Tifus

1. Hematologi lengkap: Mengetahui kadar komponen darah khususnya leukosit yang menurun pada seseorang yang kemungkinan terinfeksi bakteri penyebab tifus
2. IgM Anti Salmonella Typhi: Mengetahui secara selektif antibodi IgM Salmonella typhi, bakteri penyebab tifus

• Kapan dilakukan pemeriksaan Tifus?

Mengalami demam non-spesifik selama kurang lebih 3 minggu disertai”

1. Gangguan pencernaan (konstipasi, diikuti diare, anoreksia)
2. Malaise
3. Myalgia
4. Pusing
5. Ruam 

• Apakah itu pemeriksaan hematologi lengkap?

Pemeriksaan  dengan mengambil sampel darah (biasanya pada lengan tangan) untuk mengevaluasi sel-sel dalam darah seperti sel darah merah, leukosit, dan trombosit

• Bagaimana pemeriksaan dan interpretasi hasil hematologi lengkap?

1. Membersihkan area penusukan jarum suntik dahulu dengan cairan antiseptik
2. Memasangkan torniket
3. Pengambilan sampel darah dengan jarum suntik
4. Memindahkan sampel darah ke tabung khusus 

Sel darah yang dapat dijadikan penentu penyakit tifus yaitu: 

• Leukosit atau sel darah putih

Batas normal:  5000-10.000 /uL. Pada infeksi tifus terjadi penurunan jumlah, hal ini berbeda dengan jenis infeksi lainnya yang juga disebabkan oleh bakteri karena terjadi peningkatan jumlah leukosit

• Limfosit 

Batas normal: 1.000 dan 4.800/ mcl. Pada infeksi tifus terjadi limfopenia atau limfosit kurang dari normal

• Apa itu pemeriksaan IgM Anti Salmonella typhi?

1. Pemeriksaan IgM Anti Salmonella typhi dapat mendiagnosis infeksi akut demam tifoid lebih akurat setelah diketahui ada kelainan pada pemeriksaan hematologi lengkap
2. Pemeriksaan ini bersifat selektif terhadap antibodi IgM Salmonella typhi

• Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan IgM Anti Salmonella Typhi?

Karena antibodi ini segera terbentuk setelah Salmonella typhi menginfeksi tubuh. IgM disebut sebagai antibodi fase akut karena muncul pada saat infeksi baru terjadi atau sedang terjadi.

• Bagaimana pemeriksaan dan interpretasi hasil pemeriksaan IgM Anti Salmonella Typhi?

1. 1. Mengambil sampel darah
   2. Mendiamkan sampel darah selama 2 menit dalam suhu ruang
   3. Memberikan cairan indikator dan dikocok 2 menit
   4. Mendiamkan selama 5 menit

• Mengevaluasi perubahan warna dengan teknik skoring 1-10

1. •  ≤ 2: negatif (tidak ada infeksi S.typhi yang sedang terjadi)
   • 3: borderline (perlu pengulangan pemeriksaan, pada hari selanjutnya)
   • 4: positif lemah (menunjukkan infeksi awal atau sedang terjadi)
   • 6-10: positif (indikasi kuat adanya infeksi S.typhi)