Kesuburan Pria Menurun: Ini Panduan Tes Hormon dan Pengobatannya

Kesuburan Pria Menurun: Ini Panduan Tes Hormon dan Pengobatannya

27/12/2024Bumame

Kesuburan pria dapat menurun seiring waktu. Temukan panduan lengkap tentang tes hormon yang perlu dilakukan dan berbagai pilihan pengobatan untuk meningkatkan kesuburan pria.

Apakah sudah mulai merasakan perubahan pada tubuh? Seperti perut membuncit, tidak berenergi, atau gairah seksual yang menurun. Seringnya memang terjadi karena faktor usia, tetapi bisa juga disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.

Hormon pria yang mempengaruhi hal-hal tersebut diantaranya adalah hormon testosteron dan hormon tiroid yang berperan besar dalam menjaga vitalitas, kesuburan, dan kesehatan mental. 

Tes hormon pada pria menjadi langkah penting untuk mengetahui dan mengatasi perubahan hormon tersebut. Dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab dan mengambil langkah pengobatan yang tepat.

Apa Itu Tes Hormon Pria? 

Tes hormon pria bertujuan untuk mengevaluasi kadar hormon dalam tubuh yang berperan penting dalam fungsi reproduksi, pertumbuhan otot, energi, dan keseimbangan emosional. 

Dengan pemahaman yang didapatkan dari hasil tes hormon, kita dapat mencegah dampak negatif yang bisa timbul dari gangguan hormon dan meningkatkan kualitas hidup.

Dua hormon utama yang biasanya diuji adalah hormon tiroid dan testosteron.

Hormon tiroid adalah hormon yang mengatur metabolisme tubuh dan berperan dalam keseimbangan energi serta fungsi seksual.

Sementara testosteron adalah hormon utama yang mempengaruhi libido, kepadatan tulang, kekuatan otot, dan produksi sperma. Kadar yang rendah dapat berdampak pada kualitas hidup serta kesuburan pria. Normalnya, pria memiliiki 300-1.000 nanogram/desiliter hormon testosteron di dalam tubuh.

Keduanya mendukung proses spermatogenesis, yaitu pembentukan dan pematangan sperma. Sehingga ketidakseimbangan pada hormon tiroid dan testosteron akan mempengaruhi proses spermatogenesis dan menurunkan kesuburan pria.

Ini Ciri-ciri Gangguan Hormon Pria!

Ketidakseimbangan hormon pada pria dapat menimbulkan berbagai gejala tertentu yang juga sering disalah kirakan sebagai tanda-tanda penuaan.

Oleh karena itu, penting bagimu untuk mewaspadai gejala umum berikut yang mengindikasi perlunya tes hormon:

  1. Gairah seksual menurun, terjadi disfungsi ereksi yang menandakan rendahnya kadar testosteron.

  2. Volume air mani rendah, air mani yang lebih sedikit terjadi karena kekurangan testosteron.

  3. Kelelahan berlebih atau penurunan energi, tidak berenergi dan merasa sangat lelah tanpa mengetahui penyebabnya.

  4. Suasana hati sering berubah-ubah, sering merasa depresi atau sensitif dan mudah tersinggung.

  5. Kerontokan rambut, selain karena penuaan, botak atau kerontokan rambut juga dapat terjadi jika kadar testosteron rendah.

  6. Penurunan massa otot dan peningkatan lemak tubuh, biasanya terjadi pembesaran pada area perut.

Jika gejala-gejala tersebut terjadi padamu maka tes hormon adalah solusi yang harus kamu pertimbangkan.

Waspadai Penyebab Ketidakseimbangan Hormon Pria!

Faktor-faktor berikut adalah penyebab dari ketidakseimbangan hormon pria yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya:

  1. Penuaan alami, normalnya kadar testosteron pria akan menurun sekitar 1 persen setiap tahun setelah menginjak usia 30 tahun.

  2. Gaya hidup tidak sehat, dapat disebabkan oleh pola tidur berantakan, konsumsi alkohol berlebih, nutrisi tubuh tidak tercukupi, dan kurang beraktivitas fisik.

  3. Kondisi kesehatan tertentu, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit kronis lainnya.

  4. Paparan bahan kimia, beberapa bahan kimia dalam pestisida atau produk plastik dapat mengganggu sistem endokrin.

  5. Kelainan genetik, kelainan genetik yang menurun juga dapat menyebabkan kondisi ini.

Lakukan Langkah Ini Jika Alami Gejala!

Jika kamu merasakan gejala-gejala kelainan hormon, berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya:

  • Konsultasi dengan Dokter

Tentu menjadi langka pertama yang harus dilakukan. Pasien dapat berkonsultasi dengan dokter, khususnya ahli endokrinologi, yang dapat mengevaluasi gejala dan menentukan pemeriksaan lanjutan. 

  • Tes Darah

Dokter sering kali merekomendasikan tes darah untuk mengecek kadar hormon tertenu seperti testosteron, tiroid, estrogen, hormon perangsang folikel (FSH), dan hormon pelutein (LH).

Tes darah dapat memberikan keakuratan gambaran tentang apakah terjadi kekurangan atau ketidakseimbangan pada hormon tertentu, seperti testosteron, tiroid, estrogen,  hormon perangsang folikel (FSH), dan hormon pelutein (LH).

  • Langkah Pengobatan

Berdasarkan hasil tes hormon dokter dapat memberikan saran langkah pengobatan yang tepat untuk pasien. Langkah pengobatan dapat berupa mengubah gaya hidup, mengonsumsi obat, maupun melakukan terapi hormon.

Langkah-langkah di atas bertujuan untuk memastikan ketidakseimbangan hormon dapat dikelola dengan tepat sehingga dapat mempertahankan atau meningkatkan kualitas hidup.

Bagaimana Tahapan Cek Hormon Pria?

Tes hormon pada pria dilakukan melalui beberapa tahapan yang diantaranya melibatkan tes darah untuk pengukuran hormon utama seperti testosteron dan hormon tiroid.

Setelah konsultasi dengan dokter untuk menentukan tes yang sesuai, berikut ini adalah tahapan dalam pengecekan hormon pada pria:

  • Tes Darah untuk Mengukur Kadar Hormon

Tes darah adalah metode utama dalam rangkaian pengecekan kadar hormon pada pria. Biasanya dokter akan mengambil sampel darah di pagi hari agar kadar testosteron yang didapatkan tinggi, untuk mengukur:

  1. Kadar testosteron total dan bebas

  2. Hormon tiroid seperti Thyroid Stimulating Hormone (TSH), T3, dan T4 untuk mengetahui fungsi tiroid

  3. Hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon pelutein (LH), yang memengaruhi produksi sperma dan testosteron

Tes darah ini umumnya dilakukan di laboratorium klinik atau rumah sakit​.

  • Analisis Semen (Sperma)

Jika terdapat masalah kesuburan, dokter cenderung akan menyarankan untuk melakukan analisis semen yang dapat membantu mengevaluasi kualitas dan kuantitas sperma.

Hormon testosteron dan FSH juga berperan dalam produksi sperma, sehingga hasil analisis ini bisa memberikan gambaran lebih lanjut tentang keseimbangan hormon.

  • Tes Tambahan Hormon Lain

Jika hasil tes menunjukkan adanya ketidakseimbangan, dokter akan melakukan tes tambahan untuk memeriksa hormon lainnya seperti prolaktin dan estradiol, yang juga mempengaruhi fungsi reproduksi pria dan kesehatan secara menyeluruh.

  • Pemeriksaan Pendukung

Di beberapa kasus, dokter juga menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lain seperti ultrasonografi (USG) testis atau multi-resonance imaging (MRI). Ini dilakukan jika dokter menduga terdapat dugaan masalah dengan kelenjar pituitari atau testis.

Pemeriksaan fisik, seperti pengukuran massa otot dan distribusi lemak tubuh, juga dapat membantu menentukan apakah ada gejala klinis ketidakseimbangan hormon.

Apa Saja Jenis Cek Hormon Pria?

Beberapa jenis tes hormon yang umum dilakukan untuk pria yang diharapkan dapat mengatasi masalah ketidakseimbangan hormon atau kesuburan, yaitu sebagai berikut:

  • Tes Testosteron

Testosteron adalah hormon utama pada pria yang berperan dalam libido, pembentukan otot, produksi sperma, dan keseimbangan energi. Tes ini mengukur kadar testosteron total dan testosteron bebas dalam darah. 

  • Tes Hormon Tiroid (TSH, T3, T4)

Hormon tiroid, yang meliputi Thyroid-Stimulating Hormone (TSH), T3, dan T4, adalah hormon yang mengatur metabolisme dan energi.

  • Tes hormon pelutein (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH)

FSH dan LH adalah hormon yang mengatur fungsi testis dan produksi sperma. Tes FSH digunakan untuk mengevaluasi kesuburan pria, sementara LH berperan dalam produksi testosteron di testis.

  • Tes Prolaktin

Prolaktin adalah hormon yang biasanya terkait dengan produksi susu pada wanita, tetapi pada pria, peningkatan prolaktin bisa mengindikasikan masalah hormon yang mempengaruhi libido dan fungsi seksual. 

  • Tes Estradiol (Estrogen)

Estradiol adalah jenis estrogen yang juga terdapat pada pria dalam jumlah kecil. Peningkatan kadar estrogen pada pria dapat menyebabkan gejala seperti ginekomastia (pembesaran jaringan payudara pada pria), penurunan libido, dan masalah kesuburan.

  • Analisis Sperma

Tes ini mengevaluasi jumlah, motilitas (gerak), dan morfologi (bentuk) sperma, serta dipengaruhi oleh hormon testosteron dan FSH. 

  • Tes DHEA (Dehydroepiandrosterone)

DHEA adalah hormon yang berperan dalam menghasilkan testosteron dan estrogen. Kadar DHEA yang rendah bisa mengindikasikan gangguan pada kelenjar adrenal, yang dapat memengaruhi keseimbangan hormon seksual​

Interpretasi hasil tes hormon akan dilakukan oleh dokter dengan mempertimbangkan berbagai faktor lainnya seperti usia, gaya hidup, obat-obatan yang digunakan, dan kondisi medis lainnya.

Setelah hasil tes hormon didapatkan, pasien harus berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penanganan yang tepat.

Apa Pengobatan untuk Hormon?

Pengobatan ketidakseimbangan hormon pada pria biasanya disesuaikan dengan kondisi spesifik yang dialami. Tahapan pengobatan dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kadar hormon, mengurangi gejala, dan meningkatkan kualitas hidup. 

Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan hormon pria yang sering direkomendasikan oleh dokter:

  • Terapi Penggantian Testosteron (TRT)

Terapi Penggantian Testosteron adalah pengobatan utama bagi pria yang mengalami kekurangan testosteron, atau hipogonadisme, dengan tujuan mengembalikan kadar testosteron ke tingkat normal.

TRT dapat dilakukan melalui suntikan, gel, atau patch yang diterapkan pada kulit.

  • Pengobatan untuk Hormon Tiroid

Ketidakseimbangan hormon tiroid, seperti hipotiroidisme (kadar tiroid rendah), dapat diatasi dengan obat-obatan seperti levothyroxine, yang berfungsi menggantikan atau menambah hormon tiroid dalam tubuh. 

  • Perubahan Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup sering kali menjadi bagian penting dari pengobatan ketidakseimbangan hormon. 

Menjaga pola makan sehat, cukup tidur, rutin berolahraga, dan mengurangi stres dapat membantu tubuh mengatur produksi hormon secara alami. 

  • Pengobatan Kortikosteroid untuk Gangguan Hormon Adrenal

Jika ketidakseimbangan hormon disebabkan oleh masalah pada kelenjar adrenal, dokter mungkin akan meresepkan kortikosteroid untuk mengatur produksi hormon kortisol. 

Kortikosteroid membantu mengontrol produksi kortisol, yang penting dalam mengelola stres dan menjaga keseimbangan hormon secara keseluruhan​

  • Obat Anti-Estrogen

Untuk pria yang memiliki kadar estrogen tinggi, dokter dapat meresepkan obat anti-estrogen seperti anastrozole. Obat ini membantu menurunkan kadar estrogen yang tinggi yang bisa menyebabkan gejala ginekomastia (pembesaran payudara pada pria) dan gangguan libido. 

  • Suplemen Vitamin dan Mineral

Suplemen tertentu, seperti vitamin D dan zinc, dapat mendukung produksi testosteron dan kesehatan hormonal. 

Zinc dan vitamin D dapat mempengaruhi kesehatan testosteron dan meningkatkan fungsi hormon jika diambil dalam dosis yang tepat​

Tips Hidup Sehat untuk Perbaiki Hormon Pria

Gaya hidup sehat tentu dapat membantu dalam memperbaiki ketidakseimbangan hormon pria yang dapat mengganggu kelangsungan dan kenyaman hidup sehari-hari. 

Berikut tips gaya hidup sehat yang dapat menjaga dan memperbaiki keseimbangan hormon secara alami:

  1. Konsumsi makanan seimbang dan kaya nutrisi, makanan dengan protein tinggi seperti ikan, daging tanpa lemak, dan kacang-kacangan, serta konsumsi karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan.

  2. Olahraga teratur, lakukan aktivitas fisik terutama latihan kekuatan seperti angkat beban sekitar 2-3 minggu sekali untuk jaga massa otot dan mendukung kesehatan hormon.

  3. Cukup tidur, hormon testosteron dan hormon pertumbuhan diproduksi saat tidur, tidur setidaknya 7-8 jam per malam serta kurangi paparan cahaya biru dari gadget sebelum tidur.

  4. Manajemen stres, stres dapat menghambat produksi testosteron dan hormon penting lainnya, lakukan latihan relaksasi seperti yoha, meditasi, atau lakukan kegiatan hobi.

  5. Batasi alkohol dan hindari merokok, alkohol dan nikotin dapat mempengaruhi produksi testosteron.

Berapa Biaya Tes Hormon Pria?

Setelah membahas berbagai cara untuk menjaga keseimbangan hormon pria, hal yang juga tak kalah penting dan sering kali menjadi pertimbangan adalah biaya tes hormon pada pria.

Biaya untuk tes hormon pria dapat bervariasi tergantung pada jenis tes yang dilakukan, lokasi, dan fasilitas kesehatan yang dipilih. 

Tes dasar seperti tes testosteron mungkin lebih terjangkau dibandingkan dengan serangkaian tes yang lebih kompleks, seperti pengukuran hormon tiroid atau prolaktin.

Tes hormon untuk deteksi kesehatan hormon pria di Bumame memerlukan biaya sebesar Rp2.450.000 dengan rincian pemeriksaan yaitu LH, FSH, urine rutin, testosteron, prolactin, dan analisis sperma

Pemeriksaan ini tentu dapat membantu pasangan mengetahui penyebab terjadinya masalah pada kesuburan pria yang terjadi karena adanya masalah ketidakseimbangan pada hormon.

Untuk melakukan tes ini, tidak perlu puasa. Khusus analisis sperma, tidak diperbolehkan melakukan hubungan badan selama lima hari.

Tes hormon pria penting dilakukan untuk mendiagnosis masalah pada hormon. Ketidakseimbangan hormon merupakan hal penting untuk diidentifikasi dan dikelola agar tidak lebih jauh mempengaruhi berbagai aspek kesehatan lainnya.

Jika merasa memiliki gejala, jangan ragu untuk mencari konsultasi medis terlebih dahulu sebelum melakukan tes hormon. Jika tidak merasakan gejala, jangan lupa untuk menjauhi faktor-faktor penyebab ketidakseimbangan hormon. 

Urology Health. Low testosterone. Urology Care Foundation. Retrieved from https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/l/low-testosterone?ref=producthunt

University of Utah Health. Male fertility drugs. Retrieved from https://healthcare.utah.edu/fertility/treatments/male-fertility-drugs

UCSF Transgender Care. Information on testosterone hormone therapy. Retrieved from https://transcare.ucsf.edu/article/information-testosterone-hormone-therapy

Harvard Health Publishing. Harvard Health. Retrieved from https://www.health.harvard.edu/

Urology Health (2020). What is Low Testosterone?

Medical News Today. Testosterone abnormalities. Retrieved from https://www.medicalnewstoday.com/articles/testosterone-abnormalities 

Cleveland Clinic. (2022). Low testosterone (male hypogonadism). Cleveland Clinic. Retrieved from https://www.clevelandclinic.org

Roland, J., & Robinson, D. (2023). What is testosterone? Healthline. Retrieved from https://www.healthline.com

Healthline. (2023). Low testosterone in men. Healthline. Retrieved from https://www.healthline.com