CA 19-9 digunakan sebagai penanda tumor untuk kanker pankreas dan usus besar. Pelajari fungsinya dalam deteksi, pemantauan, dan evaluasi terapi.
Carbohydrate Antigen 19-9 (CA 19-9) adalah penanda tumor yang telah digunakan selama lebih dari empat dekade untuk mendiagnosis, memantau, dan memprognosis berbagai kondisi medis, khususnya kanker pankreas. Meskipun awalnya ditemukan pada tahun 1979, penggunaannya kini meluas ke berbagai jenis kanker dan bahkan kondisi non-kanker.
Kanker pankreas dan kanker usus besar adalah dua jenis kanker yang memengaruhi sistem pencernaan manusia. Meskipun keduanya berasal dari organ yang berbeda, keduanya memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan global.
Apa itu Ca 19-9
Carbohydrate Antigen 19-9 (CA 19-9) adalah sebuah biomarker atau penanda tumor yang berasal dari glikoprotein. Selain kanker, kadar CA 19-9 juga dapat meningkat pada kondisi non-kanker seperti pankreatitis kronis, sirosis hati, penyakit saluran empedu, dan infeksi saluran pencernaan. CA 19-9 diproduksi oleh sel-sel normal dan kanker, dan kadarnya dapat meningkat pada kondisi tertentu.
CA 19-9 sering digunakan sebagai biomarker untuk Pancreatic ductal adenocarcinoma (PDAC), yang merupakan salah satu kanker pankreas. Selain itu CA 19-9 juga dapat mendeteksi kanker empedu dan kanker usus besar.
Bagaimana Cara Kerja Ca 19-9
CA 19-9 merupakan antigen yang terikat pada permukaan sel dan dilepaskan ke dalam darah. Proses pelepasan ini terjadi ketika sel-sel epitel tertentu memproduksi glikoprotein yang mengandung antigen, yang kemudian dilepaskan ke sirkulasi darah melalui mekanisme eksositosis (keluarnya protein dari membran sel) atau kerusakan sel akibat penyakit seperti kanker. Pada individu dengan kanker tertentu, kadar CA 19-9 dapat meningkat akibat produksi antigen yang berlebihan oleh sel-sel kanker. Namun, karena antigen ini juga ditemukan dalam jaringan normal, peningkatan kadar tidak selalu spesifik untuk kanker.
Apa Kegunaan Ca 19-9
Tes Ca 19-9 adalah salah satu tes yang digunakan untuk mendeteksi kanker pada tahap awal. Sebagai penanda tumor yang dihasilkan oleh kanker dan sel-sel lain di tubuh, Ca 19-9 memberikan petunjuk penting tentang keberadaan dan perkembangan kanker. Selain itu ada beberapa kegunaan lainnya seperti:
Deteksi dan Pemantauan Kanker
Digunakan terutama untuk kanker pankreas. Studi menunjukkan bahwa sensitivitas CA 19-9 untuk mendeteksi kanker pankreas berada di kisaran 70-90%, terutama pada penyakit lanjut.
Untuk meningkatkan akurasi, CA 19-9 biasanya digunakan bersama teknik pencitraan seperti CT scan atau ultrasonografi endoskopik. Dalam kondisi tertentu, peningkatan kadar CA 19-9 dapat membantu membedakan lesi jinak dan ganas pada pankreas.
Pemantauan Terapi
Mengukur efektivitas pengobatan kanker, seperti kemoterapi atau operasi. perubahan kadar CA 19-9 setelah kemoterapi atau operasi dapat digunakan untuk memantau respons terhadap pengobatan dan mendeteksi kekambuhan.
Prognosis
Membantu memperkirakan tingkat keparahan penyakit dan kemungkinan respons terhadap terapi.
Prediksi Kekambuhan
Pada pasien yang telah menjalani operasi, peningkatan kadar CA 19-9 dapat mendahului deteksi kekambuhan melalui pencitraan hingga 2–6 bulan lebih awal. Hal ini memberikan peluang untuk intervensi dini.
Bagaimana Pemeriksaannya?
Persiapan: Biasanya tidak diperlukan persiapan khusus sebelum pengambilan sampel darah.
Prosedur: Darah diambil melalui vena, kemudian sampel diuji di laboratorium untuk mengukur kadar CA 19-9.
Waktu Hasil: Hasil dapat tersedia sesuai tempat dimana pemeriksaan dilakukan.
Apa Kemungkinan Hasil yang Didapat?
Pada Pemeriksaan awal, yang dianjurkan dokter dapat ditemukan hasil berupa:
Nilai Normal: Biasanya di bawah 37 U/mL. Rentang ini dapat sedikit bervariasi tergantung pada laboratorium.
Nilai Tinggi:
Kanker: Terutama kanker pankreas, saluran empedu, lambung, dan usus besar.
Non-Kanker: Pankreatitis, penyakit hati, batu empedu, atau infeksi tertentu.
Nilai Rendah atau Normal:
Tidak menyingkirkan kemungkinan kanker, terutama pada tahap awal.
Jika menjalani pengobatan untuk kanker, mungkin akan menjalani beberapa tes selama perawatan. Dokter akan memeriksa semua hasil tes untuk melihat bagaimana perubahan kadar CA 19-9. Hasil tes bisa menunjukkan hal-hal berikut:
Kadar CA 19-9 meningkat berarti menandakan tumor berkembang, dan/atau pengobatan yang tidak efektif. Biasanya diperlukan tes lebih lanjut untuk memastikan penyebabnya.
Kadar CA 19-9 menurun berarti menandakan tumor mulai mengecil dan pengobatan berhasil.
Kadar CA 19-9 tetap sama berarti menandakan penyakit stabil dan tidak membaik atau memburuk.
Kadar CA 19-9 menurun setelah pengobatan, namun meningkat kemudian. Ini bisa berarti kanker kembali kambuh atau berkembang. Dan akan membutuhkan tes tambahan untuk memeriksa apakah kanker benar-benar menyebabkan peningkatan kadar CA 19-9.
Kasus Apa yang Menyebabkan Ca 19-9 Meningkat?
Kanker
Kanker Pankreas: Sebagian besar peningkatan kadar CA 19-9 terjadi pada kanker pankreas, terutama pada stadium lanjut.
Kanker Saluran Empedu: Peningkatan dapat terjadi pada kolangiokarsinoma.
Kanker Lambung dan Kolorektal: Pada kanker lambung, peningkatan kadar CA 19-9 sering dikaitkan dengan stadium lanjut dan kemungkinan metastasis. Dalam kanker kolorektal, CA 19-9 digunakan sebagai pelengkap penanda tumor utama lainnya, yaitu CEA, terutama untuk pasien yang tidak memiliki kadar CEA yang meningkat.
Non-Kanker
Pankreatitis: Pada pankreatitis akut atau kronis, peningkatan CA 19-9 sering terjadi, tetapi kadar ini tidak dapat digunakan untuk membedakan dengan kanker pankreas secara pasti.
Penyakit Hati: Sirosis, hepatitis, atau kondisi lain yang memengaruhi fungsi hati.
Penyakit Saluran Empedu: Batu empedu, kolangitis, atau striktur saluran empedu.
Infeksi Saluran Pencernaan: Infeksi berat yang memengaruhi pankreas atau saluran empedu.
Diabetes: Pada pasien diabetes, terutama diabetes onset baru, kadar CA 19-9 yang tinggi dapat menjadi petunjuk adanya risiko kanker pankreas. Namun, perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk membedakan penyebab peningkatan ini.
Apa yang Menjadi Kekurangan Ca 19-9
Kurangnya Spesifisitas:
Peningkatan kadar CA 19-9 dapat terjadi pada kondisi non-kanker.
Tidak Sensitif untuk Deteksi Dini:
Tidak selalu meningkat pada tahap awal kanker.
Keterbatasan Genetik:
Individu dengan gen Lewis-negatif (sekitar 5-10% populasi) tidak dapat memproduksi CA 19-9 meskipun memiliki kanker.
Apakah CA 19-9 Bisa Digunakan untuk Skrining?
CA 19-9 tidak dianjurkan untuk skrining kanker pada populasi umum karena: Namun, pada populasi tertentu seperti individu dengan riwayat keluarga kanker pankreas, penggunaan CA 19-9 dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari pemantauan risiko.
Sensitivitas dan spesifisitas yang rendah untuk deteksi dini.
Tingkat positif-palsu pada kondisi non-kanker yang dapat mengarah pada intervensi yang tidak perlu. Namun, CA 19-9 dapat berguna dalam memantau pasien yang memiliki risiko tinggi untuk kanker pankreas.
Hubungan Ca 19-9 dengan Kanker Pankreas dan Usus Besar
Kanker Pankreas:
Kanker pankreas adalah kondisi di mana sel-sel ganas tumbuh di pankreas, organ kecil yang terletak di belakang lambung. Pankreas berfungsi menghasilkan enzim pencernaan dan hormon seperti insulin.
CA 19-9 sering digunakan untuk mendeteksi dan memantau kanker pankreas.
Kadar yang sangat tinggi (misalnya >1.000 U/mL) sering diasosiasikan dengan penyakit lanjut atau metastasis.
Kanker Usus Besar:
Kanker usus besar (kolorektal) adalah kanker yang dimulai dari kolon (bagian usus besar) atau rektum (bagian akhir usus besar). Kanker ini sering berkembang dari polip, pertumbuhan abnormal pada dinding usus.
Kurang spesifik untuk kanker usus besar dibandingkan dengan kanker pankreas.
Digunakan sebagai penanda tambahan dalam kasus tertentu, terutama jika kanker usus besar telah menyebar ke hati.
Gejala Kanker Pankreas dan Kanker Usus Besar
Kanker Pankreas:
Nyeri perut bagian atas yang menjalar ke punggung.
Penyakit kuning (kulit dan mata menguning) akibat penyumbatan saluran empedu.
Kehilangan berat badan secara tiba-tiba tanpa penyebab jelas.
Mual, muntah, dan gangguan pencernaan lainnya.
Lemah dan kelelahan kronis.
Diabetes baru yang tiba-tiba muncul tanpa riwayat sebelumnya.
Kanker Usus Besar:
Perubahan pola buang air besar (diare atau sembelit yang berkepanjangan).
Darah dalam tinja (baik terang maupun gelap).
Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya.
Perasaan tidak nyaman atau nyeri di perut bagian bawah.
Rasa penuh atau tidak tuntas setelah buang air besar.
Anemia tanpa sebab jelas akibat kehilangan darah kronis.
Bentuk kotoran yang seperti kotoran kambing
Pemeriksaan Penunjang
Ada beberapa pemeriksaan lain selain Ca 19-9 yang dapat dilakukan dalam penegakan diagnosa kanker pankreas dan kanker usus besar diantaranya:
Kanker Pankreas:
Pemeriksaan Penanda Tumor: CA 19-9 dan Carcinoembryonic Antigen (CEA).
Imaging seperti Computerized tomography (CT scan), (Magnetic resonance imaging) MRI, atau endoskopi ultrasound: Untuk melihat anatomi pancreas dan mendeteksi tumor
Biopsi: Dilakukan untuk memastikan diagnosis.
Kanker Usus Besar:
Kolonoskopi: Pemeriksaan utama untuk mendeteksi kanker usus besar, sekaligus dapat menjadi prosedur penangkatan polip.
Computerized tomography (CT Colonography): Alternatif non-invasif.
Tes Darah Tinja: Untuk mendeteksi keberadaan darah mikroskopis.
Tes Molekuler: Untuk mendeteksi mutasi genetik yang dapat memandu pengobatan
Pencegahan Kanker Pankreas dan Kanker Usus Besar
Terdapat istilah lebih baik mencegah daripada mengobati, ada beberapa langkah sederhana untuk mencegah terbentuknya kanker. Beberapa diantaranya adalah:
Kanker Pankreas:
Berhenti merokok.
Menjaga berat badan ideal.
Mengadopsi pola makan sehat yang kaya buah, sayur, dan biji-bijian utuh.
Mengurangi konsumsi alkohol dan makanan olahan.
Kanker Usus Besar:
Pemeriksaan rutin seperti kolonoskopi untuk mendeteksi dan mengangkat polip sebelum berkembang menjadi kanker.
Diet tinggi serat dan rendah lemak.
Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan kesehatan usus.
Menghindari rokok dan alkohol.
Kesimpulan
CA 19-9 adalah alat diagnostik yang berguna, tetapi memiliki keterbatasan. Untuk penggunaan praktis, marker ini lebih baik digunakan dalam kombinasi dengan metode diagnostik lain untuk memastikan akurasi. CA 19-9 dapat diandalkan dalam memantau respon terapi, terutama pada kanker pankreas dan saluran empedu, serta memberikan informasi penting untuk perencanaan pengobatan. Marker ini tidak dapat digunakan secara mandiri untuk diagnosis atau skrining kanker. Penggunaannya lebih cocok untuk pemantauan progresi kanker, mengevaluasi respons terapi, dan memperkirakan prognosis pada pasien dengan kanker pankreas atau saluran empedu. Interpretasi hasil harus selalu dilakukan bersamaan dengan informasi klinis dan tes diagnostik lainnya.
Sumber:
Lakemeyer, L., Sander, S., Wittau, M., Henne-Bruns, D., Kornmann, M., & Lemke, J. (2021). Diagnostic and Prognostic Value of CEA and CA19-9 in Colorectal Cancer. Diseases, 9(1), 21. https://doi.org/10.3390/diseases9010021
Lee T, Teng TZJ, Shelat VG. Carbohydrate antigen 19-9 - tumor marker: Past, present, and future. World J Gastrointest Surg. 2020 Dec 27;12(12):468-490. doi: 10.4240/wjgs.v12.i12.468. PMID: 33437400; PMCID: PMC7769746.
Duffy MJ, Sturgeon C, Lamerz R, Haglund C, Holubec VL, Klapdor R, Nicolini A, Topolcan O, Heinemann V. Tumor markers in pancreatic cancer: a European Group on Tumor Markers (EGTM) status report. Ann Oncol. 2010 Mar;21(3):441-447. doi: 10.1093/annonc/mdp332. Epub 2009 Aug 18. PMID: 19690057.
Scarà S, Bottoni P, Scatena R. CA 19-9: Biochemical and Clinical Aspects. Adv Exp Med Biol. 2015;867:247-60. doi: 10.1007/978-94-017-7215-0_15. PMID: 26530370.