Kesuburan Wanita
Rp 2.900.000 Pesan TesDeskripsi
Pemeriksaan untuk mendeteksi kesuburan wanita dan mengetahui penyebab terjadinya ketidaksuburan (infertilitas) pada wanita.
Tersedia layanan:
Service
Care
- Isi pemeriksaan
- LH
- FSH
- Estradiol
- Progresteron
- Prolactin
- TSHs
- Persiapan pemeriksaan
Tidak diperlukan puasa kecuali pemeriksaan prolaktin memerlukan puasa 8-12 jam sebelum pemeriksaan.
- LH (Luteinizing Hormone) : untuk mengetahui kadar hormon LH
- FSH (Follicle-Stimulating Hormone) : untuk mengukur jumlah hormon FSH
- Estradiol : untuk mengukur jumlah hormon estradiol
- Progresteron : untuk mengukur jumlah hormon progesteron
- Prolactin : untuk mengukur konsentrasi prolaktin
- TSHs (Thyroid Stimulating Hormone): yaitu tes untuk mengukur jumlah hormon TSH
- Kapan dilakukan pemeriksaan kesuburan wanita?
- Bila terdapat masalah reproduksi yang menghambat terjadinya kehamilan
- Sebelum membuat rencana program hamil
- Bagaimana penjelasan dari masing-masing pemeriksaan kesuburan wanita?
- LH (Luteinizing Hormone) merupakan tes untuk mengetahui apakah wanita sedang berovulasi atau sudah mencapai masa menopause
- FSH (Follicle-Stimulating Hormone) merupakan tes untuk mengukur jumlah hormon FSH yang berperan dalam mengendalikan siklus menstruasi dan produksi sel telur pada wanita
- Estradiol merupakan tes untuk memeriksa kinerja ovarium, plasenta, dan kelenjar adrenal guna mengetahui adanya tanda-tanda tumor ovarium, kelainan pada organ reproduksi, atau untuk mengevaluasi keberhasilan terapi hormon
- Progesteron adalah tes untuk menilai apakah seorang wanita berada pada masa subur, mendeteksi terjadinya kehamilan ektopik serta keguguran.
- Prolactin yaitu tes untuk mengukur konsentrasi prolaktin dalam darah.
- TSHs yaitu tes untuk mengukur jumlah hormon TSH dalam darah, karena rendahnya kadar hormon tiroid dalam tubuh dapat mengganggu pelepasan telur dari ovarium (ovulasi)
- Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan LH (Luteinizing Hormone)?
Karena hormon ini berperan untuk membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan ovulasi. Selain itu hormon ini dapat membantu menentukan apakah Sudah mencapai masa menopause
- Bagaimana pemeriksaan LH dan interpretasi hasilnya?
Pemeriksaan menggunakan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan untuk mengukur konsentrasi LH dalam darah.
Hasil :
- Terjadi peningkatan : saat menstruasi dan setelah menopause. Kadar LH yang terlalu tinggi berisiko dapat mengakibatkan masalah reproduksi.
- Terjadi penurunan : mengakibatkan penurunan respon stimulasi ovarium
- Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan FSH (Follicle-Stimulating Hormone)?
Karena hormon ini berperan dalam produksi sel telur pada Wanita. Selain itu, berperan mengendalikan siklus menstruasi. Ketika produksi FSH berhenti menandakan akhir dari siklus menstruasi. Sebaliknya, produksi FSH yang Kembali meningkat menunjukan persiapan siklus menstruasi berikutnya.
- Bagaimana pemeriksaan FSH dan interpretasi hasilnya?
Dilakukan pengambilan sampel darah dari pembuluh darah vena untuk mengukur konsentrasi FSH dalam darah.
Hasil :
- Rendah : wanita tidak mengalami ovulasi, adanya gangguan pada kelenjar hipofisis, atau bisa juga menandakan kehamilan.
- Tinggi : wanita memasuki masa menopause, adanya tumor di kelenjar hipofisis, atau gejala dari sindrom Turner.
- Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan estradiol?
Karena hormon ini dapat menunjukkan kinerja ovarium, plasenta, dan kelenjar adrenal. Selain itu dapat menunjukkan adanya tanda-tanda tumor ovarium, kelainan pada organ reproduksi, atau untuk mengevaluasi keberhasilan terapi hormon.
.
- Bagaimana pemeriksaan estradiol dan interpretasi hasilnya?
Diperlukan sampel darah untuk mengukur konsentrasi estradiol. Petugas medis akan mengambil sampel darah secukupnya dan dianalisis di laboratorium
Hasil :
- Pada wanita premenopause, kadar estradiol normal adalah 30-400 pg/ml
- Pada wanita pasca menopause, kadar estradiol normal adalah 0-30 pg/ml
Kadar estradiol lebih rendah menandakan kondisi berikut ini: Gangguan ovarium, menopause, penurunan berat badan yang cepat, kadar hormon hipofisis yang rendah, keguguran, Turner syndrome
Kadar estradiol lebih tinggi menandakan kondisi berikut ini: hipertiroidisme, kerusakan hati, ginekomastia, tumor di ovarium, testis, atau kelenjar adrenal
Artikel terkait.
Tips Kesehatan
Menanti Kehamilan Si Buah Hati? Lakukan Tes Kesuburan Wanita ...
Tips Kesehatan
Jenis dan Manfaat Tes Kesuburan bagi Pria dan Wanita
HPV
Memperdayakan Wanita Indonesia: Manfaat Vaksin HPV yang Meny ...
Tips Kesehatan
Tes Kesuburan Pria: Kenapa Penting dan Bagaimana Prosedurnya
Tips Kesehatan
Benarkah Vitamin dapat Mempercepat Kehamilan?
Tips Kesehatan
Berencana Hamil? 3 Hal Berikut Wajib kamu Ketahui!
Tips Kesehatan
Pentingnya Premarital Check Up untuk Kamu dan Pasangan
Tips Kesehatan
Sindrom Turner: Pahami Penyebab Serta Cara Mendeteksinya
Tips Kesehatan
Pahami Berbagai Jenis Pemeriksaan Hormon Tiroid
Tips Kesehatan
Istilah-istilah Kehamilan yang Wajib Bumil Ketahui!
Tips Kesehatan
Fakta dan Mitos Kehamilan yang Banyak Beredar!
Kamu masih punya pertanyaan?
Temukan jawaban yang kamu butuhkan
di sini atau kontak kami untuk informasi
lebih lanjut.
Medical Check Up Bumame tersedia di TB Simatupang, Cideng, dan layanan Home Care.
Jam Operasional:
TB Simatupang & Cideng
Senin-Minggu
08.00-17.00
Home Care
Senin-Minggu
08.00-17.00*
*tergantung jenis layanan
Saat ini, Bumame Medical Check Up melayani jenis pemeriksaan darah. Kami menawarkan 100+ tes pemeriksaan darah sesuai dengan keluhan maupun kebutuhan kamu. Silakan lihat detail pilihan paket melalui link berikut.