Jangan Abaikan! Penyebab Batuk Berdarah yang Wajib Kamu Waspadai
Batuk adalah respon alami dari tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari iritasi atau lendir. Namun ketika batuk disertai dengan munculnya darah, gejala tersebut dapat menjadi tanda peringatan yang serius. Batuk berdarah sendiri merupakan indikasi penyakit serius terkait paru-paru dan saluran pernapasan.
Pada pembahasan kali ini, Bumame akan membawamu untuk menjelajahi secara singkat berbagai penyebab batuk berdarah.
Penyebab Batuk Berdarah
Batuk darah atau hemoptisis sering terlihat berbuih atau berbusa dan bercampur dengan lendir dan ludah. Warna darah umumnya tampak merah muda atau merah. Biasanya darah yang keluar dalam batuk berada dalam jumlah kecil.
Penyebab utama batuk darah adalah bronkitis kronis atau bronkiektasis. Beberapa penyebab lain mengapa seseorang bisa mengeluarkan darah ketika batuk antara lain:
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Fibrosis kistik
- Penggunaan narkoba, seperti kokain
- Granulomatosis dengan polyangiitis
- Abses paru-paru
- Kanker paru-paru
- Stenosis katup mitral
- Infeksi parasit
- Pneumonia
- Emboli paru
- Trauma pada dada yang disebabkan oleh benturan
- Tuberkulosis (TBC)
Gejala Lain yang Menyertai Batuk Berdarah
Di samping batuk berdarah, ada beberapa gejala yang ikut menyertai dan muncul. Kondisi-kondisi tersebut adalah:
- Demam
- Nyeri dada
- Berkeringat berlebih di malam hari
- Mengalami penurunan berat badan dengan cepat
- Pusing
- Mengeluarkan darah ketika buang air kecil atau besar
Segera periksakan diri bila mengalami batuk darah lebih dari seminggu atau disertai beberapa gejala di atas.
Perlukah Periksa Ke Dokter Jika Mengalami Batuk Berdarah?
Batuk berdarah bukanlah gejala yang sepele dan dapat mengindikasikan masalah serius dalam saluran pernapasan atau pembuluh darah. Menurut American Cancer Society, batuk darah tidak selalu dapat dikaitkan dengan stadium tertentu dari kanker paru-paru. Akan tetapi, sebagian besar gejala kanker paru seperti batuk berdarah baru muncul ketika penyakit sudah mencapai stadium lanjut.
Karena terdapat berbagai macam penyebab, batuk berdarah perlu diperiksa lebih lanjut guna menyelesaikan masalah kesehatan terkait yang mendasarinya. Kamu pun wajib melakukan pemeriksaan ketika mengalami batuk berdarah yang berkepanjangan atau disertai dengan gejala lain seperti sesak napas, nyeri dada, atau penurunan berat badan yang tidak wajar.
Selain segera melakukan pemeriksaan begitu mengalami batuk berdarah, tidak ada salahnya pula melakukan skrining di awal, khususnya bila kamu merupakan seorang perokok atau sering terpapar asap rokok.
Diagnosis & Penanganan Batuk Berdarah
Batuk berdarah merupakan gejala dari berbagai penyakit seperti kanker paru atau pneumonia. Supanya bisa diatasi dengan tepat, dokter harus terlebih dahulu melakukan pemeriksaan untuk menentukan diagnosis. Penderita wajib menjelaskan seberapa sering darah keluar, kapan batuk berdarah dimulai, sampai berapa banyak darah yang bercampur dengan dahak.
Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa jenis pemeriksaan untuk mencari tahu penyebab utama batuk berdarah. Pemeriksaan yang umum dilakukan mulai darii:
- Rontgen dada
- Bronkoskopi
- Tes kultur dahak ekskresi paru-paru
- Tes pembekuan darah (tes koagulasi)
- Arteriografi paru
Jika diagnosis sudah ditentukan, maka dokter akan memberikan penanganan sesuai gejala dan kondisi pasien. Penanganan batuk berdarah sangat beragam tergantung penyebab atau gejala lain yang ditunjukkan seseorang. Adapun jenis pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi batuk berdarah bisa menggunakan pemberian obat, terapi, sampai operasi.
Bumame menyediakan skrining kanker paru yang mudah dilakukan menggunakan teknologi LUNGClear™. Melalui pemeriksaan ini, kamu dapat mencari tahu seberapa besar risiko kanker paru yang ada dalam dirimu. Kamu dapat menikmati fasilitas konsultasi gratis bersama dokter sebelum pemeriksaan di Bumame, lho!
Melakukan pemeriksaan yang tepat dan mendapatkan diagnosis dini sangat penting untuk menentukan penyebab batuk berdarah dan merencanakan perawatan yang sesuai. Selalu perhatikan faktor risiko dan lakukan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan, seperti berhenti merokok dan menghindari paparan bahan berbahaya untuk menjaga kesehatan saluran pernapasan.