Pengertian HIV, Apa Itu Window Period, dan Cara Pengobatannya

24 Mar 2023 Tips Kesehatan Ditinjau oleh: Bumame Farmasi
Bagikan:
Pengertian HIV/AIDS

HIV/AIDS pasti udah nggak asing lagi kan, buat teman-teman? Namun, ternyata masih banyak lho, prasangka keliru mengenai pengertian HIV, padahal angka HIV di Indonesia terbilang cukup tinggi. Yuk simak pembahasan di bawah ini supaya tidak salah pengertian lagi mengenai HIV!

Apa itu HIV/AIDS?

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sel darah putih dan menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV.

Jadi, seseorang yang positif HIV bukan berarti mengidap AIDS, karena dalam perjalanan penyakitnya, seseorang dengan HIV bisa mengalami stadium asimptomatik (tanpa gejala) selama bertahun-tahun. Nah, apabila kondisi ini terus berlanjut dan tidak ditangani, bisa menyebabkan AIDS.

Bagaimana cara penularan HIV?

HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh orang yang terinfeksi, seperti darah, ASI, semen, dan cairan vagina. HIV juga dapat ditularkan dari seorang ibu ke anak selama proses kehamilan dan persalinan. Penting untuk diingat bahwa orang tidak dapat terinfeksi melalui kontak sehari-hari seperti mencium, berpelukan, berjabat tangan, ataupun berbagi benda pribadi, makanan, atau air.

HIV Menular Lewat

Baca Juga: Cek Kesehatan Sebelum Menikah: Tujuan, Jenis, dan Waktu Tes

Apa itu window period HIV?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, seseorang dengan HIV dapat mengalami periode tanpa gejala sampai bertahun-tahun, karena itu, penting untuk melakukan tes laboratorium HIV walaupun belum terdapat gejala. Namun, tes HIV tidak dapat langsung mendeteksi keberadaan virus HIV dalam tubuh. Jarak antara paparan virus terhadap kemampuan tes laboratorium mendeteksi HIV inilah yang disebut window period. 

Window period dapat berbeda-beda tergantung jenis tes yang digunakan

  • Tes antibodi

Dapat mendeteksi virus 23-90 hari sejak paparan

  • Tes rapid antigen/antibodi menggunakan darah dari finger stick

Dapat mendeteksi virus 18-90 hari sejak paparan

  • Tes antigen/antibodi menggunakan darah vena

Dapat mendeteksi virus 18-45 hari dari paparan

  • Nucleic Acid Test (NAT)

Dapat mendeteksi virus 10-33 hari sejak paparan

Window Period

Bagaimana pengobatan HIV/AIDS?

Pengobatan HIV adalah dengan Terapi Antiretroviral (ARV), yaitu obat-obatan dalam bentuk pil yang dapat menghambat replikasi atau pertumbuhan virus. Terapi ARV akan menurunkan jumlah RNA virus (viral load), mencegah komplikasi, serta menurunkan transmisi virus. Umumnya, terapi ini diberikan dalam bentuk kombinasi 3 obat sesuai kondisi pasien. 

Selama pengobatan, pasien akan dipantau secara klinis pada minggu ke-2, 4, 6, 8, 12, dan 24 setelah memulai ARV, dilanjutkan 6 bulan jika pasien mencapai kondisi stabil. 

Beberapa pemeriksaan laboratorium juga dilakukan secara rutin untuk memantau kondisi pasien, di antaranya:

  • Pemeriksaan hitung CD4+ rutin setiap 6 bulan

CD4 adalah sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh kita. Semakin rendah CD4 dalam tubuh kita, berarti kerusakan yang disebabkan oleh HIV semakin besar. Dengan terapi ARV, harapannya angka CD4 dapat meningkat.

  • Pemeriksaan jumlah RNA virus (viral load) dilakukan untuk mendeteksi kegagalan terapi. Dilakukan 6 bulan setelah dimulainya pengobatan ARV, dilanjutkan setiap 12 bulan. Diharapkan viral load menjadi tidak terdeteksi setelah 6 bulan terapi ARV

Perlu diingat bahwa pengobatan ini tidak dapat menyembuhkan HIV sepenuhnya dan juga tidak mencegah penularan HIV ke orang lain, ya! Sehingga tetap penting untuk selalu menjaga kontak agar transmisi tidak terjadi dan jangan lupa juga lakukan skrining HIV apabila merasa berisiko tertular HIV, ya!

Baca Juga: Perbedaan Gejala HIV pada Pria dan Wanita

Tes HIV murah, dekat, dan mudah

Kamu bisa melakukan tes HIV melalui layanan Medical Check Up di Bumame. Tersedia layanan Home Care yang bisa diakses dari rumah tanpa biaya transportasi dan gratis konsultasi dengan dokter, sebelum dan setelah pemeriksaan. 

Ditulis oleh: Adara Kirana Putri S.Ked

Bagikan artikel ini ke orang-orang terdekatmu: