Efek Puasa Tanpa Sahur bagi Kesehatan

Umumnya, sebelum menjalankan puasa selama kurang lebih 12 jam setiap hari, teman-teman akan menjalankan sahur terlebih dahulu, yaitu makan dan minum sebelum waktu subuh. Biasanya sahur dikonsumsi sekitar pukul tiga sampai empat pagi. Namun, karena dilaksanakan pagi, banyak dari kita yang terlewat sahur karena tertidur atau lebih memilih makan di malam hari saja. Nah, sebenarnya secara kesehatan, apakah kita boleh berpuasa tanpa sahur? Dan apa sih, efek puasa tanpa sahur bagi kesehatan? Yuk, simak pembahasannya bersama Bumame!
Efek puasa tanpa sahur
Beberapa efek yang akan dirasakan jika tidak sahur di antaranya adalah sebagai berikut:
- Lebih cepat lapar
- Merasa lemas dan kelelahan
- Sakit kepala
Hal-hal di atas dapat terjadi karena proses puasa di dalam tubuh dimulai kurang lebih delapan jam setelah makanan terakhir masuk, yaitu ketika tubuh sudah selesai mengolah dan menyerap nutrisi dari makanan. Glukosa yang berasal dari pengolahan makanan akan disimpan di dalam hati dan otot sebagai cadangan energi. Jika glukosa sudah habis, maka selanjutnya lemak akan digunakan oleh tubuh sebagai pengganti cadangan energi.
Nah, jika tidak sahur, maka makan terakhir kita sudah terlewat jauh dan bisa jadi tubuh sudah kekurangan glukosa. Hal itu lah yang membuat kita menjadi lebih cepat lapar, lemas, kelelahan, bahkan sakit kepala.
Oleh karena itu, sebaiknya waktu sahur dan berbuka dimanfaatkan dengan baik untuk menyimpan stok cadangan nutrisi dan juga cairan, agar teman-teman tetap kuat menjalankan puasa.
Baca Juga: Apa Benar Puasa Bisa Sembuhkan Kanker Kelenjar Getah Bening?
Bagaimana jika terlanjur tidak sahur saat puasa?
Jika teman-teman terbangun saat sahur tetapi tidak sempat makan, sebaiknya tetap minum air putih untuk mencegah dehidrasi saat puasa. Dan sebaiknya tetap diusahakan mengonsumsi sedikit makanan ringan sebagai cadangan nutrisi dan kalori.
Setelah itu, jangan lupa juga untuk mengejar kebutuhan nutrisi harian saat berbuka, ya! Tapi ingat, jangan langsung makan banyak makanan sekaligus pada waktu buka puasa karena dapat memicu asam lambung yang diproduksi berlebihan. Berbukalah terlebih dahulu dengan makanan ringan dan beri waktu bagi tubuh untuk mencernanya terlebih dahulu sebelum mengonsumsi makanan utama.
Tips sahur agar puasa sehat
Seperti yang kita ketahui, puasa memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, tetapi jika tidak diimbangi dengan makanan yang sehat di antara puasa saat berbuka dan sahur, maka puasa justru bisa berdampak buruk. Oleh karena itu, walaupun jumlah makanan selama puasa yang dikonsumsi lebih sedikit, tetapi nutrisi yang diterima oleh tubuh harus tetap tercukupi.
Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti gandum dan kacang-kacangan serta tinggi serat seperti sereal, gandum utuh dan ketang dicerna lebih lama sehingga rasa kenyang yang dirasakan dapat bertahan lebih lama.
Makanan yang sebaiknya dihindari adalah adalah makanan yang diproses berkali-kali seperti fast food; makanan manis seperti kue, biskuit cokelat; serta minuman berkafein karena dapat meningkatkan buang air kecil dan mengurangi cairan tubuh selama puasa.
Nah, pada saat sahur, direkomendasikan untuk makan makanan yang dicerna dengan lambat karena akan membantu kita tetap berenergi untuk waktu yang lama selama puasa. Oleh karena itu, usahakan untuk tidak melewatkan sahur setiap pagi ya, teman-teman, agar tetap berenergi dan nutrisi harian kita tercukupi!
Baca Juga: Tips Buka Puasa Sehat untuk Kamu dan Keluarga
Tes kesehatan terdekat
Jika kamu dan keluarga ingin memastikan kondisi kesehatan di bulan Ramadan, kamu bisa tes kesehatan melalui layanan Medical Check Up Bumame. Bisa diakses dari rumah, gratis biaya transportasi dan gratis konsultasi dokter. Hubungi Bumame untuk informasi lebih lanjut.
Ditulis oleh: Adara Kirana Putri S.Ked