Benarkah Maag Bisa Menyebabkan Kanker Lambung?

Mendengar kata “Kanker Lambung” mungkin terdengar kurang familiar di telinga kita. Menurut data dari Global Burden of Cancer Study (GLOBOCAN) dari World Health Organization (WHO) di tahun 2020 mencatat bahwa kanker lambung menempati urutan ke 19 dari seluruh jenis kanker dengan kemunculan kasus baru yaitu 3.484. Selain itu, kanker lambung menyebabkan 1.3% kematian bagi penderitanya. Tak sedikit mungkin yang bertanya-tanya benarkah maag dapat menyebabkan kanker lambung? Oleh karena itu pada artikel kali ini kita akan kupas tuntas lebih dalam tentang kanker lambung.
Kanker lambung terjadi ketika terdapat adanya pertumbuhan sel kanker di dalam sel penyusun lambung. Kanker ini cukup sulit terdeteksi pada tahap awal karena biasanya tidak menimbulkan gejala mulanya. Sehingga seringkali baru terdiagnosis saat sudah terjadi penyebaran ke bagian tubuh lain.
Baca Juga: Apa itu Kanker? Ini Penyebab, Gejala, dan Jenis-jenisnya
Apa gejala umum yang terjadi pada kanker lambung?
Banyak tanda dan gejala kanker lambung yang mudah terabaikan. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri gejala dari kanker lambung.
- Nyeri ulu hati berulang. Nyeri ulu hati ini biasanya merupakan akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. Gejala ini sama seperti yang dirasakan saat terjadi sakit maag. Banyak kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya hal ini.
- Gangguan pencernaan (sering sendawa). Perasaan tidak nyaman pada perut bagian atas seperti rasa mual. Gejala ini bisa jadi bukan sebuah pertanda yang serius, namun bila terjadi berulang sebaiknya segera melakukan pemeriksaan diri ke dokter.
- Kehilangan nafsu makan. Hilangnya nafsu makan dapat menjadi pertanda masalah kesehatan.
- Merasa kenyang hanya setelah makan sedikit
- Kelelahan yang berlebih. Rasa lelah yang berlebih merupakan pertanda dari anemia. Anemia dapat menandakan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker lambung.
- Nyeri perut persisten
Selain di atas, apabila kanker lambung sudah mengalami metastasis atau penyebaran, gejala lebih lanjut dapat meliputi:
- Darah pada feses
- Teraba benjolan pada perut bagian atas
- Mual dan muntah
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Kekuningan pada kulit dan mata, menandakan penyebaran kanker mencapai organ hati

Faktor apa saja yang meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung?
- Usia. Usia di atas 60 tahun meningkatkan risiko terkena kanker lambung. Walaupun kanker ini juga dapat terjadi pada dewasa di bawah 60 tahun
- Jenis kelamin laki-laki memiliki kecenderungan risiko 2 kali lipat dibanding perempuan
- Infeksi. Infeksi bakteri H. pylori meningkatkan risiko kanker lambung.
- Adanya polip pada lambung
- Konsumsi makanan asin, daging asap, dan minuman beralkohol
- Merokok
- Obesitas
- Sindrom genetik yang diwariskan. Meliputi Lynch syndrome dan familial adenomatous polyposis (FAP)
Baca Juga: Apa Saja Tingkatan Stadium Kanker?
Bagaimana pemeriksaan untuk memastikan diagnosis kanker lambung?
Diagnosis kanker lambung atau bukan dapat dipastikan melalui serangkaian tes. Tes-tes berikut dapat membantu dokter untuk mengidentifikasi kanker atau permasalahan lain yang dialami.
- Pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan perihal gejala yang dialami atau dirasakan pada bagian perut
- Pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah dapat memastikan diagnosis anemia atau kemungkinan penyebab lainnya. Anemia dapat disebabkan banyak hal, salah satunya perdarahan akibat adanya tumor pada lambung
- Pemeriksaan feses. Hal ini untuk mengidentifikasi bakteri pada feses yang mungkin menyebabkan timbulnya gejala yang dirasakan
- Endoskopi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukan selang dengan ujungnya terdapat kamera kecil untuk melihat bagian dalam dari lambung apakah terdapat keabnormalan atau tidak
- Biopsi. Selama melakukan endoskopi, dokter biasanya dapat sekaligus melakukan biopsi yaitu pengambilan sedikit sampel jaringan untuk kemudian diperiksa di bawah mikroskop
- Pencitraan menggunakan X-ray, CT scan, hingga MRI
Bagaimana pengobatan pada kanker lambung?
Sebagaimana pengobatan kanker pada umumnya, terapi pada kanker lambung yang dapat dilakukan yaitu meliputi:
- Kemoterapi
- Terapi radiasi
- Operasi bedah
- Imunoterapi
Rencana terapi yang diberikan sangat bergantung berdasarkan pada sel asal dan stadium kanker itu sendiri. Selain itu, usia dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan juga menentukan jenis terapi yang akan diberikan.
Di samping memusnahkan sel kanker pada lambung, tujuan dari terapi yang dilakukan adalah untuk mencegah penyebaran sel kanker menuju organ-organ lainnya. Kanker lambung apabila tidak diobati dapat menyebar ke paru-paru, kelenjar limfa, tulang, hingga hati.
Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mencegah timbulnya kanker lambung pada tubuh saya?
Sebenarnya, kanker tidak dapat betul-betul murni dicegah kejadiannya. Namun beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menurunkan faktor risiko kemunculan kanker antara lain:
- Mempertahankan berat badan ideal. Hal ini dikarenakan berat badan berlebih meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung.
- Perbanyak konsumsi sayur dan buah
- Mengurangi makanan instan
- Olahraga secara teratur
- Tidak mengkonsumsi alkohol
- Tidak merokok
Sebagai kesimpulan, kanker lambung dapat menimbulkan gejala yang terus menerus atau tidak biasa, seperti sakit perut, nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan. Gejala awal yang muncul dapat disalah artikan sebagai permasalahan kesehatan yang lain seperti infeksi hingga tukak lambung. Maag yang berulang sendiri dapat merupakan salah satu pertanda dari adanya kanker lambung. Pada sebagian kasus, maag (gastritis) dapat berkembang menjadi luka pada lambung serta kemudian meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung.
Baca Juga: Apa Benar Puasa Bisa Sembuhkan Kanker Kelenjar Getah Bening?
Ingin tahu kondisi kesehatan lambung kamu?
Kebanyakan orang Indonesia, gemar mengonsumsi makanan yang digoreng, diasap, dibakar, dan mengandung garam dalam jumlah berlebih. Faktor ini menjadi salah satu penyebab berbagai masalah kesehatan lambung. Jika kamu salah satunya, yuk cari tahu kondisi kesehatan lambung kamu dengan mengisi kuis GASTROClear™ di sini, agar kamu dapat mengetahui langkah preventif dalam mencegah masalah kesehatan lambung.
Skrining risiko dini kanker lambung
Selain mengubah gaya hidup, kamu juga bisa melakukan skrining risiko dini kanker lambung untuk mengetahui keberadaan sel kanker dalam tubuh.
GASTROClear™ adalah tes skrining biomarker kanker #1 di Indonesia yang paling sensitif dan akurat mendeteksi lebih dini risiko penyakit kanker lambung sebelum memasuki stadium 1 dengan tingkat akurasi sebesar >87,5% dan kanker lambung sebelum memasuki stadium 2 dengan tingkat akurasi sebesar >89,5%. Tes ini bersifat aman dan tidak berisiko karena menggunakan prosedur layaknya tes darah pada umumnya. Untuk informasi lebih lanjut terkait GASTROClear™, silakan menghubungi Bumame.
Ditulis oleh: Nabila Alsya Dwi Nirvana S.Ked