Kenali Efek Samping Obat Tidur dalam Jangka Panjang
Mengonsumsi obat tidur menjadi cara yang dianggap paling ampuh untuk mengatasi masalah tidur seperti insomnia. Sayangnya, tidak banyak orang yang paham dengan bahaya mengonsumsi obat tidur. Agar tidak bingung, Bumame akan menjelaskan apa saja risiko dan bagaimana cara mengonsumsi obat tidur dengan aman di bawah ini.
Efek Samping Jangka Pendek Obat Tidur untuk Kesehatan
Manfaat obat tidur memang bisa membuatmu tertidur lebih lelap. Namun menurut sebuah penelitian, ada beberapa efek jangka pendek yang biasanya muncul setelah mengonsumsi obat tidur yakni:
- Sensasi terbakar atau kesemutan di tangan, lengan, kaki, atau kaki
- Perubahan nafsu makan
- Mengalami sembelit atau diare
- Mengantuk di siang hari
- Mulut atau tenggorokan kering
- Sakit kepala serta pusing
- Kesulitan memperhatikan atau mengingat sesuatu
- Perut sakit dan mual
- Gangguan keseimbangan
- Gemetar tak terkendali
- Mimpi aneh atau mimpi buruk saat tidur
Efek Samping yang Lebih Serius Akibat Obat Tidur
Beberapa efek samping meminum obat tidur di atas tergolong cukup ringan. Dalam kondisi serius, terdapat efek samping lainnya yang lebih serius dan berbahaya jika tak ditangani. Inilah beberapa efek obat tidur yang cukup berat:
1. Kebergantungan
Kebanyakan obat tidur dirancang untuk konsumsi jangka pendek. Jika digunakan untuk jangka panjang, maka potensi ketergantungan pun bisa meningkat. Kebergantungan obat tidur dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan koordinasi motorik, vertigo serta ketidakmampuan untuk fokus atau mengingat sesuatu.
Seseorang yang ketergantungan obat tidur pun menjadi khawatir bahwa tidak akan bisa tidur tanpa obat. Penggabungan antara obat tidur dan alkohol kerap kali dilakukan untuk mengatasi rasa cemas tersebut. Kombinasi keduanya sangat berbahaya, karena pernapasan dapat melambat hingga dapat menyebabkan kematian saat tertidur.
2. Parasomnia
Parasomnia menggambarkan sejumlah perilaku tidak biasa yang dialami orang saat tidur, seperti berjalan atau mengompol ketika dalam tidur. Perilaku ini bisa terjadi karena adanya peningkatan dosis obat. Jadi, konsumsi obat tidur sesuai resep dokter atau ketentuan yang berlaku.
3. Alergi
Efek samping obat tidur berikutnya adalah alergi bagi beberapa orang. Tanda-tanda reaksi alergi yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi obat tidur meliputi:
- Ruam atau gatal-gatal pada kulit
- Sesak napas atau rasa tercekik
- Mengalami diare, mual atau muntah
- Sakit kepala
Jika kamu mengalami salah satu dari tanda-tanda tersebut setelah mengonsumsi obat tidur, segera hubungi dokter. Jangan mengonsumsi obat tidur lagi jika kamu telah mengalami reaksi alergi terhadapnya.
Bagaimana Cara Menghentikan Ketergantungan Obat Tidur?
Kebergantungan obat tidur adalah kondisi di mana seseorang membutuhkan obat tidur untuk tidur dengan nyenyak atau merasa tidak nyaman atau tidak bisa tidur tanpa obat tersebut. Hal ini bisa terjadi karena seseorang terlalu tergantung pada obat tidur dan menggunakannya terlalu sering.
Beberapa hal di bawah ini dapat kamu coba terapkan jika kamu mengalami ketergantungan obat tidur:
- Bicarakan masalah ini dengan dokter. Dokter akan memberikan saran dan bantuan untuk mengurangi atau berhenti menggunakan obat tidur.
- Cobalah untuk tidur dengan nyenyak tanpa obat tidur. Kamu dapat mencoba relaksasi sebelum tidur atau mengurangi konsumsi kafein dan alkohol.
- Mintalah bantuan kepada keluarga atau teman dekat untuk mengatur rutinitas tidur dan memberikan dukungan moral.
- Cobalah terapi. Terapi bisa membantu mengelola stres atau masalah emosional yang mungkin menyebabkan kamu sulit tidur.
- Jangan menghentikan penggunaan obat tidur secara tiba-tiba. Hal ini dapat menyebabkan efek samping yang tidak nyaman. Sebaiknya, bicarakan dengan dokter untuk mengelola penghentian obat tidur tanpa menimbulkan efek tidak nyaman.
Bagaimana Cara Mengonsumsi Obat Tidur dengan Aman?
Jika melihat risiko dan efek samping di atas, kamu pasti bertanya-tanya apakah obat tidur berbahaya atau tidak. Jawabannya, obat tidur tidak berbahaya selama dikonsumsi dengan cara yang aman dan sesuai resep atau dosis.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengonsumsi obat tidur dengan aman:
- Baca dan ikuti petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Pastikan kamu mengetahui dosis yang tepat sesuai dengan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan saat ini.
- Jangan meminum obat tidur dengan alkohol atau obat-obatan lain. Kombinasi obat tidur dengan alkohol atau obat-obatan lain dapat meningkatkan risiko efek samping dan menimbulkan interaksi obat.
- Jangan meminum obat tidur lebih dari dosis yang dianjurkan. Overdosis obat tidur dapat meningkatkan risiko efek samping dan overdosis.
- Jangan meminum obat tidur terlalu sering. Obat tidur tidak boleh digunakan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama, karena dapat menyebabkan kecanduan dan ketergantungan.
- Jangan mengonsumsi obat tidur jika kamu sedang mengemudi atau melakukan kegiatan yang memerlukan tingkat konsentrasi tinggi. Obat tidur dapat menurunkan kemampuan reaksi dan konsentrasi, sehingga dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
- Beri tahu dokter tentang obat-obatan lain yang sedang kamu konsumsi, termasuk obat-obatan bebas, suplemen, dan obat herbal saat berkonsultasi mengenai kesulitan tidur. Cara ini berguna untuk mencegah interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Jika kamu memiliki riwayat penyakit jantung, hati, atau ginjal, atau mengalami efek samping yang tidak normal setelah mengonsumsi obat tidur, segera periksakan diri ke dokter.
Jika kamu sudah paham benar tentang efek samping obat tidur, maka diharapkan kamu bisa lebih bijak dalam menggunakannya. Sebab obat tidur tidak dirancang untuk digunakan dalam jangka panjang. Sekarang, Apotek Bumame hadir untuk memudahkanmu mendapatkan obat-obatan atau multivitamin sesuai kebutuhan, lho! Nikmati gratis ongkir se-Jadetabek. Jadi, kamu tidak perlu repot keluar rumah.