Benarkah Puasa Memberikan Manfaat untuk Kesehatan?
Bertepatan dengan kehadiran bulan suci Ramadan, tentunya tak akan terlepas dari kegiatan spesial yang dilakukan, yaitu berpuasa. Di balik rasa haus dan lapar yang mengiringi kegiatan berpuasa, ternyata puasa memiliki manfaat yang besar lho bagi kesehatan tubuh.
Wah memang apa saja yang membuat puasa menyehatkan?
Manfaat puasa untuk kesehatan
Yuk mari kita cek bersama fakta-fakta apa saja yang terjadi pada tubuh saat dalam keadaan berpuasa beserta manfaat-manfaat yang baik untuk kesehatan!
Perubahan fungsi hormon, sel-sel, dan gen
Saat tubuh berpuasa, kadar hormon dalam tubuh akan berubah yang bertujuan untuk membuat lemak tubuh lebih mudah digunakan dan terjadi inisiasi proses perbaikan sel-sel yang penting.
Beberapa perubahan tubuh yang terjadi selama periode puasa:
- Kadar insulin. Hormon insulin akan menurun secara signifikan yang memfasilitasi pembakaran lemak tubuh.
- Hormon pertumbuhan. Kadar hormon pertumbuhan meningkat selama berpuasa, hal ini mengakibatkan pembakaran lemak dan pembentukan otot.
- Perbaikan sel tubuh. Tubuh memicu proses perbaikan sel dengan membuang zat sisa dari sel-sel.
- Ekspresi gen. Terdapat perubahan beberapa gen dan molekul yang berkaitan dengan perlindungan terhadap beberapa penyakit.
Baca Juga: Tips Buka Puasa Sehat untuk Kamu dan Keluarga
Membantu menurunkan berat badan dan lemak visceral
Lemak visceral adalah lemak yang berada pada sekitar organ di perut. Adanya penumpukan lemak pada bagian ini akan berkaitan dengan berbagai permasalahan kesehatan.
Melalui aktivitas berpuasa dengan waktu jendela makan dan minum yang terbatas, tentunya akan membuat kita mengonsumsi lebih sedikit makanan. Selain itu, perubahan fisiologi tubuh selama berpuasa dengan penurunan hormon insulin, peningkatan hormon pertumbuhan, serta peningkatan hormon norepinephrine akan meningkatkan perombakan lemak tubuh yang kemudian digunakan sebagai energi. Bisa disimpulkan bahwa berpuasa membuat peningkatan laju metabolisme dan membuat pembakaran kalori yang lebih banyak sehingga berat badan dan lemak visceral dapat turun.
Menurunkan risiko penyakit diabetes
Penyakit diabetes melitus tipe 2 umum dijumpai pada masyarakat. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah akibat adanya resistensi hormon insulin. Menariknya, ternyata resistensi insulin pada tubuh dapat diturunkan melalui aktivitas berpuasa. Hal itu menyebabkan penurunan glukosa darah secara signifikan. Bahkan pada sebuah penelitian menunjukkan hasil glukosa darah puasa menurun 3-6% selama 8-12 minggu pada orang dengan prediabetes. Studi lain pada hewan percobaan juga mendapatkan hasil bahwa puasa dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan mencegah retinopati diabetik (komplikasi diabetes pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan).
Menurunkan inflamasi (peradangan) pada tubuh
Proses berbagai penyakit kronis dan penuaan dikaitkan dengan adanya stres oksidatif. Stres oksidatif melibatkan molekul yang tidak stabil bernama radikal bebas. Radikal bebas kemudian dapat bereaksi dengan molekul penting seperti protein, DNA serta yang lain dan reaksi tersebut menyebabkan kerusakan.
Penelitian menunjukan bahwa berpuasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stres oksidatif. Selain itu manfaat dari berpuasa juga membantu melawan inflamasi sehingga mencegah terjadinya penyakit.
Bermanfaat bagi kesehatan jantung
Penyakit jantung merupakan pembunuh nomor 1 di dunia. Berbagai faktor risiko dapat berkontribusi terhadap terjadinya penyakit jantung. Puasa telah membuktikan kontrol terhadap beberapa faktor risiko tersebut melalui penurunan glukosa darah, tekanan darah, trigliserida, kolesterol dan penanda inflamasi.
Menstimulasi proses perbaikan sel-sel tubuh
Ketika sedang berpuasa, sel-sel di tubuh menginisiasi proses pembuangan sisa-sisa yang dikenal sebagai autofagi. Proses ini melibatkan penghancuran sel-sel yang rusak serta metabolisme protein yang rusak dan tidak berfungsi yang menumpuk di dalam tubuh. Peningkatan autofagi bermanfaat sebagai proteksi terhadap berbagai penyakit, seperti kanker hingga penyakit neurodegeneratif misalnya penyakit Alzheimer.
Mencegah kanker
Terjadinya kanker dicirikan dengan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol. Berpuasa telah terbukti memiliki keuntungan bagi metabolisme yang dapat menurunkan risiko munculnya kanker. Penelitian pada hewan percobaan dan manusia menunjukan hasil yang serupa yaitu dengan berpuasa dapat mencegah kanker. Adapun penelitian lain yang menghasilkan bahwa puasa dapat mengurangi efek kemoterapi pada manusia.
Baca Juga: Masalah Kesehatan yang Umum Terjadi Saat Puasa
Bermanfaat bagi otak
Berpuasa diketahui memiliki peran meningkatkan berbagai fitur metabolisme yang penting bagi kesehatan otak. Puasa dapat mengurangi stres oksidatif, inflamasi, kadar glukosa darah, serta resistensi insulin yang semuanya berkontribusi pada organ otak. Beberapa penelitian pada hewan percobaan menunjukan dengan berpuasa dapat meningkatkan laju pertumbuhan sel saraf baru yang tentunya bermanfaat bagi fungsi otak. Selain itu, berpuasa juga meningkatkan kadar hormon otak yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF). Kekurangan hormon tersebut dikaitkan dengan depresi dan munculnya berbagai permasalahan pada otak lainnya. Terakhir, puasa menunjukan memiliki manfaat untuk melindungi kerusakan otak akibat stroke.
Membantu meningkatkan masa hidup
Penelitian pada hewan tikus menunjukan bahwa berpuasa dapat memperpanjang umur melalui cara yang sama seperti restriksi kalori secara kontinyu. Berpuasa secara rutin harian menunjukan peningkatan kesehatan secara umum pada tikus laki-laki. Hal itu terjadi melalui delay munculnya permasalahan tubuh seperti penyakit lemak pada hati dan kanker hepatoseluler yang umumnya terjadi pada tikus tua.
Berpuasa juga sangat populer berkaitan dengan efek anti penuaan. Mengingat manfaat puasa pada metabolisme tubuh dan berbagai penanda kesehatan, dapat disimpulkan bahwa berpuasa tentunya membuat hidup lebih lama dan lebih sehat.
Bermanfaat bagi kesehatan mental
Saat berpuasa, tubuh memiliki lebih sedikit zat toksik yang berada pada pembuluh darah dibanding ketika tidak berpuasa. Hal tersebut dapat membantu tubuh untuk berpikir. Selain itu, saat berpuasa energi yang biasanya digunakan untuk mencerna makanan akan tersedia lebih banyak untuk digunakan bagi otak.
Tubuh memerlukan beberapa waktu untuk melakukan adaptasi terhadap manfaat puasa pada kesehatan mental. Namun setelah tubuh dapat membersihkan diri dari zat toksik, otak akan memiliki aliran darah yang lebih bersih, menghasilkan pikiran yang lebih jernih, ingatan yang lebih baik, serta ketajaman pada organ panca indra.
Wah selain menjalankan puasa sebagai kewajiban ritual beribadah, ternyata di balik itu berpuasa juga memiliki banyak manfaat penting bagi tubuh ya!
Baca Juga: Mengapa Kamu Perlu Puasa Sebelum Medical Check Up?
Perlu diingat, dalam menjalankan puasa sangat penting untuk memastikan tubuh terhidrasi dengan baik dan memenuhi pola makan yang sehat serta bergizi selama periode waktu saat makan untuk memaksimalkan manfaat selama berpuasa. Selain itu, pengaturan fisik yang tepat serta istirahat yang cukup juga tak kalah penting dalam mengoptimalkan aktivitas berpuasa yang dilakukan.
Pemeriksaan kesehatan terdekat
Kamu bisa melakukan pemeriksaan kesehatan melalui layanan Medical Check Up di Bumame. Bisa diakses dari rumah dengan layanan Home Care (gratis biaya tansportasi dan gratis konsultasi dokter). Hubungi Bumame untuk informasi lebih lanjut.
Ditulis oleh: Nabila Alsya Dwi Nirvana S.Ked