Pelajari Bahaya Obesitas Pada Anak & Komplikasi yang Mengintai

Banyak orang tua menginginkan anak mereka tumbuh gemuk karena dinilai lucu dan menggemaskan. Padahal, kegemukan pada anak-anak bisa menjadi awal penyakit obesitas. Seperti apa obesitas anak Seperti apa bahaya obesitas pada anak? Dan bagaimana cara mencegahnya? Simak ulasan dari Bumame yang satu ini!
Berbagai Komplikasi Obesitas Anak
Obesitas anak akan mengakibatkan berbagai komplikasi apabila tidak ditangani dengan baik. Beberapa komplikasi tersebut antara lain:
1. Asma
Obesitas merupakan salah satu penyebab penyakit asma, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Hal ini diperkuat sebuah studi yang menemukan bahwa anak penderita obesitas mempunyai risiko terkena penyakit asma lebih tinggi.
2. Diabetes
Kondisi lemak yang berlebih pada anak penderita obesitas dapat memengaruhi kadar glukosa darah. Akibatnya, anak pun berpotensi mengidap diabetes tipe dua. Kondisi tersebut bisa diminimalisir dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat.
3. Penyakit Jantung
Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung di masa depan pada anak-anak dengan obesitas. Di samping itu, penyakit jantung pun bisa meningkatkan risiko komplikasi penyakit lain seperti serangan jantung.
4. Masalah Pernapasan Ketika Tidur

Lemak berlebih di area leher dari seorang penderita obesitas dapat menghalangi saluran udara. Sehingga, anak dengan obesitas berpeluang mengalami masalah tidur mulai dari mendengkur berlebihan dan nafas tiba-tiba berhenti saat tidur (sleep apnea).
5. Nyeri Sendi
Berat badan ekstra menyebabkan tekanan pada pinggul dan lutut. Oleh sebab itu, nyeri sendi pun akan muncul. Anak penderita obesitas umumnya juga akan mengalami nyeri pada pinggul, lutut, dan punggung.
6. Kolesterol Tinggi
Makanan tinggi lemak dan garam yang biasa dikonsumsi oleh penderita diabetes bisa mengakibatkan kadar kolesterol dan tekanan darah meningkat. Tingginya kolesterol bisa berimbas pada kemunculan penyakit jantung.
7. Penumpukan Lemak Pada Liver
Menumpuknya lemak pada liver sering kali tidak disertai gejala tertentu. Lemak yang menumpuk di area liver bisa mengakibatkan kerusakan hati.
8. Gangguan Psikologis
Anak obesitas acapkali mengalami perundungan atau bullying dari teman-teman sebayanya. Akibatnya, anak bisa kehilangan kepercayaan diri hingga menderita gangguan psikologis seperti depresi atau kecemasan berlebih.
Cara Menghindari Obesitas Pada Anak

Demi masa depan dan kesehatan si kecil, orang tua perlu membiasakan hidup sehat agar terhindar dari kondisi diabetes. Inilah beberapa cara sederhana yang bisa kamu terapkan agar si kecil tetap sehat:
1. Berikan Contoh yang Baik
Anak adalah peniru orang dewasa di sekitarnya. Jika kamu ingin anak hidup sehat, maka kamu harus memberikan contoh bagaimana cara menjalani hidup sehat terlebih dahulu. Mulailah dengan cara mengurangi makanan tinggi lemak dan gula serta rutin melakukan olahraga.
2. Rutin Lakukan Aktivitas Fisik
Berolahraga mungkin akan membosankan bagi sebagian anak. Solusinya, kamu bisa mengajak si kecil untuk melakukan aktivitas yang melibatkan fisik seperti berlarian di taman dan bermain jungkat-jungkit. Jika sudah sering aktif bermain, barulah kamu bisa mencari tahu dan mencoba mendorong mereka untuk menjalani olahraga yang diminati.
Centers for Disease Control and Prevention dari Amerika Serikat merekomendasikan anak-anak untuk menjalani aktivitas fisik setidaknya satu jam sehari agar hidup sehat.
3. Kurangi Screen Time
Harvard School of Public Health menjelaskan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu dengan menonton televisi, bermain game atau menggunakan smartphone cenderung mengalami kelebihan berat badan.
Ada dua alasan yang mendasari mengapa screen time tinggi bisa mengakibatkan obesitas:
- Screen time yang tinggi bisa memakan waktu yang untuk melakukan aktivitas fisik.
- Menghabiskan waktu di depan televisi dan gadget banyak memicu anak untuk ngemil lebih banyak. Adanya iklan makanan fast food dan minuman manis serta bersoda yang mereka lihat saat screen time juga bisa meningkatkan keinginan anak untuk mengonsumsi makanan tinggi gula dan berlemak.
Itulah mengapa sebaiknya orang dewasa selalu mendampingi anak ketika menonton televisi dan menggunakan gadget serta membatasi penggunaannya.
Anak berusia di bawah 2 tahun tidak disarankan untuk mengakses perangkat digital. Sedangkan untuk anak di atas 2 tahun, waktu screen time yang disarankan adalah 1 – 2 jam.
4. Berikan Camilan Sehat
Selain memberikan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai makanan sehari-hari, kamu juga bisa memberikan jenis camilan yang lebih sehat untuk waktu luang si kecil.
Adapun contoh cemilan sehat yang mudah dibuat dan didapatkan adalah popcorn tanpa mentega, buah dengan campuran yogurt rendah lemak dan rendah gula atau sereal gandum utuh dengan susu rendah lemak.
Mengingat bahaya obesitas pada anak di atas, jangan sepelekan apabila kamu mendapati si kecil mengalami kenaikan badan yang cukup signifikan. Bumame menyediakan layanan Tes Obesitas Khusus Anak. Tak hanya itu, kamu juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu terkait kondisi sang buah hati dengan dokter sebelum pemeriksaan berlangsung.