Memahami Kanker Paru-Paru, Mulai Gejala sampai Pemeriksaannya
Kanker paru adalah salah satu jenis penyakit kanker yang banyak menyerang masyarakat Indonesia. Menurut data dari Global Cancer Observatory, jumlah kasus kanker paru yang baru muncul di Indonesia pada tahun 2020 saja mencapai 34,783 kasus. Saat ini, kanker paru pun menjadi urutan nomor satu sebagai kanker yang menyebabkan kematian di Indonesia. Angka tersebut bisa terus bertambah mengingat jumlah perokok di Indonesia yang cukup besar.
Apa sih itu kanker paru dan apa yang menyebabkannya? Bagaimana cara penanganan serta tips menghindari penyakit ini? Semua akan dikupas lewat ulasan dari Bumame berikut!
Apa Itu Kanker Paru-Paru?
Sesuai namanya, kanker paru-paru adalah sebuah kondisi ketika sel kanker muncul dan berkembang di jaringan paru-paru. Sel kanker tersebut biasa muncul di bagian saluran udara (bronkus atau bronkiolus) atau alveoli pada paru-paru. Apabila kanker paru mulai terbentuk, maka lama-lama fungsi paru-paru akan terganggu bahkan menyebabkan kematian.
Jenis Kanker Paru
Terdapat dua jenis kanker paru-paru yang paling umum, yakni:
Kanker Paru Sel Kecil
Kanker paru sel kecil disebut juga dengan istilah small cell lung cancer. Kasus SCLC tergolong sangat kecil, hanya sekitar 13 persen dari total kasus kanker paru.
SCLC adalah bentuk kanker yang sangat agresif yang seringkali tidak terdiagnosis hingga stadium lanjut. Sehingga tingkat kelangsungan hidup penderita kanker paru jenis ini cenderung rendah.
Jika SCLC terdeteksi pada stadium awal, penderita memiliki peluang untuk sembuh yang lebih tinggi.
Kanker Paru Non Sel Kecil
Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC) atau lebih mudah dikenal sebagai kanker paru non sel kecil merupakan jenis kanker paru yang paling umum, berkisar antara 80 sampai 85 persen dari total kasus kanker.
Meski begitu, NSCLC tidak berkembang secara cepat seperti kanker paru sel kecil. Jenis NSCLC terbagi lagi menjadi tiga jenis:
- Adenokarsinom
- Karsinoma sel skuamosa
- Karsinoma sel besar
Di samping kedua jenis kanker paru di atas, ada jenis kanker lain yang bermula dari area sekitar paru-paru. Contohnya adalah:
- Kanker limfoma yang muncul di bagian kelenjar getah bening
- Kanker sarkoma yang menyerang tulang atau jaringan lunak
- Kanker mesothelioma pleura yang berkembang di selaput paru-paru
Walau muncul di dekat paru-paru, beberapa contoh kanker di atas tidak dikategorikan sebagai kanker paru dan akan mendapatkan treatment yang berbeda pula dengan kanker paru-paru.
Stadium Kanker Paru
Stadium kanker paru sangat beragam dan tergantung dari jenis kanker yang diidap seseorang. Namun secara umum, inilah stadium kanker paru-paru:
- Stage 0 (in–situ): Kanker berada di lapisan atas paru-paru atau bronkus dan belum menyebar ke bagian lain dari paru-paru atau di luar paru-paru.
- Stadium 1: Kanker belum menyebar ke luar paru-paru.
- Stadium 2: Kanker lebih besar dari stadium I, telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam paru-paru, atau terdapat lebih dari satu tumor di lobus paru yang sama.
- Stadium 3: Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau struktur terdekat atau ada lebih dari satu tumor di lobus berbeda di paru-paru yang sama.
- Stadium 4: Kanker telah menyebar ke paru-paru lain, cairan di sekitar paru-paru, cairan di sekitar jantung atau organ yang jauh.
Gejala Kanker Paru-Paru
Kanker paru memang penyakit yang berbahaya dan cenderung mematikan. Sayangnya, gejala kanker paru-paru sering tidak terdeteksi atau mengeluarkan gejala khusus. Gejala akan berkembang seiring dengan bertambah parah atau naiknya stadium kanker paru.
Berikut gejala kanker paru yang paling umum:
- Batuk tidak sembuh lebih dari tiga minggu dan semakin bertambah parah
- Mengeluarkan darah saat batuk
- Infeksi dada
- Sakit atau nyeri saat bernapas dan batuk
- Sesak napas
- Merasa lelah terus-menerus atau kekurangan energi
- Jari melengkung atau ujungnya menjadi lebih besar (clubbing finger)
- Kesulitan menelan (disfagia) atau nyeri saat menelan
- Napas berbunyi seperti siulan atau mengi
- Suara serak
- Pembengkakan di wajah atau leher
- Terasa nyeri di dada atau bahu
Penyebab Kanker Paru-Paru
Penyebab kanker paru-paru sangat beragam dan kebanyakan didominasi oleh asap rokok. Namun, ada juga penyebab lain mengapa seseorang bisa mengalami kanker paru-paru. Di bawah ini penjelasan detailnya:
1. Merokok
Orang yang merokok rentan terkena kanker paru-paru. Bahkan dikutip dari Cancer Research UK, merokok merupakan penyebab terbesar kanker paru-paru. 7 dari 10 kasus kanker paru-paru disebabkan oleh rokok.
Social smoker yang hanya sesekali merokok pun punya risiko kanker paru yang sama besarnya dengan perokok aktif.
2. Menghirup Radon
Radon adalah gas radioaktif alami yang berasal dari uranium dalam jumlah kecil. Terkadang, radon juga ditemukan di dalam gedung atau bangunan. Radon yang terhirup dapat merusak paru-paru, khususnya jika orang tersebut aktif merokok.
3. Terpapar Polusi
Paparan bahan kimia dan zat tertentu yang digunakan dalam beberapa industri manufaktur dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. Bahan kimia dan zat ini meliputi:
- Arsenik
- Asbes
- Beryllium
- Kadmium
- Asap batubara dan kokas
- Silika
- Nikel
Berdasarkan risiko yang sangat tinggi, para pekerja manufaktur yang sering bersinggungan dengan zat kimia wajib menggunakan pelindung diri. Pihak perusahaan pun wajib menerapkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang memadai guna melindungi para pekerja.
4. Menjadi Perokok Pasif
Rokok bisa menjadi racun bagi semua orang, termasuk untuk non perokok atau perokok pasif yang sering berada di sekitar para perokok.
Asap tembakau hasil dari pembakaran rokok melepaskan lebih dari 5,000 bahan kimia yang berbahaya dan tidak terlihat, tetapi mampu menyebar dengan mudah dan dapat bertahan di udara selama berjam-jam. Partikel tersebut akan menumpuk di pakaian dan akhirnya terhisap oleh non perokok. Sehingga, perokok pasif berisiko mengalami kanker paru-paru.
Pemeriksaan Kanker Paru
Satu-satunya cara untuk memastikan kondisi apakah gejala yang ditunjukkan berasal dari kanker adalah melalui pemeriksaan.
1. CT Scan
CT scan mampu menunjukkan adanya perubahan di paru-parumu. Biasanya CT scan dilakukan untuk menentukan apakah kanker telah menyebar.
2. Biopsi
Selama prosedur biopsi, dokter akan mengambil sampel jaringan atau cairan dari paru-paru. Nantinya sampel akan diteliti menggunakan mikroskop untuk mencari sel kanker dan menentukan jenis kankernya. Sampel juga dapat diuji untuk perubahan genetik (mutasi) yang mungkin mempengaruhi pengobatan seorang penderita kanker.
3. Tes Darah
Tes darah tidak dapat mendiagnosis kanker, tetapi dapat membantu dokter untuk menentukan risiko dan kondisi yang dialami oleh seseorang terkait kanker. Bumame menyediakan tes darah untuk skrining kanker paru menggunakan teknologi LUNGClear™: Tes darah penanda risiko kanker dengan teknologi microRNA, pertama di Indonesia.
LUNGClear™ merupakan teknologi terkini dari Singapura dan pertama di Indonesia yang efektif mengenali kemungkinan atau risiko kanker sebelum menunjukkan gejala. Sebelum menjalani pemeriksaan, kamu pun dapat berkonsultasi dengan dokter dari Bumame secara gratis!
Perlu dicatat bahwa pemeriksaan di atas bukan sebagai sarana diagnosis tunggal. Itu artinya, kemungkinan besar dokter akan melakukan rangkaian pemeriksaan lain tergantung dari kondisi suspek.
Hasil Pemeriksaan Kanker Paru
Hasil pemeriksaan kanker paru akan menunjukkan apakah terdapat kanker yang sedang bekermbang di paru-paru atau tidak. Bila positif mengidap kanker paru, dokter akan memberikan perawatan dan obat-obatan yang berguna untuk melawan kanker. Dokter juga bisa melakukan pemeriksaan ulang menggunakan metode yang sama atau berbeda dengan sebelumnya jika dibutuhkan.
Cara Mencegah Kanker Paru-Paru
Kanker paru bisa menyerang siapa saja, baik itu perokok maupun non perokok. Penting sekali untuk menerapkan gaya hidup sehat agar kamu bebas dari ancaman kanker. Berikut beberapa tips mudah mencegah kanker paru-paru:
1. Hindari Asap Rokok
Cara yang paling mudah untuk menghindari kanker paru adalah hindari asap rokok. Bagi kamu yang menjadi perokok aktif, kamu mulai bisa berhenti merokok sekarang juga. Sementara untuk kamu yang bukan perokok, sebaiknya agak menjauh sedikit ketika kolega atau orang disekitarmu sedang merokok.
2. Makan dengan Gizi Seimbang
Kunci terhindar dari kanker berikutnya adalah konsumsi makanan dengan gizi seimbang. Makanan gizi seimbang yang dimaksud terdiri dari buah, sayur, dan protein yang sesuai porsinya.
3. Olahraga Rutin
Olahraga teratur dapat menurunkan risiko terkena kanker paru-paru. Bahkan, olahraga rutin juga bisa membantu mengurangi gejala depresi dan kelelahan pada seorang penderita kanker paru-paru. Orang dewasa disarankan untuk melakukan setidaknya 150 menit (2 jam 30 menit) olahraga per minggu.
4. Gunakan Pelindung Jika Bekerja di Tempat Berisiko
Di industri tertentu, para pekerja sering bersinggungan dengan bahan kimia yang bisa meningkatkan risiko kanker jika terlalu sering terpapar. Itu sebabnya setiap pekerja diwajibkan untuk memakai pelindung yang sesuai standar demi keselamatan kerja.
Demikianlah ulasan tentang kanker paru, mulai dari penyebab sampai pencegahan kanker paru-paru itu sendiri. Semoga dengan ulasan di atas, kamu bisa lebih aware tentang bahaya kanker paru dan merubah pola hidup lebih sehat. Lakukan skrining kanker paru-paru bareng Bumama untuk mendeteksi risiko sedari dini, khususnya bila kamu sering terpapar dengan zat kimia dan asap rokok yang memicu kanker.