Beberapa Tahapan Tumbuh Kembang Anak
Seseorang yang baru dilahirkan akan mengalami fase perkembangan, baik secara fisik, mental, maupun kognitif. Namun apakah kamu sudah tahu apa saja tahapan tumbuh kembang anak yang dilalui untuk menjadi dewasa? Jika belum, mari cari tahu jawabannya bareng Bumame!
Perkembangan bayi baru lahir
- Hari pertama—bulan ketiga: bayi mulai dapat menggerakkan kaki dan tangan secara bersamaan. Ia juga bisa mengangkat kepala secara perlahan, kemudian menengok ke arah suara yang datang.
- Usia 4—6 bulan: bayi dapat duduk sendiri, namun belum kokoh dan perlu sedikit bersandar. Selain itu, ia mampu menggulingkan tubuhnya, mengubah posisi dari berbaring ke duduk, atau dari berdiri ke duduk. Pada usia 4—6 bulan, bayi juga bisa memegang barang dan menyatukan kedua tangannya.
- Usia 7—9 bulan: bayi dapat duduk sendiri tanpa bantuan orang lain. Ia mulai bisa mengucapkan kata “mama” atau “papa” walaupun belum jelas. Selain itu, pada usia 7—9 bulan, seorang bayi sudah bisa makan sendiri meski masih berantakan, hingga dapat melambaikan tangannya untuk menandakan salam.
- Usia 10—11 bulan: bayi dapat berceloteh akan banyak hal meski belum jelas apa yang diucapkan. Ia juga bisa menggenggam barang-barang yang cenderung kecil. Selain itu, ia juga mulai belajar menirukan aktivitas yang dilakukan orang di sekitarnya. Tak hanya itu, pada usia 10—11 bulan, ia mulai tertarik bermain bola.
Perkembangan anak usia 1 tahun
Memasuki usia 1 tahun, secara fisik umumnya bayi mengalami kenaikan berat badan 3 kali dari berat badannya pada saat lahir. Tidak hanya itu, tinggi badannya pun bertambah setengah dari panjangnya saat lahir.
Ditinjau dari aspek motorik kasar (berkaitan dengan gerakan otot besar), bayi berusia 1 tahun sudah mampu berdiri tegak tanpa bantuan orang lain dan pelan-pelan bisa mulai berjalan. Sementara diukur dari aspek motorik halus (berkaitan dengan otot kecil), bayi 1 tahun bisa mengambil benda di sekitarnya dan memindahkannya ke tempat lain.
Secara kemampuan berbahasa dan berkomunikasi, anak usia 1 tahun bisa melakukan gerakan tubuh sederhana, seperti menganggukkan kepala dan menggoyangkan tangan.
Dari aspek kemampuan kognitif, anak usia 1 tahun mulai mengerti konsep sebab akibat, misanya saja jika ia melempar bola, ia akan merespons dengan mengambil kembali bola tersebut.
Perkembangan anak usia 2 tahun
Menginjak usia 2 tahun, anak mengalami penambahan berat badan 1,5—2,5kg. Pada usia 2 tahun, tinggi badan juga mengalami peningkatan 10—13cm. Dari aspek motorik kasar, ia mulai belajar menaiki tangga secara perlahan dan mulai berlari kecil. Sementara dari aspek motorik halus, ia mulai mengerti membuka buku-buku bacaan, menyusun mainan balok, hingga memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi untuk bergerak.
Secara kemampuan berbahasa dan berkomunikasi, anak usia 2 tahun memiliki cukup banyak kosakata baru dan bisa mengucapkan hingga dua kata. Ucapannya pun terdengar lebih jelas dan mudah dimengerti. Ia juga bisa mengucapkan bagian tubuh sambil menunjukkan yang mana.
Dari aspek kemampuan kognitif, anak usia 2 tahun mulai mengerti perbedaan waktu sekarang, nanti, atau sebentar lagi.
Perkembangan anak usia 3 tahun
Usia 3 tahun, anak mulai menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Ia bisa melompat dengan cukup jauh, menyebutkan jenis-jenis warna, coretan tangannya lebih terkonsep, hingga makan sendiri tanpa dibantu orang lain. Dari aspek motorik kasar, ia makin mahir berlari, naik turun tangga, melompat, menendang bola, bahkan bersepeda. Sementara dari aspek motorik halus, ia sudah bisa membuat garis yang membentuk benda seperti kotak atau segita, dengan cara memegang alat tulis yang lebih baik dari sebelumnya.
Secara kemampuan berbahasa dan berkomunikasi, kosakata yang dimiliki semakin melimpah dan kemampuannya mempelajari kata-kata baru semakin cepat dan pesat. Bahkan, mereka bisa mengucapkan sebuah kalimat yang terdiri dari 4 hingga 5 kata.
Dari aspek kemampuan kognitif, anak usia 3 tahun sudah mengetahui nama, umur, dan jenis kelamin mereka. Ia juga lebih hebat menyusun puzzle, berinteraksi lebih dalam dengan hewan peliharaan dan mainan-mainannya.
Perkembangan anak usia 4 tahun
Memasuki usia 4 tahun, anak sudah bisa menyikat gigi tanpa dibantu orang lain, memakai celana atau rok sendiri, hingga bertutur kata menceritakan apa yang ia baca atau dengar. Di usia ini, tinggi badan bertambah sebanyak 8cm dan mengalami kenaikan berat badan kurang lebih 2kg. Dari aspek motorik kasar, ia bisa bersepeda dengan lancar dan berlari dengan leluasa. Sementara dari aspek motorik halus, anak usia 4 tahun bisa menggunakan gunting, menggambar lingkaran atau kotak, hingga menulis beberapa huruf kapital.
Secara kemampuan berbahasa dan berkomunikasi, anak usia 4 tahun sudah mengerti dengan baik perkataan yang diucapkan orang tua kepadanya, seperti perintah dan nasihat. Ia juga bisa bernyanyi dan menjelaskan pengalamannya (story telling).
Dari aspek kemampuan kognitif, anak usia 4 tahun mampu menyebutkan namanya dengan lengkap, mengetahui dasar hitung-hitungan angka, hingga mengenal beragam jenis hewan. Mereka juga dapat membedakan antara realita dengan fantasi.
Perkembangan anak usia 5 tahun
Pada usia 5 tahun, anak sudah bisa melakukan roll depan, melompat, memanjat, hingga menggunakan sendok garpu dengan benar. Dari aspek motorik kasar, terlihat memiliki pergerakan tubuh yang semakin bervariatif dan atraktif. Sementara dari aspek motorik halus, ia sudah bisa menggambar manusia seutuhnya: dengan kepala, tangan, kaki, mata, hidung, telinga, dan mulut.
Secara kemampuan berbahasa dan berkomunikasi, anak sudah bisa mengungkapkan perasaannya dan mengetahui karakteristik orang yang mereka temui.
Dari aspek kemampuan kognitif, anak usia 5 tahun sudah bisa mengingat alamat rumahnya. Tak hanya itu, ia lebih memahami konsep waktu seperti besok, kemarin, lusa, minggu depan, dan sebagainya.
Perkembangan anak usia 6 tahun ke atas
Di usia 6 tahun ke atas, anak sudah memulai kegiatan edukatif. Ia banyak belajar hal-hal baru. Anak-anak di usia ini mulai bisa mengutarakan perasaannya, seperti cemburu, jatuh cinta, hingga mengespresikannya lewat kata-kata atau gerak tubuh. Selain itu, di usia 6 tahun, anak mulai memiliki banyak teman dan menjalin persahabatan.
Cara memerhatikan tumbuh kembang anak
Bagi para orang tua, kamu bisa melakukan skrining tumbuh kembang anak melalui layanan Medical Check Up di Bumame untuk memastikan kondisi kesehatan buah hati. Tersedia layanan Home Care dan gratis konsultasi dengan dokter. Selain itu, kamu juga bisa membeli obat-obatan, vitamin, dan tebus resep dokter di Bumame Apotek dengan gratis ongkir.