Kapan Kamu Harus Konsultasi Kehamilan? Yuk Cari Tahu!

Hai calon bumil! Gimana nih persiapan kamu untuk menyambut kehamilan? Kamu tau gak sih kapan waktu yang tepat untuk konsultasi ke dokter?
Biar gak salah, yuk cek waktu yang direkomendasikan untuk melakukan konsultasi ke dokter kandungan bareng Bumame!
Waktu Kunjungan Konsultasi Kehamilan
Umumnya, jumlah waktu kunjungan ke dokter yang perlu dilakukan ibu hamil berkisar 10-15 kali. Jika kehamilan dirasa baik-baik saja, inilah jadwal konsultasi dengan dokter yang direkomendasikan:
- Minggu ke-4 hingga 28: 1 kunjungan dalam 1 bulan
- Minggu ke-28 hingga 36: 1 kunjungan setiap 2 minggu
- Minggu ke-36 hingga proses kelahiran: 1 kunjungan setiap minggu
Frekuensi konsultasi dengan dokter akan meningkat pada periode trimester ketiga karena umumnya ibu hamil mulai merasakan keluhan, seperti preeklamsia. Gak hanya itu saja, di trimester ketiga umumnya banyak masalah pada pertumbuhan calon buah hati sehingga dokter memerlukan lebih banyak waktu untuk bisa memantau perkembangannya agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Maka dari itu, meski bumil juga beraktivitas sehari-hari, diimbau untuk tidak lupa melakukan konsultasi dengan dokter kandungan karena perawatatan prenatal sangat penting, baik bagi kesehatan bumil maupun calon buah hati.
Yang Dapat Terjadi Jika Tidak Patuh Pada Jadwal Konsultasi
Jika kamu tidak mengikuti jadwal kunjungan untuk melakukan konsultasi kehamilan, ada beberapa hal yang bisa memeperburuk kondisi kehamilan kamu, seperti misalnya bayi lahir dengan berat badan yang lebih rendah atau juga kemungkinan bayi sungsang (posisi kepala bayi dalam rahim berada di atas dan bokong atau kaki berada di bawah. Normalnya posisi kepala berada di bagian bawah).
Maka dari itu, penting banget nih buat kamu yang mau ikut program hamil, lakukanlah konsultasi dengan dokter yang rutin, demi kesehatan kandungan dan janin kamu! Kamu juga dapat melakukan skrining kesehatan untuk ibu hamil di Bumame untuk memantau kondisi kesehatan selama masa kehamilan dan mendeteksi potensi adanya kelainan genetik pada janin.