Pentingnya Tes Torch untuk Wanita Sebelum Kehamilan

09 Jan 2023 Tips Kesehatan Ditinjau oleh: Bumame Farmasi
Bagikan:

Tes TORCH merupakan salah satu tes yang perlu dijalani oleh seorang ibu hamil ketika memasuki fase kehamilan untuk mendeteksi keberadaan penyakit tertentu. Di sisi lain, tes TORCH juga dilakukan untuk bayi apabila bayi mengalami kondisi khusus. Mengapa tes TORCH diperlukan dan apa saja penyakit yang bisa dideteksi oleh tes ini? Ikuti ulasan dari Bumame, yuk!

Apa Itu Tes TORCH?

Tes TORCH adalah sebuah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk ibu hamil dan bayi baru lahir. TORCH sendiri merupakan singkatan dari toxoplasma, other infection (infeksi lain), rubella, cytomegalovirus, herpes simplex. 

Tes ini akan memantau perkembangan dua jenis antibodi terhadap zat berbahaya seperti virus dan bakteri, yakni:

  • Antibodi IgG yang muncul ketika seseorang pernah mengalami infeksi di masa lalu dan tidak lagi mengalami sakit akut.
  • Antibodi IgM yang saat seseorang mengalami infeksi akut.

Dokter dapat menggunakan pemeriksaan kedua antibodi serta riwayat kesehatan dan gejala yang dialami ibu hamil untuk menilai apakah janin telah terpapar infeksi atau tidak.

Penyakit yang Dapat Dideteksi Tes TORCH

Sesuai namanya, tes TORCH berguna untuk mendeteksi apakah tubuh mengalami toxoplasma, rubella, cytomegalovirus dan herpes simpleks, dan infeksi lainnya.  Inilah penjelasan singkat mengenai beberapa penyakit tersebut.

1. Toxoplasma

Toxoplasma adalah sebuah penyakit yang berasal dari parasit T. gondii yang masuk dari tubuh melalui mulut. T. gondii adalah sebuah parasit yang dapat kamu temukan di feses kucing, telur mentah, dan daging yang belum matang. 

Bayi yang terinfeksi toxoplasma di dalam kandungan biasanya tidak menunjukkan gejala apapun. Gejala baru muncul beberapa waktu setelah infeksi. Berikut gejala infeksi toxoplasma pada bayi:

  • Kehilangan penglihatan
  • Keterbelakangan mental
  • Tuli
  • Kejang-kejang

2. Other Infection

Selain toxoplasma, terdapat infeksi lain yang sangat berbahaya apabila ditularkan dari ibu ke janin. Beberapa infeksi tersebut mencakup:

  • Human Immunodeficiency Virus (HIV)
  • Sipilis
  • Flu tulang
  • Varicella (chickenpox)
  • Zika

3. Rubella

Rubella disebut juga sebagai campak Jerman. Penyakit ini tidak menyebabkan efek serius apabila menyerang anak-anak. Namun, rubella bisa sangat berbahaya ketika menginfeksi janin. Dampak infeksi rubella pada janin adalah:

  • Cacat jantung
  • Masalah penglihatan
  • Mengalami perkembangan yang tertunda

4. Cytomegalovirus

Cytomegalovirus (CMV) merupakan salah satu bagian dari jenis virus herpes. Pada orang dewasa, cytomegalovirus biasanya tidak menunjukkan gejala sama sekali. Sementara jika menginfeksi janin, Cytomegalovirus bisa menyebabkan epilepsi, kehilangan pendengaran, dan keterbelakangan intelektual.

5. Herpes Simpleks

Virus herpes simpleks biasanya ditularkan dari ibu ke janin selama persalinan. Namun begitu, bayi juga bisa terinfeksi saat masih dalam kandungan. Infeksi herpes simpleks dapat menyebabkan berbagai masalah serius pada bayi, mulai dari kerusakan otak, masalah pernapasan, dan kejang-kejang. Gejala biasanya muncul selama minggu kedua setelah bayi lahir.

Kapan Sebaiknya Tes TORCH Dilakukan?

Seorang ibu hamil bisa langsung melakukan tes TORCH ketika pertama kali memeriksa kondisi kehamilan atau mengalami gejala penyakit tertentu selama kehamilan. Khusus untuk bayi, tes TORCH bisa dilakukan saat bayi mulai menunjukkan gejala penyakit tertentu saat baru lahir.

Alasan Pentingnya Tes TORCH

Seorang wanita bisa terinfeksi kuman dan virus selama kehamilannya. Hal ini jelas sangat berbahaya, sebab bayinya juga bisa terinfeksi saat masih dalam kandungan. Bayi lebih sensitif terhadap bahaya dari infeksi selama 3 sampai 4 bulan pertama kehamilan.

Beberapa penyakit juga berisiko ditularkan melalui ibu ke anak lewat persalinan. Oleh karenanya, tes TORCH perlu dilakukan untuk menghindari penularan penyakit dari ibu ke janin.

Pemeriksaan TORCH bisa menghindari bayi dari risiko:

  • Cacat lahir
  • Disabilitas intelektual
  • Masalah jantung
  • Kejang-kejang
  • Mengidap penyakit kuning
  • Memiliki kadar trombosit yang rendah

Persiapan Sebelum Tes TORCH

Tes TORCH tidak memerlukan persiapan khusus. Kamu cukup memberitahu dokter mengenai kondisi yang dirasakan jika mengalami gejala tertentu. Tak hanya itu, kamu juga harus menyebutkan obat yang kamu konsumsi secara rutin. Kemungkinan dokter akan memintamu untuk sementara waktu menghentikan konsumsi obat tersebut sebelum tes.

Prosedur Tes TORCH

Pemeriksaan TORCH menggunakan sampel darah. yang biasanya diambil dari pembuluh vena pada lengan. Sebelum pengambilan sampel darah, petugas kesehatan akan membersihkan area yang hendak diambil sampel darah lalu mulai mengambil darah menggunakan jarum suntik. Sampel darah yang sudah diambil akan diperiksa dalam lab.

Hasil Tes TORCH

Pemeriksaan tes TORCH dapat menunjukkan hasil positif dan negatif serta menunjukkan apakah kamu memiliki kekebalan terhadap penyakit tertentu karena vaksinasi.

1. Positif

Hasil tes positif berarti antibodi IgG atau IgM ditemukan untuk satu atau lebih infeksi yang tercakup dalam skrining. Ini dapat berarti bahwa Anda saat ini pernah, pernah, atau sebelumnya pernah divaksinasi penyakit ini. Dokter Anda akan menjelaskan hasil tes dan mengulas dengan Anda apa artinya masing-masing.

2. Negatif

Hasil tes negatif umumnya dianggap normal, kecuali untuk penyakit yang harus divaksinasi. Ini berarti tidak ada antibodi yang terdeteksi, dan tidak ada infeksi saat ini atau sebelumnya.

Antibodi IgM hadir saat ada infeksi saat ini atau baru-baru ini. Jika bayi baru lahir dites positif untuk antibodi ini, infeksi saat ini adalah penyebab yang paling mungkin. Jika antibodi IgG dan IgM ditemukan pada bayi baru lahir, tes tambahan akan dilakukan untuk memastikan apakah bayi memiliki infeksi aktif.

Tindakan Pasca Tes TORCH

Pengobatan untuk infeksi TORCH tergantung pada penyakitnya, kapan infeksi terjadi dan beratnya gejala. Ini mungkin termasuk antibiotik, antiparasit atau obat antivirus. Beberapa infeksi TORCH adalah virus dan tidak memiliki pengobatan selain istirahat dan hidrasi.

1. Untuk Ibu

Jika seorang ibu hamil didiagnosis dengan infeksi TORCH, dokter akan memantau kehamilan ibu hamil lebih intens. Seorang ibu hamil perlu melakukan konsultasi dengan penyedia dokter jika sedang menyusui atau berencana untuk menyusui dan mengalami salah satu infeksi TORCH selama kehamilan. Sebab, TORCH juga berpotensi untuk ditularkan dari ibu ke anak.

2. Untuk Bayi

Tergantung pada kondisinya, seorang bayi yang terinfeksi TORCH mungkin memerlukan perhatian atau perawatan medis segera di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) saat lahir.

Bumame menyediakan tes TORC untuk membantu ibu hamil untuk memastikan kondisi kehamilannya supaya janin tumbuh sehat. Selain itu, Bumame juga menyediakan konsultasi gratis bersama dokter untuk setiap sesi Medical Check Up.

Bagikan artikel ini ke orang-orang terdekatmu: