Mitos Tentang HIV dan AIDS yang Wajib Kamu Tahu!
Hingga saat ini, masih banyak mitos tentang HIV dan AIDS yang perlu diperjelas kembali fakta-faktanya. Hal ini penting banget untuk kamu ketahui, agar menjadi sumber pengetahuan yang akurat jika sewaktu-waktu diperlukan. Yuk simak apa saja mitos dan fakta tersebut!
HIV Sama dengan AIDS
Fakta: HIV dan AIDS sejatinya adalah dua hal yang berbeda. HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sementara AIDS merupakan suatu kondisi atau sindrom kronis yang muncul akibat terinfeksi HIV dalam jangka waktu yang lama. Tidak semua orang yang dinyatakan positif HIV pasti terjangkit AIDS. Pengobatan HIV yang tepat dan semakin awal ditangani akan memperlambat atau menghentikan perkembangan virus, sehingga mencegah risiko AIDS.
Tertular HIV Jika Kontak Erat dengan ODHA
Fakta: Kamu tidak akan tertular HIV saat
– Berada dalam satu ruangan dan menghirup udara yang sama dengan ODHA (Orang dengan HIV/AIDS)
– Menyentuh barang-barang yang juga disentuh oleh ODHA
– Meminum dari gelas yang telah digunakan oleh ODHA
– Memeluk, mencium, atau berjabat tangan dengan ODHA
– Berbagi peralatan makan dengan ODHA
HIV hanya bisa ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh, termasuk darah, cairan ejakulasi, air mani, carian vagina dan anus, serta ASI.
Baca Juga: Apa Saja Perbedaan HIV dan AIDS?
Tidak Dapat Hidup Normal
Fakta: Seseorang yang positif HIV dapat hidup normal dengan angka harapan hidup yang tinggi. Pada 1996, harapan hidup seseorang yang positif HIV hanya 39 tahun. Namun pada 2011, angka harapan hidup meningkat hingga 70 tahun. Hal ini karena adanya perkembangan pesat dalam dunia pengobatan, seperti obat antiretroviral (ARV) yang menjadi harapan seseorang dengan HIV. Dengan mengonsumsi ARV secara rutin, pasien HIV bisa menekan jumlah virus dalam darah sehingga tidak menunjukkan gejala apapun dan memiliki harapan hidup setara dengan orang pada umumnya.
Tidak Dapat Memiliki Anak dengan Aman
Fakta: Dengan mengonsumsi obat ARV secara rutin dapat menurunkan risiko penularan HIV ke janin serendah satu persen atau kurang. Sementara itu, bagi ibu yang mengidap HIV, persalinan dengan cara operasi caesar atau pemberian susu formula setelah melahirkan juga dapat menurunkan risiko penularan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan jika pengidap HIV/AIDS masih dapat memiliki anak dengan aman.
Itulah beberapa mitos dan fakta tentang HIV/AIDS. Yuk bagikan informasi ini untuk orang-orang terdekatmu agar stigma negatif terkait virus ini tidak terus berkembang, karena kita bisa melakukan deteksi dini dan mendapatkan langkah-langkah preventif yang diperlukan.
Kamu juga dapat melakukan tes HIV di Bumame untuk mengetahui status kekebalan tubuh terhadap infeksi HIV dan juga mendeteksi HIV dalam tubuh.