Cek Kesehatan Sebelum Menikah: Tujuan, Jenis, dan Waktu Tes

08 Feb 2023 Tips Kesehatan Ditinjau oleh: Bumame Farmasi
Bagikan:
Tes pra nikah

Dalam menyambut datangnya hari pernikahan, banyak hal yang harus diperhatikan oleh kamu dan pasangan. Umumnya, kamu akan sibuk mengurus semua keperluan seperti menentukan tema nikah, gedung atau lokasi, baju pengantin, catering, tamu undangan, hingga foto pre wedding. Di luar semuanya itu, ada hal penting yang sebaiknya juga kamu perhatikan, yaitu cek kesehatan pra nikah atau sebelum menikah. Cek selengkapnya bareng Bumame! 

Apa itu cek kesehatan sebelum menikah atau pra nikah? 

Cek kesehatan sebelum menikah merupakan serangkaian tes kesehatan yang perlu dilakukan oleh para pasangan sebelum memutuskan untuk menikah. Baik itu calon pengantin pria maupun wanita, keduanya sangat disarankan untuk melakukan tes pra nikah ini. Cek kesehatan ini berfungsi untuk mendeteksi penyakit yang mungkin memiliki risiko menular, baik itu ke pasangan sendiri maupun ke calon buah hati di masa yang akan datang. 

Pentingnya melakukan cek kesehatan sebelum menikah

Mengapa cek kesehatan sebelum menikah menjadi penting di saat sekarang? Gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu alasan kamu dan pasangan perlu melakukan cek kesehatan sebelum menikah agar dalam mejalani pernikahan, kedua belah pihak saling mengetahui potensi atau risiko penyakit apa yang dapat terjadi, sehingga kamu dan pasangan dapat mengambil langkah-langkah preventif seperti pengobatan medis atau konsultasi apa yang dibutuhkan. 

Dengan melakukan cek kesehatan sebelum menikah, kamu dan pasangan juga dapat mengurangi beban secara ekonomi yang mungkin dapat dialami dalam merawat anak dengan kondisi medis tertentu. 

Beberapa jenis tes pemeriksaan kesehatan pra nikah 

  1. Pemeriksaan darah 

Umumnya, ada serangkaian tes darah yang dapat dilkakukan oleh pasangan yang mau menikah. Tes darah tersebut meliputi pemeriksan leukosit, hematokrit, trombosit, Hb, eritrosit, laju endap darah, hingga VDRL (tes untuk mendeteksi penyakit sifilis atau raja singa). Khusus untuk perempuan, pemeriksaan darah juga dilakukan guna mengetahui adanya risiko thalassemia (kelainan darah yang terjadi karena diakibatkan kurangnya hemoglobin (Hb) normal pada sel darah merah). 

  1. Tes golongan darah dan rhesus 

Pemeriksaan golongan darah dan rhesus dilakukan untuk mengetahui kecocokan antara rhesus dengan efeknya terhadap ibu serta sang calon buah hati. Rh-negatif pada perempuan dan Rh-positif pada pria dapat meningkatkan risiko ketidaksuaian yang bisa memengaruhi proses tumbuh kembang calon buah hati dalam kandungan. 

  1. Deteksi Hepatitis B 

Pemeriksaan ini dilakukan agar kamu dan pasangan dapat terhindar dari kemungkinan adanya transmisi hepatitis B melalui hubungan seksual. Tidak bisa dipungkiri, hepatitis B menjadi salah satu penyakit paling berbahaya yang berpotensi menyebabkan bayi mengalami cacat lahir bahkan hingga kematian. 

  1. TORCH 

Tes TORCH dilakukan untuk memeriksa calon ibu guna mendeteksi penyakit infeksi, yaitu toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, herpes simplex, dan infeksi lain seperti sifilis. Penyakti-penyakit di atas dapat menular dari konsumsi makanan mentah atau kontak dengan kotoran hewan peliharaan. Tes ini juga dilakukan untuk menghindari risiko keguguran atau kelahiran prematur. 

  1. HIV/AIDS

Tes HIV/AIDS juga menjadi salah satu cek kesehatan sebelum menikah yang penting untuk dilakukan. Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan sampel darah dan bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya infeksi HIV atau AIDS dalam tubuh kamu atau pasangan. Dengan melakukan tes HIV/AIDS, kamu dan pasangan dapat melakukan pengendalian sedini mungkin terhadap kondisi-kondisi yang dapat terjadi. 

  1. Gula Darah 

Umumnya, orang mengira tes gula darah hanya dilakukan untuk melakukan pengobatan diabetes. Namun, pemeriksaan gula darah dapat menghindari kamu dari komplikasi penyakit tersebut. Pada perempuan yang hendak mengandung, kadar gula darah sangat penting untuk dikontrol sejak dini guna menghindari hormon yang tidak stabil atau terkena diabetes gestasional (jenis diabetes yang umumnya terjadi pada masa kehamilan hingga melahirkan). 

  1. Tes Urine

Kamu dan pasangan juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan urine lengkap. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi penyakit metabolik ataupun sistemik. Selain itu, pemeriksaan urine juga dapat mendeteksi gangguan pada organ ginjal. Urine akan dianalisa berdasarkan warna, tingkat kejernihan, jumlah, hingga kandungan zat kimia yang terkandung dalam cairan urine yang dikeluarkan. 

  1. Analisa Sperma 

Analisa sprema merupakan tes yang perlu dilakukan untuk mengetahui berbagai kemungkinan yang dapat terjadi. Produksi sperma yang kurang dapat menyebabkan infertilitas pada pria (gangguan reproduksi yang menyebabkan pasangan mengalami kesulitan untuk hamil). Infertilitas pada pria dapat diartikan sebagai ketidakmampuan seorang pria untuk melakukan proses pembuahan. Adapun pemeriksaan analisa sperma meliputi jumlah sperma, bentuk sperma, hingga pergerakan sperma atau yang dikenal dengan nama motilitas sperma. 

Kapan sebaiknya tes pra nikah dilakukan?

Cek kesehatan sebelum menikah direkomendasikan untuk dilakukan pada tiga hingga enam bulan sebelum menikah untuk jangka waktu yang ideal. Kamu sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter pribadi atau dokter yang kamu percayakan sebelum melakukan tes pra nikah. Sebagai informasi, hasil tes pra nikah kamu akan berlaku selama enam bulan sejak kamu dan pasangan melakukan pemeriksaan. Jadi, jika sudah lewat enam bulan, kamu dan pasangan perlu kembali melakukan tes pra nikah.

Lokasi untuk melakukan tes pra nikah

Kamu dan pasangan dapat melakukan cek kesehatan sebelum menikah melalui paket medical check up pranikah untuk pria dan medical check up pranikah untuk wanita di Bumame. Layanan Medical Check Up di Bumame dapat diakses secara Walk-in ataupun juga Home Care. Selain itu, kamu dan pasangan juga bisa melakukan konsultasi gratis dengan dokter Bumame, sebelum dan setelah pemeriksaan.

Bagikan artikel ini ke orang-orang terdekatmu: