Faktor Risiko Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2: Apa yang Harus Diketahui?

Faktor Risiko Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2: Apa yang Harus Diketahui?

19/11/2024Bumame

Diabetes adalah salah satu masalah kesehatan kronis yang paling banyak diderita orang di seluruh dunia, salah satunya di Indonesia.

Diabetes adalah salah satu masalah kesehatan kronis yang paling banyak diderita orang di seluruh dunia, salah satunya di Indonesia. Terdapat dua jenis diabetes yang umum dikenal, diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Meskipun keduanya sama-sama berhubungan dengan masalah pengelolaan gula darah dalam tubuh, penyebab dan faktor risiko dari kedua jenis diabetes ini sangat berbeda. Dibutuhkan pemahaman mendalam mengenai faktor risiko diabetes tipe 1 dan tipe 2 untuk membantu Anda mengambil langkah pencegahan yang lebih baik, termasuk menjalani tes diabetes secara teratur sebelum terlambat.

Diabetes Tipe 1: Penyebab

Diabetes tipe 1 merupakan kondisi autoimun pada seseorang ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas . Kondisi ini menyebabkan pankreas tidak memproduksi insulin lagi kepada tubuh untuk mengatur kadar gula darah. Nantinya penderita diabetes tipe 1 harus menerima bantuan pengobatan diabetes melalui suntikan insulin terus menerus untuk memastikan terdapat hormon insulin dalam tubuhnya yang bisa membantu mengatur kadar gula darah.

Diabetes Tipe 1: Faktor Risiko

Memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit diabetes tipe 1 bisa meningkatkan resiko seseorang mengidap penyakit yang sama. Peluang terkena diabetes akan meningkat karena memiliki riwayat genetik yang sama sehingga tubuh menjadi lebih rentan. Biasanya jenis diabetes ini juga lebih banyak menyerang para anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Diabetes Tipe 2: Penyebab

Berbeda dengan tipe 1, diabetes tipe 2 lebih umum menyerang orang-orang dengan usia dewasa dan memiliki peluang yang lebih besar untuk dimiliki. Pada kondisi diabetes ini, tubuh masih bisa memproduksi hormon insulin yang digunakan untuk mengelola kadar gula darah, namun tidak digunakan secara efektif karena terdapat faktor resistensi insulin.

Kondisi ini menyebabkan pankreas harus bekerja ekstra untuk memproduksi insulin hingga dalam jangka waktu panjang pankreas tidak bisa lagi bekerja secara efektif yang mengakibatkan peningkatan pada kadar gula darah. Nantinya penderita diabetes tipe 2 ini juga harus mengikuti pengobatan yang salah satunya berbentuk terapi insulin untuk membantu mengontrol gula darah dalam tubuh.

Diabetes Tipe 2: Faktor Risiko

Diabetes tipe 2 memiliki lebih banyak faktor risiko yang bisa mengakibatkan seseorang mengidap penyakit ini. Beberapa faktor risiko tersebut antara lain:

  • Obesitas dan Kurangnya Aktivitas Fisik

Memiliki berat badan berlebih disertai dengan kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari dapat meningkatkan peluang risiko seseorang terkena diabetes tipe 2. Hasil dari lemah berlebih yang ada pada tubuh, khususnya pada bagian perut dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin sehingga kadar gula darah menjadi tidak stabil.

  • Pola Makan yang Tidak Sehat

Mengkonsumsi makanan tidak sehat, khususnya makanan yang manis ataupun mengandung kadar gula tinggi secara terus menerus dapat meningkatkan peluang risiko terkena diabetes tipe 2. Makanan manis akan membuat kadar gula darah terus meningkat sehingga menjadikan pankreas harus bekerja ekstra untuk memproduksi hormon insulin, jika dilakukan terus menerus makan resistensi insulin akan terbentuk dan insulin akan menjadi tidak efektif lagi.

  • Riwayat Keluarga dan Genetik

Diabetes tipe 2 juga memiliki kesamaan dengan tipe 1 yang bisa meneruskan penyakitnya lewat riwayat genetik. Apabila terdapat anggota keluarga yang mengidap diabetes tipe 2, ada kemungkinan Anda atau keluarga lainnya mengidap hal yang sama karena memiliki tubuh yang lebih rentan.

  • Usia dan Faktor Medis Lainnya

Risiko diabetes tipe 2 meningkat seiring dengan bertambahnya usia, terutama ketika memasuki usia diatas 45 tahun. Namun, sekarang sudah banyak orang-orang dengan gaya hidup yang tidak sehat, sehingga usia ini menjadi lebih relatif dan bisa menyerang seseorang yang lebih muda pula. Selain itu, tekanan darah tinggi (hipertensi), kadar kolesterol tinggi, dan sindrom metabolik adalah faktor risiko lainnya yang dapat mempercepat perkembangan diabetes tipe 2.

Pengobatan Diabetes: Menjaga Gula Darah Tetap Terkontrol

Pengobatan untuk penderita diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 berbeda karena sifat dasar penyakit yang berbeda pula. Meskipun demikian, tujuan utama dalam pengobatan ini adalah menjadi kadar gula darah agar tetap stabil dan terkendali. Pengobatan ini akan meliputi terapi insulin dan juga perubahan gaya hidup.

  • Pengobatan Diabetes Tipe 1

Pengobatan utama untuk diabetes tipe 1 adalah terapi insulin. Pasien harus secara rutin menyuntikkan untuk menggantikan insulin yang tidak diproduksi oleh tubuh. Terapi ini harus dijalankan terus menerus sepanjang hidupnya karena ketidakmampuan memproduksi hormon insulin akibat dari autoimun. Selain itu, dibutuhkan juga dukungan untuk melakukan pengelolaan gaya hidup sehat dan serta pemantauan gula darah secara berkala.

  • Pengobatan Diabetes Tipe 2

Pada diabetes tipe 2, perubahan gaya hidup menjadi salah satu dasar pengobatan yang perlu dilakukan. Pola hidup sehat seperti menurunkan berat badan, melakukan olahraga teratur, serta melakukan diet seimbang dengan kadar gula rendah bisa menekan peningkatan gula darah dalam tubuh. Tujuan utama dari pengobatan ini adalah mengurangi adanya lonjakan gula darah secara berlebihan yang tidak bisa ditangani oleh produksi hormon insulin pada pankreas. Apabila perubahan gaya hidup masih tidak cukup, dibutuhkan pengobatan lanjutan seperti obat-obatan dan suntik insulin diperlukan.

Mengetahui faktor risiko diabetes tipe 1 dan tipe 2 merupakan langkah awal untuk melakukan pencegahan dan pengelolaan penyakit ini. Apabila Anda merasa tidak mengalami gejala apapun atau memiliki faktor risiko apapun, tidak ada salahnya untuk tetap mencoba melakukan tes Pre-Diabetes Melitus di Bumame untuk mengidentifikasi kesehatan kadar gula darah Anda.

Jika Anda ingin tahu lebih dalam tentang kesehatan tubuh, Anda bisa melakukan Medical Check Up menyeluruh di Bumame untuk mendapatkan diagnosa kondisi lain yang mungkin tidak kasat mata. Layanan Medical Check Up bisa dilakukan secara Walk-in atau gunakan layanan Home Care Gratis. Anda juga bisa melakukan konsultasi Gratis dengan dokter Bumame, sebelum dan setelah pemeriksaan. Mari bersama-sama menjaga kesehatan masa depan bersama Bumame.