Perbedaan Gejala HIV pada Pria dan Wanita
Sebelum mengetahui perbedaan gejala HIV pada pria dan wanita, mari ketahui lebih dulu tentang HIV.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah suatu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan bersifat menular. Jika terpapar HIV, seseorang akan mulai kehilangan kekebalan tubuhnya. Pada umumnya, penyebab HIV pada pria dan wanita bisa melalui kontak seksual, tinta tato, penggunaan jarum suntik yang sama secara bergantian, penularan dari ibu hamil ke janin yang dikandung, dan lain sebagainya.
Gejala awal HIV yang umum terjadi, di antaranya adalah keringat berlebih di malam hari, tubuh menggigil, demam yang lebih dari beberapa minggu, batuk, sakit saat menelan yang disebabkan peradangan atau infeksi tenggorokan, hingga diare kronis yang tidak kunjung sembuh.
Gejala HIV sebenarnya tidak begitu berbeda antara pria dan wanita, namun tetap ada beberapa perbedaan.
Gejala HIV pada Pria
Beberapa gejala terinfeksi HIV yang terjadi pada pria, yaitu:
- Gairah seks menurun
Kondisi ini merupakan pertanda hipogonadisme, yang berarti kelenjar seksual tidak menghasilkan hormon testosteron dalam jumlah yang cukup. Hipogonadisme juga bisa menyebabkan beberapa kondisi, seperti:
- Disfungsi ereksi
- Depresi
- Kelelahan
- Munculnya luka pada penis
Gejala HIV pada pria berikutnya adalah munculnya luka di daerah penis. Luka ini bisa berbentuk seperti bisul. Tidak hanya terdapat di area penis, luka juga bisa muncul di mulut, kerongkongan, atau bahkan anus.
- Rasa nyeri saat buang air kecil
Pada banyak kasus, rasa nyeri saat buang air kecil merupakan gejala infeksi seksual menular seperti gonore atau chlamydia. Hal ini bisa jadi pertanda adanya pembengkakan prostat atau kelenjar kecil di bawah kandung kemih. Pembengkakan ini seringkali disebut prostatitis. Beberapa gejala prostatitis lain, meliputi:
- Nyeri saat ejakulasi
- Buang air kecil lebih sering dari biasanya
- Nyeri pada kandung kemih, testis, dan penis
- Nyeri di punggung bawah, perut, atau selangkangan
Baca Juga: Mitos Tentang HIV dan AIDS yang Wajib Kamu Tahu!
Gejala HIV pada Wanita
Adapun gejala-gejala HIV yang berhubungan erat dengan wanita, yaitu:
- Infeksi vagina yang berulang
Infeksi vagina yang terjadi kerap disebabkan oleh infeksi jamur yang dikenal dengan kandidiasis vaginalis. Jamur ini bisa tersebar di bagian tubuh seperti mulut, tenggorokan, lipatan kulit, serta vagina. Meski umum dialami oleh wanita, infeksi pada vagina yang terpapar HIV akan lebih sering terjadi secara berulang dan sulit untuk diobati karena kekebalan tubuh mulai melemah. Beberapa gejala kandidiasis vaginalis, di antaranya sensasi perih atau gatal di daerah vagina, nyeri saat buang air kecil, hingga cairan keputihan dengan tekstur lebih kental dari biasanya.
- Nyeri pada panggul atau perut bagian bawah
Keluhan nyeri di bagian bawah perut dan panggul juga menjadi pertanda gejala HIV pada wanita. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi pada rahim dan indung telur. Rasa nyeri yang dialami juga lebih sulit untuk diobati dan dapat kambuh sewaktu-waktu.
- Gangguan menstruasi
Menurut penelitian yang dilakukan, gangguan menstruasi bisa menjadi tanda wanita terinfeksi HIV, khususnya jika infeksi HIV sudah memasuki tahapan yang lebih serius. Gangguan menstruasi bisa berupa siklus haid yang tidak teratur, darah saat haid menjadi lebih banyak ataupun lebih sedikit dari normalnya. Gejala gangguan menstruasi patut dicurigai jika kemunculannya disertai dengan gejala-gejala HIV lainnya.
- Sering sakit dan terkena infeksi
Wanita yang terinfeksi HIV akan mulai kehilangan sistem kekebalan tubuhnya. Hal ini mengakibatkan seseorang sering mengalami sakit atau sangat rentan terhadap infeksi. Beberapa gejala yang sering terjadi, yaitu:
- Batuk yang tidak kunjung sembuh
- Sesak napas
- Sariawan di bagian vagina, lidah, atau mulut
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Penurunan berat badan secara tiba-tiba
- Kanker serviks
Meskipun bukan gejala HIV yang utama, kanker serviks bisa menjadi suatu kondisi jika seorang wanita sudah terdiagnosis AIDS (kondisi kronis yang muncul akibat terinfeksi HIV dalam jangka waktu yang sudah berkepanjangan).
Tes HIV Terdekat dan Mudah
Kamu bisa melakukan tes HIV melalui layanan Medical Check Up di Bumame. Tersedia layanan Home Care yang bisa diakses dari rumah tanpa biaya transportasi dan gratis konsultasi dengan dokter, sebelum dan setelah pemeriksaan.