Benarkah Makanan Lebaran Mengandung Kolesterol Tinggi?
Sebentar lagi teman-teman Muslim akan merayakan hari raya Idulfitri atau lebaran. Setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan, hari raya ini merupakan salah satu momen yang dinanti-nantikan untuk berbagi waktu bersama keluarga sambil menikmati berbagai makanan khas lebaran. Namun, apakah teman-teman tahu apa saja yang terkandung dalam makanan-makanan khas lebaran tersebut? Benarkah makanan lebaran tersebut mengandung kolesterol tinggi?
Yuk, simak pembahasan berikut agar teman-teman tetap bisa merayakan lebaran dengan sehat!
Baca Juga: Tips Buka Puasa Sehat untuk Kamu dan Keluarga
Apa saja makanan khas lebaran?
- Opor Ayam
Opor ayam merupakan salah satu makanan khas lebaran yang terbuat dari ayam rebus yang disajikan dengan kuah. Makanan ini diolah menggunakan santan dan berbagai bumbu lainnya seperti serai, kencur, dan berbagai bumbu lainnya.
- Ketupat Sayur
Ketupat sayur atau lontong merupakan makanan yang terbuat dari beras dan diolah dengan kuah santan kelapa dan diberi berbagai macam bumbu tambahan seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, serai, dan lainnya. Makanan ini biasanya dimakan sebagai pengganti nasi dan ditemani dengan lauk opor ayam saat lebaran.
- Rendang
Rendang merupakan masakan khas Sumatera Barat yang berbahan dasar daging sapi atau kerbau. Dalam proses pembuatannya, rendang diolah menggunakan berbagai rempah-rempah dan santan.
- Kari Ayam
Kari ayam adalah hidangan berbahan dasar daging ayam yang direbus dengan berbagai variasi bumbu, salah satunya dengan santan disertai berbagai rempah-rempah seperti bawang bombai, saus berbahan dasar tomat, jahe, bawang putih, cabai, kunyit, dan lainnya.
- Gulai Ayam
Gulai merupakan makanan berbahan baku daging ayam, ikan, kambing, sapi, jeroan, maupun sayuran seperti nangka muda dan daun singkong yang kemudian dolah dalam kuah bumbu rempah dan dimasak dalam santan. Makanan ini memiliki ciri khas berwarna kuning karena pengaruh sari kunyit sebagai salah satu rempah-rempah utama.
Baca Juga: Apakah Pengidap Kolesterol Boleh Mengonsumsi Makanan Berlemak?
Benarkah santan mengandung kolesterol tinggi?
Dari penjelasan mengenai beberapa makanan khas lebaran di atas, teman-teman dapat melihat bahwa mayoritas makanan tersebut mengandung santan.
Santan sendiri merupakan produk olahan dari kelapa yang diproses dengan penambahan emulsifier sehingga hasilnya menjadi lebih kental. Santan memiliki warna khas putih susu dengan kandungan protein serta zat-zat gizi lainnya. Pada umumnya, santan digunakan dalam bahan masakan sebagai penambah rasa gurih.
Santan murni mengandung sekitar 54% air, 35% lemak, 11% padatan tanpa lemak (karbohidrat 6%, protein 4%, dan padatan lainnya 1%), serta sejumlah vitamin dan mineral.
Salah satu komponen terbanyak dalam santan merupakan lemak. Sekitar 98% lemak pada santan merupakan lemak jenuh nabati. Asam lemak yang terkandung dalam santan adalah MCFA atau Medium Chain Fatty Acid. Berbeda dengan asam lemak pada umumnya yang merupakan LCFA atau Long Chain Fatty Acid, MCFA yang terkandung dalam santan ini tidak menyebabkan kolesterol meningkat maupun penumpukan plak pada pembuluh darah.
Oleh karena itu, dari penjelasan mengenai komposisi santan maupun asam lemak yang terkandung di dalamnya, anggapan bahwa santan mengandung kolesterol yang tinggi ataupun dapat meningkatkan kolesterol itu tidak tepat ya, teman-teman.
Baca Juga: Medical Check Up di Bulan Puasa, Ini yang Perlu Diperhatikan
Santan mengandung kalori tinggi
Namun, santan memang mengandung kalori yang cukup tinggi. Dalam 100 gram santan, terkandung 230 kalori, sehingga apabila dikonsumsi berlebihan, dapat berisiko meningkatkan berat badan dan pada akhirnya obesitas. Obesitas sendiri dapat mengarah ke berbagai penyakit lainnya, terutama penyakit jantung dan pembuluh darah.
Cek kolesterol dan kesehatan lain
Kamu bisa melakukan cek kolesterol dan pemeriksaan kesehatan lainnya melalui layanan Medical Check Up Bumame. Layanan ini bisa diakses dari rumah dengan gratis biaya transportasi dan gratis konsultasi dokter. Silakan menghubungi Bumame untuk informasi lebih lanjut.
Ditulis oleh: Adara Kirana Putri S.Ked