Apa Saja Tingkatan Stadium Kanker?
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang cepat dan tidak terkendali dalam tubuh. Pertumbuhan sel kanker ini dapat diklasifikasikan menjadi beberapa stadium dengan tujuan untuk mengenali sejauh mana sel kanker telah tumbuh dan menyebar. Hal ini penting untuk diketahui sebagai dasar pengobatan, karena setiap stadium dan setiap jenis kanker memiliki pilihan pengobatan yang berbeda-beda. Jadi, apa saja tahapan stadium kanker itu? Apa perbedaannya? Yuk, simak pembahasan berikut!
Cara menentukan stadium kanker
Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis stadium kanker adalah sebagai berikut:
- Pemeriksaan fisik
Dilakukan terutama untuk menentukan lokasi, jumlah, serta perkiraan ukuran tumor.
- Pencitraan atau imaging
Beberapa tes pencitraan yang dapat dilakukan seperti X-ray, CT scan, MRI, ultrasound dapat memberikan gambaran yang lebih spesifik mengenai lokasi, jumlah, ukuran tumor serta penyebaran sel kanker.
- Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium menggunakan sampel darah, urine, serta cairan tubuh lainnya dapat membantu mendiagnosis stadium pada beberapa jenis kanker.
- Pemeriksaan endoskopi
Pada pemeriksaan ini, akan digunakan teropong dengan kamera kecil di ujungnya. Alat endoskop ini akan dimasukkan ke dalam tubuh dan berguna untuk mencari dan melihat langsung tumor.
- Pemeriksaan biopsi patologi
Pada pemeriksaan ini, dokter akan mengambil sedikit bagian dari tumor yang kemudian diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini penting untuk mengkonfirmasi secara pasti diagnosis kanker. Biopsi dapat dilakukan melalui proses operasi maupun menggunakan benang tipis yang dioperasikan dengan teropong/endoskop.
- Pembedahan
Sampel yang didapat dari operasi dapat digunakan untuk mendiagnosis ukuran dan stadium dari tumor.
Baca Juga: Apa itu Kanker? Ini Penyebab, Gejala, dan Jenis-jenisnya
Penentuan stadium kanker
Sistem yang sering digunakan untuk menentukan stadium kanker adalah TNM. T menunjukkan ukuran tumor, N menunjukkan penyebaran sel kanker ke kelenjar getah bening, sedangkan M menunjukkan metastasis sel kanker.
- T → Ukuran tumor
Tx | Tidak ada informasi mengenai tumor primer/utama, atau tidak dapat diukur. |
T0 | Tidak ada tanda-tanda/bukti keberadaan tumor primer/utama. |
Tis | Sel kanker hanya tumbuh di tempat awalnya, belum menyebar ke jaringan sekitar. Disebut juga in situ atau pre-kanker. |
T1-T4 | Ukuran tumor dan/atau jumlah tumor yang menyebar ke jaringan sekitar. |
- N → Penyebaran sel kanker ke kelenjar getah bening
Nx | Tidak ada informasi mengenai kelenjar getah bening sekitar atau tidak dapat diidentifikasi. |
N0 | Tidak ada kelenjar getah bening yang mengandung sel kanker. |
N1-N3 | Ukuran, lokasi, dan/atau jumlah kelenjar getah bening sekitar yang terdampak dan mengandung sel kanker. |
- M → Metastasis sel kanker
M0 | Tidak ada metastasis/penyebaran sel kanker ke organ jauh. |
M1 | Terdapat metastasis/penyebaran sel kanker ke organ atau jaringan tubuh lain yang jauh. |
Secara umum, hasil TNM dapat digabungkan sehingga penyakit kanker dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:
- Stadium 0
Stadium ini menunjukkan kanker in situ atau “di tempatnya”. Artinya, sel kanker masih berada di tempat awalnya dan belum menyebar ke jaringan sekitar. Pada stadium ini, biasanya kanker masih dapat diobati dan tindakan operasi masih dapat dilakukan untuk mengangkat seluruh tumor.
- Stadium I
Pada stadium ini, umumnya tumor berukuran kecil dan sudah mulai bertumbuh ke jaringan sekitar tetapi belum terlalu dalam. Pada tahap ini, belum ada keterlibatan kelenjar getah bening maupun organ tubuh lainnya. Biasa disebut juga sebagai early stage atau kanker tahap awal.
Baca Juga: Apa Benar Puasa Bisa Sembuhkan Kanker Kelenjar Getah Bening?
- Stadium II dan III
Secara umum, 2 stadium ini menggambarkan tumor yang telah membesar dan tumbuh lebih dalam ke jaringan sekitar. Pada tahap ini, keterlibatan kelenjar getah bening sudah dapat terjadi, tetapi belum sampai melibatkan organ tubuh lain.
- Stadium IV
Pada stadium akhir ini, kanker telah menyebar ke organ atau bagian tubuh yang lain.
Nah, itu dia penjelasan mengenai stadium-stadium kanker. Selain sebagai dasar pengobatan kanker, penilaian stadium ulang juga dapat dilakukan setelah dilakukan pengobatan, lho. Hal ini dilakukan untuk menilai keberhasilan terapi yang telah dilakukan serta prognosis penyakit kanker pasien.
Ditulis oleh: Adara Kirana Putri S.Ked