Kanker tulang langka dan penyebabnya belum pasti. Tetap waspada dengan mengenali faktor risiko, gejala, dan pentingnya deteksi dini.
Kanker tulang tergolong dalam jenis kanker langka, yaitu hanya sekitar satu persen dari seluruh penderita kanker. Namun, penyakit ini tetap dapat menyerang siapa saja, terutama kelompok tertentu yang memiliki faktor risiko.
Kanker tulang merupakan kondisi medis serius dimana sel-sel abnormal tumbuh secara tak terkendali di dalam jaringan tulang.
Sangat penting untuk tetap waspada terhadap gejala, penyebab, hingga langkah diagnosis, pengobatan, dan pencegahannya.
Apa Itu Kanker Tulang?
upmc.com / Ilustrasi Kanker Tulang
Kanker tulang adalah kondisi medis di mana sel-sel abnormal di jaringan tulang tumbuh tanpa kontrol, membentuk tumor yang bisa bersifat jinak (tidak menyebar) maupun ganas (kanker).
Tumor ganas yang berasal dari tulang itu sendiri disebut kanker tulang primer, sedangkan tumor yang berasal dari bagian tubuh lain yang menyebar ke tulang disebut kanker metastasis.
Sebagian besar kasus kanker yang memengaruhi tulang adalah kanker metastasis, seperti dari payudara atau paru-paru, yang kemudian menyebar ke tulang.
Apa Penyebab Kanker Tulang?
Penyebab kanker tulang belum sepenuhnya dipahami, terutama untuk kanker tulang primer.
Namun, beberapa faktor risiko yang diketahui dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya kanker tulang meliputi:
Faktor Genetik
Mutasi genetik tertentu, baik yang diwariskan maupun terjadi secara spontan, dapat berkontribusi terhadap kanker tulang. Misalnya:
Sindrom genetik seperti sindroma Li-Fraumeni dan Retinoblastoma herediter.
Paparan Radiasi
Paparan radiasi dosis tinggi, terutama saat menjalani pengobatan kanker lain, dapat meningkatkan risiko kanker tulang di masa depan.
Penyakit Tulang
Beberapa penyakit tulang, seperti Paget’s disease, dapat meningkatkan risiko kanker tulang, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.
Trauma atau Cedera
Meskipun bukan penyebab langsung, tumor ditemukan setelah seseorang mengalami trauma. Trauma dapat mengungkap tumor yang sudah ada sebelumnya.
Usia dan Pertumbuhan Cepat
Pada anak-anak dan remaja, fase pertumbuhan tulang yang cepat sering dikaitkan dengan osteosarkoma. Hal ini menunjukkan hubungan antara aktivitas sel pembentuk tulang (osteoblas) dan risiko kanker.
Kanker Metastasis
Kanker tulang sekunder disebabkan oleh penyebaran kanker dari organ lain seperti paru-paru, payudara, atau prostat.
Belum Ada Penyebab Spesifik
Untuk sebagian besar kasus kanker tulang primer, penyebab spesifik tidak diketahui.
Hal ini menunjukkan bahwa interaksi kompleks antara faktor genetik dan lingkungan mungkin berperan.
Siapa yang Rawan Terkena Kanker Tulang?
Kelompok tertentu lebih rentan terkena kanker tulang dibandingkan lainnya.
Berikut adalah beberapa faktor risiko dan karakteristik yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker tulang:
Usia
Remaja dan Dewasa Muda: Osteosarkoma, sering terjadi selama masa pertumbuhan tulang yang cepat, yaitu pada usia 10 hingga 20 tahun.
Anak-Anak: Sarkoma Ewing biasanya menyerang anak-anak dan remaja dengan rentang usia 5–20 tahun.
Dewasa di Atas 40 Tahun: Kondrosarkoma, yang berkembang di tulang rawan, lebih sering ditemukan pada orang dewasa di atas usia 40 tahun.
Riwayat Keluarga dan Genetik
Riwayat kanker tulang pada keluarga atau sindrom genetik seperti Sindroma Li-Fraumeni.
Mutasi genetik tertentu, seperti pada gen retinoblastoma (RB1), juga meningkatkan risiko osteosarkoma.
Penyakit Tulang
Paget’s Disease: Meningkatkan risiko osteosarkoma, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.
Paparan Radiasi
Paparan radiasi dosis tinggi, misalnya akibat terapi kanker sebelumnya.
Jenis Kelamin
Beberapa jenis kanker tulang, seperti osteosarkoma, lebih sering ditemukan pada pria dibandingkan wanita.
Kelompok rawan kanker tulang mencakup anak-anak, remaja dalam masa pertumbuhan cepat, individu dengan riwayat keluarga kanker atau penyakit tulang tertentu, serta mereka yang pernah terpapar radiasi tinggi.
Pemeriksaan dini sangat penting untuk mengidentifikasi dan menangani kanker tulang pada kelompok ini.
Waspadai Gejala Kanker Tulang Ini!
Gejala kanker tulang dapat bervariasi tergantung pada lokasi, jenis, dan stadium kanker. Namun, beberapa gejala umum yang sering dialami pasien meliputi:
Nyeri tulang, awalnya hanya terasa sesekali, terutama saat malam atau setelah aktivitas fisik. Seiring dengan waktu, frekuensi dan intensitas nyeri akan meningkat.
Pembengkakan, area di sekitar tulang yang terkena bisa membengkak, dapat juga terlihat benjolan. Jika dekat dengan sendi, dapat menyebabkan kekakuan atau kesulitan bergerak.
Patah tulang (fraktur), kanker tulang dapat melemahkan struktur tulang, membuatnya rentan patah bahkan dengan cedera ringan atau tanpa alasan jelas.
Penurunan mobilitas, jika kanker berada di sekitar sendi, pergerakan sendi dapat menjadi terbatas atau terasa nyeri.
Kelelahan ekstrem, merasa sangat lelah tanpa alasan yang jelas.
Penurunan berat badan, tanpa sebab jelas.
Demam ringan berkepanjangan.
Mati rasa atau gejala neurologis, jika terletak di tulang belakang, tumor dapat menekan saraf, menyebabkan mati rasa, kelemahan, atau bahkan kehilangan fungsi di area tertentu.
Pada anak-anak dan remaja, nyeri yang berkaitan dengan kanker tulang kadang disalahartikan sebagai nyeri pertumbuhan.
Oleh karena itu, jika nyeri tidak kunjung membaik atau disertai gejala lain seperti pembengkakan atau demam, segeralah konsultasikan ke dokter.
Apa Tes untuk Diagnosis Kanker Tulang?
Diagnosis kanker tulang memerlukan beberapa jenis pemeriksaan untuk memastikan keberadaan tumor, menentukan jenisnya (jinak atau ganas), serta menilai penyebarannya.
Berikut adalah beberapa metode pemeriksaan yang umum digunakan:
Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Medis
Fungsi: Mendeteksi gejala fisik seperti pembengkakan, nyeri, atau benjolan pada tulang dan menilai riwayat kesehatan pasien untuk mengidentifikasi faktor risiko.
Prosedur: Dokter memeriksa area yang terkena dan mengajukan pertanyaan tentang intensitas nyeri, durasi, hubungannya dengan aktivitas tertentu, dan faktor risiko.
Tes Pencitraan
Fungsi: Mendapatkan gambaran rinci tentang lokasi, ukuran, dan potensi penyebaran tumor.
Prosedur:
X-ray: Pasien ditempatkan di depan mesin rontgen, dan gambar tulang diambil. Pola erosi atau tumor terlihat jelas pada gambar.
Magnetic Resonance Imaging (MRI): Pasien berbaring di dalam mesin berbentuk tabung. Gelombang magnetik menghasilkan gambar rinci, termasuk jaringan lunak di sekitar tumor.
Computed Tomography Scan (CT-Scan): Pasien masuk ke mesin yang mengambil gambar tulang dalam irisan melingkar. Kontras dapat disuntikkan untuk memperjelas jaringan tertentu.
Bone Scan: Pasien disuntik dengan bahan radioaktif rendah. Bahan ini berkumpul di area tulang dengan aktivitas seluler abnormal, yang kemudian dipindai menggunakan kamera khusus.
Biopsi
Fungsi: Menentukan apakah tumor jinak atau ganas, dan mengidentifikasi jenis kanker secara pasti.
Prosedur:
Biopsi Jarum: Dengan bantuan pencitraan (seperti CT scan), jarum halus dimasukkan ke dalam tumor untuk mengambil sampel jaringan.
Biopsi Terbuka: Dilakukan melalui pembedahan untuk mengambil bagian jaringan lebih besar. Merupakan prosedur tambahan jika biopsi jarum tidak cukup.
Tes Laboratorium
Fungsi: Mendeteksi penanda biologis yang mengindikasikan adanya kanker tulang atau kondisi yang menyertainya.
Prosedur: Darah pasien diambil untuk memeriksa enzim seperti alkaline phosphatase atau LDH, yang sering meningkat pada kanker tulang.
Positron Emission Tomography Scan (PET-Scan)
Fungsi: Mengidentifikasi aktivitas metabolik tinggi pada tumor dan menentukan penyebaran kanker ke bagian tubuh lain.
Prosedur: Pasien disuntik dengan bahan radioaktif yang aman. Bahan ini menyebar melalui tubuh, dan area dengan aktivitas metabolik tinggi (ciri khas kanker) terlihat jelas pada pemindaian.
Setiap tes memiliki fungsi spesifik yang saling melengkapi. Misalnya, pencitraan memberikan gambaran awal, tetapi biopsi adalah langkah definitif untuk diagnosis jenis kanker.
Oleh karena itu, dokter mungkin akan merekomendasikan kombinasi tes untuk memperkuat diagnosis kanker tulang.
Bagaimana Cara Mengobati Kanker Tulang?
Pengobatan kanker tulang bergantung pada jenis, lokasi, ukuran tumor, dan sejauh mana kanker telah menyebar.
Pendekatan pengobatan biasanya melibatkan kombinasi metode berikut:
Operasi
Fungsi: Mengangkat tumor dan bagian tulang yang terkena kanker, dengan tujuan menyelamatkan anggota tubuh atau, jika tidak memungkinkan, melakukan amputasi.
Prosedur:
Operasi Limb-Sparing: Tumor diangkat tanpa perlu mengamputasi anggota tubuh. Bagian tulang yang hilang diganti dengan cangkok tulang atau implan logam.
Amputasi: Dilakukan jika kanker terlalu besar atau menyebar ke jaringan sekitarnya.
Pelvis dan Tulang Belakang: Jika kanker berada di area ini, pendekatan khusus digunakan untuk meminimalkan kerusakan jaringan penting.
Kemoterapi
Fungsi: Penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker, mengecilkan tumor sebelum operasi, atau membasmi sel kanker yang tersisa setelah operasi.
Prosedur: Obat diberikan secara intravena atau oral dalam jumlah siklus tertentu.
Radioterapi (Radiasi)
Fungsi: Penggunaan sinar-X atau partikel energi tinggi untuk menghancurkan sel kanker.
Prosedur: Biasanya diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor atau setelah operasi untuk memastikan sel kanker yang tersisa dihancurkan.
Terapi Target dan Imunoterapi
Fungsi: Penggunaan obat-obatan yang menargetkan gen, protein, atau lingkungan mikro tumor tertentu, meminimalkan efek samping dibandingkan kemoterapi.
Prosedur:
Terapi Target: Obat seperti imatinib untuk jenis kanker tertentu.
Imunoterapi: Membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan menyerang sel kanker. Saat ini, masih dalam tahap pengembangan untuk kanker tulang.
Terapi Pendukung (Terapi Paliatif)
Fungsi: Mengurangi gejala seperti nyeri, bengkak, dan komplikasi lainnya.
Prosedur: Pemberian obat penghilang rasa sakit, fisioterapi, dan dukungan psikologis.
Berapa Biaya Pemeriksaan Kanker Tulang?
Biaya pemeriksaan untuk kanker tulang dapat bervariasi tergantung pada jenis pemeriksaan yang dilakukan, fasilitas yang didapatkan, dan lokasi pemeriksaan dilaksanakan.
Secara umum, biaya untuk tes yang terkait dengan kanker tulang termasuk pemeriksaan seperti foto Rontgen, CT-scan, MRI, PET-scan, dan biopsi. Misalnya, biaya PET scan di beberapa rumah sakit bisa berkisar antara enam hingga delapan juta rupiah.
Perlu dicatat, pasien juga dapat memanfaatkan layanan asuransi kesehatan untuk meringankan biaya, tergantung pada fasilitas rumah sakit dan jenis asuransi yang dimiliki.
Mendeteksi kanker tulang lebih dini melalui pemeriksaan fisik, tes pencitraan, dan biopsi sangat penting untuk menentukan pengobatan yang efektif, yang mencakup operasi, kemoterapi, dan radioterapi.
Kanker tulang adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Meskipun penyebab pasti kanker tulang belum sepenuhnya dipahami, faktor risiko seperti riwayat radiasi, kelainan genetik, dan usia muda dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit ini.
Dengan kesadaran yang lebih tinggi dan deteksi dini, peluang untuk melawan kanker tulang dan mencapai pemulihan semakin besar. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami gejala, menjalani pemeriksaan rutin, dan mengikuti saran medis guna menjaga kesehatan tulang secara optimal.
Sumber:
American Cancer Society. What Is Bone Cancer? [Internet]. Atlanta: American Cancer Society; [cited 2024 Nov 21]. Available from: https://www.cancer.org/cancer/types/bone-cancer/about/what-is-bone-cancer.html
Mayo Clinic. Bone Cancer Symptoms and Causes [Internet]. Rochester: Mayo Clinic; [cited 2024 Nov 21]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bone-cancer/symptoms-causes/syc-20350217
National Cancer Institute. Bone Cancer [Internet]. Bethesda: National Cancer Institute; [cited 2024 Nov 21]. Available from: https://www.cancer.gov/types/bone/bone-fact-sheet
Yale Medicine. Bone Cancer [Internet]. New Haven: Yale Medicine; [cited 2024 Nov 21]. Available from: https://www.yalemedicine.org/conditions/bone-cancer
American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS). Bone Tumor [Internet]. Rosemont: American Academy of Orthopaedic Surgeons; [cited 2024 Nov 21]. Available from: https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/bone-tumor