Mengenal Apa Itu Penyakit Hepatitis dan Metode Pemeriksaannya

23 Dec 2022 Tips Kesehatan Ditinjau oleh: Bumame Farmasi
Bagikan:
pemeriksaan hepatitis

Pemeriksaan hepatitis adalah salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya keberadaan virus hepatitis dalam tubuh. Pemeriksaan ini memerlukan berbagai tahapan, mengingat jenis penyakit hepatitis sendiri yang beragam. Apa saja jenis pemeriksaan hepatitis? Bagaimana dengan hasil dan tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan? Bumame akan membahasnya secara lengkap untukmu!

Apa Itu Hepatitis?

Sebelum masuk ke ulasan lebih dalam, kamu perlu tahu terlebih dahulu apa itu penyakit hepatitis. Penyakit hepatitis adalah sebuah kondisi pembengkakan hati. Penyebab umum penyakit ini adalah infeksi virus yang ditularkan dari penderita ke non-penderita. Namun, terdapat penyebab lain yang memicu timbulnya penyakit hepatitis, contohnya konsumsi alkohol berlebih dan penyakit autoimun.

Jenis Penyakit Hepatitis

Penyakit hepatitis terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan asal virus yang menularkan. Berikut ini adalah berbagai jenis hepatitis:

1. Hepatitis A

Penyakit hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang menyerang dan menyebabkan peradangan hati. Virus hepatitis A mudah menyebar ketika individu tanpa sengaja mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan kotoran orang yang terinfeksi virus hepatitis A.

Penyebab umum dari penyakit ini adalah sanitasi yang buruk, kurangnya higienitas dalam menyajikan makanan dan minuman, serta seks oral dan anal. Hepatitis A tidak menyebabkan penyakit hati kronis, tetapi dapat menyebabkan gejala yang melemahkan dan seringkali berakibat fatal.

2. Hepatitis B

Berikutnya ada jenis hepatitis B yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Infeksi virus hepatitis B dapat menyebabkan infeksi kronis pada hati yang pada akhirnya berujung pada sirosis, kanker hati, sampai kematian. Hepatitis B bisa menular melalui paparan darah dan cairan tubuh dari penderita hepatitis B, misalkan lewat luka jarum suntik dan hubungan seksual. Penyakit ini juga bisa menular antara ibu dan bayi lewat proses persalinan.

3. Hepatitis C

Hepatitis C merupakan penyakit hepatitis yang disebabkan virus hepatitis C dan berakibat pada infeksi infeksi akut dan kronis. Hal ini diperkuat dengan pernyataan World Health Organization (WHO) yang menyatakan bahwa 70% penderita hepatitis C berujung pada infeksi kronis. Di sisi lain, infeksi virus hepatitis C biasanya tidak menunjukkan gejala.

Hepatitis C mudah menular lewat darah dan beberapa kondisi seperti penggunaan kembali atau sterilisasi peralatan medis yang tidak memadai, transfusi darah tanpa pemeriksaan yang detail, dan hubungan seksual sesama pria. Penyakit ini juga bisa ditularkan dari seorang ibu ke anak yang dilahirkan melalui persalinan. Namun, hepatitis C tidak menyebar melalui ASI, kontak umum seperti berpelukan dan berjabat tangan, serta berbagi makanan atau minuman dengan orang yang terinfeksi.

4. Hepatitis D

Hepatitis D adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis D, yang muncul akibat virus hepatitis B yang memperbanyak diri. Tanpa virus hepatitis B yang berkembang, infeksi hepatitis D tidak akan terjadi.

Infeksi hepatitis B dan hepatitis D secara bersamaan adalah bentuk hepatitis kronis paling parah karena perkembangan yang lebih cepat. Sama halnya dengan hepatitis B, hepatitis D bisa menular melalui kontak cairan tubuh atau darah, penularan dari ibu ke anak lewat persalinan, dan hubungan seks.

5. Hepatitis E

Penyakit hepatitis E ditimbulkan oleh virus hepatitis E. Terdapat 4 jenis virus hepatitis E yang berbeda, yakni; genotipe 1, 2, 3 dan 4. Genotipe 1 dan 2 hepatitis E hanya ditemukan pada manusia. Sedangkan genotipe 3 dan 4 ditemukan pada hewan, di mana virus ini juga bisa menginfeksi manusia.

Penularan hepatitis E bisa terjadi ketika seseorang mengkonsumsi air yang tercemar oleh feses penderita hepatitis E dan daging hewan yang dimasak kurang matang. Kejadian ini sering ditemukan pada daerah kumuh dengan akses air terbatas.

Kapan Perlu Melakukan Pemeriksaan Hepatitis?

Karena penyakit hepatitis rentan menular, seseorang dengan gejala tertentu wajib segera memeriksakan diri bila mengalami gejala penyakit hepatitis untuk memastikan apakah di dalam tubuh terdapat virus hepatitis atau tidak. Berikut ini gejala hepatitis yang perlu kamu ketahui:

  • Sering merasa kelelahan
  • Mengalami flu dan sakit perut
  • Mengeluarkan urin berwarna gelap dan feses berwarna pucat
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan drastis
  • Kulit dan mata berwarna kuning

Apabila kamu mengalami beberapa kondisi di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Metode Pemeriksaan Hepatitis

Diagnosis penyakit hepatitis dapat dilakukan melalui beberapa metode pemeriksaan, yaitu:

1. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan hepatitis yang pertama dilakukan terlebih dahulu adalah pemeriksaan fisik serta riwayat kesehatan. Selama pemeriksaan fisik hepatitis, dokter akan menekan perut dengan lembut untuk memastikan apakah Anda mengalami nyeri atau sakit di bagian perut.

Selanjutnya, dokter akan memeriksa perubahan warna pada kulit dan mata Anda. Jika kulit dan mata cenderung menguning, maka dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang hepatitis lainnya guna menunjang diagnosis.

2. Tes Antibodi

Tak hanya digunakan sebagai metode diagnosis Covid-19, tes antibodi juga dapat digunakan untuk diagnosis hepatitis. Tes antibodi untuk hepatitis menggunakan sampel darah untuk memeriksa keberadaan antibodi di dalam darahmu. Melalui tes ini, dokter dapat mempelajari tingkat antibodi yang sedang meningkat sebagai respon sistem kekebalan tubuh yang sedang melawan hepatitis.

Cara tes antibodi sama dengan pengambilan sampel darah pada umumnya. Petugas kesehatan akan mengambil sampel darah melalui pembuluh vena. Setelah itu, sampel darah akan diperiksa ke laboratorium.

3. USG

Pemeriksaan hepatitis berikutnya melalui ultrasonografi atau dikenal sebagai USG. Dokter akan memeriksa tubuh menggunakan alat khusus USG yang diletakkan di bagian perut. Dengan begitu, terlihat sekilas bagian hati, pankreas, dan organ lain yang berada di dekatnya. Pemeriksaan ini juga dapat menunjukkan:

  • Keberadaan cairan di perut
  • Adanya kerusakan atau pembesaran hati
  • Tumor hati
  • Kelainan kantong empedu

4. Biopsi Hati

Dokter melakukan biopsi hati untuk memastikan diagnosis hepatitis serta menentukan tingkat dan jenis kerusakan hati. Prosedur biopsi hati dilakukan dengan cara mengambil sedikit jaringan pada hati menggunakan jarum tipis yang dimasukkan ke dalam hati. Kemudian, sampel jaringan akan dikirimkan ke dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.

5. Tes Fungsi Hati

Tes fungsi hati adalah sebuah tes yang menggunakan sampel darah untuk mendeteksi tingkat enzim yang diproduksi hati. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa enzim berada di atas normal, maka itu merupakan tanda penyakit hati. Enzim yang biasanya diteliti dalam tes fungsi hati antara lain:

  • Albumin dan bilirubin
  • Alkaline Phosphatase (ALP)
  • Alanine Transaminase (ALT)
  • Aspartate Aminotransferase (AST)
  • Gamma Glutamyl Tansferase (GGT)

Hasil Pemeriksaan Hepatitis

Bentuk hasil pemeriksaan hepatitis adalah positif dan negatif. Jika hasil menunjukkan positif, maka kamu tidak mengidap hepatitis. Namun jika hasil menunjukkan positif, maka itu pertanda bahwa kamu mengidap hepatitis. Dokter akan melakukan tindakan dan pemeriksaan lain sesuai jenis hepatitis ada dalam tubuh.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai pemeriksaan hepatitis. Kamu bisa menjalani tes hepatitis B di Bumame. Bumame menyediakan pelayanan berstandar internasional, jadi tidak perlu diragukan keakuratan hasilnya. Tak hanya itu, Bumame juga menyediakan layanan konsultasi dengan dokter secara gratis. Kamu dapat berkonsultasi terkait gejala dan kondisi yang kamu alami dahulu sebelum menjalani pemeriksaan.

Bagikan artikel ini ke orang-orang terdekatmu: