Memar Sering Muncul? Ketahui Penyebab, Pencegahan, dan Solusinya!

Memar Sering Muncul? Ketahui Penyebab, Pencegahan, dan Solusinya!

17/07/2025Bumame

Apakah Anda menemukan bekas ungu di suatu bagian tubuh? Bekas tersebut bisa jadi adalah ekimosis, istilah medis untuk jenis memar tertentu.

Memar (ekimosis) terjadi ketika pembuluh darah kecil (kapiler) pecah di bawah kulit, menyebabkan pendarahan di jaringan. Hasilnya, muncul perubahan warna pada kulit yang dikenal sebagai memar.

Kebanyakan dari kita mendapatkan memar karena terbentur benda dari waktu ke waktu. Pada kasus benturan keras atau trauma berat, memar memang tidak bisa dihindari dan biasanya lebih luas. Namun, memar yang muncul sesekali atau akibat kecelakaan umumnya tidak perlu dikhawatirkan.

Di sisi lain, jika Anda mendapati diri Anda mudah memar, memar yang muncul tanpa sebab yang jelas, atau disertai dengan pendarahan di bagian tubuh lain, hal ini bisa menjadi sinyal adanya kondisi medis yang perlu mendapatkan perhatian dari dokter.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa saja penyebab memar yang mudah terjadi dan kapan sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Apa itu Memar? Kenapa Bisa Terjadi?

Apakah Anda menemukan bekas ungu di suatu bagian tubuh? Bekas tersebut bisa jadi adalah ekimosis, istilah medis untuk jenis memar tertentu.

Titik ungu gelap ini muncul ketika darah bocor dari pembuluh darah ke lapisan atas kulit. Biasanya, hal ini disebabkan oleh cedera dan memiliki ukuran setidaknya 1/2 inci atau lebih.

Satu atau dua memar di lengan atau kaki umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, memar di perut, punggung, atau wajah tanpa sebab yang jelas, atau munculnya banyak memar baru, merupakan alasan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Memar terjadi akibat pecahnya pembuluh darah kecil di bawah kulit sehingga darah merembes ke jaringan sekitar. Pada umumnya, trauma fisik menjadi pemicu utama. Namun, bila memar muncul tanpa adanya benturan atau cedera, hal ini bisa menandakan bahwa sistem pembekuan darah tidak berfungsi dengan optimal atau adanya gangguan lain pada pembuluh darah. Ada beberapa orang yang lebih rentan mengalami kondisi ini, seperti:

  • Orang berusia di atas 65 tahun.

  • Mengonsumsi obat pengencer darah (antikoagulan).

  • Mengonsumsi suplemen yang meningkatkan risiko pendarahan, seperti vitamin E.

  • Memiliki warna kulit yang lebih terang.

  • Berkegiatan dalam olahraga kontak tubuh.

Selain faktor-faktor di atas, beberapa kondisi medis juga dapat membuat seseorang lebih mudah memar atau mengalami pendarahan, di antaranya:

  • Hemofilia.

  • Leukimia.

  • Penyakit hati.

  • Lupus.

  • Gangguan trombosit, termasuk trombositopenia.

  • Kekurangan vitamin K.

Penyebab Medis Memar Tanpa Sebab

Beberapa kondisi bisa membuat seseorang lebih mudah mengalami memar. Berikut adalah beberapa penyebabnya:

  1. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, kulit menjadi lebih tipis dan lapisan lemak yang melindungi pembuluh darah juga berkurang. Akibatnya, pembuluh darah menjadi lebih rapuh, sehingga Anda lebih mudah mengalami memar, bahkan hanya dari benturan kecil.

  1. Pengaruh Obat-obatan

Beberapa jenis obat dapat meningkatkan risiko memar, terutama obat pengencer darah seperti:

  • Warfarin, heparin, dan aspirin : mengurangi kemampuan darah untuk membeku, sehingga lebih mudah terjadi pendarahan.

  • Steroid dan obat kemoterapi : dapat menurunkan jumlah trombosit dalam darah, yang membuat tubuh lebih rentan mengalami pendarahan dan memar.

    1. Kekurangan Vitamin

  • Vitamin C berperan dalam produksi kolagen, yang menjaga kekuatan pembuluh darah. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan pembuluh darah melemah, membuat Anda lebih mudah memar.

  • Vitamin K penting untuk proses pembekuan darah. Jika kadar vitamin K rendah, tubuh akan kesulitan menghentikan pendarahan, sehingga memar lebih sering terjadi.

    1. Faktor Genetik

Jika Anda dan anggota keluarga, seperti ibu atau saudara perempuan, sering mengalami memar meskipun hanya mengalami benturan kecil, bisa jadi itu adalah faktor keturunan. Beberapa orang memang memiliki pembuluh darah yang lebih rapuh, terutama di lengan atas, paha, atau bokong.

  1. Konsumsi Alkohol Berlebihan dan Sirosis Hati

Bukan hanya karena terbentur setelah minum terlalu banyak, tetapi konsumsi alkohol yang berlebihan dalam jangka panjang dapat merusak hati. Hati memproduksi protein yang penting untuk pembekuan darah, sehingga jika fungsinya terganggu, tubuh menjadi lebih mudah mengalami pendarahan dan memar. Kondisi ini bisa menjadi tanda sirosis hati, yaitu kerusakan hati yang serius dan membutuhkan perhatian medis.

  1. Gangguan Pembekuan Darah

Beberapa penyakit dapat mengganggu proses pembekuan darah, meningkatkan risiko memar dan pendarahan, misalnya:

  • Penyakit von Willebrand : sekitar 1-2% populasi memiliki kondisi ini, di mana tubuh kekurangan protein von Willebrand yang penting untuk pembekuan darah.

  • Hemofilia : menyebabkan tubuh kekurangan faktor pembekuan darah seperti faktor VIII dan IX, sehingga luka kecil pun bisa menyebabkan pendarahan yang sulit dihentikan.

Jika Anda mengalami mimisan yang sering, gusi berdarah saat menyikat gigi, atau luka kecil yang sulit berhenti berdarah, sebaiknya segera periksa ke dokter.

  1. Vasculitis (Peradangan Pembuluh Darah)

Vasculitis adalah kondisi peradangan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan munculnya purpura (bintik-bintik ungu di kulit). Kondisi ini bisa menjadi tanda penyakit serius seperti arteritis sel raksasa, penyakit Kawasaki, atau granulomatosis dengan poliangiitis. Karena dapat menyebabkan kerusakan organ, vasculitis perlu diperiksa oleh dokter.

  1. Kanker Darah (Jarang Terjadi, tapi Mungkin)

Dalam kasus yang jarang terjadi, memar yang mudah muncul bisa menjadi tanda leukemia atau kanker darah lainnya. Jika selain memar disertai juga merasa sering lelah, nyeri tubuh, lemas, atau mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, segera konsultasikan dengan dokter.

Kapan Perlu Konsultasi ke Dokter?

Meskipun memar sering dianggap sebagai masalah kosmetik, munculnya memar tanpa sebab seharusnya tidak diabaikan. Berikut adalah situasi-situasi yang mengharuskan konsultasi ke dokter:

  • Memar yang muncul secara tiba-tiba dan berulang tanpa trauma.

  • Pendarahan di area lain seperti mimisan, gusi berdarah, atau pendarahan internal.

  • Memar disertai gejala lain seperti nyeri sendi, pembengkakan, kelelahan berlebihan, atau gangguan pencernaan.

  • Perubahan warna kulit yang tidak biasa, terutama jika terjadi bersama tanda-tanda gangguan hati atau ginjal.

  • Pasien dengan kondisi kronis seperti diabetes yang mendapati adanya penurunan signifikan dalam kontrol gula darah atau munculnya komplikasi vaskular.

Konsultasi lebih dini dapat membantu dokter dalam melakukan diagnosis secara menyeluruh dan menentukan langkah pengobatan yang tepat guna mencegah komplikasi yang lebih serius.

Pemeriksaan oleh Dokter

Saat Anda berkonsultasi, dokter akan meninjau riwayat kesehatan pribadi dan keluarga serta mengajukan beberapa pertanyaan, seperti:

  • Apakah ada anggota keluarga yang memiliki kelainan darah bawaan?

  • Apakah Anda sering mengalami mimisan atau pendarahan di rongga mulut?

  • Pernahkah Anda mengalami pendarahan berlebihan setelah operasi?

  • Obat atau suplemen apa saja yang Anda konsumsi? Apakah Anda baru saja mulai mengonsumsi obat baru?

  • Jika Anda seorang wanita, apakah menstruasi Anda lebih deras dari biasanya?

  • Pernahkah Anda mengalami pendarahan lain, seperti di urine atau tinja?

  • Apakah Anda pernah mengalami pendarahan di lokasi yang tidak biasa, seperti sendi, otot, atau bahkan otak?

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada kondisi medis yang mendasari memar yang sering terjadi atau sulit sembuh. Jika diperlukan, dokter mungkin akan melakukan tes darah atau pemeriksaan tambahan untuk menentukan penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat.

Diagnosis Memar yang Mudah Terjadi

Untuk menentukan penyebab memar yang sering muncul atau sulit sembuh, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta meninjau gejala, riwayat kesehatan, dan obat-obatan yang Anda konsumsi.

Jika diperlukan, dokter mungkin akan menyarankan beberapa tes, antara lain:

  1. Tes Darah

    • Complete Blood Count (CBC) → Menghitung jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam darah untuk mendeteksi gangguan darah.

    • Prothrombin Time (PT) → Mengukur seberapa cepat darah membeku untuk mengetahui adanya gangguan pembekuan darah.

    • Tes Faktor Pembekuan Darah → Memeriksa kadar berbagai faktor pembekuan darah untuk mendeteksi kelainan pembekuan.

  2. Tes Genetik

Mendeteksi kelainan genetik yang berhubungan dengan gangguan perdarahan dan kelainan trombosit.

  1. Biopsi Sumsum Tulang

Mengevaluasi jaringan sumsum tulang untuk mengetahui penyebab jumlah sel darah putih, sel darah merah, atau trombosit yang abnormal.

  1. Tes Urine (Urinalisis)

Menganalisis komposisi kimia dalam urine untuk mencari tanda-tanda kelainan darah atau gangguan organ.

  1. Tes Air Liur

Mengukur kadar hormon kortisol dalam air liur untuk mendeteksi gangguan hormonal yang bisa mempengaruhi pembekuan darah.

  1. Tes Pencitraan

Magnetic Resonance Imaging (MRI), Computed Tomography Scan (CT Scan), atau X-radiation (X-ray) → Digunakan jika ada dugaan perdarahan internal atau cedera yang lebih serius di dalam tubuh.

Dengan kombinasi pemeriksaan ini, dokter dapat menentukan apakah memar yang sering terjadi disebabkan oleh faktor ringan atau merupakan tanda dari kondisi medis yang lebih serius. Jika Anda sering mengalami memar tanpa sebab yang jelas, pemeriksaan lebih lanjut bisa membantu mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.

Apa yang Perlu Dilakukan Saat Mengalami Memar Tanpa Sebab?

Sebagian besar memar akan sembuh dengan sendirinya dalam satu hingga dua minggu tanpa perlu perawatan khusus. Namun, memar yang parah dan hematoma bisa bertahan hingga sebulan atau lebih. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Istirahat dan elevasi: Pastikan area yang cedera diistirahatkan dan ditinggikan agar pembengkakan berkurang dan rasa sakit tereduksi.

  • Kompres dingin: Gunakan kantong es atau kompres dingin selama 24 hingga 48 jam pertama setelah cedera untuk mengurangi pembengkakan.

  • Kompres hangat: Setelah dua hari, terapkan kompres hangat atau pad pemanas pada area yang cedera untuk meningkatkan sirkulasi darah dan membantu penyembuhan.

  • Obat pereda nyeri: Konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti parasetamol. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti Advil atau Aleve.

Langkah-langkah tersebut dapat membantu memar Anda sembuh lebih cepat dan mengurangi ketidaknyamanan. Pastikan untuk selalu memantau kondisi dan berkonsultasi dengan dokter jika memar tidak kunjung membaik atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.

Cara Mencegah Memar Tanpa Sebab

Meskipun beberapa kondisi medis dan obat-obatan dapat meningkatkan risiko memar, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya, terutama seiring bertambahnya usia ketika kulit menjadi lebih tipis dan rentan terhadap cedera.

  1. Perhatikan Penggunaan Obat

Jika Anda sering mengalami memar, konsultasikan dengan dokter mengenai obat yang Anda konsumsi. Beberapa obat, seperti pengencer darah, dapat meningkatkan risiko pendarahan. Jangan pernah menghentikan obat tanpa rekomendasi dokter, karena beberapa obat memerlukan penyesuaian dosis secara bertahap.

  1. Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Asupan nutrisi yang cukup dapat membantu memperkuat pembuluh darah dan mengurangi risiko memar. Pastikan Anda mendapatkan cukup:

  • Vitamin C (dari jeruk, paprika, stroberi) – membantu produksi kolagen untuk menjaga kekuatan pembuluh darah.

  • Vitamin K (dari bayam, brokoli, dan kacang-kacangan) – penting untuk proses pembekuan darah.

    1. Hindari Cedera Sehari-hari

  • Perhatikan langkah Anda. Jangan berjalan sambil melihat ponsel atau dalam keadaan terburu-buru.

  • Gunakan pegangan tangan. Saat naik atau turun tangga, pegang handrail untuk menjaga keseimbangan.

  • Periksa penglihatan secara rutin. Jika penglihatan kabur, risiko terbentur atau terjatuh bisa meningkat.

    1. Buat Lingkungan Lebih Aman

  • Hindari benda yang bisa membuat Anda tersandung. Rapikan rumah dari barang-barang berantakan atau kabel yang bisa membuat Anda tersandung.

  • Gunakan penerangan yang baik. Pastikan area rumah memiliki pencahayaan yang cukup agar tidak mudah tersandung atau menabrak sesuatu.

    1. Tingkatkan Keseimbangan Tubuh

Berlatih keseimbangan dengan olahraga seperti tai chi, yoga, atau senam ringan dapat membantu mencegah jatuh dan mengurangi risiko cedera.

  1. Gunakan Peralatan Pelindung

Saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang berisiko, gunakan perlindungan seperti pelindung lutut, siku, atau helm untuk mengurangi risiko cedera dan memar.

Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko memar yang tidak perlu dan menjaga kesehatan tubuh dengan lebih baik.

Kesimpulan

Memar tanpa sebab bukanlah masalah kosmetik semata, melainkan indikator potensial adanya gangguan kesehatan yang mendasarinya. Pengenalan dini, pemeriksaan kesehatan rutin, serta pengelolaan penyakit yang tepat merupakan langkah-langkah kunci dalam mencegah komplikasi lebih lanjut. Baik kelainan darah, penggunaan obat, gangguan hati dan ginjal, maupun kekurangan vitamin dan mineral dapat mengganggu sistem pembekuan darah, sehingga penting untuk selalu waspada terhadap gejala yang muncul.

Langkah preventif seperti menerapkan pola hidup sehat, mengonsumsi nutrisi seimbang, serta melakukan kontrol medis berkala dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan mencegah timbulnya memar tanpa sebab. Apabila gejala mengkhawatirkan muncul, konsultasikan segera dengan tenaga medis untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.

Daftar Pustaka :

  1. Palmer RL. Excessive Bleeding and Bruising. In: Walker HK, Hall WD, Hurst JW, editors. Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations. 3rd edition. Boston: Butterworths; 1990. Chapter 146. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK253/

  2. Heinemann L. (2022). Bruising-An Ignored Issue?. Journal of diabetes science and technology, 16(4), 799–803. https://doi.org/10.1177/19322968211065066

  3. Villines, Z. (2024, January 16). Why do I bruise easily? 8 Reasons it may happen. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325525​

  4. Mayo Clinic Staff. (n.d.). Easy bruising: Why does it happen? Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/healthy-aging/in-depth/easy-bruising/art-20045762

  5. WebMD. (n.d.). Bruises: Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, Remedies, Prevention. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/bruises-article

  6. Nebraska Medicine. (2022, October 20). Bruising 101: Why some people bruise easily, how bruises should look during healing and when to see a doctor. https://www.nebraskamed.com/primary-care/bruising-101​