Apakah Pengidap Kolesterol Boleh Mengonsumsi Makanan Berlemak?

20 Feb 2023 Tips Kesehatan Ditinjau oleh: Bumame Farmasi
Bagikan:
Makanan Berlemak

Sebelum mengetahui apakah pengidap kolesterol boleh mengonsumsi makanan berlemak, pertama-tama kita harus kenal dulu apa itu yg dimaksud dengan kolesterol. Jadi, kolesterol adalah jenis lemak yang diproduksi oleh tubuh secara alami. Selain itu, kolesterol juga didapat dari konsumsi makanan. Perlu diketahui bahwa kolesterol memiliki fungsi yang penting bagi tubuh, tentunya bila dalam kadar yang normal. Kolesterol berperan dalam pembentukan vitamin D, produksi berbagai hormon, pembentukan asam empedu untuk mencerna lemak, hingga membangun sel-sel baru dalam tubuh.

Sayangnya, bila kadar kolesterol berlebih dalam tubuh justru akan menimbulkan berbagai penyakit dan komplikasi. Tingginya kolesterol akan mengakibatkan penumpukan dalam pembuluh darah dan menyebabkan terbentuknya plak. Adanya plak pada pembuluh darah dapat menyumbat aliran darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi bagi jaringan tubuh. 

Bila terjadi penyumbatan pembuluh darah jantung pada pengidap kolesterol maka akan menimbulkan serangan jantung. Sementara bila terjadi penyumbatan pada organ otak, maka bisa timbul penyakit stroke.

Apakah semua kolesterol itu tidak baik?

Karena kolesterol tidak dapat larut dalam darah, maka ia harus diangkut oleh protein, kemudian gabungan keduanya membentuk lipoprotein. Terdapat tiga jenis lipoprotein utama pada tubuh kita.

  • Low-density lipoprotein (LDL)

Lipoprotein jenis ini memiliki kepadatan yang rendah. LDL dikenal pula sebagai ‘kolesterol jahat’. Peran dari LDL adalah membawa kolesterol dari organ hati dan menuju sel-sel lain dalam tubuh melalui pembuluh darah arteri. Bila kadar kolesterol ini tinggi akan menyebabkan pengendapan membentuk plak pada dinding pembuluh darah pengidap kolesterol.

  • High-density lipoprotein (HDL)

Berbeda dengan LDL, HDL memiliki kepadatan yang tinggi. Lipoprotein ini juga dikenal dengan sebutan ‘kolesterol baik’ yang bertugas untuk membawa kolesterol berlebih menuju organ hati. Kemudian kolesterol akan dihancurkan di dalam hati dan dikeluarkan dari tubuh melalui feses.

  • Trigliserida

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terbentuk dari sisa kalori tubuh yang tidak terpakai. Artinya, trigliserida bisa terbentuk dari makanan apapun yang mengandung kalori. Lemak jenis ini akan digunakan tubuh sebagai cadangan energi. Peningkatan kadar trigliserida disebabkan oleh penggunaan kalori yang kurang dibanding dengan asupannya.

Dengan penjelasan beberapa jenis dan fungsi kolesterol di atas, selanjutnya kita juga perlu mengetahui berapa kadar normal pada pemeriksaan laboratorium. Adapun kadar normalnya yaitu:

  • Kadar LDL yaitu kurang dari 100 mg/dl
  • Kadar HDL yaitu lebih dari 40 mg/dl
  • Kadar Trigliserida yaitu kurang dari 150 mg/dl
  • Kadar kolesterol total yaitu kurang dari 200 mg/dl

Setelah mengenal jenis kolesterol lebih jauh, kita jadi mengenal bahwa tidak semua jenis kolesterol itu jahat. Pada kolesterol jenis HDL atau ‘kolesterol baik’ semakin tinggi nilainya justru akan semakin bagus. Sebaliknya, bila yang tinggi kadarnya adalah LDL, Trigliserida, ataupun kolesterol total malah akan memberikan dampak buruk bagi tubuh.

Pengertian kolesterol tinggi biasanya mengacu pada peningkatan LDL, trigliserida, kolesterol total, serta HDL yang rendah.

Apa penyebab kolesterol tinggi?

Kolesterol yang tinggi di dalam tubuh dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor yang dapat dicegah maupun tidak. Di antara faktor-faktor tersebut adalah:

1. Pola hidup

Faktor pola hidup merupakan faktor utama penyebab tingginya kadar kolesterol pada mayoritas penderita. Pola hidup yang kurang sehat meliputi konsumsi rokok, minuman beralkohol, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan mengandung tinggi lemak dan kolesterol yang berlebih, hingga mengalami stres secara mental dapat berkontribusi pada peningkatan kolesterol tubuh. Makanan penyebab kolesterol tinggi yang perlu dihindari adalah gorengan, kulit ayam, daging berlemak, dan jeroan.

2. Penyakit

Beberapa kondisi tubuh dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol, yaitu:

  • Diabetes
  • Kegemukan atau obesitas
  • Penyakit ginjal
  • Sindrom Cushing (peningkatan produksi hormon kortisol)
  • Hipotiroid
  • Penyakit hati, termasuk sirosis hati

3. Genetik/Keturunan

Faktor terakhir yang bisa menjadi penyebab peningkatan kolesterol adalah genetik. Perubahan rangkaian gen yang diturunkan dari kedua orang tua dapat menyebabkan tubuh tidak bisa meregulasi pembuangan kolesterol dari dalam darah, sehingga berakibat menumpuknya kadar kolesterol. Namun, kolesterol tinggi akibat faktor ini sangat jarang ditemui.

Di samping faktor-faktor di atas, usia juga merupakan salah satu faktor risiko tingginya kolesterol. Seiring dengan bertambahnya usia, maka kemampuan organ hati untuk dapat membuang kolesterol LDL juga semakin menurun. Sehingga akan berujung peningkatan kadar kolesterol tubuh.

Apa gejala dari kolesterol yang tinggi?

Sayangnya, seringkali kolesterol yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Sehingga hal tersebut sering tidak disadari. Biasanya gejala justru muncul bila sudah terjadi komplikasi serius misalnya penyakit jantung atau stroke. Oleh karenanya, sangat penting untuk dilakukan pengecekan pada pengidap kolesterol secara berkala.

Lalu, apakah pengidap kolesterol tinggi boleh mengonsumsi makanan berlemak?

Mengonsumsi makanan berlemak sering dianggap sebagai pemicu gangguan kardiovaskular dan kegemukan. Padahal faktanya, ternyata tidak semua makanan yang mengandung lemak itu buruk bagi tubuh lho. Dengan mengenali berbagai jenis lemak pada makanan, tentunya akan semakin tahu makanan mana yang sebaiknya dihindari atau mana yang bisa dikonsumsi dalam batas wajar.

Lemak makanan dibagi menjadi beberapa jenis yaitu SAFA (saturated fatty acid), MUFA (monounsaturated fatty acid), PUFA (polyunsaturated fatty acid), trans fat, dan kolesterol.

  • SAFA (saturated fatty acid), trans fat, dan kolesterol

Makanan yang mengandung lemak dalam kelompok ini jika dikonsumsi berlebihan akan meningkatkan risiko penyakit. Produk lemak ini dikenal dengan sebutan ‘lemak jenuh’ yang sudah tentu tidak baik bagi kesehatan tubuh. Contoh makanan yang mengandung lemak jenuh adalah makanan yang digoreng, margarin, kulit ayam, daging berlemak, hingga jeroan.

  • MUFA (monounsaturated fatty acid)

MUFA merupakan asam lemak tak jenuh berikatan tunggal. Makanan lemak dengan jenis MUFA ini memiliki manfaat yang baik bagi tubuh. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa manfaat MUFA diantaranya adalah dapat membantu menurunkan berat badan serta menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Sumber makanan mengandung MUFA didapatkan dari olive oil, canola oil, alpukat, dan kacang-kacangan. Bahkan manfaat olive oil ini terbukti berkhasiat menurunkan risiko kanker, peradangan, hingga resistensi insulin.

  • PUFA  (polyunsaturated fatty acid)

Kandungan lemak PUFA pada makanan dibagi menjadi omega-3 dan omega-6. Kandungan omega-3 memiliki fungsi menurunkan risiko penyakit jantung, berperan dalam perkembangan otak, serta mengandung efek anti peradangan. Contoh makanan yang kaya omega-3 adalah ikan salmon, tuna, serta suplemen minyak ikan. Sedangkan pada omega-6 memiliki peran baik dalam regulasi metabolisme tubuh dan perkembangan, serta dapat menurunkan kadar kolesterol total. Produk makanan tinggi omega-6 dapat dijumpai dalam minyak tumbuhan, seperti minyak jagung, minyak kedelai, kacang almond, kacang kenari, hingga alpukat.

Dari berbagai jenis kelompok makanan berlemak di atas, yang seharusnya dihindari untuk dikonsumsi bagi penderita kolesterol adalah makanan dengan lemak jenis SAFA, trans fat, dan kolesterol, atau yang biasa disebut kelompok makanan dengan ‘lemak jenuh’. Sedangkan konsumsi makanan berlemak tak jenuh atau golongan MUFA dan PUFA tentunya malah dianjurkan karena berbagai manfaat baiknya bagi tubuh. Nah, sekarang jadi semakin jelas dong bahwa penderita kolesterol boleh mengonsumsi makanan berlemak, asalkan makanan dengan jenis lemak MUFA dan PUFA ya.

Tips menurunkan kolesterol

Sebagai kesimpulan penutup, beberapa cara yang dapat membantu untuk menjaga kadar kolesterol adalah dengan mempertahankan berat badan ideal, rutin berolahraga, periksa kandungan gizi dalam kemasan produk yang dikonsumsi, hindari konsumsi lemak jenuh, perbanyak konsumsi sayur dan buah, tidak merokok, dan yang terakhir yaitu konsumsi obat-obatan penurun kolesterol sesuai dengan anjuran dokter.

Jika kamu pengidap kolesterol atau kamu ingin mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh, kamu bisa menjalani pemeriksaan kolesterol melalui layanan Medical Check Up di Bumame. Tersedia layanan Home Care dan gratis konsultasi dengan dokter. Selain itu, kamu juga bisa membeli obat-obatan, vitamin, dan tebus resep dokter di Bumame Apotek dengan gratis ongkir.

Oleh: Nabila Alsya Dwi Nirvana S.Ked

Bagikan artikel ini ke orang-orang terdekatmu: