Gejala Kanker Usus Besar yang Tidak Boleh Diabaikan

20 Jul 2023 Tips Kesehatan Ditinjau oleh: Bumame Farmasi
Bagikan:
gejala kanker usus besar

Kanker usus besar merupakan salah satu jenis kanker yang cukup umum terjadi di dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini dapat mempengaruhi kinerja bagian kolon atau rektum dan dapat memiliki dampak serius pada kesehatan seseorang. Gejala kanker usus besar pun dapat bervariasi tergantung pada tahap perkembangannya.

Apa Saja Gejala Kanker Usus Besar?

Kanker usus besar dapat menunjukkan beberapa gejala yang berbeda tergantung stadium kanker. Di stadium awal, kanker jarang sekali menunjukkan ciri khusus. Ciri tertentu baru akan muncul saat kanker memasuki stadium tertentu.

Beberapa ciri-ciri kanker usus besar antara lain:

1. Perubahan Pola Buang Air Besar

Penderita kanker usus besar sering mengalami perubahan pola buang air besar. Kondisi tersebut bisa terdiri dari diare, sembelit yang berkepanjangan, atau perasaan tidak lega setelah buang air besar.

2. BAB Berdarah

BAB berdarah merupakan gejala kanker yang tidak boleh kamu biarkan begitu saja. Tinja yang mengandung darah berwarna gelap atau hitam. Meskipun begitu, BAB berdarah juga bisa menjadi indikasi jenis kanker lain, yakni kanker lambung.

3. Nyeri Perut atau Kram

Beberapa penderita kanker usus besar dapat mengalami nyeri perut atau kram yang terus menerus. Nyeri ini terlokalisasi di daerah sekitar usus besar atau rektum.

4. Kelelahan yang Tidak Wajar

Kelelahan yang berlebihan dan tidak dapat dijelaskan adalah gejala umum yang dialami oleh banyak penderita kanker usus besar. Lelah berlebih dapat terjadi karena anemia yang berkembang akibat perdarahan dalam saluran pencernaan.

5. Penurunan Berat Badan

Kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dan terjadi secara tiba-tiba juga dapat menjadi gejala kanker usus besar. Hal ini terjadi karena kanker dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dengan baik.

Faktor yang Meningkatkan Risiko Kanker Usus Besar

Selain mengenali gejala kanker usus besar, penting juga untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi kemungkinan seseorang untuk mengembangkan kondisi ini.

Beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kanker usus besar meliputi:

  • Usia: Risiko kanker usus besar meningkat dengan bertambahnya usia. Pada umumnya, risiko kanker usus besar lebih tinggi setelah usia 50 tahun.
  • Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang telah didiagnosis dengan kanker usus besar, kamu juga berisiko tinggi terkena kanker.
  • Pola makan yang tidak sehat: Pola makan yang tinggi lemak dan rendah serat dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Konsumsi daging merah yang berlebihan juga dapat menjadi faktor risiko.
  • Kurangnya aktivitas fisik: Gaya hidup yang kurang aktif dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Olahraga teratur dan aktivitas fisik dapat membantu mengurangi kemungkinan kanker usus besar.
  • Riwayat penyakit inflamasi usus: Jika kamu telah menderita penyakit inflamasi usus seperti kolitis ulseratif atau penyakit Crohn, peluang untuk tumbuhnya kanker usus besar juga akan meningkat.

Pencegahan Kanker Usus Besar

Kanker usus besar bisa bisa dicegah dengan membentuk kebiasaan sehat. Kamu wajib konsumsi makanan bergizi dan kaya akan serat seperti buah-buahan dan sayur. Jangan lupa untuk mengurangi makanan tinggi lemak jahat, contohnya junk food.

Jika kamu adalah seorang perokok, cobalah untuk berhenti merokok atau menghindari asap rokok bagi kamu yang bukan perokok. Jangan lupa untuk berolahraga rutin supaya berat badan tetap ideal dan stabil.

Pencegahan juga bisa dilakukan lewat skrining mandiri. Dengan mendeteksi secara mandiri, kamu bisa menemukan potensi kanker dari stadium awal, sehingga keberhasilan pengobatannya pun bisa lebih besar.

Demikianlah ulasan tentang gejala kanker usus besar dan pencegahannya. Bumame menyediakan skrining kanker usus besar menggunakan teknologi COLOTECT™. Pemeriksaan ini bersifat non invasif dan mudah dilakukan. Hasil pemeriksaan bisa kamu dapatkan 3-5 hari kerja setelah pengambilan sampel. Lakukan konsultasi bersama dokter secara gratis sebelum pemeriksaaan!

Bagikan artikel ini ke orang-orang terdekatmu: