Menanti Kehamilan Si Buah Hati? Lakukan Tes Kesuburan Wanita!

20 Mar 2023 Tips Kesehatan Ditinjau oleh: Bumame Farmasi
Bagikan:
tes kesuburan wanita

Selain ditujukan untuk pria, tes kesuburan juga dapat dijalani oleh seorang wanita apabila dibutuhkan. Tes kesuburan wanita cukup dianjurkan apabila kamu dan pasangan sudah merencanakan kehamilan namun tak kunjung hamil meski tak memakai alat kontrasepsi.

Yuk, simak ulasan lengkap mengenai tes kesuburan wanita berikut ini!

Apa Saja yang Memengaruhi Kesuburan Wanita?

Kesuburan wanita dipengaruhi dengan berbagai macam aspek, mulai dari:

  1. Masalah dengan uterus, fallopian tubes, dan ovulasi
  2. Jumlah sel telur yang terlalu sedikit

Sebagai tambahan pula, gaya hidup dan berat badan wanita juga sangat berpengaruh kepada kesuburan. Dikutip dari Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development, berat badan di bawah rata-rata bisa menyebabkan disfungsi ovarium dan infertilitas pada wanita.

Gaya hidup yang tidak sehat seperti minum minuman beralkohol dan merokok pun juga bisa meningkatkan masalah dalam kesuburan.

Jenis Tes Kesuburan Wanita

Tes kesuburan wanita terdapat beberapa jenis, di antaranya:

1. Tes Pap Smear

Penyakit menular seksual dan kanker serviks bisa menghambat kehamilan. Itu sebabnya diperlukan tes pap smear, yakni sebuah metode untuk mendeteksi sel yang tidak normal di sekitar serviks.

Sementara itu, American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan para wanita menjalani pap smear ketika memasuki usia:

  • Berusia 21 hingga 29 tahun untuk melakukan pap smear tiga tahun sekali.
  • Berusia 30 hingga 65 tahun untuk melakukan pap smear dan pemeriksaan human papillomavirus setiap lima tahun sekali.

2. Tes Urin

Tes kesuburan wanita berikutnya adalah tes urine. Tes ini berguna untuk mendeteksi keberadaan hormon luteinizing yang muncul pada saat seorang wanita mengalami ovulasi atau berada dalam masa subur.

3. Tes darah

Tes darah berguna untuk mencari adanya hormon progesterone, yakni hormon yang akan meningkat dalam darah selama wanita berada pada masa ovulasi. Hormon progesterone akan mulai berkurang begitu wanita mengalami fase menopause.

4. Cek suhu tubuh

Tak hanya itu, wanita juga bisa melakukan pengecekan kesuburannya melalui suhu tubuh. Sebab, pada umumnya suhu tubuh wanita akan meningkat setelah terjadinya ovulasi. Hal ini menyebabkan tubuh terasa gerah atau panas. Suhu tubuh wanita pasca ovulasi memiliki nama lain, yaitu suhu basal tubuh.

Pemeriksaan Organ Reproduksi

Selain beberapa pemeriksaan di atas, ada pula pemeriksaan khusus yang berfokus kepada organ reproduksi wanita. Pemeriksaan organ reproduksi bertujuan untuk mencari tahu masalah yang mengakibatkan masalah pada kesuburan. Inilah beberapa jenis pemeriksaan organ reproduksi:

1. Hysterosalpingogram (HSG)

Tes HSG dilakukan dengan menyuntikkan zat pewarna ke dalam saluran tuba dan rahim. Kemudian, sinar X akan digunakan untuk memeriksa rahim dan saluran tuba apakah ada masalah pada rahim seperti penyumbatan atau kelainan tertentu. Tes ini dapat dilakukan setelah menstruasi.

2. Histeroskopi

Dalam tes ini, sebuah alat kamera dengan bentuk fleksibel dan tipis yang disebut hysteroscope akan dimasukkan ke dalam vagina dan melalui leher rahim.

Kemudian, hysteroscope akan diarahkan ke dalam rahim untuk melihat bagian dalam organ. Dari pemantauan menggunakan kamera, masalah pada rahim bisa terdeteksi.

3. USG transvaginal

Sebuah alat ultrasound khusus akan dimasukkan ke dalam vagina, lalu didekatkan ke ke arah organ panggul. Gelombang suara dapat memeriksa kondisi ovarium dan rahim serta masalah yang ada.

4. Laparoskopi

Kamu perlu dibius total untuk menjalani pemeriksaan cek kesehatan rahim yang satu ini. Sebuah sayatan kecil akan dibuka di bawah pusar. Kemudian, dokter akan memasukkan teleskop tipis untuk memeriksa saluran tuba, ovarium, dan rahim.

Laparoskopi dapat mengidentifikasi endometriosis, jaringan parut, penyumbatan atau penyimpangan saluran tuba, dan masalah dengan ovarium dan rahim.

Ada beberapa metode cek kesuburan wanita lainnya yang digunakan. Penggunaan metode ini tergantung dari riwayat kesehatan seorang wanita dan diagnosis dari dokter itu sendiri.

  1. Endometrial Biopsy: Tes ini mengambil sejumlah jaringan endometrium yang dikeluarkan dari lapisan. Jaringan ini kemudian diperiksa untuk menentukan apakah lapisan rahim cukup tebal untuk ditanamkan telur. Endometrium sendiri adalah lapisan jaringan di dalam rahim. Jaringan ini akan menebal setelah sel telur dilepaskan.
  2. FSH Test: Untuk memeriksa follicle stimulating hormone (FHS), sampel darah akan diambil dari suspek. FHS akan memengaruhi ovarium untuk memproduksi sel telur tiap bulannya. Tingginya tingkat FHS menandakan bahwa seorang wanita memiliki tingkat kesuburan yang rendah.

Demikianlah ulasan singkat mengenai jenis-jenis tes kesuburan wanita. Untuk menjalani salah satu tes di atas, kamu wajib berkonsultasi dahulu dengan dokter. Bumame menyediakan layanan medical check up untuk tes kesuburan wanita dengan kualitas terbaik. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter di Bumame sebelum pemeriksaan secara gratis.

Bagikan artikel ini ke orang-orang terdekatmu: