Kaki Diabetes: Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Cara Mengobati

17 Feb 2023 Tips Kesehatan Ditinjau oleh: Bumame Farmasi
Bagikan:
Kaki Diabetes

Diabetes mellitus atau sering disebut penyakit gula / kencing manis adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa (gula) dalam darah. Penyakit ini dapat menyerang berbagai golongan usia serta menimbulkan banyak komplikasi pada berbagai organ, tak terkecuali pada bagian kaki. Maka dari itu ada istilah yang kita kenal dengan kaki diabetes.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 di Indonesia terjadi peningkatan prevalensi penderita kaki diabetes menjadi sebesar 15%. Bahkan sepertiga di antaranya harus dilakukan amputasi.

Bagaimana bisa terbentuk kaki diabetes?

Pada kondisi dengan gula darah yang tak terkontrol dapat memicu adanya gangguan pada sirkulasi darah, sehingga aliran darah menuju kaki pun kurang lancar. Di samping itu, kerusakan saraf juga terjadi yang mengakibatkan kaki menjadi mati rasa. Sehingga dengan kondisi tersebut menyebabkan terbentuknya luka pada kaki yang sulit sembuh.

Kaki diabetes (ulkus diabetikum) merupakan komplikasi penyakit diabetes melitus yang ditandai dengan terbentuknya luka terbuka pada kulit disebabkan gangguan aliran darah dan persarafan. Luka pada kaki diabetes biasanya paling umum terjadi di bawah jempol kaki atau pada telapak kaki. Bila kondisinya berlanjut parah, luka tersebut bisa mengenai hingga ke tulang.

Apa ciri-ciri penyakit gula (diabetes) pada kaki?

Tanda awal yang patut dicurigai adalah keluarnya cairan dari kaki yang mungkin membentuk noda pada kaos kaki. Gejala lain yang harus diwaspadai adalah adanya kaki bengkak yang tidak biasa, iritasi, kemerahan, hingga bau pada satu atau kedua kaki.

Pada kondisi yang lebih serius, tanda yang bisa dinilai adalah terlihatnya jaringan berwarna hitam di sekitar luka. Jaringan berwarna kehitaman ini, atau disebut gangren, diakibatkan karena hilangnya aliran darah pada area tersebut. Gangren menimbulkan adanya infeksi serta dapat mengeluarkan bau, menimbulkan rasa nyeri, hingga menjadikan mati rasa.

Gejala diabetes pada kaki tidak selalu jelas. Terkadang, pada sebagian pasien tidak merasakan gejala apapun hingga luka pada kaki tersebut mengalami infeksi.

Bagaimana cara mencegah munculnya kaki diabetes pada pasien diabetes?

Berdasarkan artikel New England Journal of Medicine, lebih dari setengah ulkus diabetikum adalah terinfeksi. Bahkan, sekitar 20 persen infeksi pada kaki diabetes menyebabkan tindakan amputasi. Sehingga tindakan pencegahan merupakan hal yang krusial.

Hal utama yang perlu dilakukan adalah pemantauan gula darah secara cermat. Kemungkinan komplikasi diabetes akan rendah selama kadar glukosa dalam batas yang normal.

Selain itu, pasien dengan diabetes mellitus sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kaki secara mandiri setiap hari. Berikut langkah-langkah yang dapat kamu lakukan di rumah:

1. Periksa Kaki

Lakukan pemeriksaan bagian kaki secara menyeluruh dimulai dari bagian atas, samping, telapak kaki, tumit, hingga ke sela-sela jari kaki. Bila kesulitan untuk melakukan pemeriksaan sendiri, dapat menggunakan bantuan cermin atau minta bantuan orang lain. Segera bawa ke dokter bila terdapat adanya lecet, luka, kemerahan, atau memar.

2. Cuci Kaki

Pencucian kaki dilakukan setiap hari menggunakan air hangat dan sabun lembut. Lakukan pemeriksaan terlebih dahulu suhu air menggunakan siku, karena penggunaan air yang terlalu panas dan sabun yang keras justru akan merusak kulit. Pada kaki pasien diabetes mungkin akan kesulitan merasakan sensasi suhu air secara akurat, sehingga diperlukan bantuan siku.

3. Keringkan kaki 

Gunakan handuk kering dan bersih untuk mengeringkan kaki. Pastikan seluruh bagian kaki hingga sela jari dalam kondisi kering karena infeksi cenderung muncul pada area yang basah.

4. Gunakan pelembab pada kaki yang terlalu kering

Bila kulit kaki terasa kasar atau kering, kamu bisa mengoleskan lotion atau minyak. Perlu diingat bahwa sebaiknya tidak menggunakan lotion di antara jari-jari kaki

Di sisi lain, perawatan kuku juga merupakan hal yang tak kalah penting untuk dilakukan. Pemotongan kuku yang baik akan menghindarkan dari terbentuknya luka dan rasa sakit pada kaki. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:

  • Lakukan pemotongan kuku setelah mencuci kaki, baiknya pada  saat kuku masih lunak
  • Potong kuku secara lurus, tidak melengkung. Hal ini untuk mencegah pertumbuhan kuku masuk ke dalam kulit ujung jari
  • Tidak perlu memotong kuku hingga ke bagian pojok
  • Haluskan bagian permukaan ujung kuku
  • Berhati-hati agar tidak memotong kuku terlalu pendek
  • Bila kamu tidak dapat melihat secara jelas, kuku terlalu tebal atau menguning, minta bantuan orang lain untuk melakukan pemotongan kuku dengan cara yang sesuai

Salah satu komplikasi yang umum terjadi pada pasien diabetes adalah neuropati (kerusakan saraf). Neuropati pada diabetes biasanya muncul dengan manifestasi gejala penurunan sensasi pada kaki. Kepekaan kaki untuk dapat merasakan adanya luka atau benjolan cenderung buruk, sehingga terkadang hal itu terabaikan. Perlindungan kaki menggunakan sepatu yang agak longgar dan penggunaan kaos kaki juga penting dilakukan. 

Lalu bagaimana cara mengobati kaki diabetes?

Kunci pengobatan pada pasien dengan kaki diabetes adalah dengan pengaturan pola hidup sehat. Melalui pola hidup yang sehat dengan konsumsi makanan tinggi serat, rutin berolahraga, serta kombinasi obat-obatan yang diresepkan, diharapkan akan mampu menurunkan kadar glukosa dalam tubuh. Sebagaimana kita telah ketahui bersama, bahwa kadar gula darah memegang peran utama dalam terbentuknya komplikasi ini. Sehingga bila nilai glukosa dalam batas yang normal akan membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Tentunya pengontrolan kadar glukosa juga akan membantu mencegah komplikasi diabetes pada organ lain seperti mata atau ginjal.

Selain modifikasi gaya hidup, perawatan luka biasanya akan dilakukan oleh dokter yang meliputi:

1. Penghilangan jaringan mati

Tindakan penghilangan jaringan mati pada kulit disebut dengan debridemen. Tujuan penghilangan jaringan mati adalah untuk membuat luka bersih sehingga pertumbuhan jaringan baru lebih maksimal.

2. Penutupan luka 

Penutupan luka diperlukan untuk mencegah adanya infeksi yang masuk. Biasanya dilakukan penutupan luka menggunakan perban. Agar mendapatkan hasil yang baik, pembalutan luka menggunakan perban ini harus dilakukan secara rutin.

3. Pemberian obat-obatan

Obat-obatan yang diberikan biasanya berupa antibiotik sebagai pencegahan infeksi. Selain itu, obat antidiabetes juga akan diresepkan untuk menurunkan glukosa darah

Apa yang terjadi bila kaki diabetes tidak diobati?

Luka pada kaki diabetes yang tidak dilakukan perawatan dan penurunan kadar gula darah dapat mencetuskan sumber infeksi bagi tubuh. Kuman penyebab infeksi yang muncul dapat merusak jaringan sehat dan menyebabkan kulit menjadi hitam (gangren). Bila gangren sudah terbentuk maka tindakan yang bisa diambil adalah dengan melakukan amputasi hingga bagian kaki tertentu yang mengalami kerusakan. Kecacatan dan kematian juga merupakan komplikasi serius dari ulkus diabetikum yang tidak diobati.

Wah, ternyata cukup berbahaya juga ya salah satu komplikasi dari penyakit diabetes ini. Sebenarnya dengan deteksi dini dan pencegahan yang tepat akan dapat meminimalkan resiko luka. Oleh karena itu, yuk bersama-sama lakukan monitor gula darah dan pemeriksaan kaki secara berkala!

Kamu bisa melakukan pemeriksaan diabetes melalui layanan Medical Check Up di Bumame. Tersedia layanan Home Care dan gratis konsultasi dengan dokter. Selain itu, kamu juga bisa membeli obat-obatan, vitamin, dan tebus resep dokter di Bumame Apotek dengan gratis ongkir.

Ditulis oleh: Nabila Alsya Dwi Nirvana S.Ked

Bagikan artikel ini ke orang-orang terdekatmu: