masa subur wanita

Mengenal Masa Subur Wanita: Ini Cara Menghitungnya untuk Perencanaan Kehamilan

12/03/2025Bumame

Memahami masa subur wanita sangat penting bagi mereka yang ingin merencanakan kehamilan atau sekadar menjaga kesehatan reproduksi

Apa Maksudnya Masa Subur Wanita?

Masa subur wanita, atau juga dikenal sebagai "fertile window," adalah periode dalam siklus menstruasi ketika sel telur dilepaskan dari ovarium dan siap untuk dibuahi, masa di mana kemungkinan untuk hamil paling tinggi.  

Proses Ovulasi dan Masa Subur

  • Ovulasi: Merupakan proses pelepasan sel telur matang dari ovarium ke tuba falopi, biasanya terjadi di pertengahan siklus menstruasi. 

  • Masa Subur: Dimulai lima hari sebelum ovulasi dan berakhir pada hari ovulasi. Selama periode ini, hubungan seksual memiliki peluang tertinggi untuk menghasilkan kehamilan.

Apa Tanda Wanita dalam Masa Subur?

Mengenali tanda-tanda masa subur wanita, atau ovulasi, dapat membantu wanita yang merencanakan kehamilan atau yang ingin menghindarinya. 

Berikut adalah beberapa tanda umum bahwa seorang wanita sedang dalam masa subur:

  1. Perubahan Lendir Serviks: Menjelang ovulasi, lendir serviks menjadi lebih banyak, jernih, licin, dan elastis, mirip dengan putih telur mentah. Perubahan ini memfasilitasi pergerakan sperma menuju sel telur. 

  2. Peningkatan Suhu Tubuh Basal (BBT): Setelah ovulasi, suhu tubuh basal—suhu tubuh saat istirahat—mengalami kenaikan sekitar 0,5 hingga 1 derajat Fahrenheit (0,3 hingga 0,6 derajat Celsius). Mengukur BBT setiap pagi sebelum bangun dari tempat tidur dapat membantu mengidentifikasi pola ini. 

  3. Nyeri Mittelschmerz: Beberapa wanita merasakan nyeri ringan atau kram di satu sisi perut bagian bawah selama ovulasi. Nyeri ini, dikenal sebagai mittelschmerz, dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam. 

  4. Peningkatan Hasrat Seksual: Beberapa wanita melaporkan peningkatan libido selama masa subur, yang mungkin dipengaruhi oleh perubahan hormonal. 

  5. Perubahan Posisi dan Tekstur Serviks: Selama ovulasi, serviks menjadi lebih lunak, terbuka, dan posisinya lebih tinggi dalam vagina. Pemeriksaan mandiri dapat membantu mengenali perubahan ini, meskipun memerlukan latihan dan keakraban dengan tubuh sendiri. 

  6. Nyeri atau Kelembutan Payudara: Perubahan hormonal selama ovulasi dapat menyebabkan payudara menjadi lebih lembut atau nyeri. Namun, gejala ini juga dapat terjadi pada waktu lain dalam siklus menstruasi.

  7. Peningkatan Indra Penciuman: Beberapa wanita mengalami peningkatan sensitivitas terhadap bau selama ovulasi, yang mungkin terkait dengan perubahan hormonal. 

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua wanita mengalami semua tanda-tanda ini, dan intensitasnya dapat bervariasi. 

Menggunakan kombinasi metode, seperti memantau lendir serviks, mengukur suhu tubuh basal, dan menggunakan alat prediksi ovulasi, dapat meningkatkan akurasi dalam mengidentifikasi masa subur. 

Kapan Masa Subur Wanita?

Mengetahui kapan masa subur wanita dapat membantu pasangan yang merencanakan ingin memiliki keturunan, berikut penjelasannya:

  • Ovulasi: Pada siklus menstruasi rata-rata yang berlangsung 28 hari, ovulasi biasanya terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.

  • Masa Subur: Mengingat sperma dapat bertahan hidup dalam saluran reproduksi wanita hingga lima hari, dan sel telur dapat dibuahi dalam waktu 12-24 jam setelah ovulasi, masa subur mencakup lima hari sebelum ovulasi dan hari ovulasi itu sendiri. 

Dengan demikian, pada siklus 28 hari, masa subur biasanya terjadi antara hari ke-10 hingga hari ke-14.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi 28 hari yang teratur. Siklus dapat bervariasi dan ovulasi tidak selalu terjadi pada hari yang sama setiap siklus. 

Bahkan pada wanita dengan siklus teratur, ovulasi tidak selalu terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.

Bagaimana Cara Menghitung Masa Subur Wanita?

Untuk menghitung masa subur wanita, ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk memperkirakan kapan masa subur terjadi dalam siklus menstruasi. 

Berikut adalah beberapa cara umum yang bisa diterapkan:

  • Menghitung Berdasarkan Siklus Menstruasi

  1. Tentukan panjang siklus menstruasi, yaitu jumlah hari dari hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi berikutnya.

  2. Jika siklus teratur (misalnya, 28 hari), ovulasi biasanya terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.

  3. Masa subur terjadi lima hari sebelum ovulasi dan pada hari ovulasi itu sendiri. Jika siklus 28 hari, masa subur biasanya antara hari ke-10 hingga ke-14.

Contoh:

Jika siklusmu adalah 28 hari, maka ovulasi terjadi sekitar hari ke-14. Masa subur akan berada antara hari ke-9 hingga ke-14 (5 hari sebelum ovulasi dan hari ovulasi).

  • Menggunakan Suhu Tubuh Basal (BBT)

  1. Ukur suhu tubuh basal setiap pagi sebelum bangun tidur dengan termometer basal (BBT thermometer).

  2. Catat suhu tubuh setiap hari. Setelah ovulasi, suhu tubuh basal akan meningkat sedikit (sekitar 0,5 hingga 1 derajat Fahrenheit atau 0,3 hingga 0,6 derajat Celsius).

  3. Setelah beberapa siklus, kamu akan dapat mengetahui pola suhu tubuhmu, yang dapat membantu memprediksi kapan ovulasi akan terjadi.

  • Mengamati Lendir Serviks

  1. Amati perubahan lendir serviks setiap hari. Setelah menstruasi, lendir akan lebih sedikit, namun mendekati ovulasi, lendir menjadi lebih banyak, jernih, dan licin, mirip dengan putih telur.

  2. Perubahan ini menunjukkan bahwa tubuh sedang dalam masa subur, karena lendir yang elastis memudahkan sperma untuk bergerak menuju sel telur.

  • Menggunakan Alat Prediksi Ovulasi (Ovulation Predictor Kits)

  1. Tes urin menggunakan alat prediksi ovulasi, yang mendeteksi lonjakan hormon pelutein (LH) yang terjadi 24 hingga 36 jam sebelum ovulasi.

  2. Ketika alat menunjukkan lonjakan LH, itu berarti ovulasi akan terjadi dalam waktu dekat (dalam 12-36 jam), dan ini adalah waktu yang paling subur.

  • Melacak Siklus Menstruasi dengan Aplikasi

  1. Gunakan aplikasi pelacak siklus menstruasi yang dapat membantu melacak panjang siklus menstruasi dan mengidentifikasi pola ovulasi berdasarkan data yang dimasukkan.

  2. Aplikasi ini dapat memberi tahu kapan masa subur dan ovulasi berdasarkan pola siklus.

  • Konsultasi dengan Dokter

Jika memiliki siklus yang tidak teratur atau kesulitan menghitung masa subur, berkonsultasilah dengan dokter atau spesialis fertilitas. Mereka dapat memberikan saran lebih lanjut dan menggunakan tes hormon untuk membantu memprediksi masa subur.

Menghitung masa subur wanita sangat bergantung pada pemahaman yang baik tentang siklus menstruasi dan perubahan tubuh selama siklus tersebut. Mengkombinasikan beberapa metode ini di atas dapat memberikan hasil yang lebih tepat.

Bagaimana Jika Tidak Terjadi Masa Subur?

Jika seorang wanita tidak mengalami masa subur, kondisi ini dikenal sebagai anovulasi, yaitu ketika ovarium tidak melepaskan sel telur selama siklus menstruasi. 

Akibatnya, ovulasi tidak terjadi, dan wanita yang mengalaminya sulit hamil karena tidak ada sel telur yang dapat dibuahi oleh sperma.

Penyebab Anovulasi:

  1. Gangguan Hormon: Ketidakseimbangan hormon, seperti yang terjadi pada sindrom ovarium polikistik (PCOS), dapat mengganggu proses ovulasi. 

  2. Kelebihan atau Kekurangan Berat Badan: Obesitas atau penurunan berat badan yang drastis dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan mengganggu ovulasi. 

  3. Stres: Stres fisik atau emosional yang berlebihan dapat memengaruhi produksi hormon yang diperlukan untuk ovulasi. 

  4. Gangguan Tiroid: Masalah pada kelenjar tiroid, seperti hipotiroidisme atau hipertiroidisme, dapat memengaruhi siklus menstruasi dan ovulasi. 

  5. Kondisi Medis Lainnya: Penyakit kronis, gangguan makan, atau penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan anovulasi. 

Pengobatan anovulasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya dan dapat meliputi:

  1. Perubahan Gaya Hidup: Penurunan berat badan pada obesitas atau peningkatan berat badan pada kekurangan berat badan.

  2. Terapi Hormon: Penggunaan obat-obatan untuk menyeimbangkan kadar hormon dan merangsang ovulasi.

  3. Manajemen Stres: Teknik relaksasi atau konseling untuk mengurangi stres.

  4. Pengobatan untuk Kondisi Medis Lainnya: Mengobati penyakit tiroid atau gangguan medis lain yang memengaruhi ovulasi.

Jika mengalami gejala anovulasi atau kesulitan hamil, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.

Apa Tanda Harus Periksa ke Dokter?

Jika mengalami kesulitan dalam menentukan masa subur atau mencurigai adanya masalah ovulasi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan. 

Tanda-tanda yang menunjukkan perlunya pemeriksaan medis meliputi:

  1. Siklus Menstruasi Tidak Teratur: Jika siklus menstruasi lebih panjang dari 35 hari atau lebih pendek dari 21 hari, ini bisa menjadi tanda anovulasi. 

  2. Tidak Mengalami Menstruasi (Amenore): Beberapa wanita mungkin tidak mendapatkan haid selama beberapa bulan. 

  3. Perdarahan Menstruasi yang Tidak Normal: Mengalami perdarahan yang lebih ringan, lebih berat, atau bahkan perdarahan di luar siklus menstruasi. 

  4. Gejala Hormon yang Tidak Seimbang: Gejala lain termasuk jerawat yang parah, peningkatan berat badan, atau pertumbuhan rambut yang berlebihan di wajah atau tubuh. 

  5. Kesulitan untuk Hamil: Jika telah mencoba untuk hamil selama lebih dari satu tahun tanpa hasil, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu mengalami anovulasi. 

  6. Suhu Tubuh Tidak Meningkat: Tidak ada peningkatan suhu tubuh yang biasanya terjadi setelah ovulasi. 

  7. Tidak Ada Lendir Serviks: Tidak ada lendir serviks yang keluar dari vagina, yang biasanya muncul sebelum dan selama ovulasi. 

Jika mengalami gejala-gejala di atas, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

Apa Pengecekan Medis Kesuburan Wanita?

Pemeriksaan medis kesuburan wanita bertujuan untuk menilai kesehatan organ reproduksi dan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi kemampuan hamil. 

Berikut adalah beberapa jenis pemeriksaan yang umum dilakukan:

1. Tes Darah

Tes darah digunakan untuk mengukur kadar hormon yang berperan dalam proses reproduksi, seperti:

  • Hormon Perangsang Folikel (FSH): Merangsang pertumbuhan folikel yang mengandung sel telur.

  • Hormon Pelutein (LH): Memicu pelepasan sel telur dari ovarium.

  • Prolaktin: Hormon yang berperan dalam produksi ASI; kadar tinggi dapat mengganggu siklus menstruasi.

  • Progesteron: Hormon yang meningkat setelah ovulasi dan penting untuk mempersiapkan rahim menerima telur yang dibuahi.

  • Tes Anti-Müllerian Hormone (AMH): Menilai cadangan ovarium dan potensi reproduksi wanita. 

2. USG Transvagina

Ultrasonografi transvagina dilakukan dengan memasukkan probe ultrasonografi melalui vagina untuk memeriksa kondisi organ reproduksi, termasuk:

  • Rahim: Memeriksa ukuran, bentuk, dan ketebalan dinding rahim.

  • Ovarium: Menilai jumlah dan ukuran folikel yang berkembang.

  • Tuba falopi: Mendeteksi adanya kelainan atau sumbatan. 

3. Histerosalpingografi (HSG)

Prosedur ini melibatkan penyuntikan cairan kontras ke dalam rahim dan tuba falopi, diikuti dengan pemotretan menggunakan sinar-X untuk:

  • Menilai bentuk dan ukuran rahim.

  • Mendeteksi sumbatan atau kelainan pada tuba falopi. 

4. Histeroskopi

Menggunakan alat berbentuk selang fleksibel dengan kamera di ujungnya, histeroskopi memungkinkan dokter untuk:

  • Melihat langsung kondisi bagian dalam rahim.

  • Mengambil sampel jaringan (biopsi) jika diperlukan. 

5. Laparoskopi

Prosedur minimal invasif ini melibatkan pembuatan sayatan kecil di perut untuk memasukkan kamera dan instrumen bedah guna:

  • Memeriksa organ panggul secara langsung.

  • Mendeteksi kondisi seperti endometriosis, kista ovarium, atau perlengketan yang dapat memengaruhi kesuburan. 

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan untuk menentukan jenis pemeriksaan yang sesuai dengan kondisimu. Pemeriksaan ini membantu dalam merencanakan langkah-langkah selanjutnya untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Berapa Biaya Pengecekan Kesuburan Wanita?

Biaya pemeriksaan medis untuk mengecek kesuburan wanita dapat bervariasi. Laboratorium klinik Bumame menyediakan rangkaian pemeriksaan kesuburan wanita dengan harga Rp2.900.000

Pemeriksaan ini melibatkan berbagai tes yaitu tes LH, FSH, estradiol, progesteron, prolactin, dan TSHs. Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui tingkat kesuburan dan penyebab terjadinya ketidaksuburan pada wanita.

Memahami masa subur wanita sangat penting bagi mereka yang ingin merencanakan kehamilan atau sekadar menjaga kesehatan reproduksi. Dengan mengenali tanda-tanda ovulasi dan siklus menstruasi, wanita dapat lebih mudah mengatur waktu untuk konsepsi. 

Namun, jika mengalami kesulitan atau ketidaknormalan dalam siklus menstruasi atau tanda-tanda kesuburan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk evaluasi lebih lanjut. 

Dengan pemahaman yang baik tentang masa subur, wanita dapat membuat keputusan yang lebih bijak mengenai kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga.

Sumber

Mayo Clinic. Ovulation signs. [Internet]. 2024 [cited 2024 Dec 28]. Available from: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/expert-answers/ovulation-signs/faq-20058000 

National Health Service (NHS). Fertility in the menstrual cycle. [Internet]. 2024 [cited 2024 Dec 28]. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/periods/fertility-in-the-menstrual-cycle/ 

Your Fertility. Timing of ovulation. [Internet]. 2024 [cited 2024 Dec 28]. Available from: https://www.yourfertility.org.au/everyone/timing 

Natural Cycles. What is the fertile window? [Internet]. 2024 [cited 2024 Dec 28]. Available from: https://www.naturalcycles.com/cyclematters/what-is-the-fertile-window 

Better Health Channel. Ovulation. [Internet]. 2024 [cited 2024 Dec 28]. Available from: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/ovulation 

PubMed Central (PMC). Overview of ovulation. [Internet]. 2024 [cited 2024 Dec 28]. Available from: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC27529/