Aktivitas dan Gaya Hidup yang Perlu Diperhatikan oleh Ibu Hamil di Bulan Puasa

Di bulan puasa, ibu hamil perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat apakah boleh berpuasa atau tidak. Hal ini perlu dilakukan karena pada dasarnya ibu hamil serta janin dalam kandungan membutuhkan nutrisi yang cukup. Jika ibu hamil diperbolehkan oleh dokter untuk berpuasa, aktivitas dan gaya hidup seperti apa yang boleh dilakukan?
Cari tahu jawabannya bersama Bumame di sini!
Aktivitas dan gaya hidup yang tidak boleh dilakukan ibu hamil saat puasa
Saat hamil, banyak pantangan yang diberikan oleh dokter karena untuk mendukung program kehamilan yang sehat. Beberapa aktivitas dan gaya hidup yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil saat puasa, yaitu:
- Mengangkat beban berat
Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Pregnancy Association (APA), mengangkat beban berat dapat memperburuk kondisi kesehatan ibu hamil, dapat meningatkan risiko kelahiran prematur, dan dapat memperbesar risiko bayi lahir dengan berat badan yang rendah.
- Menyiapkan santapan sahur dan buka puasa di dapur dalam waktu yang lama
Memasak di dapur bisa menguras tenaga dan energi yang cukup besar. Selain itu, berdiri terlalu lama di dapur bisa terpapar suhu panas. Akibatnya, suhu panas ini bisa menyebabkan perkembangan janin yang terganggu.
- Menggunakan sepatu hak tinggi
Menggunakan sepatu hak tinggi dapat meningkatkan risiko ibu hamil terjatuh. Hal ini disebabkan ibu hamil memiliki beban yang lebih berat sehingga sangat mungkin goyah saat melangkah. Gunakan alas kaki yang nyaman digunakan saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Apa Itu HPHT pada Kehamilan? Cari Tahu di Sini!
- Melakukan olahraga berat
Melakukan olahraga berat seperti berlari, bersepeda, ataupun gerakan-gerakan yang melompat dapat menyebabkan perdarahan, kehamilan prematur, atau dalam kondisi yang lebih buruk bisa menyebabkan keguguran.
- Merokok
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, merokok bisa mengancam keselamatan calon buah hati dalam kandungan. Beberapa dampak buruk merokok jika dilakukan oleh ibu hamil, yaitu kematian janin, lahir prematur, komplikasi pada saluran pernapasan, kelainan jantung bawaan, hingga kelainan pada sistem saraf pusat.
Makanan yang perlu dikonsumsi ibu hamil saat puasa
Beberapa makanan yang harus dikonsumsi ibu hamil saat melakukan ibadah puasa:
- Karbohidrat kompleks seperti beras merah, gandum, ubi, kentang, dan jagung
- Makanan berserat tinggi seperti sayur dan buah-buahan
- Makanan dengan protein dari susu, telur, dan daging. Pastikan memasak semuanya hingga benar-benar matang. Mengonsumsi makanan yang kurang matang dapat membahayakan kehamilan.
Makanan yang perlu dihindari
Sementara itu, makanan yang perlu dihindari oleh ibu hamil saat berpuasa di antaranya:
- Susu atau keju yang tidak dipaseturisasi. Pasteurisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk membunuh seluruh bakteri yang terdapat pada makanan atau minuman.
- Makanan laut yang mengandung merkuri tinggi. Merkuri tinggi adalah logam berat yang secara alami terdapat di tanah, air, dan udara. Merkuri sendiri dinyatakan sebagai zat yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Beberapa makanan laut yang mengandung merkuri tinggi: ikan tenggiri, ikan tuna, dan ikan marlin.
- Makanan mentah dan kurang matang, seperti sushi, sashimi, dan daging steak dengan tingkat kematangan medium rare dan medium well. Pastikan kamu makan daging steak dengan tingkat kematangan well done.
Baca Juga: Mengapa Ibu Hamil Wajib Memenuhi Asupan Asam Folat?
Vitamin yang perlu dikonsumsi oleh ibu hamil
- Asam folat
Asam folat sangat penting untuk dikonsumsis selama awal-awal masa kehamilan. Hal ini dikarenakan asam folat mampu mencegah terjadinya cacat pada sistem saraf bayi. Untuk mendapatkan asam folat yang alami, kamu dapat mengonsumsi sayuran hijau, sereal, gandum, kacang-kacangan, serta buah jeruk.
- Vitamin D
Vitamin D diperlukan untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi pada calon buah hati. Sementara itu, manfaat vitamin D untuk ibu hamil, antara lain untuk mengurangi risiko preeklampsia (peningkatan tekanan darah dan kelebihan protein dalam urine), diabetes gestasional (diabetes yang terjadi selama kehamilan), serta kelahiran prematur.
- Kalsium
Kalsium berperan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi bagi ibu hamil dan calon bayi dalam kandungan. Tidak hanya itu, kalsium juga mampu mendukung pertumbuhan jantung, sistem saraf, dan otot pada janin.
- Zat Besi
Zat besi berfungsi untuk membentuk sel darah merah yang cukup, karena sel darah merah memegang peranan penting, yaitu untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, baik tubuh ibu hamil maupun tubuh janin.
Baca Juga: Medical Check Up di Bulan Puasa, Ini yang Perlu Diperhatikan
Pemeriksaan kesehatan ibu hamil selama bulan puasa
Untuk memastikan kondisi kesehatan, ibu hamil dapat melakukan beragam pemeriksaan untuk kehamilan yang terdiri dari:
- Pemeriksaan Ibu dan Anak
- Pemeriksaan TORC
- Pemeriksaan HIV
- Skrining NIPT by NIFTY (mendeteksi Down Syndrome dan 90+ kelainan genetik pada janin dalam kandungan)
Medical Check Up dapat diakses dari rumah dengan gratis biaya transportasi sekaligus gratis konsultasi dokter. Silakan menghubungi Bumame untuk informasi selengkapnya.