium, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Apa itu Kanker? Ini Penyebab, Gejala, dan Jenis-jenisnya

Pengobatan kanker paru-paru

Pilihan pengobatan kanker paru sangat bergantung pada stadium penyakit, keadaan umum penderita, komorbiditas, tujuan pengobatan, serta keefektifan biaya pengobatan. Beberapa pilihan terapi di antaranya adalah bedah, radiasi, kemoterapi, dan terapi target.

  • Bedah

Tindakan bedah atau operasi dapat dilakukan jika kanker masih berada pada stadium I dan II, artinya kanker masih berada pada salah satu sisi paru-paru dan belum menyebar ke sisi lainnya atau ke organ yang lain. Tujuan dari terapi ini adalah untuk mengangkat tumor dan jaringan sehat di sekitar tumor untuk menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.

  • Radioterapi

Umumnya terapi ini dilakukan apabila operasi sudah tidak dapat dilakukan, yaitu pada kanker stadium lanjut di mana sel kanker sudah menyebar, atau saat kondisi pasien tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi. 

Selain sebagai terapi kuratif untuk penyembuhan, terapi ini juga dapat digunakan dengan tujuan paliatif—yaitu untuk mengurangi gejala saat terapi penyembuhan sudah tidak mungkin lagi dilakukan.

  • Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan pada kanker paru stadium lanjut dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Kemoterapi dapat dilakukan dengan beberapa cara:

  1. Sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran tumor agar memudahkan tindakan pengambilan tumor
  2.  Setelah operasi untuk mencegah kembalinya sel kanker
  3. Sebagai terapi paliatif yaitu untuk mengurangi gejala saat pengobatan sudah tidak mungkin lagi dilakukan
  4. Dikombinasikan dengan radioterapi
  5. Terapi target

Terapi ini merupakan terapi pemberian obat yang bertujuan untuk memperlambat penyebaran dari sel kanker. Mekanisme kerja obat ini adalah menyerang protein pertumbuhan dari sel-sel kanker, sehingga terapi ini hanya dapat dilakukan apabila kanker paru pada pasien memiliki protein yang dapat diserang oleh obat. Obat yang tersedia yaitu Gefitinib, Erlotinib, atau Afatinib.

  • Terapi ablasi

Terapi ini menggunakan frekuensi gelombang radio untuk membunuh sel tumor pada stadium awal. 

  • Krioterapi

Terapi ini menggunakan gas bersuhu dingin untuk mengecilkan tumor apabila tumor mulai menghalangi jalur napas. 

Baca Juga: Apa Saja Tingkatan Stadium Kanker?

Ingin tahu kondisi kesehatan paru-paru kamu?

Tidak bisa dipungkiri, jumlah perokok di Indonesia sangat besar. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan paru-paru. Menjadi perokok aktif atau hidup dengan orang-orang yang merokok, dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. Jika kamu ingin mencari tahu kondisi kesehatan paru-paru, yuk isi kuis LUNGClear™ di sini untuk mengetahui langkah-langkah preventif apa saja yang dapat kamu lakukan untuk mencegah masalah kesehatan paru-paru.

Skrining risiko dini kanker paru-paru

LUNGClear™ adalah tes skrining biomarker kanker#1 di Indonesia yang paling sensitif dan ampuh mendeteksi lebih dini risiko penyakit kanker paru-paru dengan tingkat akurasi sebesar >80%. Tes ini bersifat aman dan tidak berisiko karena menggunakan prosedur layaknya tes darah pada umumnya. Untuk informasi lebih lanjut terkait LUNGClear™, silakan menghubungi Bumame.

Ditulis oleh: Adara Kirana Putri S.Ked

Benarkah Maag Bisa Menyebabkan Kanker Lambung?

Mendengar kata “Kanker Lambung” mungkin terdengar kurang familiar di telinga kita. Menurut data dari Global Burden of Cancer Study (GLOBOCAN) dari World Health Organization (WHO) di tahun 2020 mencatat bahwa kanker lambung menempati urutan ke 19 dari seluruh jenis kanker dengan kemunculan kasus baru yaitu 3.484. Selain itu, kanker lambung menyebabkan 1.3% kematian bagi penderitanya. Tak sedikit mungkin yang bertanya-tanya benarkah maag dapat menyebabkan kanker lambung? Oleh karena itu pada artikel kali ini kita akan kupas tuntas lebih dalam tentang kanker lambung.

Kanker lambung terjadi ketika terdapat adanya pertumbuhan sel kanker di dalam sel penyusun lambung. Kanker ini cukup sulit terdeteksi pada tahap awal karena biasanya tidak menimbulkan gejala mulanya. Sehingga seringkali baru terdiagnosis saat sudah terjadi penyebaran ke bagian tubuh lain.

Baca Juga: Apa itu Kanker? Ini Penyebab, Gejala, dan Jenis-jenisnya

Apa gejala umum yang terjadi pada kanker lambung?

Banyak tanda dan gejala kanker lambung yang mudah terabaikan. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri gejala dari kanker lambung.

  • Nyeri ulu hati berulang. Nyeri ulu hati ini biasanya merupakan akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. Gejala ini sama seperti yang dirasakan saat terjadi sakit maag. Banyak kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya hal ini.
  • Gangguan pencernaan (sering sendawa). Perasaan tidak nyaman pada perut bagian atas seperti rasa mual. Gejala ini bisa jadi bukan sebuah pertanda yang serius, namun bila terjadi berulang sebaiknya segera melakukan pemeriksaan diri ke dokter.
  • Kehilangan nafsu makan. Hilangnya nafsu makan dapat menjadi pertanda masalah kesehatan.
  • Merasa kenyang hanya setelah makan sedikit
  • Kelelahan yang berlebih. Rasa lelah yang berlebih merupakan pertanda dari anemia. Anemia dapat menandakan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker lambung.
  • Nyeri perut persisten

Selain di atas, apabila kanker lambung sudah mengalami metastasis atau penyebaran, gejala lebih lanjut dapat meliputi:

  • Darah pada feses
  • Teraba benjolan pada perut bagian atas
  • Mual dan muntah
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Kekuningan pada kulit dan mata, menandakan penyebaran kanker mencapai organ hati

Faktor apa saja yang meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung?

  • Usia. Usia di atas 60 tahun meningkatkan risiko terkena kanker lambung. Walaupun kanker ini juga dapat terjadi pada dewasa di bawah 60 tahun
  • Jenis kelamin laki-laki memiliki kecenderungan risiko 2 kali lipat dibanding perempuan
  • Infeksi. Infeksi bakteri H. pylori meningkatkan risiko kanker lambung.
  • Adanya polip pada lambung
  • Konsumsi makanan asin, daging asap, dan minuman beralkohol
  • Merokok
  • Obesitas
  • Sindrom genetik yang diwariskan. Meliputi Lynch syndrome dan familial adenomatous polyposis (FAP)

Baca Juga: Apa Saja Tingkatan Stadium Kanker?

Bagaimana pemeriksaan untuk memastikan diagnosis kanker lambung?

Diagnosis kanker lambung atau bukan dapat dipastikan melalui serangkaian tes. Tes-tes berikut dapat membantu dokter untuk mengidentifikasi kanker atau permasalahan lain yang dialami.

  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan perihal gejala yang dialami atau dirasakan pada bagian perut
  • Pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah dapat memastikan diagnosis anemia atau kemungkinan penyebab lainnya. Anemia dapat disebabkan banyak hal, salah satunya perdarahan akibat adanya tumor pada lambung
  • Pemeriksaan feses. Hal ini untuk mengidentifikasi bakteri pada feses yang mungkin menyebabkan timbulnya gejala yang dirasakan
  • Endoskopi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukan selang dengan ujungnya terdapat kamera kecil untuk melihat bagian dalam dari lambung apakah terdapat keabnormalan atau tidak
  • Biopsi. Selama melakukan endoskopi, dokter biasanya dapat sekaligus melakukan biopsi yaitu pengambilan sedikit sampel jaringan untuk kemudian diperiksa di bawah mikroskop
  • Pencitraan menggunakan X-ray, CT scan, hingga MRI

Bagaimana pengobatan pada kanker lambung?

Sebagaimana pengobatan kanker pada umumnya, terapi pada kanker lambung yang dapat dilakukan yaitu meliputi:

  • Kemoterapi
  • Terapi radiasi
  • Operasi bedah
  • Imunoterapi

Rencana terapi yang diberikan sangat bergantung berdasarkan pada sel asal dan stadium kanker itu sendiri. Selain itu, usia dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan juga menentukan jenis terapi yang akan diberikan.

Di samping memusnahkan sel kanker pada lambung, tujuan dari terapi yang dilakukan adalah untuk mencegah penyebaran sel kanker menuju organ-organ lainnya. Kanker lambung apabila tidak diobati dapat menyebar ke paru-paru, kelenjar limfa, tulang, hingga hati. 

Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mencegah timbulnya kanker lambung pada tubuh saya?

Sebenarnya, kanker tidak dapat betul-betul murni dicegah kejadiannya. Namun beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menurunkan faktor risiko kemunculan kanker antara lain:

  • Mempertahankan berat badan ideal. Hal ini dikarenakan berat badan berlebih meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung.
  • Perbanyak konsumsi sayur dan buah
  • Mengurangi makanan instan
  • Olahraga secara teratur
  • Tidak mengkonsumsi alkohol
  • Tidak merokok

Sebagai kesimpulan, kanker lambung dapat menimbulkan gejala yang terus menerus atau tidak biasa, seperti sakit perut, nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan. Gejala awal yang muncul dapat disalah artikan sebagai permasalahan kesehatan yang lain seperti infeksi hingga tukak lambung. Maag yang berulang sendiri dapat merupakan salah satu pertanda dari adanya kanker lambung. Pada sebagian kasus, maag (gastritis) dapat berkembang menjadi luka pada lambung serta kemudian meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung.

Baca Juga: Apa Benar Puasa Bisa Sembuhkan Kanker Kelenjar Getah Bening?

Ingin tahu kondisi kesehatan lambung kamu?

Kebanyakan orang Indonesia, gemar mengonsumsi makanan yang digoreng, diasap, dibakar, dan mengandung garam dalam jumlah berlebih. Faktor ini menjadi salah satu penyebab berbagai masalah kesehatan lambung. Jika kamu salah satunya, yuk cari tahu kondisi kesehatan lambung kamu dengan mengisi kuis GASTROClear™ di sini, agar kamu dapat mengetahui langkah preventif dalam mencegah masalah kesehatan lambung.

Skrining risiko dini kanker lambung

Selain mengubah gaya hidup, kamu juga bisa melakukan skrining risiko dini kanker lambung untuk mengetahui keberadaan sel kanker dalam tubuh.

GASTROClear™ adalah tes skrining biomarker kanker #1 di Indonesia yang paling sensitif dan akurat mendeteksi lebih dini risiko penyakit kanker lambung sebelum memasuki stadium 1 dengan tingkat akurasi sebesar >87,5% dan kanker lambung sebelum memasuki stadium 2 dengan tingkat akurasi sebesar >89,5%. Tes ini bersifat aman dan tidak berisiko karena menggunakan prosedur layaknya tes darah pada umumnya. Untuk informasi lebih lanjut terkait GASTROClear™, silakan menghubungi Bumame.

Ditulis oleh: Nabila Alsya Dwi Nirvana S.Ked

Tes Kesuburan Pria: Kenapa Penting dan Bagaimana Prosedurnya

Selain cek kesuburan pada wanita, seorang pria juga perlu melakukan pemeriksaan kesuburan khususnya bila hendak merencanakan kehamilan dengan pasangan. Mengapa demikian dan seperti apa tes yang akan dilakukan? Yuk, simak ulasan Bumame tentang prosedur tes kesuburan pria berikut ini!

Kenapa Pria Perlu Menjalani Pemeriksaan Kesuburan?

Banyak pasangan yang mengalami kesulitan dalam memiliki anak karena faktor kesuburan yang rendah. Salah satu faktor kesuburan yang sering diabaikan adalah kesuburan pada pria. Padahal, kesuburan pria memiliki peran yang sama pentingnya dalam proses pembuahan.

Itu sebabnya sangatlah penting bagi pasangan untuk melakukan pemeriksaan kesuburan pada pria sebelum merencanakan kehamilan. Jika kesuburan pria rendah, maka kemungkinan untuk terjadi kegagalan dalam pembuahan akan semakin besar.

World Health Organization (WHO) menyebutkan ada beberapa sebab yang memengaruhi rendahnya kesuburan pria, satu di antaranya adalah faktor gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan dan obesitas. Selain itu, paparan polusi juga bisa mengakibatkan penurunan jumlah dan kualitas sperma yang menyebabkan infertilitas pada pria.

Persiapan Sebelum Menjalani Cek Kesuburan

Supaya hasil cek kesuburan pria akurat dan tepat sasaran, kamu perlu melakukan beberapa pemeriksaan berikut ini:

  • Tidak mengalami ejakulasi selama 1-3 hari
  • Mengonsumsi alkohol dan minuman berkafein selama 2-5 hari
  • Tidak merokok sama sekali dan hentikan obat yang memengaruhi sperma

Dokter juga tidak menyarankan pria untuk menjalani tes kesuburan saat sakit ringan atau berat serta sedang mengalami stress. Sebab kedua hal tersebut bisa mengakibatkan hasil tes kurang akurat.

Jenis Prosedur Cek Kesuburan

Cara mengetahui kesuburan pria dilakukan dengan beberapa metode, yakni:

1. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan yang biasanya dilakukan di awal adalah pemeriksaan fisik. Setelah pemeriksaan fisik, dokter akan menanyakan beberapa hal terkait riwayat kesehatan,
gaya hidup dan kehidupan seks yang dijalani.

2. USG

Dalam beberapa kasus, dokter akan menggunakan metode ultrasonografi atau USG untuk memeriksa apakah struktur anatomi tubuh baik-baik saja dan tidak ada masalah yang mengganggu kesuburan pria. USG bisa dilakukan pada skrotum dan melalui transrektal.

3. Analisis Sperma

Dokter akan memeriksa jumlah sperma sampai bentuk, gerakan, dan karakteristik lainnya. Secara umum, jika seseorang memiliki lebih banyak sperma berbentuk normal, berarti tingkat kesuburannya cukup tinggi.

4. Biopsi Testis

Tes biopsi testis dilakukan dengan pengambilan sampel dari testis menggunakan jarum. Jika hasil biopsi testis menunjukkan bahwa produksi sperma normal tetapi seorang pria sulit memiliki momongan bersama pasangan, ada kemungkinan masalah disebabkan oleh penyumbatan pada saluran sperma.

5. Tes Hormon

Hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis, hipotalamus dan testis memainkan peran kunci dalam perkembangan seksual dan produksi sperma. Kelainan pada sistem hormonal atau organ lain juga dapat menyebabkan infertilitas. Sampel darah akan digunakan untuk mengukur tingkat testosteron dan hormon lainnya.

6. Tes Genetik

Konsentrasi sperma yang rendah bisa disebabkan oleh masalah pada genetik. Pengujian genetik bisa dilakukan untuk mendiagnosis berbagai sindrom bawaan yang menyebabkan atau berisiko memengaruhi gangguan kesuburan pada pria.

Hal yang Perlu Diperhatikan Terkait Hasil Tes Kesuburan

Apabila hasil tes sudah keluar, maka dokter akan memberitahukannya dan mendiskusikan kepadamu. Dokter dapat merekomendasikan pengobatan dan treatment tertentu untuk meningkatkan peluang kehamilan lebih besar. Di sisi lain, seorang pria juga perlu mengelola stress dengan baik supaya tingkat kesuburannya tetap terjaga.

Pada sebagian besar pasangan yang merencanakan kehamilan, pihak wanitalah yang pertama kali didorong untuk melakukan pemeriksaan kesuburan sebelum pria. Hal ini juga diperkuat dengan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa kebanyakan pasangan melakukan evaluasi kesuburan pada pihak istri terlebih dahulu sebelum melakukan tes kesuburan pria.

Perlu dipahami bahwa menjalani cek kesuburan pria bukanlah hal yang tabu. Bersama dengan pasangan, kamu dapat menentukan opsi atau pilihan terbaik dalam menanti si buah hati.

Demikianlah ulasan mengenai berbagai cara mengecek kesuburan pria. Kamu tidak perlu bingung hendak menjalani tes kesuburan pria, sebab Bumame menyediakan tes kesuburan pria dengan standar unggulan. Kamu dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahlinya secara gratis, lho!

Jangan Terkecoh, Pahami Perbedaan Tifus dan DBD!

Sebagian dari kalian pasti pernah mendengar mengenai penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan tifus. Kedua penyakit ini sama-sama menyebabkan penderitanya mengalami demam tinggi. Padahal, terdapat perbedaan perbedaan tifus dan DBD yang cukup signifikan, lho!

Apa saja perbedaannya DBD dan tifus? Bumame akan menjeaslakn secara terperinci apa perbedaan di antara kedua penyakit tersebut, mulai dari penyebab sampai proses penyembuhannya!

Penyebab

Baik penyakit demam berdarah dan tifus merupakan penyakit yang cukup umum di Indonesia. Akan tetapi, penyebab DBD dan tifus sangat berbeda. Penyebab utama demam berdarah adalah virus dengue menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk spesies Aedes (Aedes aegypti atau Aedes albopictus) yang terinfeksi.

Sementara tifus disebabkan oleh Salmonella Typhi yang masuk ke tubuh melalui makanan dan sanitasi yang kurang bersih. World Health Organization (WHO) memperkirakan terdapat 11-21 juta orang sakit karena tifus dan sekitar 128,000 hingga 161,000 orang meninggal karenanya setiap tahun.

Pola Demam

Perbedaan gejala tifus dan DBD berikutnya terletak pada pola demam. Biasanya, gejala DBD ditandai demam tinggi yang terjadi secara mendadak atau berlangsung terus-menerus selama 7 hari.
Sementara pada kasus demam dikarenakan tifus, kenaikan suhu akan berlangsung pelan-pelan. Suhu tubuh awalnya normal atau hanya demam rendah, lalu kemudian meningkat hingga 40 derajat celcius.

Diagnosis

Cara diagnosis yang digunakan untuk mendeteksi demam berdarah adalah menggunakan tes NS1, serologi, tes darah lengkap.

Sedangkan untuk mendeteksi tifus, metode yang digunakan adalah tes tubex dan widal test.

Penanganan

Tidak ada pertolongan spesifik atau khusus untuk kasus demam berdarah. Pengobatan yang diberikan hanya untuk mengurangi gejala sampai tubuh kembali sehat sedia kala.

Centers for Disease Control and Prevention menyarankan penderita demam berdarah untuk beristirahat total dengan mengonsumsi parasetamol untuk mengurangi demam. Penggunaan ibuprofen dan aspirin tidak disarankan untuk menurunkan demam dalam kasus DBD.

Setelah demam turun, kondisi pasien tetap harus dipantau sampai beberapa hari kemudian untuk memastikan apakah gejala akan muncul kembali atau tidak. Segera bawa ke rumah sakit lagi untuk menjalani perawatan jika gejala bertambah parah.

Lain halnya dengan tifus yang memiliki penanganan lebih spesifik. Penderita tifus akan mengonsumsi obat antibiotik untuk membasmi bakteri Salmonella Typhi sampai benar-benar hilang dari tubuh. Pasien juga diwajibkan untuk beristirahat total dan mengonsumsi makanan bergizi tinggi supaya cepat pulih.

Komplikasi

Perbedaan tifus dan DBD berikutnya terletak pada komplikasi yang dihasilkan. Demam berdarah yang parah dapat menyebabkan pendarahan internal dan kerusakan organ. Dalam beberapa kasus, demam berdarah yang parah dapat menyebabkan kematian.

Wanita yang terkena demam berdarah selama kehamilan kemungkinan dapat menyebarkan virus ke bayi saat melahirkan. Selain itu, bayi dari ibu hamil yang terkena demam berdarah selama kehamilan memiliki risiko kelahiran prematur dan lahir dengan berat badan rendah.

Komplikasi pada kasus demam tifoid dapat berupa kerusakan dan pendarahan di usus. tifus juga dapat menyebabkan sel-sel pada dinding usus halus atau usus besar mati. Hal ini mengakibatkan isi usus bocor ke dalam tubuh dan menyebabkan sakit perut yang parah, muntah dan infeksi di seluruh tubuh (sepsis).

Sekarang kamu tidak bingung lagi mengenai perbedaan tifus dan DBD, kan? Segera periksakan dirimu apabila mengalami demam tinggi yang kunjung turun bareng Bumame!

Layanan Skrining Demam dari Bumame memiliki standar unggulan. Kamu pun juga bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum pemeriksaan secara gratis.

Pahami Cara Mencegah Penyakit Ginjal dengan Mudah

Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang terlihat tidak terlalu besar, tetapi sangat penting keberadaannya. Fungsi ginjal antara lain membantu keseimbangan cairan tubuh sampai mengeluarkan urine dan menyaring darah. Jika sudah terlanjur mengalami penyakit seperti gagal ginjal, maka kesehatan tubuhmu akan terganggu. Kamu pun wajib mempelajari cara mencegah penyakit ginjal yang benar.

Kali ini, Bumame akan membagikan bagaimana cara mencegah penyakit ginjal dengan mudah dan praktis. Simak lengkapnya di bawah ini!

1. Banyak Minum Air Putih

Cara mencegah penyakit batu ginjal yang paling mudah adalah minum air putih yang cukup. Jika kurang minum air putih, produksi urin akan menjadi rendah dan akhirnya membuat batu ginjal muncul.

Ada cara mudah untuk melihat apakah kamu mengalami dehidrasi atau kurang minum air putih, yakni dengan melihat warna urin yang kamu keluarkan. Warna urin yang normal tampak bening atau kuning pucat. Semenara bila urin berwana gelap, tandanya kamu harus minum air putih lagi.

Cobalah minum putih minimal sekitar delapan gelas setiap hari. Kamu yang memiliki kegiatan ekstra bisa mencoba minum lebih banyak karena kamu pasti membutuhkan cairan tambahan. Anda banyak berolahraga atau berkeringat, atau memiliki riwayat batu sistin, Anda memerlukan cairan tambahan.

2. Konsumsi Makanan Sehat

Cara mencegah gagal ginjal yang paling mudah berikutnya dengan menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Adapun makanan sehat dan seimbang yang dimaksud adalah:

  • Sayur dan buah
  • Kentang, roti gandum, nasi atau pasta sebagai sumber karbohidrat
  • Susu atau susu alternatif dari kacang kedelai
  • Kacang-kacangan, ikan, telur, atau daging untuk sumber protein

Selain beberapa makanan di atas, kamu bisa memilih makanan dengan kadar lemak jenuh yang rendah. Kamu pun disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait makanan apa yang boleh dikonsumsi atau tidak bila mengidap kondisi medis lain tertentu.

3. Kurangi Penggunaan Garam untuk Makanan

Menurut Urology Care Foundation, terlalu banyak garam dalam urin bisa menghalangi kalsium diserap kembali dari urin ke darah. Kondisi tersebut akan menyebabkan kalsium urin menjadi tinggi dan akhirnya membentuk batu ginjal.

Membatasi konsumsi garam pada makanan mampu menjaga kadar kalsium urin jadi lebih rendah. Tak lupa, bacalah label nutrisi pada kemasan makanan yang hendak kamu konsumsi. Semakin rendah kalsium urin, semakin rendah risiko terkena batu ginjal.

4. Berolahraga

Olahraga teratur akan membantu menurunkan tekanan darah serta mengurangi risiko terkena penyakit ginjal. Lakukan olahraga ringan mulai dari aerobik, bersepeda atau jalan cepat selama 150 menit per minggu. Atau, kamu dapat melakukan olahraga dua kali atau lebih selama seminggu untuk melatih otot kaki, pinggul, punggung, perut, dada, bahu dan lengan.

5. Jaga Kadar Gula Darah

Kadar gula darah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Contohnya adalah hormon, penyakit, atau stres. Seiring dengan waktu, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah di dalam ginjal menjadi tersumbat serta dapat menyebabkan kerusakan. Hal tersebut semakin lama bisa membahayakan ginjal.

6. Lakukan Manajemen Stress

Stress sering disebut-sebut sebagai sumber dari segala penyakit. Anggapan tersebut tidak salah, lho! Mengelola stres dan rasa kecemasan rupanya dapat menurunkan tekanan darah. Ketika tekanan darah tubuhmu stabil, maka ginjalmu terhindar dari risiko penyakit atau gangguan tertentu.

7. Berhenti Merokok

Bagi kamu seorang. perokok, ada baiknya kamu mulai mempertimbangkan untuk berhenti merokok. Sebab, merokok menyebabkan penyakit pada setiap organ tubuh, termasuk ginjal. Cobalah meminta support dari orang terdekat untuk berhenti merokok serta berkonsultasi ke dokter bila diperlukan.

8. Batasi Konsumsi Minuman Beralkohol

Minum alkohol dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah dan kadar kolesterol naik. Tak hanya itu, minum alkohol terlalu banyak bisa membuat berat badanmu cenderung naik.

9. Jangan Minum Obat Pereda Nyeri Secara Berlebihan

Penyakit ginjal dapat dipicu oleh terlalu banyak konsumsi obat pereda nyeri atau non-steroidal anti-inflammatories (NSAID), contohnya aspirin dan ibuprofen. Obat pereda nyeri memang tidak disarankan untuk penggunaan jangka panjang. Kamu wajib mengikuti instruksi dan resep dokter dalam setiap konsumsi obat.

10. Lakukan Pemeriksaan Rutin

Supaya kamu lebih mawas dan paham tentang kondisi kesehatanmu, lakukanlah medical check up secara rutin. Direkomendasikan bagi orang yang berusia 50 tahun ke atas untuk melakukan medical check up setahun sekali. Sedangkan bagi orang di bawah 50 tahun dan dalam kondisi yang sehat sebaiknya lakukan pemeriksaan setiap 3 tahun sekali.

Itulah ulasan singkat mengenai bagaimana cara mencegah penyakit ginjal. Yuk, lakukan pemeriksaan fungsi ginjal di Bumame! Melalui pemeriksaan ini, kamu dapat memahami seberapa baik fungsi ginjal dalam bekerja dan mendeteksi adanya gangguan sedari dini. Bumame juga menyediakan layanan konsultasi dengan dokter sebelum pemeriksaan, gratis lho!

Contoh Stimulasi Perkembangan Anak Sesuai Usia

Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda dalam tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, kamu wajib harus memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usia anak agar tumbuh kembangnya optimal. Mengapa tumbuh kembang anak harus dilakukan sedini mungkin dan berkelanjutan?

Apa saja contoh contoh stimulasi perkembangan anak berdasarkan usia? Simak ulasan Bumame yang satu ini!

Alasan Mengapa Stimulasi Pada Anak Sangat Penting

Stimulasi untuk bisa dipadukan dengan permainan sehari-hari yang mudah kalian lakukan bersama. Permainan sekaligus stimulasi sensorik ini memainkan peran penting dalam perkembangan si kecil dari sejak lahir hingga masa kanak-kanak.

Melalui stimulasi yang tepat, koneksi saraf di otak akan terbentuk dan membantu anak mampu menyelesaikan tugas rumit di kemudian hari.

Melalui stimulasi, kamu dapat memicu aktivasi satu atau lebih dari panca indra:

  1. Penglihatan (visual)
  2. Pendengaran
  3. Peraba
  4. Perasa
  5. Penciuman

Karena bayi belajar tentang dunia di sekitar mereka dengan indra mereka, stimulasi yang diberikan akan berpengaruh pada perkembangan emosional, kognitif, fisik. Selanjutnya, stimulasi yang dilakukan berulang berulang juga mampu merangsang indra dapat membantu bayi belajar dan berkembang dengan baik.

Contoh Kegiatan Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Berdasarkan Usia

stimulasi tumbuh kembang anak

Saat sang buah hati kesayanganmu mulai tumbuh, kegiatan dan stimulasi yang perlu dilakukan pun juga berbeda. Berikut adalah pedoman stimulasi perkembangan anak sesuai usia yang bisa kamu terapkan:

0-3 Bulan

  • Gantung mainan khusus bayi dengan corak warna-warni di atas bayi untuk memberikan stimulasi visual.
  • Dorong bayi untuk memegang atau mengocok mainan kerincingan yang sesuai usianya.
  • Sentuh dan gelitik bayi dengan lembut untuk membuatnya tertawa.
  • Lakukan kontak fisik dari kulit ke kulit dengan bayi
  • Tersenyumlah pada bayi lalu sentuh tangan, kaki, dan dahinya.
  • Mainkan atau nyanyikan lagu bersama untuk membantu meningkatkan keterampilan mendengarkan.
  • Saat mengganti popok, sentuh bagian tubuh yang berbeda dan katakan “bip”. Biasanya, si kecil akan memperhatikan tanganmu dan mengantisipasi sentuhan yang selanjutnya.
  • Ajak buah hatimu untuk mengobrol secara positif. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal Pediatrics menemukan bahwa perkembangan anak dapat meningkat jika orang tua melakukan percakapan interaktif sebelum anak berusia dua tahun.
  • Perkenalkan bayi tentang dirinya melalui cermin. Semakin lama, maka bayi akan mengenali sosok yang ada di cermin tersebut.
  • Tunjukkan foto bayi dengan wajah tersenyum dari majalah atau buku.

4-6 Bulan

  • Ajak bayi untuk menyentuh kain dengan tekstur berbeda seperti wol, corduroy, dan beludru
  • Angkat bayi ke atas dan ke bawah dan mainkan dalam posisi berbeda untuk membantu mengembangkan rasa gerakan dan keseimbangannya
  • Mainkan bola dengan tekstur dan warna berbeda. Ajari bayi cara menggulung, menjatuhkan serta memantulkannya. Menurut penelitian, bermain bola mampu memperkuat kemampuan motorik dan membiasakan si kecil dengan lingkungannya.

7-9 Bulan

  • Mengeksplorasi dan memeriksa suatu objek menggunakan kedua tangan.
  • Membalik beberapa halaman buku sekaligus.
  • Eksperimen dengan beberapa cara untuk mengambil benda yang berbeda.
  • Berfokus pada objek dekat dan jauh.
  • Mencari tahu tentang bentuk, ukuran, dan tekstur mainan dan sekitarnya.
  • Mengamati lingkungan sekitar sambil berbaring telentang, tengkurap, duduk, merangkak, atau berdiri dengan bantuan.

10-12 Bulan

  • Bermain cilukba.
  • Minta bayi untuk melihat dirinya di cermin, lalu berikan nama setiap anggota tubuh.
  • Dorong bayi untuk merangkak ke atas, ke bawah, dan melalui berbagai benda.
  • Perkenalkan bayi dengan tekstur baru melalui makanan, mainan, pakaian, spons, dan sebagainya.

13-18 Bulan

  • Tiup gelembung untuk bayi. Biarkan bayi menyentuhnya ketika gelembung masih melayang di langit dan meletus saat mendarat.
  • Bungkus meja dengan plastik dan semprotkan krim cukur di atasnya. Ajak bayi untuk menyentuh krim cukur dengan tangan, sikat, spatula, atau sendok plastik.
  • Isi ember dengan balok dengan berbagai ukuran, tekstur, dan warna. Namun, pilihlah balok yang berukuran sedang. Balok yang berukuran kecil berpotensi untuk tertelan. Biarkan bayi menjelajahi balok dengan semua indranya.

Demikianlah ulasan mengenai contoh stimulasi perkembangan anak berdasarkan usia. Agar perkembangan buah hati selalu optimal, yuk lakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak di Bumame! Kamu juga bisa menggunakan layanan Home Care, jadi si kecil bisa menjalani pemeriksaan dari rumah.

Olahraga Apa Saja yang Bisa Kamu Lakukan Saat Puasa?

Menjalankan ibadah puasa bukan berarti kamu boleh bermalas-malasan. Jika dilakukan dengan tepat, olahraga dapat memberikan dampak yang baik bagi kesehatan serta membuat tubuh bekerja dengan lebih optimal. Pertanyaannya, olahraga apa saja yang bisa kamu lakukan saat puasa? 

Cari tahu selengkapnya bersama Bumame! 

Tips olahraga saat puasa

Jika kamu sudah memutuskan untuk rutin berolahraga saat puasa, kamu harus memerhatikan beberapa tips berikut agar olahraga yang kamu lakukan bisa memberikan dampak yang baik bagi kesehatan. 

  1. Pilih waktu olahraga

Di bulan puasa, kamu sebaiknya memilih waktu berolahraga yaitu 30-60 menit sebelum berbuka puasa karena rentang waktu ini tidak terlalu jauh dengan waktu berbuka puasa. Selain itu, kamu juga bisa melakukan olahraga 30-60 menit setelah berbuka puasa. Sesuaikan dengan waktu yang kamu miliki sehingga tidak mengganggu aktivitas lainnya. 

Baca Juga: Lakukan Hal Berikut untuk Cegah Dehidrasi Saat Puasa

  1. Jaga asupan makan

Olahraga di bulan puasa juga harus diimbangi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Kamu perlu melengkapi semua kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan serat, hingga mineral. Hindari mengonsumsi goreng-gorengan dan makanan manis lainnya saat berbuka puasa karena justru dapat mengganggu kesehatan.  

  1. Minum air yang cukup 

Jika kamu rutin olahraga saat bulan puasa, kamu juga wajib memerhatikan asupan cairan yang dibutuhkan oleh tubuhmu. Berolahraga otomatis mengeluarkan banyak keringat sehingga kamu mungkin dapat mengalami dehidrasi. Pastikan untuk meminum air yang cukup saat berbuka puasa, minimal 2 gelas air putih. Kemudian malam harinya hingga sebelum tidur, kamu dapat mengonsumsi 4 gelas air putih. Saat sahur, kamu juga perlu mengonsumsi 2 gelas air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. 

Jenis-jenis olahraga yang dapat kamu lakukan saat puasa 

  1. Jogging

Jogging merupakan salah satu pilihan olahraga yang dapat kamu lakukan selama bulan puasa. Jogging tergolong mudah untuk dilakukan, bisa di sekitar komplek rumah ataupun taman jogging yang tersedia dekat rumah kamu. Jogging bisa menjadi kegiatan ngabuburit yang tepat dan bisa dilakukan bersama orang-orang terdekat. 

  1. Yoga

Olahraga yang satu ini cenderung ringan dan tidak membuat kamu cepat lelah. Pada dasarnya, yoga merupakan olahraga menggerakkan tubuh yang fokus pada teknik pernapasan. Manfaatnya adalah untuk membuat otak dan pikiran kita menjadi lebih rileks, membuat suasana hati menjadi lebih baik, hingga meningkatkan kualitas tidur. 

  1. Latihan angkat beban 

Jika kamu memilih latihan angkat beban sebagai olahraga saat puasa, angkatlah beban yang cenderung ringan dan jangan terlalu berat. Mengangkat beban yang terlalu berat dapat membuatmu kehilangan energi yang banyak. Salah satu manfaat olahraga angkat beban yang bisa kamu dapat, yaitu menghindari otot dari kram. 

  1. Bersepeda

Jika biasanya kamu bersepeda dengan jarak yang cenderung jauh, saat puasa sebaiknya kamu bersepeda untuk jarak yang lebih dekat untuk menjaga energi agar tidak terbuang terlalu banyak. Olahraga sepeda juga dapat mengencangkan otot-otot sekaligus menyehatkan organ jantung. 

Baca Juga: Waspada Kondisi Hiponatremia bagi yang Gemar Olahraga

Tes kesehatan untuk kamu yang gemar olahraga 

Jika kamu gemar olahraga, kamu bisa melakukan pemeriksaan kesehatan melalui layanan Medical Check Up di Bumame. Pemeriksaan ini dilakukan untuk membuktikan apakah olahraga yang rutin kamu jalani sudah memberikan dampak yang baik bagi kesehatan atau belum. Tes kesehatan ini bisa dilakukan di rumah dengan layanan Home Care yang gratis biaya transportasi dan gratis konsultasi dokter. Hubungi Bumame untuk informasi selengkapnya.

Apa Saja Manfaat Suntik Vitamin B12 Bagi Tubuh?

Vitamin B12 adalah salah satu vitamin penting bagi kesehatan kita. Vitamin ini memainkan peran penting dalam pembentukan sel darah merah, metabolisme energi, fungsi saraf dan fungsi kognitif. Salah satu cara untuk mendapatkan suplai vitamin ini adalah melalui injeksi atau suntik vitamin B12.

Nah, apa sih yang dimaksud dengan suntik vitamin B12? Simak ulasan selengkapnya dari Bumame!

Mengapa Perlu Menjalani Suntik Vitamin B12?

Umumnya, orang membutuhkan prosedur suntik vitamin B12 dikarenakan kekurangan vitamin B12, mengalami gejala anemia, atau mengidap gangguan dalam penyerapan vitamin.

Menurut sebuah penelitian, kekurangan vitamin B12 yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah neurologis atau anemia pernisiosa. Sebab, tubuhmu tidak memiliki cukup vitamin B12 untuk menghasilkan jumlah sel darah merah yang dibutuhkan.

Suntikan vitamin B12 adalah cara paling umum untuk mencegah atau mengobati defisiensi vitamin B12. Sejumlah resep vitamin B12 akan diberikan oleh dokter, barulah dokter akan memasukkannya secara intramuskular atau ke dalam otot.

Manfaat Suntik Vitamin B12

1. Menyeimbangkan Metabolisme Tubuh

Vitamin B12 berperan penting dalam metabolisme tubuh. Dengan level vitamin B12 yang seimbang, kamu dapat meningkatkan metabolisme dan membantunya berfungsi lebih baik. Metabolisme yang lebih tinggi dan lebih seimbang akan membuat tubuh membakar kalori dengan cepat cepat untuk diubah menjadi energi.

2. Meningkatkan Fungsi Otak

Otak membutuhkan banyak vitamin dan mineral berbeda agar tetap sehat. Salah satunya adalah vitamin B12. Vitamin B12 membantu neuron untuk membuat dan meregenerasi selubung serat saraf yang melindungi neuron dan mempercepat proses otak. Sehingga, kamu dapat berpikir, mengingat, dan mengingat lebih cepat. Tak heran jika kekurangan vitamin B12 sering dikaitkan dengan hilangnya ingatan pada lansia

3. Mencegah Anemia

Vitamin B12 juga merupakan vitamin kunci bagi tubuh Anda untuk membuat sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen dan nutrisi lain ke semua sel. Dengan jumlah sel darah merah yang rendah, kamu bisa mengalami anemia.

Itu sebabnya kamu membutuhkan suntik vitamin B12. Suntik vitamin B12 dapat mencegah anemia dengan membantu tubuh memproduksi sel darah merah yang cukup.

4. Membuat Mood Lebih Baik

manfaat suntik vitamin b12

Selanjutnya suntik vitamin B12 dapat membantu mencegah kehilangan fokus dan depresi melalui mensintesis melatonin, dopamin, dan serotonin. Ketiga zat tersebut sangat berpengaruh dengan mood seseorang. Maka, suntik vitamin B12 pun dapat meningkatkan mood-mu.

5. Menjaga Kualitas Tidur

Selain mengatur mood jadi membaik, melatonin juga mengontrol pola tidur. Kamu bisa tidur lebih lelap karena asupan vitamin B12 yang cukup. Sedangkan bila kamu menderita kekurangan B12, kamu cenderung tidak bisa tidur di malam hari dan kemudian merasa lelah keesokan harinya.

Akan tetapi, jangan pernah lakukan suntik vitamin B12 seorang diri atau di sembarang tempat. Suntik vitamin B12 sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis atau dokter yang berpengalaman. Dosis yang tepat dan teknik penyuntikan yang benar sangat penting untuk mendapatkan manfaatnya secara optimal.

Kamu juga wajib untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalani suntik vitamin B12. Dokter akan membantu menentukan dosis yang tepat dan memberikan saran terkait prosedur yang akan kamu jalani.

Layanan Suntik Vitamin Energy Booster akan membantumu untuk memenuhi asupan vitamin B12. Sehingga tubuh bisa lebih sehat dan berenergi. Kamu pun juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menjalani prosedur suntik vitamin B12. Konsultasi ini gratis, lho!

Tips Bekerja Saat Menjalankan Ibadah Puasa

Menjalani aktivitas sehari-hari selama bulan puasa tentu menjadi tantangan tersendiri. Kita harus pandai mengendalikan emosi dan stres dalam menghadapi situasi yang ada, baik itu di lingkungan pekerjaan, pertemanan, maupun keluarga. Bagaimana tips untuk dapat bekerja optimal saat sedang menjalankan ibadah puasa? Cari tahu selengkapnya bersama Bumame di sini! 

Cara tetap fokus dan bekerja dengan efisien saat puasa

Mungkin beberapa dari kamu perlu mencoa beberapa tips berikut agar aktivitas harian tetap berjalan dengan optimal meski sedang berpuasa. 

  1. Jangan melewatkan makan saat sahur 

Sahur adalah waktu yang tepat untuk kamu memenuhi kebutuhan nutrisi agar tubuh dapat bekerja dengan optimal seharian penuh. Sangat penting bagi kamu untuk memilih dan mengatur menu makan sahur karena ini akan berdampak pada kinerja kamu. Kamu bisa makan karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat. Misalnya saja roti gandum atau kentang ditambah lauk seperti sayur, telur, daging ayam, dengan tambahan buah-buahan. Hindari makan-makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi seperti fast food dan goreng-gorengan. Makanan dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi dapat menyebabkan kamu mengalami dehidrasi, lelah, dan ngantuk di siang hari.

Baca Juga: Efek Puasa Tanpa Sahur bagi Kesehatan

  1. Minum air putih yang cukup 

Untuk bisa bekerja secara optimal, kamu tidak boleh mengalami dehidrasi, sulit fokus, atau gangguan-gangguan lainnya. Maka dari itu, tubuhmu membutuhkan cairan yang cukup. Saat puasa, kamu direkomendasikan untuk minum 2 gelas air putih saat buka puasa, 4 gelas air putih di saat malam hingga sebelum tidur, dan 2 gelas air putih di saat sahur. Hindari minuman manis dan kafein yang justru dapat membuatmu sering buang air kecil.

  1. Atur dan kelola waktu kerja kamu sendiri 

Kamu bisa membagi waktu saat bekerja. Misalnya dengan istirahat 10-15 menit setiap 2 jam sekali. Kamu bisa keluar kantor untuk sekadar melihat situasi sekitar ataupun melihat media sosial. Namun, sebaiknya jangan berlebihan karena justru bisa menghilangkan fokus kamu. Buatlah dirimu senyaman mungkin saat bekerja agar terhindar dari rasa bosan dan lelah. 

  1. Buka puasa dengan makanan bergizi 

Kamu disarankan untuk buka puasa dengan pilihan makanan yang menyehatkan seperti daging ayam, ikan, sayuran, atau biji-bijian utuh. Hindari gorengan dan hidangan-hindangan manis yang terlalu banyak karena justru dapat menyebabkan masalah pencernaan dan kadar gula darah menjadi terlalu tinggi. 

  1. Tidur malam yang cukup 

Satu hal ini juga perlu menjadi perhatian lebih. Kamu disarankan untuk lebih tertib terkait jam tidur malam. Jika situasi dan kondisi memang tidak memungkinkan untuk tidur lebih cepat, kamu bisa atur waktu makan sahur sehingga setelah makan sahur kamu memiliki waktu yang cukup untuk tidur lagi. Tidur malam yang cukup bisa membuat kinerja kamu lebih optimal. 

Baca Juga: Suntik Vitamin Booster: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Layanan Terdekat

Vitamin booster untuk menunjang aktivitas harian 

Untuk menunjang aktivitas harian agar dapat fokus dan efisien, kamu bisa melakukan suntik Vitamin Booster di Bumame. Bisa diakses dari rumah dengan layanan Home Care, tanpa dipungut biaya transportasi. Tersedia paket Strength Booster, Energy Booster, dan Immune Booster yang memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut terkait suntik Vitamin Booster, silakan menghubungi customer care Bumame.