Tes HIV: Jenis, Prosedur, dan Cara Membaca Hasilnya

01 Feb 2023 Tips Kesehatan Ditinjau oleh: Bumame Farmasi
Bagikan:
tes hiv

HIV/AIDS merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius. Menurut World Health Organization (WHO), pada 2021 terdapat 38,4 juta penderita HIV di seluruh dunia. Satu-satunya cara untuk mendeteksi penyakit ini adalah melalui tes HIV. Dengan melakukan tes sedari dini, diharapkan seorang penderita akan mendapatkan penanganan yang tepat untuk meningkatkan angka harapan hidup.

Apa Itu Tes HIV?

Tes HIV adalah tes yang digunakan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus HIV atau tidak. HIV sendiri merupakan kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Jika tidak mendapatkan penanganan yang sesuai dan tepat, HIV akan berkembang menjadi Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), yaitu penyakit sistem imun kronis yang disebabkan oleh HIV.

Kapan Perlu Melakukan Tes HIV?

Tidak ada waktu khusus kapan perlu melakukan tes HIV. Namun, kamu disarankan untuk melakukan tes HIV apabila mengalami beberapa kondisi di bawah ini:

  • Sering berganti pasangan dan melakukan hubungan seksual tanpa pengaman, baik dalam hubungan heteroseksual, biseksual maupun homoseksual
  • Menggunakan jarum suntik yang tidak steril
  • Terpapar darah atau cairan tubuh orang lain saat bekerja
  • Mengalami gejala HIV seperti demam tinggi, ruam kulit, dan sesak napas
  • Melahirkan bayi dengan potensi mengalami HIV dan ingin memastikan kesehatan bayi setelah melahirkan

Siapa Saja yang Sebaiknya Melakukan Tes HIV?

Selain beberapa kondisi di atas, pemeriksaan HIV juga disarankan untuk seseorang yang pasangannya baru saja berselingkuh, anak dari kedua orang tua dengan HIV, pekerja seks komersial, dan orang pernah melakukan transfusi darah.

Jenis Tes HIV

Ada berbagai jenis tes HIV yang umum dilakukan, antara lain:

1. Antibody Test

Pada umumnya, tes HIV yang paling sering digunakan adalah tes antibodi. Sampel yang digunakan dalam tes antibodi HIV adalah darah atau air liur seseorang. Tujuan utama pemeriksaan ini adalah mencari antibodi yang diproduksi sistem imun tubuh ketika terpapar HIV.

2. Antigen/Antibody Test

Jika seseorang tertular HIV, virus akan menghasilkan protein yang disebut p24 sebelum sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi. Inilah kegunaan utama dari tes antigen antibody untuk HIV, yakni untuk mendeteksi keberadaan antibodi sekaligus kadar antigen p24 setelah terpapar HIV. Sampel yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah darah.

3. Nucleic Acid Test (NAT)

Nucleic Acid Test (NAT) atau dikenal juga sebagai tes HIV RNA. Pemeriksaan ini mampu mendeteksi keberadaan materi genetik dari virus di dalam darah. Secara umum, NAT dapat mendeteksi virus sebelum tes antibodi atau antigen/antibodi dilakukan. Tes ini juga bisa mencari keberadaan virus dalam darah dalam waktu 10 sampai 33 hari setelah penderita tertular HIV.

Selain ketiga pemeriksaan di atas, biasanya dokter juga akan melakukan pemeriksaan lain tergantung dari kondisi tubuh dan keluhan yang dirasakan. Oleh karena itu, penting sekali untuk menginformasikan kepada dokter terkait kondisi dan pola kebiasaan yang kamu lakukan.

Persiapan Sebelum Tes HIV

Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan sebelum melakukan tes HIV. Kamu hanya perlu datang ke tempat tes pada waktu yang telah ditentukan. Begitu sampai di tempat pemeriksaan, ikuti semua petunjuk yang diberikan oleh tenaga medis.

Namun begitu, ada beberapa orang yang sering mengalami rasa cemas sebelum melakukan tes HIV. Untuk mengatasinya, kamu dapat berbicara mengenai kecemasan tersebut dengan dokter atau orang terdekat. Cara ini bisa membuatmu sejenak lebih rileks dan siap menjalani pemeriksaan.

Bagaimana Prosedur Tes HIV Dilakukan?

Adapun prosedur tes HIV cukup sederhana. Petugas kesehatan akan melakukan pengambilan sampel berupa darah atau air liur. Sampel darah biasanya diambil dari pembuluh vena atau ujung tangan. Sedangkan air liur diambil dari mulut seseorang penderita. Selanjutnya, sampel tersebut akan dibawa ke lab untuk diperiksa lebih lanjut.

Hasil Tes HIV

Secara umum, hasil tes HIV terbagi menjadi positif dan negatif. Akan tetapi, ada pula hasil lain berupa false positive dan false negative. Berikut penjabarannya:

  • Positif: Jika hasil tes HIV menunjukkan hasil positif, maka itu tandanya orang tersebut mengalami HIV.
  • Negatif: Tidak ditemukan antibodi atau virus HIV dalam tubuh.
  • False Positive: Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa seseorang mengidap HIV, tetapi sebenarnya tidak demikian. Hasil pemeriksaan bisa menunjukkan positif karena kesalahan interpretasi terhadap antibodi yang sebenarnya adalah hasil dari infeksi lain.
  • False Negative: Hasil menampilkan tidak terdapat HIV dalam tubuh, padahal sesungguhnya virus tersebut ada dan siap berkembang. Fenomena tersebut biasa disebut dengan masa jendela HIV, yaitu sebuah kondisi saat kebedaan virus HIV tidak terdeteksi pasca paparan pertama. Pemeriksaan yang menunjukkan hasil false negative biasanya dilakukan terlalu cepat setelah infeksi awal.

Apa yang Perlu Dilakukan Jika Positif HIV?

Banyak orang yang merasa takut dan khawatir ketika mendapatkan hasil positif dari tes HIV. Perasaan tersebut tentu wajar, tetapi bukan berarti hidupmu selesai begitu saja. Kamu masih bisa melanjutkan hidup dengan normal seperti orang lain pada umumnya. Lakukanlah beberapa hal berikut ketika hasil tes positif:

1. Konsultasi dengan Dokter Mengenai Perawatan dan Obat yang Tepat

Seseorang yang terinfeksi HIV harus segera mendapatkan perawatan yang tepat agar dapat mengontrol infeksi supaya tak berkembang menjadi AIDS. Ada berbagai jenis obat antiviral untuk mengurangi replikasi virus dan mengontrol infeksi. Agar tidak bingung, kerlu bicarakan hal ini dengan dokter terkait pilihan obat serta perawatan yang tepat dan sesuai

2. Cari Dukungan dari Orang Terdekat dan Support System

Terinfeksi HIV bisa menjadi pengalaman yang sulit, terutama jika kamu merasa takut atau cemas tentang masa depan. Mencari dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas sesama penderita HIV dapat membantumu mengatasi perasaan tersebut. Adanya dukungan dari support system ini bisa membuatmu tidak mudah stress dan merasa terkucilkan.

3. Jaga Pola Hidup Sehat

Selain konsumsi obat yang diberikan oleh dokter, seorang penderita HIV juga wajib menjaga pola hidup sehat yakni:

  • Menjaga pola makan
  • Berolahraga teratur
  • Hindari merokok dan minum alkohol

HIV memang dikenal sebagai penyakit yang menakutkan. Namun dengan penanganan dan deteksi dini, HIV bukanlah akhir dari segalanya. Orang dengan HIV/AIDS pun masih bisa beraktivitas normal sebagai bagian dari masyarakat. Bumame menyediakan tes HIV dengan kualitas unggulan dan pelayanan berkualitas. Kamu dapat berkonsultasi sebelum menjalani pemeriksaan dengan dokter secara gratis.

Bagikan artikel ini ke orang-orang terdekatmu: