Kenali Luka Diabetes: Jenis, Perawatan, dan Pentingnya Medical Check-Up

Kenali Luka Diabetes: Jenis, Perawatan, dan Pentingnya Medical Check-Up

02/01/2025Bumame

Pelajari jenis-jenis luka yang sering terjadi pada penderita diabetes, cara perawatan yang tepat, dan pentingnya pemeriksaan medis rutin untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Diabetes merupakan penyakit kronis yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, dan salah satu komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes adalah luka, khususnya pada kaki. 

Luka diabetes, baik yang kecil maupun besar, dapat menjadi masalah serius jika tidak ditangani dengan tepat. 

Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana luka diabetes terbentuk, cara pencegahannya, dan bagaimana menangani luka agar tidak berkembang menjadi komplikasi yang lebih parah, seperti gangren atau amputasi.

Dengan perawatan yang tepat dan kesadaran akan pentingnya deteksi dini, penderita diabetes dapat mengurangi risiko luka dan menjalani kehidupan yang lebih sehat dan produktif. 

Apa Itu Diabetes?

Terlebih dahulu, pahami definisi penyakit diabetes itu sendiri. Diabetes atau penyakit gula (gula darah tinggi) adalah kondisi kronis jangka panjang yang memengaruhi cara tubuh mengatur kadar gula (glukosa) dalam darah. 

Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak lagi mampu mengambil gula (glukosa) ke dalam sel dan menggunakannya sebagai energi. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan gula dalam darah. 

Adapun tanda utama dari penyakit ini adalah meningkatnya kadar gula darah (glukosa) melebihi nilai normal.

Mengapa Luka pada Penderita Diabetes Berbahaya?

Luka pada penderita diabetes, baik luka kecil sekalipun, dapat berkembang menjadi masalah serius. Hal ini disebabkan oleh:

  1. Gula darah tinggi yang memperlambat penyembuhan luka.

  2. Sirkulasi darah buruk yang mengurangi aliran nutrisi dan oksigen ke area luka.

  3. Neuropati diabetik yang membuat penderita tidak menyadari luka karena mati rasa pada kaki.

Luka pada penderita diabetes berbahaya karena beberapa faktor utama berikut:

  1. Kerusakan saraf (neuropati diabetik), sulit merasa nyeri, panas, atau luka, cedera kecil menjadi sering tidak disadari dan terlambat dirawat​.

  2. Gangguan aliran darah (peripheral arterial disease), aliran darah ke ekstremitas menurun dan menghambat penyembuhan luka serta meningkatkan risiko infeksi​.

  3. Penyembuhan lambat, gula darah tinggi memperlambat proses penyembuhan​.

  4. Risiko infeksi serius, luka diabetes dapat berkembang menjadi abses, sepsis, atau gangren jika tidak segera diobati​.

  5. Amputasi, infeksi atau luka yang tidak sembuh dapat menyebabkan komplikasi serius hingga memerlukan amputasi untuk mencegah penyebaran infeksi​.

  6. Ulkus berulang dan komplikasi kronis, luka yang sembuh berisiko tinggi kambuh, memperparah kondisi kesehatan penderita​

Apa Saja Jenis Luka Diabetes?

Luka diabetes terbagi menjadi beberapa jenis. Berdasarkan penampakannya, luka diabetes dibagi menjadi dua jenis umum:

  1. Luka Diabetes Basah

    • Luka bernanah, berair, atau infeksi aktif.

    • Biasanya disebabkan oleh bakteri yang berkembang di luka.

    • Sangat berisiko menyebabkan komplikasi serius, seperti gangren.

  2. Luka Diabetes Kering:

    • Luka menghitam karena jaringan mati (nekrosis).

    • Kurang rentan terhadap infeksi, tetapi memerlukan perawatan khusus agar tidak semakin parah.

Jenis luka diabetes juga dibagi berdasarkan penyebabnya, yaitu sebagai berikut:

  1. Ulkus Neuropatik

    • Akibat kerusakan saraf yang mengurangi sensasi nyeri, membuat luka tidak terasa hingga parah. Luka sering terjadi di area tekanan tinggi seperti telapak kaki.

    • Risiko infeksi tinggi karena luka tidak disadari dan sering terlambat dirawat​.

  2. Ulkus Iskemik

    • Terjadi karena gangguan sirkulasi akibat penyakit arteri perifer (PAD) yang mengurangi aliran darah ke ekstremitas, terutama kaki.

    • Luka ini sulit sembuh karena kurangnya suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan​.

  3. Ulkus Neuroiskemik

    • Kombinasi neuropati dan iskemia, di mana sirkulasi dan sensasi terganggu. Luka sering kali lebih parah dan lebih sulit sembuh.

    • Risiko amputasi tinggi jika infeksi terus berkembang tanpa adanya penanganan dini​.

  4. Gangren

    • Infeksi berat pada jaringan mati akibat iskemia atau trauma yang tidak terobati.

    • Membutuhkan amputasi cepat untuk mencegah penyebaran infeksi ke seluruh tubuh.

Waspadai Luka Diabetes, Kenali Cirinya!

Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Nasional / Tingkat Keparahan Luka Diabetes

Waspadai luka diabetes yang tak kunjung membaik seperti ilustrasi di atas.

  • Luka diabetes basah dengan tanda merah, bengkak, atau bernanah.

  • Luka diabetes kering dengan area hitam akibat jaringan mati.

  • Tanda-tanda awal seperti retakan kulit atau luka kecil yang sulit sembuh.

Luka diabetes yang terlanjur menjadi infeksi berat yaitu gangren membutuhkan amputasi segera agar tidak menyebar ke bagian tubuh lain.

Peringatan: Jangan anggap sepele luka sekecil apa pun pada penderita diabetes. Segera periksakan diri jika ada tanda infeksi atau penyembuhan yang lambat.

Bagaimana Pertolongan Pertama Luka Diabetes?

Pertolongan pertama untuk luka pada penderita diabetes sangat penting untuk mencegah infeksi, mempercepat penyembuhan, dan menghindari komplikasi serius seperti gangren. 

Berikut langkah-langkah yang perlu diambil:

  1. Cuci tangan dengan bersih, ini mengurangi risiko kontaminasi luka oleh bakteri​.

  2. Bersihkan luka, cuci luka dengan air bersih atau larutan saline (NaCl steril). 

  3. Hindari penggunaan cairan antiseptik keras, seperti alkohol, hidrogen peroksida, atau  lainnya karena dapat merusak jaringan sehat di sekitar luka​.

  4. Hentikan pendarahan, gunakan kain steril atau kasa untuk menekan luka hingga pendarahan berhenti. Jangan menekan terlalu keras agar jaringan tidak semakin rusak.

  5. Aplikasikan antiseptik ringan, setelah luka bersih, aplikasikan antiseptik yang lembut seperti povidone-iodine atau chlorhexidine.

  6. Tutup luka dengan balutan steril, gunakan kasa steril atau balutan yang dapat menjaga kelembapan seperti hydrogel atau foam dressing. Balutan diganti secara teratur.

  7. Kurangi tekanan pada luka, hindari menekan luka terutama jika berada di kaki. Berjalanlah tanpa alas kaki dan jangan pakai alas kaki yang sempit. 

  8. Pakai alas kaki khusus, dokter mungkin merekomendasikan alas kaki khusus atau perangkat ortopedi untuk mengurangi tekanan​.

  9. Cari bantuan medis, jika luka besar, dalam, atau menunjukkan gejala infeksi. Pertolongan medis dibutuhkan untuk perawatan lanjutan.​

Langkah awal yang tepat dalam menangani luka diabetes dapat mencegah komplikasi serius seperti infeksi kronis atau amputasi. 

Apa Obat Luka Diabetes agar Cepat Kering?

Untuk mempercepat penyembuhan luka diabetes, berikut langkah dan pengobatan yang dapat dilakukan:

  1. Membersihkan Luka Secara Rutin:

    • Gunakan larutan antiseptik ringan atau cairan steril untuk membersihkan luka.

    • Hindari penggunaan alkohol karena dapat merusak jaringan sehat.

  2. Obat Topikal:

    • Gunakan salep antibiotik untuk mencegah infeksi.

    • Krim berbahan dasar madu medis (medical honey) dapat mendukung regenerasi jaringan.

  3. Kompres dan Balut Luka dengan Benar:

    • Gunakan perban steril yang tidak melekat langsung pada luka.

    • Ganti perban secara teratur sesuai anjuran dokter.

  4. Terapi Lanjutan:

    • Pembedahan minor untuk mengangkat jaringan mati (debridement).

    • Ozon terapi atau terapi oksigen hiperbarik untuk meningkatkan oksigenasi jaringan.

Jika luka diabetes tidak membaik dalam beberapa minggu atau menunjukkan tanda-tanda infeksi, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk perawatan intensif atau intervensi khusus seperti operasi.

Kapan Harus Melakukan Medical Check-Up?

Jika Anda mengalami salah satu dari tanda berikut:

  • Luka yang tidak membaik setelah beberapa hari.

  • Kemerahan dan pembengkakan yang menyebar.

  • Rasa sakit meningkat atau muncul demam.

  • Keluarnya nanah atau bau tidak sedap dari luka.

  • Luka dengan ciri gangren yaitu luka menghitam, terasa dingin, atau berbau busuk.

  • Check up rutin setiap 3-6 bulan untuk pasien diabetes tanpa luka aktif.

Medical check-up untuk luka diabetes harus segera dilakukan jika luka tidak membaik, terinfeksi, atau menunjukkan tanda komplikasi. 

Pemeriksaan rutin setiap beberapa bulan sangat penting untuk mencegah luka baru, terutama pada pasien dengan faktor risiko tinggi.

Bagaimana Cara Cegah Luka Diabetes Baru?

Luka pada penderita diabetes seringkali sulit untuk sembuh, dan dapat berkembang menjadi infeksi atau komplikasi yang lebih serius, seperti gangren atau amputasi. 

Oleh karena itu, pencegahan luka baru menjadi hal yang sangat penting. Berikut adalah langkah-langkah komprehensif untuk mencegah luka diabetes baru:

  1. Kontrol Gula Darah

    • Menjaga kadar gula darah tetap stabil untuk mencegah kerusakan pembuluh darah dan saraf​.

  2. Perawatan Kaki yang Teliti

    • Periksa kaki setiap hari untuk luka atau infeksi, dan jaga kebersihan serta kelembapan kulit kaki​.

  3. Pilih Alas Kaki yang Tepat

    • Gunakan sepatu yang nyaman dan sesuai ukuran untuk menghindari tekanan berlebih pada kaki​.

  4. Hindari Merokok

    • Merokok mengurangi aliran darah ke kaki, memperlambat penyembuhan luka​.

  5. Nutrisi yang Tepat

    • Konsumsi makanan yang kaya vitamin A, C, dan zinc untuk mendukung penyembuhan​.

  6. Pemeriksaan Rutin

    • Kunjungi dokter atau podiatrist secara teratur untuk deteksi dini masalah kaki​.

  7. Perhatikan Nutrisi

    • Konsumsi makanan yang kaya vitamin A, C, zinc, dan protein untuk membantu penyembuhan luka.

  8. Pemeriksaan Rutin

    • Rutin periksa setiap 3-6 bulan untuk pemeriksaan kaki dan evaluasi kesehatan secara keseluruhan​.

  9. Tangani Luka Kecil Segera

    • Bersihkan dan tutup luka segera untuk mencegah infeksi​.

Dengan langkah-langkah pencegahan ini, risiko luka baru dapat diminimalkan pada penderita diabetes.

Lakukan Pemeriksaan Rutin Diabetes!

Dengan pemeriksaan rutin, selain untuk mengecek evaluasi kesehatan secara keseluruhan juga untuk memeriksa kaki dan bagian tubuh lainnya yang mungkin memiliki luka tanpa disadari pasien. 

Laboratorium klinik Bumame menyediakan fasilitas pemeriksaan atau skrining diabetes melitus dengan dua macam paket tes, untuk penderita dan untuk diagnosis awal.

Untuk pemeriksaan rutin penderita diabetes dapat memilih paket skrining diabetes melitus dengan detail pemeriksaan HbA1c dan biaya sebesar Rp258.000 merupakan pemeriksaan untuk pasien diabetes melitus yang dilakukan secara rutin.

Luka pada penderita diabetes dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan benar. Oleh karena itu, pencegahan menjadi langkah yang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup. 

Dengan kontrol gula darah yang baik, perawatan kaki yang hati-hati, dan pemeriksaan rutin, risiko luka dapat diminimalkan. Selain itu, gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang seimbang dan olahraga teratur, juga berperan besar dalam mencegah terjadinya luka baru.

Sumber

https://www.nih.gov/news-events/news-releases/first-ever-research-network-tackles-diabetic-foot-complications

https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000077.htm

https://www.fda.gov/news-events/press-announcements/fda-approves-integra-omnigraft-dermal-regeneration-matrix-treat-diabetic-foot-ulcers

https://www.nih.gov/news-events/nih-research-matters/poor-immune-response-impairs-diabetic-wound-healing