Pahami Perbedaan GERD dan Kanker Lambung
GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah kondisi yang cukup umum bagi sebagian orang, khususnya pekerja yang super sibuk. Penderita penyakit asam lambung ini sering merasakan sensasi terbakar di kerongkongan. Namun, gejala yang ditunjukkan dari GERD tersebut ternyata juga merupakan gejala kanker lambung. Nah, apa sih perbedaan GERD dan kanker lambung?
Yuk, kupas tuntas secara mendalam bareng Bumame!
Mengenal GERD
GERD adalah kondisi yang terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan (esofagus) secara berulang. Penyakit ini disebabkan oleh disfungsi pada katup antara kerongkongan dan perut, yang disebut sfingter esofagus bawah. Beberapa faktor risiko yang dapat memicu GERD meliputi obesitas, kehamilan, merokok, konsumsi makanan pedas atau berlemak tinggi, serta kebiasaan makan besar sebelum tidur.
Di samping itu, ada indikasi bahwa GERD bisa menurun dari riwayat keluarga. Penelitian di University of Amsterdam menemukan pola pewarisan GERD di antara anggota keluarga dari beberapa generasi.
Salah satu gejala paling umum dari GERD adalah sensasi terbakar di dada (heartburn) yang biasanya dirasakan di belakang tulang dada dan dapat menjalar ke tenggorokan. Selain itu, seseorang dengan GERD juga dapat mengalami gejala lain seperti nyeri dada, regurgitasi (perasaan asam yang naik ke tenggorokan), kesulitan menelan, dan batuk yang berkepanjangan.
GERD dapat dikendalikan melalui perubahan gaya hidup seperti menghindari makanan atau minuman yang memicu gejala seperti makanan pedas, mengurangi porsi makan, tidak makan sebelum tidur, berhenti merokok, serta menggunakan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
Mengenal Kanker Lambung
Kanker lambung, juga dikenal sebagai kanker perut, adalah kondisi yang terjadi ketika sel-sel di dinding lambung tumbuh tidak terkendali. Kanker lambung dapat berkembang perlahan dalam jangka waktu yang lama tanpa menimbulkan gejala yang jelas pada tahap awal. Ini membuat diagnosis kanker lambung seringkali terlambat, saat kanker sudah mencapai tahap lanjut.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kanker lambung meliputi infeksi bakteri Helicobacter pylori, kebiasaan merokok, konsumsi makanan yang tinggi garam dan diasap, riwayat keluarga dengan kanker lambung, serta kondisi medis seperti anemia pernisiosa dan polip lambung.
Gejala kanker lambung dapat bervariasi tergantung pada tahap perkembangan kanker. Beberapa gejala umum kanker lambung yakni nyeri perut dan penurunan berat badan yang ekstrim.
National Cancer Institute (NCI) menjelaskan pula gejala lain dari kanker lambung adalah mual ringan, mulas, gangguan pencernaan, kembung, dan kehilangan nafsu makan. Pada gejala yang lebih parah, penderita dapat mengalami BAB berdarah.
Selain itu, jika kanker telah menyebar ke organ lain, seseorang juga dapat mengalami gejala seperti nyeri tulang, kelelahan berlebihan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Apa Perbedaan GERD dan Kanker Lambung?
Meskipun GERD dan kanker lambung terkait dengan gangguan saluran pencernaan dan gejala yang muncul di daerah perut, ada perbedaan penting yang membedakan kedua kondisi tersebut. Berikut adalah perbedaan utama antara GERD dan kanker lambung:
- Penyebab. GERD disebabkan oleh aliran asam lambung yang tidak normal ke kerongkongan, sementara kanker lambung terjadi karena pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di dalam lambung.
- Durasi Gejala. Gejala GERD dapat berlangsung secara periodik atau terjadi setelah seseorang mengonsumsi makan tertentu. Namun jika GERD diikuti dengan rasa nyeri terus-menerus di perut, gejala ini kemungkinan mengacu kepada kanker lambung.
- Pengobatan. GERD umumnya dapat dikendalikan melalui perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan. Sementara kanker lambung membutuhkan perawatan medis yang lebih intensif seperti operasi, kemoterapi, dan radioterapi.
Pemeriksaan untuk Menentukan Diagnosis
GERD bukanlah penyakit yang patut disepelekan. Kamu perlu memeriksakan diri apabila mengalami sensasi panas terbakar di dada dan nyeri perut, khususnya bila kamu menjalani pola hidup yang kurang sehat. Dokter akan memberikan saran dan resep obat untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat penyakit asam lambung.
Akan tetapi, jika kamu mulai mengalami penurunan berat badan secara drastis dan rasa nyeri serta panas tetap muncul meski sudah minum obat, kamu patut lakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan apakah kamu menderita kanker lambung atau tidak. Penyembuhan kanker lambung akan lebih cepat bila sel kanker bisa dideteksi sedari dini.
Deteksi risiko kanker lambung lebih awal bisa mudah dan akurat bersama Bumame! Skrining kanker dari Bumame menggunakan teknologi GASTROClear™. Pemeriksaan ini juga bisa menunjukkan tentang seberapa besar risikomu terkena kanker lambung. Kamu juga bisa menikmati layanan konsultasi gratis bersama dokter sebelum menjalani pemeriksaan!