Makan Coklat Berlebih Saat Valentine Apakah Menyehatkan?
Hari Valentine yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari identik dengan bunga dan coklat. Bertukar coklat di Hari Valentine merupakan hal yang sering dilakukan oleh muda-mudi masa kini untuk ikut memeriahkan perayaan hari kasih sayang tersebut. Namun, apakah makan banyak coklat pada saat Hari Valentine bagus untuk kesehatan?
Coklat yang biasa kita konsumsi diambil dari tumbuhan bernama Theobroma cacao. Dalam bentuk makanan, coklat hadir dalam berbagai varian seperti dark, milk, dan white yang dapat mengandung nutrisi tinggi karena kaya akan kandungan energi, protein, magnesium, besi, dan antioksidan dengan kadar berbeda-beda untuk setiap varian coklat.
Biarpun begitu, mengonsumsi coklat sering kali dianggap buruk karena dianggap dapat menyebabkan jerawat, karies, obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, serta diabetes.
Coklat dapat memberikan manfaat untuk kesehatan
Namun, sebenarnya banyak penelitian telah dilakukan mengenai komponen coklat yang ternyata bermanfaat untuk tubuh.
Yuk, simak beberapa manfaat konsumsi coklat untuk tubuh di bawah ini:
- Mencegah Penyakit Jantung
Beberapa studi menunjukkan bahwa mengonsumsi dark chocolate dapat secara efektif mencegah penyakit kardiovaskuler terutama karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Hal ini dapat membantu menurunkan risiko aterosklerosis atau penyempitan dan pengerasan pembuluh darah jantung yang merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung.
- Menurunkan Tekanan Darah
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi coklat dapat menurunkan tekanan darah sistolik baik pada orang sehat maupun pada pasien dengan hipertensi. Mekanismenya diduga melalui peningkatan senyawa nitrogen monoksida (NO) dalam tubuh yang memiliki efek vasodilator atau melebarkan pembuluh darah sehingga kemudian dapat menurunkan tekanan darah pada tubuh.
- Efek Anti-Diabetes
. Resistensi insulin salah satunya dapat terjadi karena penurunan kadar nitrogen monoksida (NO) dalam tubuh. Beberapa studi menunjukkan bahwa kandungan senyawa flavonol yang terkandung dalam coklat dapat meningkatkan nitrogen monoksida sehingga dapat mengurangi resistensi insulin. Sejalan dengan hal tersebut, pada penelitian dengan orang sehat dan pasien hipertensi yang mengonsumsi coklat tinggi flavonol, ditemukan penurunan resistensi insulin dan peningkatan sensitivitas insulin.
- Efek Anti-Stress
Coklat dianggap dapat mempengaruhi tingkat stress seseorang dengan memicu produksi serotonin yang memiliki efek menenangkan untuk seseorang. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi coklat dapat menurunkan tingkat stress pada pasien dengan ansietas tinggi.
- Meningkatkan Kesehatan Saraf dan Otak
Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi coklat dapat meningkatkan aliran darah di otak—sehingga dapat membantu proses penyembuhan penyakit otak pada pasien-pasien dengan demensia dan stroke.
- Efek Anti-Tumor
Walaupun mekanisme pastinya belum diketahui, beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa beberapa kandungan dalam coklat dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
- Efek Anti-Inflamasi
Coklat diketahui memiliki efek anti-inflamasi dengan langsung menghambat jalur pro-inflamasi dalam tubuh.
Nah, cukup banyak kan, manfaat coklat untuk tubuh? Walaupun begitu, tentunya mengonsumsi coklat apabila dalam porsi berlebih tetap dapat meningkatkan kadar gula dan kalori dalam tubuh sehingga terlalu banyak mengonsumsi coklat juga tidak baik. Coklat dapat dikonsumsi dalam porsi sedang (sekitar 2 oz atau 56 gram) sehari untuk mendapatkan efek kesehatan yang diharapkan.
Oleh karena itu, tidak perlu takut mengonsumsi coklat di Hari Valentine nanti asal tidak terlalu berlebih, ya!
Kamu dan orang-orang terdekat bisa melakukan pemeriksaan kesehatan melalui layanan Medical Check Up di Bumame. Tersedia layanan Home Care dan gratis konsultasi dengan dokter. Selain itu, kamu juga bisa membeli obat-obatan, vitamin, dan tebus resep dokter di Bumame Apotek dengan gratis ongkir.
Ditulis oleh: Adara Kirana Putri S.Ked