Anemia

Rp 685.000 Pesan Tes

Deskripsi

Rangkaian pemeriksaan berupa Hematologi lengkap, Retikulosit, Serum Iron (Fe) untuk mendeteksi gejala anemia.

Tersedia layanan:

Walk-in
Service
Home
Care
Detail Pemeriksaan
  • Isi pemeriksaan
  1. Hematologi lengkap
  2. Retikulosit
  3. Serum Iron (Fe)

 

  • Persiapan pemeriksaan
  • Tidak diperlukan persiapan khusus
  • Informasikan kepada petugas kesehatan jika sedang mengonsumsi obat, herbal, dan suplemen tertentu
  1. Hematologi lengkap: untuk mengidentifikasi kadar sel darah merah dalam darah dan komponen darah lainnya. 
  2. Pemeriksaan retikulosit: untuk mengetahui jumlah sel darah merah yang belum matang
  3. Serum Ion (Fe): untuk mengetahui kadar ion Fe (zat besi)  dalam tubuh
  • Kapan dilakukan pemeriksaan anemia?

Pemeriksaan ini dilakukan bila:

  1. Sering merasa lelah
  2. Kurang bertenaga
  3. Kulit yang pucat
  4. Pusing dan sakit kepala

 

  • Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan hematologi lengkap?

Untuk mengetahui jenis anemia, penyebab, serta penanganan yang tepat. Hal ini penting dilakukan karena pengobatan anemia tergantung pada faktor penyebabnya.

 

  • Apakah itu pemeriksaan hematologi lengkap?

Pemeriksaan sel darah untuk menentukan apakah terdapat kelainan kadar sel  yang menunjukkan anemia. Misalnya kadar hemoglobin, mean corpuscular volume (MCV), mean corpuscular hemoglobin (MCH), dan hematokrit.

  • Bagaimana pemeriksaan dan interpretasi pemeriksaan hematologi lengkap?

Pemeriksaan dilakukan dengan pengambilan sampel darah oleh petugas Kesehatan dengan jarum suntik steril pada bagian lengan tangan. berikut merupakan indikator anemia dari pemeriksaan hematologi lengkap : 

 

  1. Mean corpuscular volume (MCV): adalah suatu ukuran  volume rata-rata sel darah merah

Nilai rujukan MCV normal:

  • Dewasa: 80 – 100 fL (baca femtoliter)
  • Bayi baru lahir: 98 – 122 fL
  • Anak usia 1-3 tahun: 73 – 101 fL
  • Anak usia 4-5 tahun: 72 – 88 fL
  • Anak usia 6-10 tahun: 69 – 93 fL

 

  1. Mean corpuscular hemoglobin (MCH): perkiraan jumlah atau berat rata-rata hemoglobin pada setiap sel darah merah dalam tubuh. 

Nilai rujukan MCH normal:

  • Dewasa: 26 – 34 pg (baca pikogram)
  • Bayi baru lahir: 33 – 41 pg
  • Anak usia 1-5 tahun: 23 – 31 pg
  • Anak usia 6-10 tahun: 22 – 34 pg
  1. Hemoglobin: protein dalam sel darah merah yang memberikan warna, memberikan bentuk, dan mendukung fungsi pengangkutan dari sei sel darah merah. 

Kadar hemoglobin normal

  • Pria: 13,5–17,5 g/dL
  • Wanita: 12–15,5 g/dL
  • Anak-anak usia sekolah: 11,9–15 g/dL
  • Remaja pria: 12,7–17,7 g/dL
  • Remaja wanita: 11,9–15,0 g/dL
  • Wanita hamil: > 11 g/dL
  1. Hematokrit: merupakan kadar sel darah merah dalam darah

Kadar hematokrit normal

  • Pria dewasa: 39–50%
  • Wanita dewasa: 35–45%
  • Anak-anak: 30–44%

 

  • Apa itu tes retikulosit?
  1. Tes untuk mengetahui jumlah sel darah merah yang belum matang namun Sudah berada dalam darah.
  2. Retikulosit biasanya berada di darah selama 24 jam sebelum menjadi eritrosit. Apabila retikulosit dilepaskan secara dini dari sumsum tulang, retikulosit imatur dapat berada di sirkulasi selama 2-3 hari. 
  3. Hal ini terjadi pada anemia berat yang menyebabkan peningkatan eritropoiesis (pembentukan sel darah merah.

 

  • Apa itu tes serum iron (Fe)? 

Tes untuk mendeteksi kadar zat besi dalam serum darah. Tes ini dapat membantu diagnosis kelainan zat besi, misalnya anemia defisiensi besi. Zat besi penting bagi tubuh karena berperan dalam produksi hormon, proses pencernaan, sistem kekebalan, dan mengatur suhu tubuh

 

  • Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan retikulosit?
  1. Karena jumlah retikulosit dapat menentukan anemia karena depresi sumsum tulang dengan anemia karena perdarahan atau hemolisis. 
  2. Pemeriksaan ini dapat membantu menentukan kemungkinan penyebab anemia

 

  • Bagaimana pemeriksaan dan interpretasi hasil pemeriksaan retikulosit?

Prosedur pemeriksaan retikulosit sama dengan tes darah lainnya yang mmebedakan yaitu prosedur analisis laboratoriumnya saja. Lalu dilakukan perhitungan dengan Reticulocyte Production Index (RPI)

 

Kriteria RPI: 

  • Dikatakan meningkat jika RPI > 2 berarti produksi eritrosit meningkat dalam sumsum tulang
  • Dikatakan menurun jika RPI < 2 berarti keadan hipofungsi sumsum tulang atau anemia aplastik
  • Dikatakan normal bila = 1

 

  • Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan serum iron (Fe)?

Karena kadar zat besi yang tidak normal dapat berpengaruh tubuh pasien. Pemeriksaan ini dapat digunakan sebagai pemeriksaan lanjutan dari hasil hematologi lengkap menunjukkan anemia atau kondisi medis lain yang melibatkan sel darah merah.

 

  • Bagaimana pemeriksaan dan interpretasi hasil serum iron (Fe)?

Prosedur pemeriksaan  serum iron (Fe) hampir sama dengan tes darah lainnya, namun pasien perlu berpuasa 12 jam sebelum tes dan untuk menghindari minum obat lain selama waktu ini. Puasa ini akan dimulai pada malam hari. Tes serum iron  (Fe) akan dilakukan di pagi hari karena kadar zat besi pada tubuh paling tinggi. 

 

Hasil: Normal:  Tes besi serum: 60 hingga 170 mcg/dL

 

Jika kurang dari normal: bisa terjadi  anemia defisiensi besi, dengan gejala berupa:rasa lelah yang kronis, pusing dan sakit kepala, lemah pada otot

 

jika lebih dari normal: bisa terjadi hemokromatosis, transfusi darah, serta konsumsi makanan atau suplemen zat besi dalam waktu lama

 

Apa diagnosa yang mungkin didapatkan dari pemeriksaan anemia ini?

  1. Anemia normositik normokrom
  • Hasil pemeriksaan: terjadi penurunan jumlah eritrosit tidak disertai dengan perubahan konsentrasi hemoglobin (Indeks MCV dan MCH normal), bentuk dan ukuran eritrosit
  • Penyebab: oleh karena perdarahan akut, hemolisis, dan penyakit-penyakit infiltratif metastatik pada sumsum tulang.

     2. Anemia makrositik hiperkrom 

  • Hasil pemeriksaan: ukuran eritrosit yang lebih besar dari normal dan hiperkrom karena konsentrasi hemoglobinnya lebih dari normal (Indeks MCV dan MCH lebih dari normal)
  • Penyebab:  anemia megaloblastik (defisiensi vitamin B12, asam folat), serta anemia makrositik non-megaloblastik (penyakit hati, dan myelodysplasia)

     3. Anemia mikrositik hipokrom 

  • Hasil pemeriksaan: ukuran eritrosit yang lebih kecil dari normal dan mengandung konsentrasi hemoglobin yang kurang dari normal. (Indeks MCV dan MCH kurang dari normal)
  • Penyebab: anemia defisiensi besi, thalasemia, anemia sideroblastik.

Kamu masih punya pertanyaan?

Temukan jawaban yang kamu butuhkan
di sini atau kontak kami untuk informasi
lebih lanjut.

Medical Check Up Bumame tersedia di TB Simatupang, Cideng, dan layanan Home Care.

Jam Operasional:
TB Simatupang & Cideng
Senin-Minggu
08.00-17.00

Home Care
Senin-Minggu
08.00-17.00*

*tergantung jenis layanan

Tentu, Bumame menyediakan layanan Medical Check Up Home Care tanpa minimum transaksi.
Proses pengambilan darah membutuhkan waktu selama 5-10 menit saja.

Saat ini, Bumame Medical Check Up melayani jenis pemeriksaan darah. Kami menawarkan 100+ tes pemeriksaan darah sesuai dengan keluhan maupun kebutuhan kamu. Silakan lihat detail pilihan paket melalui link berikut.