Apa yang Dimaksud dengan Tes Imunologi?

16 Mar 2023 Tips Kesehatan Ditinjau oleh: Bumame Farmasi
Bagikan:
tes imunologi

Di dalam tubuh seseorang, terdapat imun tubuh yang melindungi tubuh dari bakteri. Namun, akan sangat berbahaya jika imun di dalam tubuh berkembang terlalu banyak. Ini adalah pertanda awal dari penyakit autoimun. Untuk memastikan kondisi dan diagnosisnya, dibutuhkan tes imunologi dengan pengambilan darah.

Pada ulasan kali ini, Bumame akan membahas apa itu tes imunologi dan bagaimana prosedur sampai hasilnya. Yuk, simak bersama!

Apa Itu Tes Imunologi?

Sebelum masuk ke pembahasan lebih lanjut, mungkin kamu bertanya-tanya tentang apa itu imunologi. Imunologi adalah studi tentang sistem kekebalan tubuh dan merupakan cabang yang sangat penting dari ilmu kedokteran dan biologi.

Nah, sedangkan tes imunologi merupakan pemeriksaan yang mendeteksi kecenderungan penyakit imun. Antinuclear Antibody Test (ANA test) atau disebut juga tes imunologi adalah sebuah pemeriksaan yang berguna untuk mendeteksi antibodi antinuklear.

Sistem kekebalan tubuhmu biasanya membuat antibodi untuk melawan infeksi. Sebaliknya, antibodi antinuklear sering menyerang jaringan tubuh sendiri dan secara spesifik menargetkan setiap inti sel.

Dalam kebanyakan kasus, tes ANA positif menunjukkan bahwa sistem kekebalan dalam tubuh telah melancarkan serangan yang salah arah pada jaringan tubuh sendiri. Dengan kata lain, kondisi tersebut merupakan reaksi autoimun.

Kapan Perlu Menjalani Tes Imunologi?

Seseorang perlu menjalani tes ketika tubuhnya mengalami gejala-gejala autoimun. Gejala tersebut antara lain:

  • Demam dan merasa lelah
  • Ruam, lecet, atau perubahan warna kulit
  • Merasa nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi
  • Nyeri otot

Kondisi Apa yang Bisa Dideteksi Oleh Tes Imunologi?

Tes imunologi tidak bisa dijadikan satu-satunya alat diagnosis. Akan tetapi, tes ini mampu mendeteksi kemungkinan adanya penyakit autoimun dalam tubuh, seperti:

  • Lupus. kelainan autoimun yang dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk jantung, ginjal, persendian, dan kulit.
  • Hepatitis autoimun. Gangguan autoimun yang menyebabkan radang hati, ruam, nyeri sendi, sampai kelelahan, kurang nafsu makan, dan mual.
  • Rheumatoid arthritis. Masalah autoimun ini menyebabkan kerusakan sendi, memengaruhi paru-paru, jantung, mata, dan organ lainnya disertai dengan sensasi kaku pada persendian.
  • Sindrom Sjögren. Kelainan autoimun yang memengaruhi kelenjar ludah dan lakrimal yang menghasilkan air liur dan air mata.
  • Skleroderma. Sebuah kelainan autoimun yang terutama menyerang kulit dan jaringan ikat lainnya, tetapi juga dapat memengaruhi organ.
  • Polimiositis atau dermatomiositis. Kondisi autoimun yang menyebabkan nyeri, radang otot dan ruam.

Prosedur Tes Imunologi

Tes imunologi menggunakan sampel darah dari seorang suspek. Petugas kesehatan akan mengambil sampel darah dari pembuluh darah di lengan menggunakan jarum kecil.

Setelah jarum dimasukkan, sejumlah kecil darah akan dikumpulkan ke dalam tabung reaksi atau vial. Selanjutnya, sampel darah akan dibawa ke lab untuk diuji.

Hasil Tes Imunologi

Hasil tes terbagi menjadi dua, yakni negatif dan positif.

  1. Negatif: Tidak ditemukan kecenderungan penyakit autoimun dalam tubuh.
  2. Positif: Hasil positif menandakan jika tubuh memiliki antibodi antinuklear dalam kadar yang tinggi.

Nilai positif tes imunologi biasa dijelaskan dalam bentuk rasio dan pola seperti halus atau berbintik. Penyakit autoimun tertentu lebih cenderung memiliki pola khusus. Semakin tinggi rasio, semakin besar kemungkinan positif dan kecenderungan tubuh mengidap penyakit autoimun.

Misalnya, untuk rasio 1:40 atau 1:80, kemungkinan gangguan autoimun dianggap rendah. Sedangkan rasio 1:640 atau lebih menunjukkan kemungkinan tinggi gangguan autoimun, tetapi hasilnya perlu dianalisis oleh dokter dan tes tambahan dilakukan untuk menarik kesimpulan.

Demikianlah ulasan singkat mengenai apa itu tes imunologi sampai bagaimana prosedur dan hasilnya. Yuk, lakukan medical check up di Bumame untuk memastikan kondisi kesehatanmu! Kamu dapat menikmati layanan konsultasi gratis bersama dokter sebelum melakukan pemeriksaan.

Tak hanya itu, kamu juga bisa mendapatkan layanan Home Care apabila tidak bisa keluar rumah untuk sementara waktu.

Bagikan artikel ini ke orang-orang terdekatmu: