tumor rahim langka mioma geburt

Memahami Tumor Rahim Langka Mioma Geburt: Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan Efektif

12/03/2025Bumame

Penting untuk dicatat bahwa mioma geburt adalah kondisi yang jarang terjadi dan dapat menyebabkan gejala seperti perdarahan hebat, nyeri, dan infeksi

Mioma geburt mungkin terdengar asing bagi banyak orang, tetapi kondisi ini merupakan salah satu bentuk unik dari tumor jinak pada rahim yang memerlukan perhatian khusus. 

Meski bukan kondisi yang mengancam nyawa, mioma geburt dapat menyebabkan gejala yang mengganggu, seperti perdarahan berat, nyeri, atau bahkan komplikasi pada fungsi reproduksi. 

Mari membahas secara lengkap apa itu mioma geburt, gejala yang ditimbulkannya, serta langkah-langkah diagnosis dan pengobatannya, agar dapat memahami pentingnya mengenali kondisi ini sejak dini.

Apa Itu Mioma Geburt?

Mioma atau dikenal juga sebagai fibroid rahim (uterine fibroids) adalah tumor jinak (non-kanker) yang tumbuh di dalam atau di sekitar rahim, khususnya pada jaringan otot rahim (miometrium). 

Salah satu jenis mioma berdasarkan lokasi pertumbuhannya adalah mioma submukosa yang terletak di lapisan dalam rahim (endometrium), dapat menyebabkan gejala seperti perdarahan menstruasi yang berat, nyeri panggul, dan anemia.

Mioma geburt adalah jenis mioma submukosa yang bertangkai (pedunkulata) dan menonjol ke dalam rongga rahim. Mioma ini dapat tumbuh menjadi polip dan, dalam beberapa kasus, keluar melalui saluran serviks menuju vagina. Kondisi ini sering disebut sebagai "mioma yang dilahirkan" karena mioma tersebut tampak seperti "dilahirkan" melalui saluran kelahiran. 

Mioma geburt, sebagai bentuk khusus dari mioma submukosa, dapat menyebabkan gejala serupa dan memerlukan penanganan medis yang tepat. 

Apa Bedanya Mioma Geburt dan Mioma Uteri?

Perbedaan utama antara mioma geburt dan mioma uteri secara umum terletak pada lokasi dan perilaku pertumbuhannya. Mioma uteri mencakup semua jenis fibroid rahim, sedangkan mioma geburt secara spesifik merujuk pada mioma submukosa bertangkai yang dapat keluar melalui serviks. 

Berikut penjelasan rinci mengenai perbedaan mioma geburt dan mioma uteri:

1. Lokasi Pertumbuhan

  • Mioma Uteri: Mioma uteri dapat tumbuh di berbagai lokasi di rahim seperti subserosa (di bagian luar rahim), intramural (di dalam dinding otot rahim), submukosa (di bawah lapisan endometrium atau rongga rahim), pedunkulata (tumbuh bertangkai baik ke arah luar rahim atau ke dalam rahim).

  • Mioma Geburt: Selalu merupakan mioma submukosa bertangkai yang berkembang di rongga rahim dan dapat terdorong keluar melalui serviks menuju vagina.

2. Ciri Khas

  • Mioma Uteri: Bisa berukuran kecil atau besar, pertumbuhannya biasanya menetap di lokasi tertentu (subserosa, intramural, atau submukosa), tidak semua jenis mioma uteri bersifat bertangkai atau menonjol ke rongga rahim.

  • Mioma Geburt: Mioma ini spesifik bertangkai dan sering bergerak (karena posisinya bisa berpindah akibat kontraksi rahim), dalam kondisi tertentu, mioma geburt dapat sepenuhnya keluar dari rahim melalui serviks, menyerupai proses kelahiran.

Dengan pemahaman ini, jelas bahwa mioma geburt adalah bentuk spesifik dari mioma uteri yang memerlukan perhatian medis lebih intensif, terutama karena gejalanya sering kali lebih berat dan berisiko komplikasi.

Apa Gejala Mioma Geburt?

Waspadai tanda-tanda kondisi ini, gejala umum yang terkait dengan mioma geburt meliputi:

  1. Perdarahan Menstruasi yang Berat (Menorrhagia): Penderita mungkin mengalami menstruasi dengan volume darah yang lebih banyak dari biasanya, yang dapat menyebabkan anemia jika berlangsung dalam jangka panjang.

  2. Periode Menstruasi yang Lebih Lama atau Lebih Sering: Siklus menstruasi dapat menjadi tidak teratur, dengan durasi yang lebih panjang atau frekuensi yang lebih sering.

  3. Nyeri atau Tekanan pada Panggul: Adanya mioma dapat menyebabkan rasa nyeri atau tekanan di area panggul, yang mungkin dirasakan lebih intens saat menstruasi atau aktivitas tertentu.

  4. Sering Buang Air Kecil: Jika mioma menekan kandung kemih, penderita mungkin merasakan dorongan untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya.

  5. Sembelit atau Konstipasi: Tekanan mioma pada usus dapat menyebabkan kesulitan buang air besar.

  6. Perut Terasa Penuh atau Membesar: Beberapa penderita melaporkan perasaan kembung atau pembesaran perut akibat pertumbuhan mioma.

  7. Nyeri Punggung atau Kaki: Dalam beberapa kasus, mioma dapat menyebabkan nyeri yang menjalar ke punggung atau kaki.

Penting untuk dicatat bahwa gejala mioma geburt dapat bervariasi antara individu. Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.

Beberapa gejala ini menandakan bahwa kamu memerlukan pertolongan medis segera:

  1. Perdarahan Vagina yang Berat atau Berkepanjangan: Menstruasi dengan volume darah yang lebih banyak dari biasanya atau perdarahan di luar siklus menstruasi.

  2. Nyeri Panggul atau Perut yang Parah: Terutama jika disertai dengan pembengkakan atau tekanan, memerlukan penanganan segera.

  3. Anemia: Gejala seperti kelelahan ekstrem, kelemahan, atau kulit pucat akibat kehilangan darah yang signifikan memerlukan perhatian medis.

  4. Perubahan pada Pola Buang Air Kecil atau Besar: Sering buang air kecil, kesulitan buang air besar, atau sembelit yang tidak biasa dapat mengindikasikan tekanan mioma pada organ sekitarnya.

  5. Nyeri Selama atau Setelah Berhubungan Seksual: Ketidaknyamanan atau nyeri selama atau setelah aktivitas seksual dapat menjadi tanda adanya mioma yang memerlukan evaluasi.

Apa Penyebab Mioma Geburt?

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya mioma geburt meliputi:

1. Degenerasi dan Nekrosis Fibroid: Fibroid yang mengalami degenerasi (penurunan fungsi) dan nekrosis (kematian jaringan) dapat menyebabkan jaringan fibroid terlepas dan terdorong keluar melalui leher rahim. 

Proses ini sering terjadi setelah prosedur seperti embolisasi arteri uterina (UAE), di mana suplai darah ke fibroid diputus, menyebabkan iskemia (kekurangan aliran darah) dan degenerasi fibroid. 

2. Embolisasi Arteri Uterina (UAE): UAE adalah prosedur minimal invasif yang memotong suplai darah ke fibroid, menyebabkan mereka menyusut dan mati. Dalam beberapa kasus, jaringan fibroid yang mati dapat dikeluarkan dari tubuh melalui vagina. 

3. Perubahan Hormon: Perubahan kadar hormon, seperti penurunan estrogen selama menopause, dapat menyebabkan fibroid menyusut atau mengalami degenerasi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan ekspulsi fibroid. 

4. Kehamilan dan Persalinan: Selama kehamilan, perubahan hormon dan peningkatan aliran darah ke rahim dapat mempengaruhi pertumbuhan dan degenerasi fibroid. Setelah persalinan, beberapa kasus telah melaporkan ekspulsi spontan fibroid akibat perubahan fisiologis pasca melahirkan. 

Penting untuk dicatat bahwa mioma geburt adalah kondisi yang jarang terjadi dan dapat menyebabkan gejala seperti perdarahan hebat, nyeri, dan infeksi. 

Oleh karena itu, penanganan medis segera diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Apa Saja Jenis Tes Pemeriksaan Diagnosis Mioma Geburt?

Untuk mendiagnosis mioma geburt, beberapa tes dan pemeriksaan dapat dilakukan:

  1. Pemeriksaan Fisik (Palpasi): Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk merasakan adanya massa atau kelainan pada rahim dan vagina. Palpasi dapat membantu mendeteksi mioma yang menonjol ke dalam vagina. 

  2. Ultrasonografi (USG): USG transabdominal dan transvaginal digunakan untuk mendapatkan gambaran rahim dan struktur sekitarnya. USG dapat mengidentifikasi ukuran, lokasi, dan jumlah mioma, serta menentukan apakah mioma telah mengalami prolaps. 

  3. Magnetic Resonance Imaging (MRI): Jika hasil USG tidak meyakinkan, MRI dapat memberikan detail lebih lanjut mengenai anatomi panggul dan karakteristik mioma. MRI sangat berguna dalam menilai mioma yang telah mengalami prolaps ke dalam kanal serviks atau vagina. 

  4. Histeroskopi Diagnostik: Prosedur ini melibatkan penggunaan histeroskop (alat dengan kamera kecil) yang dimasukkan melalui vagina dan leher rahim untuk melihat langsung rongga rahim. Histeroskopi dapat membantu dalam menilai mioma yang menonjol ke dalam atau melalui leher rahim. 

  5. Biopsi Endometrium: Dalam beberapa kasus, sampel jaringan dari lapisan dalam rahim (endometrium) mungkin diambil untuk memastikan tidak ada keganasan atau kondisi lain yang menyertai mioma. 

Pemeriksaan-pemeriksaan di atas membantu dokter dalam mendiagnosis mioma geburt dan merencanakan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi pasien.

Apa Itu Ekstirpasi Mioma?

Ekstirpasi mioma, atau miomektomi, adalah prosedur bedah untuk mengangkat mioma uteri (fibroid), yaitu pertumbuhan non-kanker pada rahim. Prosedur ini mempertahankan rahim, sehingga wanita tetap memiliki potensi untuk hamil setelah operasi.

Jenis-jenis Miomektomi:

1. Miomektomi Abdominal (Laparotomi): Dilakukan melalui sayatan besar di perut untuk mengakses dan mengangkat fibroid. 

Metode ini biasanya dipilih untuk fibroid berukuran besar atau jumlah yang banyak. Pemulihan pasca operasi memakan waktu sekitar enam hingga delapan minggu.

2. Miomektomi Laparoskopik: Prosedur minimal invasif dengan membuat beberapa sayatan kecil di perut. 

Dokter bedah menggunakan laparoskop (alat dengan kamera) untuk melihat dan mengangkat fibroid. Pemulihan biasanya lebih cepat dibandingkan dengan laparotomi, sekitar dua hingga tiga minggu. 

3. Miomektomi Histeroskopik: Dilakukan melalui vagina dan leher rahim menggunakan histeroskop untuk mengangkat fibroid yang menonjol ke dalam rongga rahim. 

Metode ini cocok untuk fibroid submukosa dan pemulihan biasanya hanya beberapa hari. 

Manfaat Miomektomi

  1. Mengurangi Gejala: Miomektomi dapat membantu mengatasi gejala seperti perdarahan menstruasi yang berat, nyeri panggul, dan tekanan pada organ panggul. 

  2. Mempertahankan Kesuburan: Prosedur ini menjadi pilihan bagi wanita yang ingin mempertahankan kemampuan untuk hamil, berbeda dengan histerektomi yang mengangkat seluruh rahim. 

Risiko dan Pertimbangan

  1. Perdarahan: Ada risiko kehilangan darah yang signifikan selama operasi, yang mungkin memerlukan transfusi darah. 

  2. Pembentukan Jaringan Parut: Dapat terjadi adhesi atau jaringan parut di dalam atau sekitar rahim setelah operasi, yang mungkin mempengaruhi kesuburan di masa depan. 

  3. Kelahiran Caesar di Masa Depan: Setelah miomektomi, terutama yang melibatkan sayatan pada dinding rahim, sering direkomendasikan untuk melahirkan melalui operasi caesar pada kehamilan berikutnya untuk mengurangi risiko ruptur uteri selama persalinan. 

  4. Kemungkinan Tumbuh Kembali: Miomektomi tidak mencegah munculnya fibroid baru di masa depan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa fibroid dapat tumbuh kembali pada 42–55% pasien setelah miomektomi. 

Miomektomi Selama Kehamilan

Miomektomi selama kehamilan umumnya dihindari karena risiko perdarahan dan komplikasi lainnya. Namun, dalam kasus tertentu, seperti ketika fibroid menyebabkan obstruksi atau komplikasi serius, prosedur ini mungkin dipertimbangkan. 

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan untuk menentukan pilihan terbaik berdasarkan ukuran, lokasi, dan gejala yang ditimbulkan oleh fibroid, serta keinginan untuk hamil di masa depan.

Apakah Ekstirpasi Mioma Tepat untuk Menangani Mioma Geburt?

Mioma geburt, atau fibroid yang mengalami degenerasi dan keluar melalui leher rahim, merupakan kondisi yang memerlukan penanganan medis segera. 

Ekstirpasi, atau pengangkatan mioma, sering kali menjadi pilihan tepat dalam menangani kondisi ini.

Alasan Ekstirpasi Diperlukan:

  1. Mengatasi Gejala: Mioma geburt dapat menyebabkan perdarahan hebat, nyeri, dan ketidaknyamanan. Pengangkatan segera mioma ini dapat meredakan gejala tersebut dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

  2. Mencegah Inversio Uteri: Dalam beberapa kasus, mioma geburt dapat menyebabkan inversio uteri, yaitu kondisi di mana rahim terbalik sebagian atau seluruhnya. Ekstirpasi mioma dapat mencegah atau mengatasi inversio ini.

Prosedur Ekstirpasi Mioma Geburt:

  1. Persiapan: Pasien biasanya diberikan anestesi umum atau regional. Persiapan meliputi pemasangan kateter urine dan, jika diperlukan, transfusi darah untuk mengatasi anemia akibat perdarahan. 

  2. Pengangkatan Mioma: Dokter bedah akan mengangkat mioma melalui vagina. Jika terdapat inversio uteri, rahim akan direposisi ke posisi normal setelah mioma diangkat.

  3. Evaluasi Tambahan: Dalam beberapa kasus, terutama jika terdapat kerusakan signifikan pada rahim atau jika pasien tidak lagi menginginkan kehamilan di masa depan, histerektomi (pengangkatan rahim) mungkin dipertimbangkan. 

Pertimbangan Penting:

  1. Konsultasi Medis: Penting bagi pasien untuk berdiskusi dengan dokter spesialis kandungan mengenai opsi perawatan yang paling sesuai, mempertimbangkan keinginan untuk mempertahankan kesuburan dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

  2. Pemulihan: Setelah prosedur, pasien memerlukan waktu pemulihan yang bervariasi tergantung pada kompleksitas operasi dan kondisi individu. Pemantauan pasca operasi penting untuk memastikan tidak ada komplikasi lanjutan.

Secara keseluruhan, ekstirpasi merupakan pendekatan yang efektif dalam menangani mioma geburt, terutama dalam mencegah komplikasi serius seperti inversio uteri dan mengatasi gejala yang mengganggu kualitas hidup pasien.

Mioma geburt adalah kondisi langka yang memerlukan perhatian medis segera. Dengan memahami penyebab, gejala, metode diagnosis, dan pilihan penanganannya, pasien dapat lebih siap menghadapi kondisi ini. 

Penting bagi setiap individu untuk mengenali tanda-tanda awal dan segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika mengalami gejala yang mencurigakan. 

Jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut dan berdiskusi dengan dokter mengenai pilihan terbaik untuk kesehatanmu.

Sumber

Mayo Clinic. Uterine fibroids: Diagnosis & treatment [Internet]. Rochester, MN: Mayo Clinic; [cited 2024 Dec 28]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/uterine-fibroids/diagnosis-treatment/drc-20354294 

Advanced Gynaecology Melbourne. Fibroids: Diagnosis & treatment [Internet]. Melbourne: Advanced Gynaecology Melbourne; [cited 2024 Dec 28]. Available from: https://www.advancedgynaecologymelbourne.com.au/fibroids/diagnosis-treatment 

Djafer R, Besli Y, Akgul MA. Inversio uteri due to submucous myoma birth: A rare case report [Internet]. Open Access Maced J Med Sci. 2020 [cited 2024 Dec 28];8(T1):202-204. Available from: https://oamjms.eu/index.php/mjms/article/view/5547 

Johns Hopkins Medicine. Myomectomy: Hysteroscopic, laparoscopic, abdominal [Internet]. Baltimore, MD: Johns Hopkins Medicine; [cited 2024 Dec 28]. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/myomectomy-hysteroscopic-laparoscopic-abdominal