Human Papillomavirus (HPV): Kenali dan Cegah

Human Papillomavirus (HPV): Kenali dan Cegah

11/03/2025Bumame

Kenali Human Papillomavirus (HPV), penyebab infeksi, gejala, serta langkah pencegahan untuk melindungi diri dari risiko penyakit terkait HPV.

Apa Itu HPV?

Human Papillomavirus (HPV) merupakan kelompok virus yang umum terjadi dapat menginfeksi kulit serta membran mukosa tubuh manusia, termasuk di area alat kelamin, mulut, tenggorokan, dan anus. HPV merupakan salah satu virus yang paling banyak ditemukan di dunia, dan hampir semua orang yang aktif secara seksual berisiko terinfeksi HPV di dalam hidup mereka.

HPV terdiri dari lebih dari 200 tipe, HPV dapat dibagi menjadi dua kategori utama:

HPV Berisiko Tinggi

HPV berisiko tinggi dapat menyebabkan perubahan sel yang dapat berkembang menjadi kanker serviks, kanker vulva, kanker vagina, kanker anus, dan kanker kepala dan leher. Ada 12 tipe HPV berisiko tinggi: HPV 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, dan 59. Dua di antaranya, HPV 16 dan HPV 18, bertanggung jawab atas sebagian besar kanker yang terkait dengan HPV.

HPV Berisiko Rendah

Tipe HPV berisiko rendah biasanya menyebabkan kutil kelamin dan kutil pada kulit. Tipe-tipe ini umumnya tidak menyebabkan kanker, namun tetap menular dan dapat mengganggu kualitas hidup.

HPV adalah virus yang sangat umum; diperkirakan 80% orang akan terinfeksi HPV setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Penyebab Infeksi HPV

Kenapa banyak orang dapat terinfeksi HPV? Hal ini terjadi karena virus masuk ke tubuh melalui celah kecil di kulit atau membran mukosa. Penularan utamanya adalah melalui:

  1. Kontak Seksual: Termasuk hubungan seksual vaginal, anal, atau oral.

  2. Kontak Kulit ke Kulit: Virus dapat menyebar melalui kontak langsung dengan area tubuh yang terinfeksi, bahkan tanpa adanya hubungan seksual.

Faktor penyebab ini menunjukkan bahwa HPV adalah penyakit menular seksual yang sangat umum, meskipun juga dapat menyebar melalui cara non-seksual dalam kasus tertentu.

Faktor Risiko Infeksi HPV

Kenapa seseorang dapat terkena HPV? Ternyata ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi HPV, termasuk:

  • Aktivitas Seksual:

  1. Memiliki banyak pasangan seksual.

  2. Memulai aktivitas seksual pada usia muda, dibawah dari usia 20 tahun

  • Sistem Imun Lemah:

Orang dengan HIV/AIDS atau yang menerima terapi imunosupresif.

  • Kebiasaan Merokok:

Merokok meningkatkan risiko infeksi HPV karena melemahkan kemampuan sistem imun tubuh untuk melawan virus.

  • Penggunaan Pil Kontrasepsi Jangka Panjang:

Penggunaan lebih dari lima tahun dikaitkan dengan risiko kanker serviks. Dikarenakan hormon dalam tubuh mempengaruhi sel-sel pada serviks, sehingga membuatnya rentan terkena infeksi.

Riwayat Penyakit Menular Seksual (PMS):

Infeksi PMS lain seperti klamidia dapat meningkatkan risiko HPV. Hal ini disebabkan oleh peradangan pada serviks, serta penyakit menular seksual dapat mengganggu flora normal pada daerah kewanitaan.

Gejala HPV

Sebagian besar infeksi HPV tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga banyak orang yang terinfeksi tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi. Pada beberapa kasus, infeksi HPV bisa menyebabkan perubahan sel yang tidak normal di kulit atau membran mukosa. Beberapa gejala atau kondisi yang dapat muncul akibat infeksi HPV antara lain:

  • Kutil Kelamin

Kutil kelamin adalah gejala paling umum yang disebabkan oleh tipe HPV berisiko rendah, seperti HPV tipe 6 dan 11. Kutil ini muncul di area genital, anus, atau mulut, dan biasanya berbentuk Kutil kecil, datar, atau menyerupai kembang kol yang muncul di area genital, anus, atau paha bagian dalam.

  • Kutil pada Kulit

HPV juga dapat menyebabkan kutil pada kulit, terutama pada jari atau tangan. Ini biasanya disebabkan oleh tipe HPV berisiko rendah.

  • Perubahan Sel di Serviks

Pada wanita, infeksi HPV berisiko tinggi dapat menyebabkan perubahan sel abnormal di serviks, yang bisa berujung pada kanker serviks jika tidak ditangani. Perubahan ini biasanya tidak menimbulkan gejala, sehingga sering kali terdeteksi hanya melalui tes Pap Smear.

  • Kanker

Infeksi HPV berisiko tinggi, seperti HPV tipe 16 dan 18, dapat menyebabkan kanker serviks, kanker anus, kanker mulut dan tenggorokan, serta kanker vulva dan vagina pada wanita. Sebagian besar infeksi HPV berisiko tinggi tidak menyebabkan kanker, namun beberapa dapat menyebabkan perubahan sel yang akhirnya berkembang menjadi kanker setelah bertahun-tahun.

Pemeriksaan dan Diagnosis

Karena tidak adanya gejala pada awal timbulnya penyakit maka diperlukan pengecekan atau skrining untuk HPV untuk mendeteksi adanya infeksi yang dapat berujung pada kanker, terutama pada wanita. Berikut adalah beberapa cara untuk mengecek adanya infeksi HPV:

  • Tes HPV:

Tes ini dapat mendeteksi adanya infeksi HPV berisiko tinggi di serviks dan membantu menentukan apakah ada kemungkinan berkembangnya kanker serviks.

  • Pap Smear:

Tes Pap Smear adalah tes skrining untuk mendeteksi perubahan sel pada serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV. Tes ini dapat membantu mendeteksi kanker serviks pada tahap awal, sebelum kanker berkembang.

  • Biopsi:

Jika ditemukan lesi mencurigakan, biopsi dilakukan untuk menegakan diagnosis.

  • Pemeriksaan Fisik:

Dokter dapat mendiagnosis kutil kelamin dengan pemeriksaan visual. Atau dengan menggunakan cairan asetowhite dan melihat reaksi dari kutil yang dioles.

Pemeriksaan rutin sangat penting untuk mendeteksi dini perubahan yang disebabkan oleh HPV, terutama pada wanita usia reproduksi.

Penyakit Apa Saja yang Bisa Disebabkan oleh HPV?

Infeksi HPV dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, baik yang bersifat jinak maupun kanker. Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh infeksi HPV:

  • Kutil Kelamin (Genital Warts)

Ini adalah penyakit jinak yang disebabkan oleh tipe HPV berisiko rendah. Kutil kelamin dapat muncul di area genital, anus, atau mulut. Meskipun tidak berbahaya, kutil ini bisa sangat mengganggu dan menular.

  • Kanker Serviks

HPV tipe 16 dan 18 adalah dua tipe virus berisiko tinggi yang paling sering menyebabkan kanker serviks pada wanita. Kanker serviks adalah jenis kanker yang berkembang di leher rahim, dan dapat menyebabkan kematian jika tidak didiagnosis dan ditangani sejak dini.

  • Kanker Vulva dan Vagina

Selain kanker serviks, infeksi HPV tipe berisiko tinggi juga dapat menyebabkan kanker pada vulva dan vagina wanita.

  • Kanker Anus

Kanker anus juga dapat disebabkan oleh infeksi HPV berisiko tinggi. Hal ini lebih sering terjadi pada orang yang memiliki hubungan seksual anal.

Pengobatan Penyakit yang Disebabkan oleh HPV

Pengobatan penyakit yang disebabkan oleh infeksi HPV sangat tergantung pada jenis dan keparahan penyakitnya. Berikut adalah beberapa pengobatan yang dapat dilakukan:

  • Kutil Kelamin

Kutil kelamin dapat diobati dengan obat-obatan topikal, seperti krim asam trikloroasetat (TCA) atau imiquimod, yang dapat membantu menghilangkan kutil. Selain itu, prosedur medis seperti krioterapi (pendinginan dengan nitrogen cair), elektrokauter, atau pengangkatan kutil secara bedah juga bisa dilakukan.

  • Kanker Serviks

Pengobatan kanker serviks tergantung pada stadium kanker. Pengobatan umum untuk kanker serviks meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, dan imunoterapi. Jika terdeteksi sejak dini, kanker serviks dapat sembuh dengan pengobatan yang tepat.

  • Kanker Anus dan Kanker Kepala Leher

Pengobatan untuk kanker anus dan kanker kepala leher sering melibatkan kombinasi kemoterapi, radioterapi, dan pembedahan untuk mengangkat jaringan kanker.

  • Kutil pada Kulit

Kutil yang disebabkan oleh HPV berisiko rendah biasanya tidak membutuhkan pengobatan khusus. Namun, jika kutil mengganggu, pengobatan seperti krim atau pembekuan dengan nitrogen cair dapat digunakan untuk menghilangkan kutil.

  • Kanker Kepala dan Leher (Mulut, Tenggorokan, dan Lidah)

Infeksi HPV tipe 16 dapat menyebabkan kanker pada area kepala dan leher, termasuk kanker tenggorokan dan lidah, yang dikenal sebagai orofaringeal kanker.

  • Kutil pada Kulit

Kutil pada tangan, kaki, dan bagian tubuh lainnya sering kali disebabkan oleh tipe HPV berisiko rendah. Biasanya, kutil ini tidak berbahaya dan bisa hilang dengan pengobatan.

Vaksin HPV

Setelah mengetahui betapa seriusnya virus tersebut, maka kita perlu mendapatkan vaksin HPV dikarenakan vaksin HPV adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah infeksi HPV dan penyakit yang disebabkan oleh virus ini, termasuk kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan melindungi tubuh dari tipe HPV yang paling berbahaya, baik yang berisiko tinggi maupun yang berisiko rendah. Vaksin HPV direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja sebelum mereka terpapar HPV melalui kontak seksual.

Pentingnya Pencegahan dengan Vaksin HPV

  • Mencegah Kanker:

Pencegahan melalui vaksinasi dan skrining dini dapat mengurangi risiko kanker serviks hingga 70%.

  • Mengurangi Beban Penyakit:

Vaksinasi secara massal dapat mengurangi angka kematian dan insidensi penyakit terkait HPV.

  • Efek Herd Immunity:

Peningkatan cakupan vaksinasi dapat melindungi individu yang tidak divaksinasi melalui kekebalan komunitas.

Langkah-langkah tambahan seperti menggunakan kondom saat berhubungan seksual dan menjalani pemeriksaan kesehatan rutin juga penting dalam mencegah penyebaran HPV.

Jenis-jenis Vaksin HPV

Terdapat beberapa jenis vaksin HPV yang tersedia di pasaran, yaitu:

  • Vaksin Gardasil

Vaksin ini melindungi terhadap HPV tipe 6, 11, 16, dan 18. Gardasil efektif untuk mencegah kutil kelamin, kanker serviks, serta beberapa kanker lainnya yang disebabkan oleh infeksi HPV.

  • Vaksin Gardasil 9

Ini adalah versi terbaru dari vaksin Gardasil yang juga melindungi terhadap lima tipe HPV tambahan, yaitu tipe 31, 33, 45, 52, dan 58. Vaksin ini memberikan perlindungan yang lebih luas dibandingkan versi sebelumnya.

  • Vaksin Cervarix

Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap HPV tipe 16 dan 18, yang merupakan dua tipe berisiko tinggi yang paling sering menyebabkan kanker serviks.

Pentingnya Pencegahan dan Kesadaran

Pencegahan infeksi HPV bukan hanya tentang vaksinasi. Beberapa langkah lain yang dapat diambil meliputi:

  • Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.

  • Menghindari kebiasaan merokok.

  • Mendapatkan pemeriksaan kesehatan rutin seperti Pap smear.

Kesadaran tentang HPV juga harus ditingkatkan di masyarakat. Banyak orang tidak menyadari hubungan antara HPV dan kanker, sehingga edukasi publik diperlukan untuk mendorong pencegahan.

Kesimpulan

HPV adalah infeksi virus yang umum dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, dari kutil kelamin hingga kanker serviks dan kanker lainnya. Meskipun tidak semua infeksi HPV berbahaya, tipe berisiko tinggi dapat menyebabkan kanker, yang dapat berakibat fatal jika tidak didiagnosis dan ditangani dengan cepat. Oleh karena itu, vaksinasi HPV sangat disarankan untuk mencegah infeksi ini, serta pentingnya pengecekan rutin, seperti tes Pap Smear untuk wanita, guna mendeteksi perubahan sel yang berpotensi menyebabkan kanker.

Sumber

National Cancer Institute (NCI). HPV and Cancer. Diakses pada 22 November 2024, dari https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/infectious-agents/hpv-and-cancer.

Klaudia Anna Szymonowicz, Junjie Chen. "Biological and Clinical Aspects of HPV-related Cancers," Cancer Biology & Medicine, 2020

Serrano, B., et al. (2018). "Epidemiology and Burden of HPV-related Disease," Best Practice & Research Clinical Obstetrics & Gynaecology.

Sunyoung Choi et al. "HPV and Cervical Cancer: A Review," Pathogens, 2023

World Health Organization (WHO). Human Papillomavirus (HPV) and Cancer. Diakses pada 22 November 2024, dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/human-papilloma-virus-and-cancer.