Pahami Kutil Kelamin: Langkah-Langkah Pencegahan dan Penanganannya

Pahami Kutil Kelamin: Langkah-Langkah Pencegahan dan Penanganannya

11/03/2025Bumame

Pelajari penyebab, gejala, serta cara mencegah dan mengobati kutil kelamin. Temukan langkah-langkah efektif untuk menjaga kesehatan dan mencegah penularan.

Kutil kelamin atau Kondiloma Akuminata atau penyakit jengger ayam adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang umum dialami oleh banyak orang sekitar 80% pernah terinfeksi satu atau lebih jenis HPV genital dalam hidup, diperkirakan pada usia 15-29 tahun. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus HPV (Human Papillomavirus) yang menginfeksi kulit dan membran mukosa pada area genital. HPV yang menyebabkan kutil kelamin biasanya adalah tipe 6 dan 11, yang dianggap memiliki resiko rendah untuk berkembang menjadi kanker. Meski demikian, kehadiran kutil ini dapat mengganggu kenyamanan baik secara fisik maupun emosional

Apa itu Kutil Kelamin (Kondiloma Akuminata)

Kutil kelamin adalah benjolan atau pertumbuhan pada kulit atau membran mukosa yang terjadi di area genital, anus, atau sekitar mulut. Kutil ini disebabkan oleh infeksi virus HPV, yang menular melalui kontak langsung dengan kulit atau cairan tubuh orang yang terinfeksi. Virus HPV memiliki banyak jenis, dan beberapa di antaranya berisiko rendah yang biasanya menyebabkan kutil kelamin. Namun ada beberapa HPV yang beresiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker jika kutil kelamin tidak segera diobati.

Penting untuk diketahui bahwa tidak semua jenis HPV menyebabkan kutil kelamin. Ada jenis HPV lain yang dapat menyebabkan kanker serviks, kanker anus, dan kanker tenggorokan. Namun, kutil kelamin biasanya disebabkan oleh jenis HPV yang lebih rendah risikonya, 90% disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11.

Gejala Kutil Kelamin

Pada banyak kasus, kutil kelamin tidak menimbulkan gejala yang jelas pada tahap awal. Seseorang yang terinfeksi HPV mungkin tidak menyadari bahwa dirinya membawa virus tersebut. Namun, gejala kutil kelamin biasanya muncul dalam bentuk benjolan kecil, lembut, atau seperti kembang kol yang tumbuh di sekitar area genital atau anus. Beberapa ciri-ciri gejala kutil kelamin adalah:

  1. Benjolan Kecil: Kutil kelamin biasanya berbentuk benjolan kecil berwarna kulit atau lebih gelap. Benjolan ini bisa muncul dalam jumlah banyak atau hanya satu.

  2. Tumbuh Cepat: Kutil kelamin dapat berkembang dalam waktu singkat, sering kali dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah terpapar virus.

  3. Tidak berubah bentuk atau warna

  4. Tidak Nyeri Parah: Beberapa orang merasakan gatal, nyeri, atau ketidaknyamanan di area yang terkena.

  5. Tidak berdarah secara terus menerus: Walau jarang namun Kutil kelamin yang tergores atau terluka bisa menyebabkan pendarahan ringan, terutama saat berhubungan seks.

Sumber : Bolognia, J. L., Schaffer, J. V., & Cerroni, L. (2022). Dermatology (4th ed.).

Namun, gejala kutil kelamin ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala sama sekali meskipun sudah terinfeksi. Namun perlu diperhatikan terdapat beberapa gejala yang dapat mengarah ke kutil yang berbahaya, sehingga perlu dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter spesialis kulit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti pemeriksaan mikroskopis. Beberapa gejala diantaranya:

  1. Tumbuh cepat hingga ke bagian sekitaran kelamin atau anus

  2. Mudah berdarah dan berbau

  3. Membentuk lesi yang menyerupai cekungan (ulserasi) dan kotor

Sumber : Bolognia, J. L., Schaffer, J. V., & Cerroni, L. (2022). Dermatology (4th ed.).

Penyebab Kutil Kelamin

Penyebab utama kutil kelamin adalah infeksi HPV yang terjadi saat seseorang melakukan kontak seksual dengan orang yang sudah terinfeksi virus tersebut. HPV menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit di area genital, anus, atau mulut.

Jenis-jenis HPV yang lebih berisiko tinggi biasanya dapat menyebabkan kanker, tetapi jenis HPV yang menyebabkan kutil kelamin adalah jenis berisiko rendah, seperti HPV tipe 6 dan 11. Virus ini dapat menyebar meskipun seseorang tidak menunjukkan gejala atau tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena kutil kelamin antara lain:

  1. Aktivitas Seksual yang Tidak Terlindungi: Berhubungan seks tanpa kondom dengan pasangan yang terinfeksi HPV meningkatkan risiko penularan.

  2. Kontak Kulit ke kulit: meskipun jarang, HPV dapat menyebar melalui kontak kulit non-seksual jika terdapat luka terbuka

  3. Peralatan atau benda yang terkontaminasi

  4. Sering Berganti Pasangan Seksual: Semakin banyak pasangan seksual, semakin besar kemungkinan seseorang terinfeksi HPV.

  5. Sistem Imun yang Lemah: Orang yang memiliki sistem imun yang lemah (misalnya karena HIV atau pengobatan imunosupresif) lebih rentan terhadap infeksi HPV dan kutil kelamin.

Pemeriksaan Kutil Kelamin

Untuk mendeteksi apakah seseorang mengidap kutil kelamin, beberapa langkah pengecekan atau pemeriksaan perlu dilakukan. Jika Anda mencurigai memiliki kutil kelamin, disarankan untuk segera menemui dokter atau tenaga medis yang berkompeten. Berikut adalah langkah-langkah pengecekan yang umumnya dilakukan:

  1. Pemeriksaan Visual: Dokter akan memeriksa area genital, anus, dan sekitar mulut untuk melihat adanya benjolan atau kutil. Pemeriksaan ini dapat dilakukan tanpa alat khusus, atau dengan Asam asetat 3-5 %, dan dinilai perubahan warna kulit apakah menjadi putih (acetowhite)

  2. Tes Pap Smear (untuk Wanita): Tes ini berguna untuk mendeteksi adanya perubahan sel di leher rahim yang disebabkan oleh infeksi HPV. Tes ini lebih umum dilakukan untuk mendeteksi potensi kanker serviks akibat infeksi HPV.

  3. Tes DNA HPV: Dalam beberapa kasus, dokter dapat melakukan tes DNA untuk mengetahui jenis HPV yang menyebabkan infeksi. Tes ini lebih sering digunakan untuk mendeteksi HPV jenis tinggi yang berisiko menyebabkan kanker.

  4. Kolposkopi (untuk Wanita): Jika ditemukan gejala yang mencurigakan, dokter dapat menggunakan kolposkop (sebuah alat seperti mikroskop) untuk memeriksa lebih lanjut leher rahim dan area sekitarnya.

  5. Biopsi histopatologi: Merupakan pemeriksaan dengan mengambil sampel kutil dan memeriksakan dibawah mikroskop.

Jika Anda merasa terinfeksi atau mengalami gejala yang mencurigakan, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosa yang tepat.

Pengobatan Kutil Kelamin

Meskipun tidak ada obat yang dapat sepenuhnya menghilangkan virus HPV dari tubuh, ada berbagai cara untuk mengobati kutil kelamin dan mengurangi gejalanya. Pengobatan dapat dilakukan dengan beberapa metode, yang paling umum adalah:

  1. Pengobatan Topikal (Krim atau Salep): Dokter dapat meresepkan krim atau salep untuk menghilangkan kutil kelamin. Obat seperti asam trikloroasetat, imikimod, atau podofilox dapat digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan kutil.

  2. Pembekuan (Krioterapi): Dalam prosedur ini, kutil kelamin dibekukan dengan nitrogen cair, yang akan membuat kutil mati dan mengelupas.

  3. Pembedahan: Jika kutil kelamin tidak dapat diobati dengan obat-obatan atau pembekuan, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur pengangkatan kutil secara pembedahan.

  4. Laser: Beberapa kasus kutil kelamin yang lebih besar atau keras dapat dihilangkan menggunakan terapi laser.

  5. Pembedahan Elektrokauter: Ini adalah prosedur di mana kutil kelamin dihancurkan dengan menggunakan arus listrik.

Pengobatan ini hanya mengatasi gejala (kutil kelamin) dan bukan infeksi virus HPV itu sendiri. Oleh karena itu, meskipun kutil kelamin dapat hilang, infeksi HPV tetap ada dalam tubuh dan dapat muncul lagi.

Apakah Kutil Kelamin Bisa Disembuhkan?

Sayangnya, hingga saat ini tidak ada obat yang dapat sepenuhnya menghilangkan virus HPV dari tubuh. Namun, meskipun virusnya tidak dapat dihilangkan, kutil kelamin bisa diobati dan dihilangkan dengan berbagai prosedur yang telah disebutkan. Sebagian besar orang dengan HPV akan sembuh secara alami dalam waktu beberapa tahun karena sistem imun tubuh dapat mengatasi infeksi tersebut.

Penting untuk diketahui bahwa meskipun kutil kelamin dapat hilang, infeksi HPV tetap dapat bertahan di dalam tubuh dan bisa muncul kembali di kemudian hari. Oleh karena itu, meskipun pengobatan dapat membantu menghilangkan kutil kelamin, tidak ada jaminan bahwa kutil kelamin tidak akan kembali.

Vaksin HPV dapat membantu mencegah infeksi HPV dan kutil kelamin. Vaksin ini sangat efektif jika diberikan sebelum seseorang terpapar HPV, biasanya pada usia muda sebelum aktif secara seksual.

Pencegahan

  1. Vaksin HPV: merupakan pencegahan paling efektif terhadap infeksi HPV, termasuk jenis yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks. Dapat diberikan pada anak usia 9-26 tahun, lebih baik pada anak yang belum aktif secara seksual

  2. Penggunaan Kondom: meskipun kondom tidak memberikan perlindungan 100%, namun tetap dapat mengurangi resiko penularan HPV.

  3. Hindari Hubungan Seksual Beresiko: membatasi jumlah pasangan seksual dapat mengurangi resiko paparan. Dan menghindari hubungan seksual dengan pasangan yang memiliki kutil kelamin aktif atau dengan riwayat infeksi HPV

  4. Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Untuk mendeteksi infeksi menular seksual, termasuk HPV sedini mungkin. Dapat dilakukan dengan tes HPV atau papsmear pada wanita

  5. Menghindari Kontak Langsung dengan Kutil: jangan menyentuh daerah kulit yang terinfeksi, dan hindari berbagi barang pribadi. Karena selain kontak secara seksual, virus dapat dipindahkan melalui kulit ke kulit.

  6. Pola Hidup Sehat: Dengan menerapkan pola hidup sehat, maka akan meningkatkan imunitas sehingga, tubuh dapat mencegah terjadinya infeksi virus HPV

Kesimpulan

Kutil kelamin adalah penyakit yang umum, tetapi dapat menimbulkan rasa cemas dan kebingungan. Penting untuk mengetahui gejala, penyebab, cara pengecekan, pengobatan, serta apakah kutil kelamin bisa disembuhkan. Meskipun pengobatannya dapat membantu menghilangkan kutil, virus HPV tetap ada di tubuh. Oleh karena itu, pencegahan dengan vaksin dan pemeriksaan rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan seksual.

Jika Anda menduga mengalami kutil kelamin, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosa dan pengobatan yang tepat. Konsultasikan dengan pasangan tentang cara menghindari atau menyembuhkan kutil kelamin, karena ada beberapa kutil kelamin yang jika tidak diobati maka akan berkembang menjadi tumor ganas.

Sumber:

Bolognia, J. L., Schaffer, J. V., & Cerroni, L. (2022). Dermatology (4th ed.). Elsevier. (pp. 1383–1399).

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2021). Anogenital Warts – 2021 STD Treatment Guidelines. Retrieved from https://www.cdc.gov/std/treatment-guidelines/anogenital-warts.htm

Sabeena, S., Bhat, P. V., Kamath, V. G., & Arunkumar, G. (2022). Human papillomavirus infection: Epidemiology, pathogenesis, and prevention. Indian Journal of Sexually Transmitted Diseases and AIDS, 43(1), 10–17. Retrieved from https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8848243/

StatPearls. (2023). Genital Warts. In StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547667/