Contoh Stimulasi Perkembangan Anak Sesuai Usia

Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda dalam tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, kamu wajib harus memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usia anak agar tumbuh kembangnya optimal. Mengapa tumbuh kembang anak harus dilakukan sedini mungkin dan berkelanjutan?
Apa saja contoh contoh stimulasi perkembangan anak berdasarkan usia? Simak ulasan Bumame yang satu ini!
Alasan Mengapa Stimulasi Pada Anak Sangat Penting
Stimulasi untuk bisa dipadukan dengan permainan sehari-hari yang mudah kalian lakukan bersama. Permainan sekaligus stimulasi sensorik ini memainkan peran penting dalam perkembangan si kecil dari sejak lahir hingga masa kanak-kanak.
Melalui stimulasi yang tepat, koneksi saraf di otak akan terbentuk dan membantu anak mampu menyelesaikan tugas rumit di kemudian hari.
Melalui stimulasi, kamu dapat memicu aktivasi satu atau lebih dari panca indra:
- Penglihatan (visual)
- Pendengaran
- Peraba
- Perasa
- Penciuman
Karena bayi belajar tentang dunia di sekitar mereka dengan indra mereka, stimulasi yang diberikan akan berpengaruh pada perkembangan emosional, kognitif, fisik. Selanjutnya, stimulasi yang dilakukan berulang berulang juga mampu merangsang indra dapat membantu bayi belajar dan berkembang dengan baik.
Contoh Kegiatan Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Berdasarkan Usia

Saat sang buah hati kesayanganmu mulai tumbuh, kegiatan dan stimulasi yang perlu dilakukan pun juga berbeda. Berikut adalah pedoman stimulasi perkembangan anak sesuai usia yang bisa kamu terapkan:
0-3 Bulan
- Gantung mainan khusus bayi dengan corak warna-warni di atas bayi untuk memberikan stimulasi visual.
- Dorong bayi untuk memegang atau mengocok mainan kerincingan yang sesuai usianya.
- Sentuh dan gelitik bayi dengan lembut untuk membuatnya tertawa.
- Lakukan kontak fisik dari kulit ke kulit dengan bayi
- Tersenyumlah pada bayi lalu sentuh tangan, kaki, dan dahinya.
- Mainkan atau nyanyikan lagu bersama untuk membantu meningkatkan keterampilan mendengarkan.
- Saat mengganti popok, sentuh bagian tubuh yang berbeda dan katakan “bip”. Biasanya, si kecil akan memperhatikan tanganmu dan mengantisipasi sentuhan yang selanjutnya.
- Ajak buah hatimu untuk mengobrol secara positif. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal Pediatrics menemukan bahwa perkembangan anak dapat meningkat jika orang tua melakukan percakapan interaktif sebelum anak berusia dua tahun.
- Perkenalkan bayi tentang dirinya melalui cermin. Semakin lama, maka bayi akan mengenali sosok yang ada di cermin tersebut.
- Tunjukkan foto bayi dengan wajah tersenyum dari majalah atau buku.
4-6 Bulan
- Ajak bayi untuk menyentuh kain dengan tekstur berbeda seperti wol, corduroy, dan beludru
- Angkat bayi ke atas dan ke bawah dan mainkan dalam posisi berbeda untuk membantu mengembangkan rasa gerakan dan keseimbangannya
- Mainkan bola dengan tekstur dan warna berbeda. Ajari bayi cara menggulung, menjatuhkan serta memantulkannya. Menurut penelitian, bermain bola mampu memperkuat kemampuan motorik dan membiasakan si kecil dengan lingkungannya.
7-9 Bulan

- Mengeksplorasi dan memeriksa suatu objek menggunakan kedua tangan.
- Membalik beberapa halaman buku sekaligus.
- Eksperimen dengan beberapa cara untuk mengambil benda yang berbeda.
- Berfokus pada objek dekat dan jauh.
- Mencari tahu tentang bentuk, ukuran, dan tekstur mainan dan sekitarnya.
- Mengamati lingkungan sekitar sambil berbaring telentang, tengkurap, duduk, merangkak, atau berdiri dengan bantuan.
10-12 Bulan
- Bermain cilukba.
- Minta bayi untuk melihat dirinya di cermin, lalu berikan nama setiap anggota tubuh.
- Dorong bayi untuk merangkak ke atas, ke bawah, dan melalui berbagai benda.
- Perkenalkan bayi dengan tekstur baru melalui makanan, mainan, pakaian, spons, dan sebagainya.
13-18 Bulan
- Tiup gelembung untuk bayi. Biarkan bayi menyentuhnya ketika gelembung masih melayang di langit dan meletus saat mendarat.
- Bungkus meja dengan plastik dan semprotkan krim cukur di atasnya. Ajak bayi untuk menyentuh krim cukur dengan tangan, sikat, spatula, atau sendok plastik.
- Isi ember dengan balok dengan berbagai ukuran, tekstur, dan warna. Namun, pilihlah balok yang berukuran sedang. Balok yang berukuran kecil berpotensi untuk tertelan. Biarkan bayi menjelajahi balok dengan semua indranya.
Demikianlah ulasan mengenai contoh stimulasi perkembangan anak berdasarkan usia. Agar perkembangan buah hati selalu optimal, yuk lakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak di Bumame! Kamu juga bisa menggunakan layanan Home Care, jadi si kecil bisa menjalani pemeriksaan dari rumah.