Berbagai Keluhan Hamil Trimester 1 Serta Cara Mengatasinya
Kehamilan adalah momen yang istimewa dalam kehidupan seorang perempuan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kehamilan juga membawa berbagai perubahan fisik dan emosional yang mungkin menimbulkan keluhan terutama pada trimester pertama. Keluhan ibu hamil trimester 1 terkadang sampai mengganggu keseharian, lho!
Dalam artikel ini, Bumame akan membahas beberapa keluhan umum yang dialami ibu hamil trimester 1 dan memberikan tips tentang cara menghadapinya.
Keluhan Ibu Selama Hamil Trimester Awal Serta Solusi Mengatasinya
Ibu hamil sering mengalami berbagai keluhan yang mungkin membuatnya merasa tidak nyaman. Dengan tindakan yang tepat, keluhan ini bisa diatasi atau diminimalisir rasa sakitnya. Simak keluhan yang dialami dan solusinya berikut ini:
1. Morning Sickness
Salah satu keluhan paling umum yang dialami oleh ibu hamil trimester 1 adalah morning sickness. Keluhan morning sickness merupakan sensasi mual dan muntah yang sering terjadi pada pagi hari.
Akan tetapi, mual dan muntah bisa terjadi kapan saja sepanjang hari ketika fase kehamilan. Ketidaknyamanan ini disebabkan oleh perubahan hormon dalam tubuh ibu hamil.
Solusi: Konsumsi makanan dalam porsi kecil namun sering, menghindari makanan yang berlemak atau pedas, serta cobalah minum jahe hangat atau teh peppermint untuk meredakan gejala morning sickness.
2. Merasa Lelah
Selama trimester pertama, tubuh ibu hamil mengalami perubahan besar dalam hal produksi hormon dan penyesuaian fisik. Rasanya sulit untuk tetap berenergi dan melakukan aktivitas sehari-hari dengan stamina yang terbatas. Akhirnya, bumil pun lebih cepat merasa lelah dibandingkan dengan kondisi sebelum hamil.
Solusi: Untuk mengatasi kelelahan, ibu hamil trimester 1 disarankan untuk mengatur jadwal tidur yang teratur dan cukup. Istirahat yang cukup membantu tubuh memulihkan energi yang hilang. Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti buah-buahan dan sayuran yang memberikan nutrisi yang diperlukan tubuh.
3. Kram
Bumil biasanya juga akan merasa kram yang cukup mengganggu. Kondisi ini sangat normal dan terjadi pada semua wanita hamil. Kram pada periode hamil sering terasa mirip dengan kram menstruasi pada umumnya.
Solusi: Gunakan kompres hangat di perut untuk meredakan kram. Jangan lupa untuk mengenakan alas kaki yang nyaman dan pakaian yang tidak ketat supaya kamu tetap bebas nyaman bergerak.
4. Perubahan Emosi
Selain perubahan fisik, ibu hamil trimester 1 juga mengalami perubahan emosi yang cukup signifikan. Hormon yang berfluktuasi dapat mempengaruhi suasana hati, sehingga ibu hamil lebih mudah merasa sensitif, sedih, atau cemas. Beban pikiran yang tinggi, seperti persiapan untuk menjadi orang tua baru, juga dapat menyebabkan stres tambahan.
Solusi: Cari dukungan dan komunikasi yang baik dengan pasangan, keluarga, atau teman dekat. Janganlah ragu untuk berbagi perasaan dan pikiran yang muncul. Mengambil waktu untuk beristirahat, bermeditasi, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan juga dapat membantu mengurangi stres.
5. Sering Buang Air Kecil dan Konstipasi
Selama trimester pertama, ibu hamil mungkin mengalami perubahan dalam pola buang air kecil dan menghadapi masalah konstipasi. Kondisi ini disebabkan oleh tekanan pada kandung kemih dan perubahan dalam sistem pencernaan.
Solusi: Ibu hamil disarankan untuk menghindari minuman berkafein dan membatasi asupan cairan pada malam hari.
Sementara itu, perbanyaklah asupan serat dari buah-buahan dan sayuran untuk menyiasati konstipasi atau sembelit. Minum cukup air setiap hari dan tetap aktif dengan berolahraga ringan seperti berjalan kaki.
Keluhan yang Tidak Normal Saat Kehamilan Trimester Pertama
Beberapa keluhan di atas merupakan keluhan normal yang akan hilang dengan sendirinya begitu kehamilan selesai.
Namun demikian, ada beberapa keluhan ibu hamil yang tidak normal dan harus mendapatkan penanganan serius sesegera mungkin. Contoh keluhan yang tidak normal pada trimester awal adalah:
Pendarahan
Ibu hamil tidak seharusnya mengalami menstruasi. Di sisi lain, pendarahan bisa saja terjadi di fase awal. Kondisi tersebut cukup normal, dengan catatan hanya berupa bercak atau flek serta berlangsung beberapa hari.
Namun jika muncul pendarahan hebat dari vagina, segera periksakan diri ke dokter. Pendarahan pada ibu hamil bisa menjadi tanda awal terjadinya kehamilan ektopik atau infeksi.
Nyeri Parah di Bagian Perut atau Panggul
Salah satu ciri kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim adalah nyeri parah di bagian perut atau panggul. Tidak ada pencegahan khusus untuk menghindari kehamilan ektopik. Satu-satunya cara untuk mengatasi kehamilan ektopik adalah melalui operasi.
Demam Tinggi
Merasa pusing dan sesekali demam cukup normal dalam kehamilan. Di sisi lain, demam tinggi bisa menjadi indikasi adanya infeksi bakteri pada ibu hamil. Infeksi bakteri sangat berbahaya bagi perkembangan janin.
Wanita hamil pun tidak boleh mengonsumsi aspirin atau ibuprofen. Jadi, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter jika mengalami demam semasa hamil untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Muntah Berlebihan
Muntah terus menerus selama kehamilan bisa menyebabkan dehidrasi atau penurunan berat badan secara drastis. Efek ini tentu tidak baik bagi perkembangan bayi dalam kandungan.
Sebagai tambahan, tidak ada penyebab pasti mengapa ibu hamil bisa mengalami muntah berlebihan. Kemungkinan besar penyebab utamanya adalah perubahan hormon. Dokter akan memberikan obat khusus berupa doxylamine dan B6 jika dibutuhkan.
Trimester pertama kehamilan mungkin membawa berbagai keluhan yang dapat memengaruhi kenyamanan dan kesejahteraan ibu hamil. Morning sickness, kelelahan, sensitivitas otot, perubahan emosi, sering buang air kecil, dan konstipasi adalah beberapa keluhan umum yang sering terjadi.
Pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh ibu juga bisa mendeteksi keluhan yang tidak normal untuk diatasi sesegera mungkin. Supaya tidak membahayakan si kecil dalam kandungan.
Dengan perawatan dan perhatian yang tepat, ibu hamil dapat mengurangi keluhan-keluhan ini. Mengonsumsi makanan sehat, istirahat yang cukup, menjaga tubuh terhidrasi, mencari dukungan emosional, dan menjaga pola buang air kecil dan pencernaan yang teratur adalah beberapa langkah penting dalam menghadapi keluhan-keluhan ini.