Ini Dia Pentingnya Tes Kromosom Sebelum Kelahiran Si Buah Hati

21 Feb 2023 Tips Kesehatan Ditinjau oleh: Bumame Farmasi
Bagikan:
tes kromosom

Menanti si buah hati tentu menjadi momentum yang sangat berharga bagi ayah dan bunda. Itulah sebabnya tes kromosom penting untuk dilakukan. Adanya tes ini mampu mendeteksi adanya kelainan kromosom yang berkembang sejak janin di masa kandungan. Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan dari Bumame berikut ini.

Mengapa Tes Kromosom Penting Bagi Ibu Hamil?

Jumlah kromosom pada kondisi normal adalah 46, yang terdiri dari 23 pasang. Kelebihan atau kekurangan satu jenis kromosom saja bisa mengakibatkan kelainan yang bersifat seumur hidup. Sementara itu, rata-rata kelainan kromosom terbentuk selama proses pembelahan mitosis dari kehamilan si ibu. Inilah kegunaan dari tes kromosom.

Tes kromosom adalah sebuah pemeriksaan untuk mendeteksi adanya risiko kelainan kromosom pada janin. Berdasarkan sebuah penelitian, tes ini sangat penting dilakukan sebelum persalinan. Sehingga baik ibu dan ayah akan lebih siap dalam menyambut kelahiran si kecil.

Semua ibu hamil bisa menjalani tes kelainan kromosom. Namun, tes ini sangat direkomendasikan untuk ibu yang memiliki riwayat kondisi genetik di keluarga atau dari diri sendiri, hamil di usia 35 tahun, serta pernah mengalami keguguran atau lahir mati.

Jenis Tes Kromosom Prenatal

Ada berbagai macam tes kelainan kromosom yang ibu hamil dapat lakukan sebelum melahirkan. Berikut ini adalah contoh-contohnya:

1. Chorionic Villus Sampling (CVS)

Pemeriksaan CVS menggunakan jaringan jaringan chorionic vili dari sampel plasenta, yakni sebuah organ yang terbentuk selama kehamilan untuk mengantarkan makanan dari ibu ke janin. Pengambilan sampel plasenta dibantu dengan ultrasound dan dilakukan dengan dua cara:

Transcervical

Pengambilan plasenta melalui serviks atau dinding rahim menggunakan sebuah alat khusus yang dimasukkan melalui vagina.

Transabdominal

Sampel plasenta akan diambil menggunakan jarum tipis yang dimasukkan lewat area perut.

Seorang ibu hamil bisa menjalani pemeriksaan CVS sejak 10 – 12 minggu kehamilan. Perlu diketahui bahwa CVS memiliki sebuah risiko, yaitu memicu keguguran.

2. Amniosentesis

Selanjutnya ada pemeriksaan amniosentesis yang menggunakan sampel air ketuban ibu hamil. Air ketuban ini bisa dianalisis di lab untuk mengetahui potensi kelainan kromosom pada janin. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan jarum suntik yang dimasukkan melalui perut menuju air ketuban.

Di luar bagian perut luar, alat ultrasound akan digunakan untuk memudahkan dokter untuk mengambil air ketuban. Jika sampel sudah berhasil diambil, maka sampel akan langsung dianalisis.

Tes amniocsentesis bisa dilakukan mulai 15 – 20 minggu usia kehamilan. Sama halnya dengan tes CVS, tes amniosentesis juga berpotensi menimbulkan keguguran.

3. Non Invasive Prenatal Test (NIPT)

Sesuai namanya, Non Invasive Prenatal Testing atau NIPT bersifat non invasif. Itu artinya prosedur yang dilakukan sama sekali tidak membahayakan janin. Pengujian NIPT dilakukan melalui analisis DNA janin yang mengalir pada darah ibu. Dokter akan mengambil darah dari pembuluh vena dan kemudian menganalisisnya di lab.

NIPT dapat dikatakan sebagai tes kromosom ibu hamil dengan risiko yang paling rendah dan mudah dilakukan karena hanya menggunakan sampel darah. Di samping itu, rasa sakit yang dirasakan oleh ibu selama pemeriksaan juga sangat minim. Ibu hamil bisa langsung melakukan pemeriksaan NIPT sejak umur kehamilan 10 minggu.

Sambut Kelahiran Si Buah Hati Bersama Bumame!

Menanti hadirnya si kecil tentu menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Nikmati layanan tes NIPT yang mampu mendeteksi masalah genetik pada janin secara akurat. Hasil pemeriksaan NIPT dari Bumame akan keluar 14 hari sejak sampel diterima lab. Pelajari Non Invasive Prenatal Test (NIPT) bersama Bumame selengkapnya!

Bagikan artikel ini ke orang-orang terdekatmu: