Amniosentesis vs NIPT, Pilih yang Mana untuk Pemeriksaan Pra Natal?

23 Feb 2023 Tips Kesehatan Ditinjau oleh: Bumame Farmasi
Bagikan:
amniosentesis

Pemeriksaan kromosom sebelum persalinan sangatlah diperlukan bagi ibu hamil. Pemeriksaan ini mampu mendeteksi adanya potensi kelainan kromosom pada janin. Kedua jenis pemeriksaan kromosom yang paling sering digunakan adalah amniosentesis dan NIPT. Mana yang lebih baik di antara keduanya? Bumame akan membahasnya secara lengkap untukmu.

Apa Itu Amniosentesis?

Amniocentesis adalah sejenis pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan kromosom, baik itu ekstra salinan kromosom atau hilangnya kromosom tertentu. Pemeriksaan amniocentesis dilakukan dengan cara mengambil air ketuban yang mengelilingi janin dalam kandungan.

Prosedur amniosentesis bisa dilakukan antara minggu ke 15 dan ke 20 kehamilan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan jarum tipis dan ultrasonografi (USG). Jarum tipis panjang akan masuk melalui dinding perut, sementara dokter akan menggunakan USG untuk membantu pengambilan cairan ketuban. Kemudian, air ketuban akan diambil menggunakan jarum tersebut.

Pemeriksaan amniosentesis tidak begitu menyakitkan bagi sebagian orang. Akan tetapi, ada pula wanita yang merasa tidak nyaman saat jarum dicabut dan merasakan nyeri yang mirip dengan nyeri haid atau merasakan tekanan saat jarum dicabut.

Setelah pengambilan sampel air ketuban, pihak laboratorium akan memisahkan sel-sel janin dari cairan ketuban lalu menganalisis sel-sel tersebut. Sel akan tumbuh selama beberapa hari di laboratorium sebelum diuji untuk mencari tahu kondisi genetik dari janin. Sayangnya, amniosentesis memiliki risiko menyebabkan keguguran.

Apa Itu NIPT?

Non-invasive prenatal testing (NIPT) adalah sebuah pemeriksaan yang berguna untuk mendeteksi kelainan kromosom pada janin. Sampel yang digunakan untuk pengujian adalah darah dari ibu.

Selama masa kehamilan, darah ibu akan mengandung fragmen kecil dari Deoxyribonucleic Acid (DNA) janin. Itulah sebabnya mengapa sampel yang digunakan adalah darah si ibu. Pemeriksaan NIPT bisa dilakukan sejak kehamilan 9 minggu.

Prosedur NIPT pun tergolong mudah. Sampel darah ibu diambil oleh petugas kesehatan melalui pembuluh vena dan akan dibawa ke lab untuk dianalisis lebih lanjut. NIPT tidak bersifat invasif. Artinya, test NIPT tidak beresiko menyebabkan keguguran janin.

Perbandingan Antara Amniocentesis dan NIPT

Tabel di bawah ini akan membantumu untuk memahami perbedaan antara amniosentesis dan NIPT:

AmniosentesisNIPT
Menggunakan sampel air ketubanMenggunakan sampel darah
Bersifat invasif sehingga berisiko keguguranTidak bersifat invasif. Jadi tidak menimbulkan risiko keguguran
Menggunakan bantuan ultrasoundTidak menggunakan bantuan ultrasound

Kesimpulannya, baik amniosentesis dan NIPT sama-sama berguna untuk mendeteksi adanya kelainan kromosom pada janin. Namun, NIPT dapat dikatakan jauh lebih mudah untuk dilalui dan minim risiko dibandingkan dengan amniocentesis. Untuk menentukan mana jenis pemeriksaan yang paling tepat, kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter atau ahli kandungan.

Bumame siap menemanimu menjalani pemeriksaan pra natal melalui layanan skrining NIPT. Tak hanya itu, Bumame juga menyediakan layanan konsultasi gratis sebelum pemeriksaan.

Bagikan artikel ini ke orang-orang terdekatmu: