Hasil NIPT: Apa Yang Harus Dilakukan Jika Terdeteksi Adanya Kelainan? 

13 Mar 2024 NIPT Ditinjau oleh: Bumame Farmasi
Bagikan:

Merencanakan kehamilan adalah dambaan bagi banyak pasangan. Namun, disamping kebahagiaan, terkadang muncul rasa waspada dan cemas akan kesehatan janin. Untuk membantu orang tua memastikan kesehatan janin sejak dini, kini tersedia Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT). Pemeriksaan ink menawarkan cara yang aman dan akurat untuk mendeteksi kelainan kromosom pada janin. 

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang NIPT, mulai dari penjelasan dasarnya, perbedaannya dengan USG, teknologi yang digunakan, interpretasi hasil tes, hingga langkah yang perlu diambil jika ditemukan kelainan. Kami juga akan membahas tentang dukungan untuk ibu dengan anak Down Syndrome dan komunitas yang tersedia di Indonesia. 

Apa itu NIPT dan Perbedaannya dengan USG? 

NIPT adalah pemeriksaan prenatal non-invasif yang digunakan untuk skrining kelainan kromosom pada janin. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah ibu hamil. Darah ibu mengandung fragmen DNA janin yang dapat diisolasi dan diperiksa untuk kelainan kromosom tertentu, seperti Trisomi 21 (Down Syndrome), Trisomi 18 (Edwards Syndrome), dan Trisomi 13 (Patau Syndrome). 

Berbeda dengan USG (Ultrasonografi) yang menggunakan gelombang suara untuk menampilkan gambaran janin, NIPT langsung menganalisis DNA janin. USG umumnya digunakan untuk melihat perkembangan fisik janin, jenis kelamin, denyut jantung, serta mendeteksi kelainan struktural tertentu. Namun, USG memiliki keterbatasan dalam mendeteksi kelainan kromosom. 

Keunggulan NIPT: 

  • Akurasi yang lebih tinggi dalam mendeteksi kelainan kromosom. 
  • Prosedur yang lebih aman karena tidak bersifat invasif. 
  • Dapat dilakukan lebih awal pada kehamilan, yaitu mulai dari trimester pertama. 

Teknologi NIPT, Hasil Tes, dan Interpretasi 

NIPT menggunakan teknologi canggih yang disebut cell-free fetal DNA (cffDNA). cffDNA adalah fragmen DNA janin yang bersirkulasi bebas dalam aliran darah ibu hamil. Dengan teknologi ini, dokter dapat mengisolasi dan menganalisis cffDNA untuk mengetahui kromosom tertentu pada janin. 

Hasil NIPT berupa kualitatif terdeteksi atau tidak terdeteksi yang menunjukkan kemungkinan janin mengidap kelainan kromosom tertentu. Interpretasi hasil NIPT harus dilakukan oleh dokter spesialis kandungan dengan pengalaman dalam bidang genetika prenatal. Dokter akan mempertimbangkan hasil NIPT bersama dengan faktor-faktor lain, seperti usia ibu hamil dan riwayat kesehatan keluarga. Jika hasil NIPT menunjukkan risiko tinggi, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti amniocentesis atau CVS untuk konfirmasi diagnosis. 

Langkah yang Perlu Diambil Jika NIPT Mendeteksi Kelainan 

Menerima hasil NIPT yang menunjukkan risiko tinggi kelainan kromosom tentu saja dapat membuat cemas. Namun, penting untuk tetap tenang dan berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan. Dokter akan menjelaskan hasil tes secara rinci dan membantu Anda memahami langkah selanjutnya. 

Beberapa tindakan yang mungkin direkomendasikan dokter meliputi: 

  • Pemeriksaan lanjutan: Amniocentesis atau CVS untuk konfirmasi diagnosis. 
  • Konseling genetik: Berkonsultasi dengan dokter spesialis genetika untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kelainan kromosom yang terdeteksi dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi janin. 
  • Dukungan psikologis: Mendapatkan dukungan dari psikolog untuk membantu Anda menghadapi perasaan cemas dan stres. 

Membuat keputusan tentang kehamilan adalah hak Anda sepenuhnya. Dokter akan membantu Anda memahami semua pilihan yang tersedia dan memberikan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan terbaik bagi Anda dan keluarga. 

Dukungan Sistem untuk Ibu dengan Anak Down Syndrome 

Mendapatkan anak dengan Down Syndrome bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, Anda tidak perlu menghadapinya sendirian. Berbagai sumber dukungan tersedia untuk membantu Anda merawat dan mendidik anak dengan Down Syndrome. 

  1. Organisasi Down Syndrome Indonesia (ODSI): Organisasi ini menyediakan informasi, edukasi, dan advokasi bagi individu dengan Down Syndrome dan keluarganya. ODSI memiliki cabang di berbagai kota di Indonesia dan menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk anak-anak dengan Down Syndrome dan orang tua mereka. 
  2. Yayasan Pendidikan Anak Tunagrahita (YPTA): Yayasan ini menyediakan layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk anak dengan Down Syndrome. YPTA memiliki sekolah khusus yang membantu anak-anak dengan Down Syndrome mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, sosial, dan emosional mereka. 
  3. Yayasan Peduli Sindroma Down Indonesia (YAPESDI): YAPESDI fokus pada pemberdayaan remaja dan dewasa muda dengan Down Syndrome. Organisasi ini menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan dan kemandirian. 
  4. Komunitas orang tua anak dengan Down Syndrome: Bergabung dengan komunitas orang tua anak dengan Down Syndrome dapat menjadi sumber dukungan yang sangat berharga. Orang tua lain dapat berbagi pengalaman, tips, dan informasi terbaru tentang perawatan dan pendidikan anak dengan Down Syndrome. Salah satu komunitas yang bisa Anda ikuti adalah Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome (POTADS) yang memiliki jaringan di berbagai kota di Indonesia dan menyediakan forum diskusi online untuk orang tua. 

Komunitas untuk Anak Down Syndrome di Indonesia 

Selain dukungan untuk orang tua, penting juga untuk menyediakan lingkungan yang mendukung bagi anak dengan Down Syndrome. Komunitas dapat berperan penting dalam hal ini. Berikut beberapa komunitas yang dapat membantu anak dengan Down Syndrome berkembang dan bersosialisasi: 

  • Sanggar atau lembaga terapi: Banyak sanggar atau lembaga terapi yang menawarkan program khusus untuk anak dengan Down Syndrome. Program ini dapat membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar, berkomunikasi, dan bersosialisasi. 
  • Kegiatan olahraga: Olahraga dapat bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental anak dengan Down Syndrome. Beberapa cabang olahraga yang cocok untuk anak dengan Down Syndrome antara lain renang, atletik, dan senam. 
  • Kegiatan seni: Kegiatan seni seperti melukis, musik, dan tari dapat membantu anak dengan Down Syndrome mengekspresikan diri mereka dan mengembangkan kreativitas. 

Dengan dukungan yang tepat dari keluarga, komunitas, dan para profesional, anak dengan Down Syndrome dapat berkembang secara optimal dan menjalani kehidupan yang produktif dan bahagia. 

NIPT adalah pemeriksaan prenatal non-invasif yang dapat memberikan ketenangan pikiran bagi orang tua hamil. Meskipun bukan diagnosis definitif, NIPT dapat mendeteksi kelainan kromosom pada janin secara dini. 

Bumame menyediakan layanan NIPT by NIFTY No. 1 di dunia dengan total lebih dari 12,54 juta tes NIFTY sudah dilakukan. Untuk para calon ibu, layanan NIFTY sudah dilengkapi dengan Free Home Care dan terlindungi asuransi hingga 800 juta rupiah. Pemesanan dan informasi lebih lanjut dapat diakses di website dan menghubungi Customer Service Bumame. 

Bagikan artikel ini ke orang-orang terdekatmu: