Jenis-jenis Tes Diagnosis Kanker Paru-paru
Dalam dunia kesehatan, ada beberapa jenis tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang mengidap kanker paru-paru atau tidak. Apa saja jenis tes diagnosis kanker paru-paru? Mari cari tahu selengkapnya bersama Bumame melalui artikel berikut!
Baca Juga: Perbedaan Kanker Paru Sel Kecil dengan Kanker Paru Bukan Sel Kecil
Apa saja tes diagnosis yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker paru-paru?
- Rontgen dada
Rontgen dada umumnya menjadi tes pertama yang dilakukan untuk mendiagnosis kanker paru-paru. Tumor yang terdapat pada bagian paru-paru bisa muncul menggunakan sinar X yang ditandai dengan massa berwarna putih atau abu-abu. Namun perlu diingat, rontgen dada tidak dapat dijadikan satu-satunya tes diagnosis karena umumnya tidak dapat membedakan antara kanker dengan kondisi lain, seperti misalkan abses paru atau kumpulan nanah yang terbentuk di bagian paru-paru.
- MRI scan
MRI atau Magnetic Resonance Imaging scan dilakukan menggunakan gelombang radio dan magnet untuk mengetahui gambaran kondisi di dalam tubuh. MRI scan dapat menghasilkan pemetaan detail dari jaringan yang ada di rongga dada. MRI scan biasa digunakan untuk mengetahui apakah kanker sudah menyebar ke bagian tubuh yang lain atau tidak.
- CT scan
CT scan biasanya dilakukan setelah rontgen dada. Prosedur CT scan dilakukan menggunakan sinar X dan komputer untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh yang lebih detail. Sebelum menjalani CT scan, seseorang harus diberikan suntikan berisi pewarna khusus yang disebut media kontras agar kualitas gambar lebih jelas. CT scan tidak menimbulkan rasa sakit dan waktu yang dibutuhkan selama 10-30 menit.
- PET CT scan
Seseorang akan diminta menjalani PET (Positron Emission Tomography) CT scan jika hasil CT scan menunjukkan positif mengidap kanker. PET CT scan bersifat lebih mendetail karena tes ini dapat mengetahui di mana lokasi sel kanker yang aktif. Tes ini diperlukan agar dokter atau tenaga kesehatan profesional dapat mengetahui pengobatan apa yang terbaik. PET CT scan juga tidak menimbulkan rasa sakit dan waktu yang dibutuhkan biasanya mencapai 30-60 menit.
- Bronkoskopi
Jika CT scan menunjukkan kemungkinan seseorang mengidap kanker, dokter atau tenaga kesehatan profesional juga dapat merekomendasikan bronkoskopi. Tes ini dapat mengetahui adanya gangguan pada saluran pernapasan dan mengambil sampel kecil pada sel. Prosedur bronkoskopi adalah dengan memasukkan alat bernama bronkoskop melalui mulut atau hidung, yang kemudian masuk menuju tenggorokan dan saluran pernapasan. Bronkoskopi mungkin akan sedikit sakit atau tidak nyaman, maka dari itu, seseorang yang melakukan tindakan bronkoskopi akan diberikan obat penenang atau anastesi. Prosedur ini memakan waktu 30-40 menit.
Kini telah dirancang varian atau jenis bronkoskopi baru yang disebut EBUS atau endobronchial ultrasound scan. EBUS adalah tes yang menggabungkan bronkoskopi dengan ultrasonografi atau USG.
Baca Juga: Apa Saja Tingkatan Stadium Kanker?
- Biopsi
Biopsi merupakan prosedur mengambil sampel dari dalam tubuh untuk diperiksa. Beberapa jenis biopsi memerlukan tindakan bedah, seperti torakoskopi, mediastinoskopi, dan beberapa biopsi lainnya. Adapun beberapa jenis biopsi yang umum dilakukan adalah:
- Torakoskopi
Torakoskopi adalah prosedur pembedahan yang memungkinkan dokter untuk memeriksa area tertentu pada bagian dada dengan mengambil sampel jaringan serta cairan. Prosedur ini memerlukan proses anestesi (pembiusan) karena dokter akan membuat dua atau tiga sayatan kecil untuk memasukkan tabung ke dalam dada.
- Mediastinoskopi
Mediastinoskopi adalah prosedur pembedahan yang dilakukan dokter untuk memeriksa dada bagian tengah (mediastinum). Dokter akan melakukan anastesi karena mediastinoskopi dilakukan dengan pembedahan di bagian bawah leher untuk memasukkan selang tipis yang terdapat kamera, sehingga dokter dapat melihat ke bagian dalam dada.
- Biopsi perkutan
Biopsi perkutan adalah proses memasukkan jarum melalui permukaan kulit. Sebelum prosedur ini dilakukan, seseorang perlu dianestesi terlebih dahulu untuk membuat kulit mati rasa. Dokter atau tenaga kesehatan profesional akan menggunakan alat untuk mengarahkan jarum ke paru-paru atau tempat yang dicurigai terdapat tumor. Jarum tersebut yang bertugas mengangkat sejumlah kecil jaringan dari tumor yang kemudian dilakukan pengujian di laboratorium.
Baca Juga: Kanker Lambung: Mulai dari Gejala hingga Cara Diagnosisnya
Skrining dini risiko kanker paru-paru
Saat ini kamu juga bisa melakukan skrining dini untuk mengetahui risiko kanker paru-paru dengan layanan LUNGClear™. LUNGClear™ adalah tes skrining biomarker kanker #1 di Indonesia yang paling sensitif dan ampuh mendeteksi lebih dini risiko penyakit kanker paru-paru dengan tingkat akurasi sebesar >80% bahkan sebelum gejala muncul. Tes ini aman dan tidak berisiko karena menggunakan prosedur pengambilan darah seperti pada umumnya. Skrining dini risiko kanker paru-paru sangat diperlukan karena dapat memperbesar harapan dan kualitas hidup seseorang.
Untuk informasi lebih lanjut terkait LUNGClear™, kamu dapat menghubungi Bumame.
Cari tahu kondisi kesehatan paru-paru kamu
Kamu penasaran dengan kondisi kesehatan paru-paru saat ini? Yuk cari tahu kondisi kesehatan paru-paru kamu dengan isi kuis LUNGClear™ . Dengan mengisi kuis tersebut, kamu jadi dapat mengetahui langkah-langkah preventif apa saja yang dapat kamu lakukan untuk mencegah masalah kesehatan paru-paru yang berbahaya. Jangan lupa untuk melakukan skrining kanker paru bersama Bumame untuk deteksi kanker sedari dini.