Yuk, Kenali Serba-serbi Cek Gula Darah untuk Kesehatan!
Gula darah merujuk pada kadar glukosa yang ada pada darah di tubuh. Tinggi atau rendahnya gula darahmu tergantung dari apa yang kamu konsumsi dan kondisi medis tertentu. Meskipun demikian, memiliki gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah tidak baik untuk perkembangan kesehatan. Itu sebabnya cek gula darah sangat diperlukan, baik untuk orang tanpa diabetes dan penderita diabetes.
Kali ini, Bumame akan membahas serba-serbi tentang gula darah secara komprehensif. Simak baik-baik, ya!
Apa Itu Cek Gula Darah?
Cek gula darah adalah sebuah metode untuk mengukur kadar glukosa dalam darah. Glukosa sendiri merupakan jenis gula yang menjadi sumber tenaga dalam tubuh. Kemudian, hormon insulin akan mengedarkan gula darah dari aliran darah ke sel tubuh.
Hasil pemeriksaan gula darah umumnya terbagi menjadi tiga, yakni normal, tinggi dan rendah. Hasil kondisi gula darah dapat dikatakan baik apabila masuk ke rentang normal. Tubuhmu dapat dikatakan sehat apabila mempunyai tingkat gula darah yang stabil. Akan tetapi, gula darah yang terlalu rendah dan tinggi dapat mengganggu kesehatanmu.
Alasan Pentingnya Menjalani Cek Gula Darah
Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh gula darah tanpa kita sadari sering diam-diam mengancam. Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk melakukan pengecekan gula darah. Inilah pentingnya cek gula darah secara umum:
- Membantu memahami kondisi gula darah dalam tubuh
- Mendeteksi penyakit serius lebih dini
- Memotivasi untuk memulai gaya hidup sehat agar gula darah stabil
- Memberi wawasan tentang faktor yang mempengaruhi gula darah
Khusus penderita diabetes, pemeriksaan gula darah adalah hal wajib yang harus dilakukan rutin sesuai arahan dokter. Berikut beberapa alasannya:
- Memantau perkembangan obat-obatan untuk diabetes terhadap tingkat gula darah
- Menentukan seberapa baik kemajuan kesehatan selama pengobatan
- Mengidentifikasi masalah obat insulin yang dikonsumsi
Siapa yang Perlu Menjalani Cek Gula Darah?
Siapa saja bisa melakukan cek gula darah. Namun, sebaiknya kamu segera melakukan pemeriksaan gula darah apabila kamu adalah:
- Berusia 40 tahun ke atas
- Ibu hamil
- Orang dengan obesitas
- Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes
- Penderita diabetes atau prediabetes
Kapan Kamu Perlu Cek Gula Darah?
Gangguan kesehatan terkait gula darah biasanya ditunjukkan dari berbagai macam kondisi atau gejala. Kamu sebaiknya mulai memeriksakan diri jika mulai mengalami gejala:
- Rasa haus yang meningkat
- Buang air kecil menjadi lebih sering
- Rasa lapar meningkat
- Pandangan kabur
- Mudah lelah
- Luka yang sukar sembuh
- Cemas
- Berkeringat
- Tubuh gemetar
- Merasa kelaparan
- Kebingungan atau linglung
- Lemas
Jenis Tes Gula Darah
Berikut ini adalah macam-macam tes gula darah yang biasa dilakukan:
1. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
Tes toleransi glukosa biasa disebut juga dengan tes toleransi glukosa oral. Tes ini dapat mengukur respons tubuh terhadap gula dan umumnya digunakan untuk mendiagnosa diabetes tipe 2. Namun, terdapat pula versi modifikasi dari tes toleransi glukosa yang digunakan untuk mendiagnosis diabetes yang berkembang selama kehamilan (diabetes gestasional).
2. Tes Gula Darah Sewaktu
Pemeriksaan gula darah sewaktu bisa dilakukan kapan saja tanpa perlu berpuasa sebelum pemeriksaan. Tes gula darah sewaktu dilakukan untuk menilai kadar gula penderita diabetes atau ketika seseorang mengalami penurunan kesadaran.
3. Tes Gula Darah Puasa
Sementara tes gula darah puasa mengharuskan kamu tidak makan dan minum semalaman sebelum pemeriksaan. Hasil berupa kadar gula darah yang tinggi pada pemeriksaan gula darah puasa menunjukkan resistensi terhadap insulin atau diabetes, sedangkan bila terlalu rendah bisa terjadi karena konsumsi obat diabetes atau faktor-faktor lainnya.
4. Tes Gula Darah Dua Jam Setelah Makan
Tes ini disebut juga dengan postprandial blood glucose test yang dilakukan 2 jam setelah kamu makan. Tes ini dilakukan untuk melihat bagaimana tubuh merespons gula dan pati setelah makan. Saat kamu mencerna makanan di perut, glukosa darah, atau gula darah, kadarnya akan meningkat tajam.
Kemudian pankreas akan melepaskan insulin untuk membantu memindahkan gula dari darah ke sel-sel otot dan jaringan lain untuk digunakan sebagai bahan bakar. Dalam waktu 2 jam setelah makan, kadar insulin dan glukosa darah akan kembali normal. Jika kadar glukosa darah seseorang tetap tinggi setelah makan, maka kemungkinan orang tersebut menderita diabetes
5. Tes Hemoglobin A1c (HbA1c)
Pemeriksaan HbA1c menunjukkan kadar gula darah selama dua atau tiga bulan serta mengukur persentase protein hemoglobin dalam darah yang dilapisi dengan gula. Semakin tinggi level A1C, semakin rendah pengendalian gula darah dan tinggi pula komplikasi diabetes yang bisa dialami.
Pengaruh Kadar Gula Darah pada Kesehatan
Kadar gula darah normal tergantung dari tes apa yang digunakan. Misalkan untuk tes toleransi glukosa, kadar normalnya adalah 140 mg/dL.
Kondisi gula darah yang terlalu rendah atau terlalu tinggi tidak baik untuk kondisi kesehatanmu, lho! Jika gula darah dalam tubuh di bawah batas normal, maka kemungkinan besar kamu dapat mengalami hipoglikemia atau gula darah rendah.
Akibat gula darah yang rendah, kamu bisa sering merasakan kecemasan berlebih, pusing, dan hilang keseimbangan. Salah satu faktor utama mengapa gula darah bisa di bawah kadar normal adalah sering menunda atau melewatkan jam makan serta kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat.
Sedangkan bila gula darahmu di atas normal, kamu bisa mengalami hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi. Kondisi ini terjadi kamu menjalani gaya hidup tidak sehat dan melewatkan dosis obat dari dokter bila kamu penderita diabetes. Akibatnya, kamu akan mengalami penglihatan buram, sering buang air dan merasa haus, sakit kepala, dan luka yang tak kunjung sembuh.
Cara Menjaga Gula Darah Tetap Stabil
Dari ulasan singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa menjaga gula darah normal sangat penting. Bagaimana cara menjaga gula darah agar tetap stabil?
1. Rutin Berolahraga
Tak hanya mampu menjaga berat badan, berolahraga secara rutin rupanya juga mampu menjaga kadar gula darah tetap normal dan meningkatkan sensitivitas insulin yang berdampak pada efektivitas penggunaan gula dalam aliran darah.
Lakukan kegiatan ringan seperti berjalan kaki santai setiap harinya selama 30 menit. Bila kamu tak mampu berolahraga tiap hari, kamu bisa menetapkan jadwal olahraga rutin mingguan dengan total 150 jam per minggu.
2. Perhatikan Konsumsi Makanan
Tanpa kamu sadari, makanan yang kamu konsumsi mengandung gula. Bukan berarti kamu perlu berhenti makan, ya! Kamu cukup perlu lebih memperhatikan makanan yang kamu konsumsi tiap hari. Dengan begitu kamu dapat menyeimbangkan kadar gula dalam tubuh.
3. Kelola Stress
Stress yang tidak terkontrol meningkatkan gula darah. Ketika kamu mengalami stress, tubuh akan memproduksi glucagon dan cortisol yang mampu meningkatkan level gula darah. Sebuah studi juga menjelaskan bahwa melakukan olahraga, meditasi dan relaksasi terbukti efektif untuk mengurangi stress.
4. Tidur Cukup dan Berkualitas
Kurang tidur dan kebiasaan tidur yang buruk bisa mempengaruhi kadar gula darah dan sensitivitas insulin yang pada akhirnya meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Kamu pun cenderung lebih mudah lapar apabila tidak cukup tidur.
The National Sleep Foundation memberikan informasi bahwa waktu tidur cukup adalah 7 – 8 jam per hari. Hindari minum kopi dan alkohol di malam hari dan buatlah kamar tidurmu senyaman mungkin agar tidurmu semakin nyenyak.
Bagaimana, sudah mulai paham kan pentingnya menjaga dan melakukan cek gula darah? Bumame menyediakan fasilitas cek gula darah dengan dukungan tenaga medis yang ahli. Untuk informasi selengkapnya mengenai Medical Check Up bersama Bumame, kamu dapat menghubungi kontak layanan Bumame untuk berkonsultasi terlebih dahulu.