Mengenal Kolesterol dan Trigliserida: Ini Perbedaan, Fungsi, dan Risiko yang Harus Diwaspadai Jika Kadar Tinggi!

Mengenal Kolesterol dan Trigliserida: Ini Perbedaan, Fungsi, dan Risiko yang Harus Diwaspadai Jika Kadar Tinggi!

06/05/2025Bumame

Kolesterol dan trigliserida punya fungsi penting, tapi bisa berbahaya jika berlebih. Kenali perbedaannya, risikonya, dan cara menjaga kadar normal.

Kolesterol dan trigliserida adalah dua jenis lipid atau lemak yang memiliki peran penting dalam tubuh. Kolesterol digunakan untuk membangun sel-sel tubuh dan memproduksi hormon tertentu, sedangkan trigliserida adalah sumber energi utama yang disimpan tubuh.

Meski keduanya penting, kadar yang terlalu tinggi dapat menimbulkan masalah kesehatan serius, termasuk penyakit jantung, stroke, dan gangguan metabolisme lainnya.

Mari membahas secara rinci perbedaan antara kolesterol dan trigliserida, dampak dari kadar yang tinggi, serta langkah-langkah efektif untuk menjaga keduanya tetap dalam batas normal.

Apa Itu Kolesterol?

Kolesterol adalah zat seperti lilin yang ditemukan di semua sel tubuh manusia. Kolesterol merupakan molekul lemak (lipid) yang tersusun dari gabungan cincin hidrokarbon. Kolesterol sangat penting dalam produksi hormon steroid dan kortisol dalam tubuh serta merupakan komponen penting pada membran sel.

Kolesterol tidak dapat larut dalam darah. Untuk diangkut ke seluruh tubuh, kolesterol bergabung dengan protein membentuk lipoprotein. Ada dua jenis utama lipoprotein:

  1. Low-Density Lipoprotein (LDL): Sering disebut sebagai "kolesterol jahat," LDL mengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh. Jika kadarnya terlalu tinggi, dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

  2. High-Density Lipoprotein (HDL): Dikenal sebagai "kolesterol baik," HDL mengangkut kolesterol berlebih kembali ke hati untuk diproses dan dikeluarkan dari tubuh. Kadar HDL yang tinggi dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

Penting untuk menjaga keseimbangan antara LDL dan HDL dalam tubuh. Kadar LDL atau HDL yang tidak normal dapat menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke.

Apa Itu Trigliserida?

Trigliserida adalah jenis lemak (lipid) yang paling umum ditemukan dalam tubuh manusia, terdiri dari molekul gliserol dan tiga rantai asam lemak. Trigliserida merupakan sumber penyimpanan energi dalam sel lemak dan beredar dalam aliran darah untuk menyediakan energi bagi tubuh.

Ketika kadar glukosa dalam darah rendah, trigliserida akan dimetabolisme untuk menghasilkan energi. Satu molekul lemak menghasilkan enam kali lipat energi dibandingkan dengan satu molekul glukosa.

Trigliserida bisa bersumber dari dua hal, yaitu:

  1. Makanan: Trigliserida berasal dari lemak yang kita konsumsi, baik dari sumber hewani maupun nabati. Makanan seperti mentega, minyak, dan lemak lainnya mengandung trigliserida.

  2. Kalori Berlebih: Kalori yang tidak segera digunakan oleh tubuh diubah menjadi trigliserida dan disimpan dalam sel lemak. Saat tubuh memerlukan energi tambahan, hormon akan melepaskan trigliserida dari sel lemak untuk digunakan sebagai sumber energi.

Apa Perbedaan Kolesterol dan Trigliserida?

Perbedaan utama antara kolesterol dan trigliserida terletak pada fungsi dan struktur kimianya. Kolesterol berperan dalam membentuk hormon dan membran sel, sedangkan trigliserida berfungsi sebagai cadangan energi.

Fungsi dalam Tubuh:

  1. Kolesterol: Berperan dalam membangun jaringan dan sel, membentuk berbagai hormon, dan berperan dalam sistem pencernaan. Kolesterol juga penting dalam produksi hormon steroid dan kortisol dalam tubuh serta merupakan komponen penting pada membran sel.

  2. Trigliserida: Berfungsi sebagai cadangan energi yang akan digunakan oleh tubuh jika sumber energi utama, yaitu glukosa, telah habis. Trigliserida disimpan di dalam sel-sel lemak yang disebut sel adiposa.

Selain itu, kolesterol dapat disintesis oleh tubuh, sementara trigliserida terutama berasal dari makanan yang dikonsumsi.

Sumber dan Produksi:

  1. Kolesterol: Diproduksi secara alami oleh hati dan juga didapatkan dari makanan yang mengandung lemak jenuh. Semakin banyak sumber lemak jenuh pada asupan harian, semakin banyak kolesterol yang akan diproduksi oleh tubuh.

  2. Trigliserida: Dihasilkan dari makanan berlemak dan makanan sumber karbohidrat. Artinya, trigliserida bisa terbentuk dari berbagai makanan yang mengandung kalori.

Berapa Kadar Normal Kolesterol dan Trigliserida?

Penting untuk menjaga kolesterol dan trigliserida tetap dalam batas kadar normal dalam darah, untuk menghindari gangguan kesehatan.

  • Kolesterol Total:

  1. Normal: kurang dari 200 mg/dL.

  2. Borderline tinggi: 200–239 mg/dL.

  3. Tinggi: 240 mg/dL atau lebih.

  • Trigliserida:

  1. Normal: kurang dari 150 mg/dL.

  2. Borderline tinggi: 150–199 mg/dL.

  3. Tinggi: 200–499 mg/dL.

  4. Sangat tinggi: 500 mg/dL atau lebih.

Apa Dampak Kolesterol dan Trigliserida Tinggi?

Jika kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah terlalu tinggi, dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Berikut adalah dampak dari kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi:

Dampak Kolesterol Tinggi:

  1. Aterosklerosis: Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, yang dikenal sebagai aterosklerosis. Kondisi ini mengakibatkan penyempitan dan pengerasan arteri, sehingga aliran darah menjadi terbatas.

  2. Penyakit Jantung Koroner: Penumpukan plak akibat kolesterol tinggi dapat mengurangi aliran darah ke jantung, meningkatkan risiko serangan jantung.

  3. Stroke: Jika plak pecah, dapat terbentuk bekuan darah yang menghalangi aliran darah ke otak, menyebabkan stroke.

  4. Penyakit Arteri Perifer: Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri yang memasok darah ke anggota tubuh, terutama kaki, mengakibatkan nyeri dan masalah sirkulasi.

Dampak Trigliserida Tinggi:

  1. Pankreatitis Akut: Kadar trigliserida yang sangat tinggi dapat memicu peradangan pankreas, yang ditandai dengan nyeri perut hebat dan memerlukan perawatan medis segera.

  2. Penyakit Jantung: Meskipun hubungan langsung antara trigliserida tinggi dan penyakit jantung masih diteliti, kadar trigliserida yang tinggi sering dikaitkan dengan faktor risiko lain seperti obesitas dan sindrom metabolik, yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

  3. Sindrom Metabolik: Trigliserida tinggi merupakan salah satu komponen sindrom metabolik, yang mencakup tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan lemak perut berlebih. Kombinasi ini meningkatkan risiko diabetes tipe 2, stroke, dan penyakit jantung.

Apa Ciri-ciri Kolesterol dan Trigliserida Tinggi?

Kolesterol dan trigliserida tinggi sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas, sehingga kondisi ini kerap tidak disadari hingga terjadi komplikasi serius.

Namun, ada beberapa tanda dan gejala yang dapat muncul dan perlu diwaspadai:

Ciri-ciri Kolesterol Tinggi:

  1. Xanthelasma: Munculnya plak kekuningan akibat gumpalan lemak di kelopak mata.

  2. Xanthoma: Benjolan kuning yang muncul di bawah kulit, biasanya di kelopak mata, siku, atau punggung.

  3. Nyeri Dada (Angina): Penumpukan plak di arteri koroner dapat mengurangi aliran darah ke jantung, menyebabkan nyeri dada.

  4. Nyeri Kaki: Penyempitan arteri yang memasok darah ke tungkai dapat menyebabkan nyeri saat berjalan.

  5. Kesemutan atau Mati Rasa: Gangguan aliran darah akibat penumpukan plak dapat menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa, terutama di tangan dan kaki.

Ciri-ciri Trigliserida Tinggi:

  1. Pankreatitis Akut: Kadar trigliserida yang sangat tinggi dapat menyebabkan peradangan pankreas dengan gejala seperti sakit perut parah yang tiba-tiba, mual, muntah, demam, detak jantung cepat, dan pernapasan cepat.

  2. Hepatosplenomegali: Pembesaran hati dan limpa yang dapat menyebabkan perut membengkak dan rasa tidak nyaman.

  3. Xanthoma Erupsi: Munculnya nodul kecil dan tidak nyeri pada bokong dan paha akibat penumpukan lemak.

  4. Xanthoma Striata Palmaris: Perubahan warna kekuningan pada telapak tangan akibat penumpukan lemak.

  5. Xanthelasma: Lesi kekuningan di sekitar kelopak mata akibat penumpukan lemak.

Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala di atas tidak selalu muncul pada setiap individu dengan kadar kolesterol atau trigliserida tinggi. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan tenaga medis profesional sangat dianjurkan untuk mendeteksi dan mengelola kondisi ini secara tepat.

Apa Pemeriksaan untuk Cek Kadar Kolesterol dan Trigliserida?

Untuk memeriksa kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, dilakukan serangkaian tes yang dikenal sebagai profil lipid atau panel lipid.

Pemeriksaan ini mengukur beberapa komponen lemak darah, yaitu kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida.

Prosedur Pemeriksaan:

  • Persiapan:

Pasien biasanya diminta untuk berpuasa selama 9–12 jam sebelum pengambilan sampel darah untuk memastikan hasil yang akurat. Selama periode ini, hanya air putih yang diperbolehkan.

  • Pengambilan Sampel Darah:

Sampel darah diambil dari vena, biasanya di lengan, menggunakan jarum steril. Proses ini hanya memerlukan beberapa menit.

  • Analisis Laboratorium:

Sampel darah kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengukur kadar kolesterol total, LDL, HDL, dan trigliserida.

Interpretasi Hasil:

Hasil tes akan menunjukkan kadar masing-masing komponen lipid dalam darah. Berdasarkan hasil ini, tenaga medis dapat menilai risiko individu terhadap penyakit kardiovaskular dan memberikan rekomendasi yang sesuai.

Frekuensi Pemeriksaan:

Disarankan bagi individu dewasa untuk melakukan pemeriksaan profil lipid setidaknya sekali setiap 5 tahun. Namun, bagi mereka dengan faktor risiko seperti riwayat keluarga dengan penyakit jantung, diabetes, hipertensi, atau gaya hidup tidak sehat, pemeriksaan mungkin perlu dilakukan lebih sering sesuai anjuran dokter.

Menjaga kadar kolesterol dan trigliserida dalam batas normal sangat penting untuk mencegah komplikasi serius seperti penyakit jantung dan stroke.

Oleh karena itu, pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan tenaga medis profesional sangat dianjurkan untuk memantau dan mengelola kadar lipid dalam darah secara efektif.

Berapa Biaya Pemeriksaan Cek Kadar Kolesterol dan Trigliserida?

Biaya pemeriksaan kadar kolesterol dan trigliserida di Indonesia bervariasi tergantung pada lokasi dan fasilitas kesehatan.

Untuk pemeriksaan kolesterol HDL, LDL, dan trigliserida secara terpisah, biaya masing-masingnya dapat berkisar antara Rp80.000 hingga Rp200.000, tergantung pada tingkat kelengkapan tes yang dilakukan. Beberapa fasilitas juga menawarkan paket lengkap pemeriksaan profil lipid dengan kisaran harga Rp150.000 hingga Rp400.000.

Laboratorium klinik Bumame menyediakan pemeriksaan kolesterol lengkap dengan detail pemeriksaan kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL direk dengan biaya sebesar Rp387.000.

Jika dilakukan di puskesmas atau fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, biaya pemeriksaan ini bisa lebih rendah atau bahkan gratis bagi peserta aktif BPJS.

Bagaimana Cara Menurunkan Kolesterol dan Trigliserida?

Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida memerlukan perubahan gaya hidup yang konsisten dan terarah. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diterapkan:

  • Mengadopsi Pola Makan Sehat untuk Jantung:

Kurangi Lemak Jenuh: Batasi konsumsi lemak jenuh yang ditemukan dalam daging merah dan produk susu berlemak tinggi, karena dapat meningkatkan kolesterol total.

Hindari Lemak Trans: Lemak trans, sering ditemukan dalam makanan yang digoreng dan produk komersial yang dipanggang, meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan kolesterol HDL.

Konsumsi Lemak Tak Jenuh Ganda: Lemak tak jenuh ganda, seperti omega-3, dapat menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida. Sumber yang baik meliputi ikan berlemak seperti salmon dan mackerel, serta kacang-kacangan dan biji-bijian.

Tingkatkan Asupan Serat Larut: Serat larut membantu mengurangi penyerapan kolesterol dalam aliran darah. Makanan kaya serat larut meliputi oatmeal, buah-buahan, kacang-kacangan, dan sayuran.

  • Aktivitas Fisik Teratur:

Lakukan setidaknya 30 menit aktivitas fisik intensitas sedang, seperti berjalan cepat, pada sebagian besar hari dalam seminggu. Olahraga teratur dapat membantu menurunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol HDL.

  • Pengelolaan Berat Badan:

Menurunkan berat badan berlebih dapat secara signifikan menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol. Bahkan penurunan berat badan sebesar 5-10% dapat memberikan dampak positif.

  • Batasi Asupan Gula dan Karbohidrat Olahan:

Mengurangi konsumsi gula tambahan dan karbohidrat olahan, seperti roti putih dan pasta, dapat membantu menurunkan trigliserida.

  • Hindari Alkohol Berlebihan:

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida secara signifikan. Batasi asupan alkohol sesuai rekomendasi kesehatan.

  • Berhenti Merokok:

Berhenti merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL, yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

  • Pertimbangkan Suplemen Omega-3:

Suplemen omega-3 dapat membantu menurunkan trigliserida, namun konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum memulai suplemen apa pun.

Menjaga kadar kolesterol dan trigliserida tetap normal merupakan langkah penting dalam mencegah berbagai penyakit kronis, terutama yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.

Dengan memahami perbedaan keduanya, dampak kesehatan, serta cara mengelola kadar lipid dengan pola hidup sehat, kamu dapat mengambil tindakan yang lebih baik untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin dan berkonsultasi dengan profesional medis untuk memastikan kondisi kesehatanmu tetap optimal. Ingat, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan.

Sumber:

Mayo Clinic. High cholesterol: How to lower high cholesterol - Lifestyle changes to improve your cholesterol. [Internet]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/reduce-cholesterol/art-20045935. Accessed January 18, 2025.

American Heart Association. Prevention and treatment of high cholesterol (hyperlipidemia) [Internet]. Available from: https://www.heart.org/en/health-topics/cholesterol/prevention-and-treatment-of-high-cholesterol-hyperlipidemia. Accessed January 18, 2025.

Verywell Health. The benefits of omega-3 [Internet]. Available from: https://www.verywellhealth.com/benefits-of-omega-3-8747370. Accessed January 18, 2025.

Harvard Health Publishing. 11 foods that lower cholesterol [Internet]. Available from: https://www.health.harvard.edu/heart-health/11-foods-that-lower-cholesterol. Accessed January 18, 2025.

Mayo Clinic. Triglycerides: Why do they matter? [Internet]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/triglycerides/art-20048186. Accessed January 18, 2025.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). LDL and HDL cholesterol and triglycerides [Internet]. Available from: https://www.cdc.gov/cholesterol/about/ldl-and-hdl-cholesterol-and-triglycerides.html. Accessed January 18, 2025.

Verywell Health. The benefits of omega-3 [Internet]. Available from: https://www.verywellhealth.com/benefits-of-omega-3-8747370. Accessed January 18, 2025.