Kamu Terpengaruh Budaya Hustle Culture? Ini Tips Menghadapinya!

13 Jun 2022 Gaya Hidup Ditinjau oleh: Bumame Farmasi
Bagikan:

Belakangan ini, istilah hustle culture semakin banyak terdengar, secara khusus di kalangan anak muda. Sederhananya, hustle culture merupakan budaya yang mengedepankan kerja keras secara berlebihan demi meraih kesuksesan secepat mungkin dan mengagungkan kesibukan sebagai pembuktian kepada lingkungan. Pada hustle culture, biasanya kesuksesan diukur dari kekayaan dan kemakmuran secara ekonomi.

Menghadapi fenomena ini, pada akhirnya orang-orang berpotensi mengalami kelelahan baik secara fisik maupun mental karena stres berkepanjangan akibat pekerjaan yang berlebih dan kompetisi tidak sehat untuk mendapat pengakuan, yang nantinya akan membawa pada keadaan burnout.

Apa saja yang perlu kamu lakukan agar tidak terbawa dengan fenomena
hustle culture ini
? Yuk baca beberapa tips berikut!

1. Definisikan arti sukses menurutmu

Salah satu permasalahan terbesar dalam menghadapi fenomena hustle culture adalah konsep mengejar kesuksesan dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Padahal, setiap orang memiliki definisi kesuksesannya sendiri-sendiri. Cobalah untuk fokus pada dirimu sendiri tanpa membanding-bandingkan hidupmu dengan orang lain. Refleksikan pertanyaan-pertanyaan ini: “Seperti apa kesuksesan menurutmu?”, “Apa yang membuat hidupmu bahagia?”, atau “Kehidupan seperti apa yang sebenarnya kamu inginkan?”

2. Tentukan tujuan jangka panjang

Kamu perlu menentukan sendiri tujuan yang ingin kamu capai agar tidak mudah terpengaruh dengan budaya hustle culture ini. Jangan menggunakan tolak ukuran orang lain, apalagi saat ini media sosial cenderung membuat kita membandingkan hidup dengan orang lain. Sebagai contoh, kamu dapat menetapkan target per tahun; mulai dari kenaikan pendapatan yang rasional, hal-hal baru yang ingin kamu pelajari, pengalaman yang menjadi pembelajaran di masa depan dan tentunya tidak semuanya berkaitan dengan uang sebagai tujuannya. Pastikan kamu membuat tujuan dan pertumbuhan yang sesuai dengan kemampuanmu.

3. Keseimbangan adalah kunci

Perhatikan kebiasaanmu sehari-hari. Kamu yang lebih mengetahui tubuh dan kemampuanmu. Kamu yang lebih mengetahui kapan tubuhmu dapat mulai aktif bekerja. Jika kamu merasa hidupmu tidak seimbang antara bekerja, kesehatan, dan kehidupan sosial, berarti inilah saat yang tepat untuk kamu melakukan evaluasi dan menyesuaikan dengan kebiasaan baru yang lebih baik dan seimbang.

4. Tetapkan batasan yang jelas

Bagi sebagian orang, hustle culture berarti aktif 24 jam x 7 hari. Membalas e-mail dengan cepat atau juga menerima ajakan meeting meski di akhir pekan. Satu hal yang perlu kamu ingat adalah bahwa hidup bukan hanya tentang pekerjaan semata. Pekerjaan hanyalah sebagian kecil dari siapa kamu sebenarnya. Mulailah untuk mengimbangi semua faktor dalam hidupmu. Kesehatan fisik dan pikiran, waktu bersama keluarga, kerabat, pilihan makanan yang kamu konsumsi, hingga hal-hal penting lain yang perlu kamu pertimbangkan. Semua ini perlu batasan-batasan untuk menghasilkan kehidupan yang seimbang demi menjadi versi terbaik dirimu ke depan.

Nah, demikian beberapa tips yang dapat kamu coba dalam menghadapi fenomena hustle culture. Yuk mulai perhatikan kehidupanmu agar menjadi lebih baik, sehat, seimbang, dan bermanfaat tanpa perlu terbawa fenomena-fenomena yang tidak membawa pengaruh positif ke dalam hidupmu. Jadikan kesehatan mental dan fisik sebagai prioritas hidupmu!

Bagikan artikel ini ke orang-orang terdekatmu: